Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMBERDAYAAN CAREGIVER DALAM PENERAPAN MANAGEMENT PATIENT SAFETY PADA LANSIA DI PANTI WREDHA Febrina Secsaria Handini; Ifa Pannya Sakti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13050

Abstract

ABSTRAKGangguan kesehatan secara fisik yang sering dialami oleh lansia baik di di komunitas maupun di panti wredha adalah gangguan kesehatan yang berkaitan penyakit kronis dan penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, stroke dan kanker, dapat menyebabkan lansia mengalami keterbatasan dalam beraktifitas dan bermobilisasi yang dapat berakibat pada peningkatan tingkat ketergantungan dalam memenuhi activity daily living (ADL). Kondisi lansia seperti inilah yang bisa meningkatkan risiko jatuh dan ulkus decubitus khususnya pada lansia yang memiliki tingkat ketergantungan total. Pendampingan lansia di LKS LU Panti Pangesti Lawang dilakukan oleh caregiver yang berjumlah 14 orang. Caregiver di LKS LU Panti Pangesti Lawang mengatakan bahwa belum pernah mendapatkan pengarahan tentang management patient safety pada lansia, khususnya terkait cara mengidentifikasi resiko kejadian jatuh dan resiko ulkus decubitus pada lansia, sehingga caregiver kurang memahami dalam menerapkan manajemen keselamatan pasien. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 14 caregiver di LKS LU Panti Pangesti Lawang dalam konsep manajemen patient safety, khususnya mengidentifikasi risiko jatuh dan ulkus dekubitus pada lansia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan simulasi. Kegiatan ini dilakukan dalam empat kali pertemuan dengan menggunakan pretest, posttest dan observasi untuk melakukan evaluasi keberhasilan kegiatan. Hasil pre test menunjukkan nilai rata-rata peserta adalah 45,72 dan rata-rata nilai post-test ialah 78,57, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan PkM yaitu terjadi kenaikan dari segi kognitif sebesar 71,9%. Evaluasi kegiatan melalui penilaian observasi terhadap pelaksanaan assessment risiko jatuh adalah 5,21 (skor 0-6) dan penilaian assessment ulkus decubitus didapatkan hasil rata-rata 4,21 (skor 0-5). Hal ini menunjukkan bahwa caregiver telah mampu melakukan identifikasi resiko jatuh dan ulkus diabetikus pada lansia secara mandiri. Kata kunci: caregiver; lansia; management patient safety. ABSTRACTPhysical health problems that are often experienced by the elderly both in the community and in nursing homes are health problems related to chronic diseases and degenerative diseases such as hypertension, diabetes, stroke, and cancer, which can cause the elderly to experience limitations in activities and mobilization which can result in an increase in dependency level in fulfilling activity daily living (ADL). This condition of the elderly can increase the risk of falls and decubitus ulcers, especially in the elderly who have a total dependence level. Assistance for the elderly at LKS LU Panti Pangesti Lawang is carried out by 14 caregivers. Caregivers at LKS LU Panti Pangesti Lawang said that they had never received guidance on patient safety management for the elderly, especially regarding how to identify the risk of falling and the risk of decubitus ulcers in the elderly, so caregivers lacked understanding in implementing patient safety management. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of 14 caregivers at LKS LU Panti Pangesti Lawang in the concept of patient safety management, especially identifying the risk of falling and decubitus ulcers in the elderly. The method used in this activity is training and simulation. This activity was carried out in four meetings using a pretest, posttest, and observation to evaluate the success of the activity. The results of the pre-test showed that the average participant score was 45.72 and the average post-test score was 78.57, which indicated that there was a significant difference between before and after participating in PkM activities, namely an increase in cognitive terms of 71.9 %. The evaluation of activities through observational assessment of the implementation of fall risk assessment was 5.21 (score 0-6) and the decubitus ulcer assessment obtained an average result of 4.21 (score 0-5). This shows that caregivers have been able to independently identify the risk of falls and diabetic ulcers in the elderly.Keywords: caregiver; elderly; management patient safety.