Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA LANSIA DI KAMPUNG HONJE LUHUR KELURAHAN SUKAGALIH WILAYAH KERJA PKM PEMBANGUNAN KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT TAHUN 2017 DA, Iceu Amira
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.208 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i1.311

Abstract

Hipertensi yaitu keadaan dimana tekanan darah seseorang sistolnya lebih dari 120 mmhg dan diastolenya lebih dari 80 mmhg. Penyebab hipertensi salah satunya adalah kebiasaan makan yang  kurang  baik  terutama  tidak  memperhatikan  fak tor  diet  hipertensi.  Lansia  sering mengkonsumsi garam yang berlebih pada masakannya. Diet sangat penting untuk menurunkan tekanan  darah  namun  kenyataannya  lansia  masih  banyak  yang  tidak  patuh  terhadap  diet hipertensi, disebabkan karena kurang pengetahuan mengenai diet hipertensi.Desain  penelitian  yang  digunakan  yaitu  descriptif  correlational    dengan  pendekatan  cros sectional  pada  lansia  yang  menderita   hipertensi.  Jumlah  responden  dalam  penelitian  ini sebanyak 99 orang lansia ( total sampling) yang mendeita hipertensi.Hasil penelitian menunjukan bahwa lansia yang berpengetahuan kurang dan patuh pada diet hipertensi sebanyak 34 orang (34.34% ), sedangkan lansia yang berpengetahuan kurang dan tidak patuh terhadap diet hipertensi seban yak 9 orang (9%), lansia yang berpengetahuan baik dan  patuh  terhadap  diet  hipertensi  sebanyak  45  orang(  45,45%),  sedangkan  lansia  yang berpengetahuan baik dan tidak patuh terhadap diet hipertensi sebanyak 11 orang (11.11%).Analisis  data  menggunakan  uji  Pearson  Chi  Square  dengan  nilai  korelasi  sebesar  0.029  dan nilai p value <   artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi .Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi pada lansia di Kp. Honje Luhur.
GAMBARAN TINGKAT CEMAS, MOBILISASI, DAN NYERI PADA IBU POST OPERASI SECTIO SESAREA DI RSUD dr. SLAMET GARUT Agustin, Risna; Koeryaman, Mira Trisyani; DA, Iceu Amira
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v20i2.613

Abstract

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TAROGONG GARUT Amira DA, Iceu
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.152 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.402

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TBC) adalah penyakit kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Pengobatan pada penderita TBC dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi obat yang memang ditujukan untuk membasmi kuman. WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS, yaitu penderita minum obat dengan diawasi pengawas menelan obat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara peran pengawas menelan obat (PMO) dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Tarogong Garut. Penelitian ini merupakan penelitian correlational research dengan pendekatan retrospektif dengan menggunakan uji chi square. Sampel yang digunakan terdiri dari 50 responden dengan menggunakan total sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah peran pengawas menelan obat, sedangkan variabel dependentnya adalah keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis paru. PMO adalah mendukung yaitu sebanyak 27 responden (54,0%) dan yang tidak mendukung sebanyak 23 responden (46,0%). Responden yang berhasil dalam pengobatan TB yaitu sebanyak 38 responden (76,0%) dan hanya 12 responden (24,0%) yang tidak berhasil dalam pengobatan TB. Dengan uji statistik chi square menunjukkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan TB di Puskesmas Tarogong Garut (p: 0,008). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan TB di Puskesmas Tarogong Garut. p value:0,008(p<0,05). Kata kunci : Pengawas menelan obat, keberhasilan pengobatan, TB paru.
EDUKASI PADA IBU HAMIL, KELUARGA DAN KADER POSYANDU TENTANG PENCEGAHAN STUNTING Sukmawati Sukmawati; Yanti Hermayanti; Furkon Nurhakim; Iceu Amira DA; Henny Suzana Mediani
Dharmakarya Vol 10, No 4 (2021): Desember, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i4.33400

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang terjadi pada anak balita yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang lama. Stunting berdampak mudah terkena penyakit, tidak optimalnya perkembangan kognitif, motorik dan verbal, postur tubuh, kapasitas belajar, performa saat usia sekolah, produktifitas, kapasitas kerja,  meningkatnya obesitas dan penyakit lain serta menurunnya sistem reproduksi. Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu sehingga diperlukan edukasi yang efektif untuk  mencegah terjadinya stunting. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah  untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, keluarga dan kader  posyandu dalam pencegahan stunting melalui edukasi dengan metode yang digunakan edukasi melalui you tube, instagram dan webinar. Tahapan dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah pra lapangan untuk membuat rancangan, pelaksanaan edukasi melalui you tube, instragam dan webinar. Evaluasi dilakukan berdasarkan jumlah likes, view, followers, subscribe, hasil pre test dan post yang dianalisis berdasarkan uji wilcoxon. Setelah dilakukan edukasi melalui you tube tautan video https://youtu.be/V5fAtqbCpBU per tanggal 27 Februari 2021 jam 08.40 telah dilike 24 likes, view 47 x ditonton 17 subcriber. Berdasarkan tautan video  https://youtu.be/OBp6Rlxj7D8 per tanggal 26 Februari 2021 jam 22.06 telah dilike 20 orang 21 subscribe,  instagram @imulaidaridini.id dengan followers 84 orang dengan total 421 likes. Berdasarkan hasil pre test post test terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan sebelem edukasi 58,375 dan setelah edukasi 66,75. Terdapat pengaruh edukasi terhadap pengetahuan peserta webiar (p value 0,023 Hasil edukasi ini dapat diharapkan dapat ditindak lanjuti oleh kader posyandu dan  petugas kesehatan untuk memantau pelaksanaan pencegahan stunting pada ibu hamil dan anak balita.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Tuberkulosis Paru pada Satu Rumah Sakit di Kabupaten Garut Hendrawati Hendrawati; Iceu Amira Da
Jurnal Keperawatan Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.216 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v14i1.1003

Abstract

Tuberkulosis paru adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia. Indonesia adalah urutan nomor 3 di asia dalam jumlah pasien dengan tuberculosis paru (WHO, 2009). Dari beberapa penyakit menular yang ditangani di RSUP Dr.Slamet Garut selama tahun 2013 kejadian pasien tuberkulosis paru masih tinggi sebanyak 2.100 pasien. Salah satu komplikasi tuberkulosis paru adalah gangguan psikologis seperti kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. SlametGarut. Penelitian termasuk penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan cross-sectional dengan populasi 62 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling untuk memperoleh sampel sebanyak 54 orang. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis ini menggunakan uji Chi - Square univariat dan bivariat. Hasilnya menunjukkan; Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tingkat kecemasan (p-value = 0,008), Ada hubungan antara usia dan tingkat kecemasan (p-value = 0,002), Ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan ( p-value = 0,008), Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat kecemasan (p-value = 0,001), Ada hubungan antara status ekonomi dengan tingkat kecemasan (p-value = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian, yang perlu ditingkatkan pelayanan keperawatan; konseling tentang tuberkulosis, memberikan dukungan sosial kepada pasien yang lebih tua, memberikan motivasi kepada pasien wanita, dan kerjasama lintas sektoral.
Gambaran Dukungan Keluarga Pada Narapidana Dengan Kasus Napza Di Lapas Kabupaten Garut Intan Pandini; Nur Oktavia Hidayati; Iceu Amira DA
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.02 KB)

Abstract

Dukungan keluarga menjadi salah satu motivasi agar narapidana terhindar dari depresi, stress, harga diri rendah, kecemasan dan motivasi untuk sembuh dari obat-obatan terlarang. Pada narapidana dukungan keluarga sangat diperlukan untuk kesehatan psikologis mereka dan untuk memotivasi mereka agar bisa sembuh dari obat-obatan terlarang seperti napza. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada narapidana dengan kasus napza di Lapas Kelas IIB Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan di Lapas Kelas IIB Kabupaten Garut, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah narapidana dengan kasus Napza yaitu sebanyak 439 orang, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Random Sampling dengan menggunakan rumus Slovin maka didapatkan jumlah yaitu 100 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner PSS-FA yang sudah baku, kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan. Hasil penelitian pada narapidana dengan kasus napza di Lapas Kelas IIB Kabupaten Garut menunjukan bahwa hampir sebagian besar mendapatkan dukungan kurang yaitu sebanyak 46 responden (46%), hampir setengahnya mendapatkan dukungan keluarga cukup sebanyak 39 responden (39%), dan sebagian kecil mendapatkan dukungan keluarga baik sebanyak (15%). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pada narapidana dengan kasus napza yang berada di Lapas Kelas IIB Kabupaten Garut mendapatkan dukungan keluarga kurang, sebagai rekomendasi diharapkan keluarga agar dapat mengunjungi keluarga dalam waktu yang sering.
Cegah Cedera Saat Bekerja dengan Menerapkan Ergonomi Tubuh yang Benar Bagi Kesehatan di Perusahaan Mekarjaya Garut Nina Sumarni; Udin Rosidin; Hendrawati Hendrawati; Iceu Amira DA
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12724