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP WANITA MENOPAUSE DI KELURAHAN SUKOHARJO KOTA MALANG Ifa Pannya Sakti; Emy Sutiyarsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSetiap wanita akan menghadapi perubahan mulai dari masa menarche sampai tahap menopause. Wanita menopause mengalami penurunan hormon estrogen dan progesteron. Penurunan hormon secara progresif dan ireversibel dapat memicu terjadinya keluhan secara fisik dan psikologis, yang dapat juga memicu  suatu  keadaan  yang berpengaruh  pada kualitas hidupnya. Dalam menghadapi masa menopause, perempuan perlu dipersiapkan, sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Berdasarkan informasi dari Puskesmas Bareng jumlah lansia wanita di RW 1 dan RW 2, Kelurahan Sukoharjo, Kota Malang sebanyak 112 orang dan jumlah Kader posyandu  16 orang.Para kader belum pernah mendapatkan pelatihan terkait peningkatan kulaitas hidup wanita menapouse. Tujuan  Kegiatan PkM untuk meningkatkan pengetahuan para kader tentang cara meningkatkan kualitas hidup wanita menapouse yang dilakukan secara luring di Balai RW 01 Kelurahan Sukoharjo, dilaksanakan selama tiga kali pada tanggal 5 – 7 Juli 2023.  Metode pelaksanaan Kegiatan PkM  adalah Pelatihan Kader meliputi materi konsep menopause, kualitas hidup wanita menopause, dan simulasi senam osteoporosis sebagai upaya peningkatan kualitas hidup wanita menopause. Kehadiran peserta 100%. Nilai rata-rata pre-test  65,62 dan post-test  82,50 terjadi kenaikan dari segi kognitif sebesar 25,88%. Pada penilaian observasi simulasi senam osteoporosis didapatkan hasil rata-rata 82,50. Dari hasil penilaian tersebut dapat disimpulkan  kegiatan PkM  memberi dampak positif pada peserta. Kader kesehatan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup wanita menopause, perlu diberikan edukasi kesehatan secara berkala agar dapat memberikan informasi yang benar kepada wanita menopause. Kata kunci: kader posyandu lansia; kualitas hidup; wanita menopause ABSTRACTEvery woman will face changes from menarche to menopause. Women in menopause has a decrease hormones estrogen and progesterone. Progressive and irreversible decrease in hormones can trigger physical and psychological gripe, that can also trigger a condition that affects the quality of life. In facing menopause, women need to be prepared, so they can adapt with the changes. Based on the information from Bareng Health Center, the number of elderly women in RW 1 and RW 2, Sukoharjo Village, Malang City are 112 person and the number of Kader Posyandu are 16 person. PkM activities are carried out offline at Balai RW 01 Sukoharjo Village, it held for three times on 5 – 7 July 2023. The PkM activities carried out are Kader Training covering material on the concept of menopause, quality of life for menopause women, and osteoporosis exercise simulation as an effort to improve quality life for menopause women. There are 100% attendance of participants. The average value of the pre-test was 65.62 and the post-test was 82.50, there was increase in cognitive terms of 25.88%. In the observation assessment of the osteoporosis exercise simulation, the average result was 82.50. The results of this assessment can be concluded that PkM activities gives positive impact on participants. Health cadres have an important role in efforts to improve the quality of life of menopause women, it needs to give information of health education in periodically for menopause women Keywords: elderly posyandu cadres; quality of life; menopause women
The Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Upaya Pencegahan Penyakit DHF Pada Anak Di Puskesmas Janti Kota Malang Dhea Anestia; Nanik Dwi Astutik; Emy Sutiyarsih; Ifa Pannya
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 5 No 2 (2023): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v5i2.378