Abstract

ABSTRAK Penyamakan kulit adalah pekerjaan yang memerlukan posisi pekerjanya seringkali berdiri dalam waktu yang lama dan melakukan gerakan yang repetitif. Postur tubuh yang buruk selama pekerjaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan pekerja. Posisi kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti nyeri punggung, sakit leher, dan cedera otot. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang Cegah Cedera Saat Bekerja dengan menerapkan ergonomi tubuh yang benar bagi kesehatan.  Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ceramah interaktif yang melibatkan para pekerja penyamakan kulit. Dalam ceramah ini, mereka diberikan informasi tentang bahaya postur tubuh yang buruk dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mereka.  Hasil kegiatan menunjukkan rata rata nilai hasil pre-test sebesar 52 poin dan rata rata nilai post-test sebesar 80 point. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah bertambahnya tingkat pengetahuan para pekerja penyamakan kulit tentang cegah cedera dengan menerapkan ergonomi tubuh sebesar 28 point. Mereka juga diberikan tips praktis tentang bagaimana menjaga postur tubuh yang baik dan menerapkan ergonomi dalam pekerjaan mereka. Setelah pengabdian dilakukan, diharapkan bahwa pekerja penyamakan kulit akan lebih sadar akan pentingnya menjaga postur tubuh yang baik dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah cedera saat bekerja. Kata Kunci: Ergonomic, Pekerja, Penyamakan Kulit  ABSTRACT Leather tanning is a job that requires workers to often stand for long periods of time and perform repetitive movements. Poor posture during this work can have a negative impact on workers' health. Unergonomic working positions can cause various health problems, such as back pain, neck pain and muscle injuries. The aim of this community service is to provide tannery workers with an understanding of Preventing Injuries at Work by implementing correct body ergonomics for health. The method used in this service is an interactive lecture involving tannery workers. In this lecture, they are given information about the dangers of poor posture and how it can affect their health. The results of the activity showed that the average pretest score was 52 points and the average posttest score was 80 points.  The conclusion of this service activity is that the level of knowledge of tannery workers about preventing injuries by applying body ergonomics has increased by 28 points. They are also given practical tips on how to maintain good posture and apply ergonomics to their work. Once the service is carried out, it is hoped that tannery workers will be more aware of the importance of maintaining good posture and taking steps to prevent injuries while working. Keywords: Ergonomics, Workers, Leather Tanning
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA LANSIA DI KAMPUNG HONJE LUHUR KELURAHAN SUKAGALIH WILAYAH KERJA PKM PEMBANGUNAN KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT TAHUN 2017 Iceu Amira DA
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v18i1.311

Abstract

Hipertensi yaitu keadaan dimana tekanan darah seseorang sistolnya lebih dari 120 mmhg dan diastolenya lebih dari 80 mmhg. Penyebab hipertensi salah satunya adalah kebiasaan makan yang  kurang  baik  terutama  tidak  memperhatikan  fak tor  diet  hipertensi.  Lansia  sering mengkonsumsi garam yang berlebih pada masakannya. Diet sangat penting untuk menurunkan tekanan  darah  namun  kenyataannya  lansia  masih  banyak  yang  tidak  patuh  terhadap  diet hipertensi, disebabkan karena kurang pengetahuan mengenai diet hipertensi.Desain  penelitian  yang  digunakan  yaitu  descriptif  correlational    dengan  pendekatan  cros sectional  pada  lansia  yang  menderita   hipertensi.  Jumlah  responden  dalam  penelitian  ini sebanyak 99 orang lansia ( total sampling) yang mendeita hipertensi.Hasil penelitian menunjukan bahwa lansia yang berpengetahuan kurang dan patuh pada diet hipertensi sebanyak 34 orang (34.34% ), sedangkan lansia yang berpengetahuan kurang dan tidak patuh terhadap diet hipertensi seban yak 9 orang (9%), lansia yang berpengetahuan baik dan  patuh  terhadap  diet  hipertensi  sebanyak  45  orang(  45,45%),  sedangkan  lansia  yang berpengetahuan baik dan tidak patuh terhadap diet hipertensi sebanyak 11 orang (11.11%).Analisis  data  menggunakan  uji  Pearson  Chi  Square  dengan  nilai  korelasi  sebesar  0.029  dan nilai p value <   artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi .Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi pada lansia di Kp. Honje Luhur.
GAMBARAN TINGKAT CEMAS, MOBILISASI, DAN NYERI PADA IBU POST OPERASI SECTIO SESAREA DI RSUD dr. SLAMET GARUT Risna Agustin; Mira Trisyani Koeryaman; Iceu Amira DA
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v20i2.613

Abstract

Penerapan Telenursing Pada Klien dengan Harga Diri Rendah Situasional: Studi Kasus Deskriptif Retyan Rahmi Kuntari; Aat Sriati; Iceu Amira DA
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i1.11799

Abstract

ABSTRACT Situational low self-esteem is a type of negative self-evaluation in response to the current situation. Unresolved situational low self-esteem can cause clients to experience chronic low self-esteem. To overcome the problem of situational low self-esteem, telenursing can be used as a strategy. Telenursing is the use of information and communication technology to provide and support individual health care. A 20-year-old client experienced dating violence by her ex-boyfriend. This made her insecure. This condition is exacerbated by the loss of the client by his current boyfriend. As a result of this incident, the client experienced a decrease in appetite which caused the client to faint and was taken to the health center. One strategy that can be used by a nurse is telenursing. The purpose of telenursing is to make it easier for nurses to carry out nursing care. With the use of telenursing strategies, clients are more open about their conditions. Researchers can also easily follow up on conditions and intervene to deal with stress and low self-esteem disorders experienced by clients. Telenursing can be done to make it easier for nurses to carry out nursing care, but nurses must also have the ability to assess the condition of clients who require visits or referrals to health services. Keywords: Dating Violence, Situational Low Self-Esteem, Telenursing  ABSTRAK Harga diri rendah situasional adalah jenis evaluasi diri negatif dalam menanggapi situasi saat ini. Harga diri rendah situasional yang tidak teratasi dapat menyebabkan klien mengalami harga diri rendah kronis. Untuk mengatasi masalah harga diri rendah situasional, telenursing dapat digunakan sebagai salah satu strategi. Telenursing merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyediakan dan mendukung perawatan kesehatan individu. Seorang klien berusia 20 tahun pernah mengalami kekerasan dalam pacaran yang dilakukan oleh mantan kekasihnya. Hal tersebut membuat dirinya tidak percaya diri. Kondisi ini diperparah dengan ditinggalnya klien oleh kekasihnya saat ini. Akibat dari kejadian ini, klien mengalami penurunan nafsu makan yang menyebabkan klien pingsan dan dibawa ke puskesmas.  Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh seorang perawat adalah telenursing. Tujuan dari dilakukannya telenursing ini adalah mempermudah perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Dengan penggunaan strategi telenursing, klien lebih terbuka dengan kondisinya. Peneliti juga dengan mudah dapat melakukan follow up mengenai kondisi dan melakukan intervensi untuk mengatasi stres dan gangguan harga diri rendah yang dialami oleh klien. Telenursing dapat dilakukan untuk mempermudah perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, namun perawat juga harus memiliki kemampuan untuk menilai kondisi klien yang membutuhkan kunjungan atau rujukan ke pelayanan kesehatan. Kata Kunci: Harga Diri Rendah Situasional, Kekerasan Dalam Pacaran, Telenursing