Abstract

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan adalah penyakit menular yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, yang menularkan virus dengue. Semua individu rentan terhadap penyakit ini, yang berpotensi membunuh, terutama anak-anak. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kejadian DBD pada anak adalah kurangnya kesadaran masyarakat, khususnya orang tua.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua dengan upaya pencegahan penyakit DHF pada anak di Puskesmas Janti Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan koreIasi, pendekatan cross sectionaI. lntrumen yang digunakan yakni kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 5-14 tahun sebanyak 78 responden orang tuaengan teknik purposive sampling dan didapatkan sampel 65 responden. Data di analisis dengan menggunakan Uji Spearman Rho Ranks. Hasil penelitian menunjukkan 86.2% orang tua memiliki pengetahuan baik tentang penyakit DHF dan 84.6% melakukan upaya pencegahan penyakit. Hasil uji analisis menunjukkan. ρ value 0,446 ≤ α, yang artinya ada hubungan pengetahuan orang tua dengan upaya pencegahan penyakit DHF pada anak. Pengetahuan yang baik akan membentuk upaya pencegahan terbaik dari orang tua demi menghindarkan anak-anaknya dari penurunan kesehatan terutama penyakit DHF . Berdasarkan hal tersebut diharapkan orangtua terus meningkatkan pengetahuan yang dimiliki agar upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan pada anak semakin meningkat.
ANALISIS HUBUNGAN PERAN CAREGIVER FAMILY TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS BARENG KOTA MALANG Ifa Pannya Sakti; Febrina Secsaria Handini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v19i2.1130

Abstract

Lanjut usia merupakan tahap terakhir dalam proses tumbuh kembang manusia. Peningkatan usia harapan hidup mengindikasikan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) dari tahun ke tahun semakin meningkat dimana peningkatan ini merupakan dampak positif dari peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Di Kota Malang, jumlah lansia saat ini juga sedang mengalami peningkatan. Trend peningkatan jumlah lansia ini membawa pengaruh besar dalam pengelolaan masalah kesehatannya baik itu masalah secara fisik, psikologis, spiritual, maupun social yang disebabkan karena proses penuaan. Kondisi seperti ini menyebabkan peningkatan ketergantungan lansia dan kebutuhan pendampingan orang lain (Caregiver Family) dalam menjalankan aktivitas sehari-hari maupun dalam memenuhi kebutuhan dasar lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengetahui hubungan antara peran caregiver family dengan pemenuhan kebutuhan lansia di wilayah kerja Puskesmas Bareng Kota Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berusia lebih dari 60 tahun, tinggal bersama keluarga dalam satu rumah, sehat, mampu berkomunikasi dengan baik dan terdaftar di posyandu lansia RW 01 Kelurahan Sukoharjo Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kota Malang yang berjumlah 88 orang lansia dan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni – Juli 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran caregiver family menurut persepsi lansia sebanyak 79,5% adalah memberikan peran optimal, pemenuhan KDM pada lansia yang terpenuhi  sebanyak 85,2%, dan terdapat hubungan yang signifikan antara  variabel peran caregiver family dan variabel pemenuhan KDM pada lansia dengan nilai p=0,000. Peran keluarga sebagai caregiver family sangat penting karena keluarga merupakan sumber dukungan terbesar yang berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia pada lansia.
Pemberdayaan Lansia dalam Penerapan Lima Pilar Diabetes Melitus di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang Luhung, Monika; Sakti, Ifa Pannya; Purwandhani, Eli Lea Widhia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.19093

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi pada semua tingkat usia termasuk lansia, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mencegah komplikasi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman lansia tentang lima pilar diabetes melitus. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan lansia melalui edukasi dengan menggunakan media leaflet dan power point. Peserta adalah lansia diabetes melitus yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang, berjumlah 25 orang. Kegiatan dimulai dari tahap persiapan: mengurus perijinan, menyiapkan media dan kuisioner; tahap pelaksanaan: diawali pre tes dilanjutkan edukasi; dan tahap evaluasi: mengevaluasi pemahaman lansia menggunakan kuisioner. Hasil yang diperoleh yaitu: pre tes responden 44 % (11 orang) pengetahuan Cukup, 56 % (14 orang) pengetahuan Kurang, sedangkan hasil posttest 32 % (8 orang) pengetahuan Baik, 64 % (16 orang) Pengetahuan Cukup dan 4 % (1 orang) Pengetahuan Kurang. Kesimpulan: Rata-rata hasil pretest responden 56 % (14 orang) pengetahuan Kurang meningkat menjadi 64 % (16 orang) pengetahuan Cukup pada pos test. Peningkatan pemahaman responden tentang lima pilar diabetes melitus dapat menjadi bekal lansia melakukan tindakan pencegahan komplikasi diabetes melitus diwaktu mendatang. Kata Kunci: Lansia, Lima Pilar Diabetes Melitus, Pemberdayaan  ABSTRACT Diabetes mellitus can cause complications across all age groups, including the elderly, prompting various efforts to prevent these complications. This community service aimed to improve the understanding of the elderly about the five pillars of diabetes mellitus. The method used was elderly empowerment through education using leaflet and PowerPoint media. The participants were elderly individuals with diabetes mellitus living in the Work Area of Tajinan Public Health Center, Malang Regency, totaling 25 people. The activities began with preparation: obtaining permits, preparing media and questionnaires; implementation stage: starting with a pre-test followed by education; and evaluation stage: assessing the elderly's understanding using a questionnaire. The results showed that in the pre-test, 44% (11 people) had sufficient knowledge, and 56% (14 people) had insufficient knowledge, while in the post-test, 32% (8 people) had good knowledge, 64% (16 people) had sufficient knowledge, and 4% (1 person) had insufficient knowledge. Conclusion: The average pre-test result of 56% (14 people) with insufficient knowledge increased to 64% (16 people) with sufficient knowledge in the post-test. The increase in respondents' understanding of the five pillars of diabetes mellitus can serve as a basis for the elderly to take preventive actions against diabetes mellitus complications in the future. Keywords: Elderly, Five Pillars Of Diabetes Mellitus, Empowerment
Pemberdayaan kader posyandu lansia dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan terapi modalitas berkebun Ariesti, Ellia; Sakti, Ifa Pannya; Sulartri, Anastasia Sri; Purwandhani, Eli Lea Widhia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29232

Abstract

Abstrak Pada lanjut usia terjadi penurunan kebugaran dan kesegaran jasmani, salah satu penyebabnya adalah kurangnya melakukan aktivitas fisik. Salah satu cara untuk mengoptimalkan fungsi kognitif lansia adalah dengan menggunakan terapi modalitas. Peningkatan kualitas hidup dilakukan melalui pemberdayaan potensi mereka dalam aktivitas sehari-hari, memperoleh dukungan dari berbagai pihak dalam pemberian layanan perawatan yang komprehensif, dan memberikan kebahagiaan untuk meningkatkan kualitas hidup. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pihak Puskesmas Tajinan bahwa selama ini di Desa Gunungronggo belum ada pelatihan tentang terapi modalitas berkebun untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemberdayaan kader posyandu lansia dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan terapi modalitas berkebun. Tujuan dari kegiatan PkM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader posyandu lansia dalam menerapkan terapi modalitas berkebun untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan dengan diberikan tes sebanyak 10 pertanyaan kepada peserta untuk menilai kemampuan kognitif para peserta. Hasil yang didapat Pengetahuan kader lansia tentang cara meningkatkan kualitas hidup lansia didapatkan nilai rerata dari pre-test dari 14 peserta yang hadir pengetahuan responden pada kategori baik dengan nilai 81,43. Hasil post-test yang dilaksanakan pada pertemuan terakhir, nilai rata-rata dari post-test pada 14 peserta yang hadir, pengetahuan responden pada kategori baik dengan nilai 86,43. Kemampuan kader posyandu lansia dalam menerapkan terapi modalitas berkebun untuk meningkatkan kualitas hidup lansia didapatkan hasil nilai rata-rata kategori sangat baik dengan nilai 84,14. Hal ini menunjukkan pengetahuan kader posyandu lansia mengalami peningkatan sebesar 5%. Kata kunci: terapi modalitas; berkebun; kualitas hidup; kader lansia. Abstract At In the elderly there is a decrease in fitness and physical fitness, one of the causes is the lack of physical activity. cause is the lack of physical activity. One way to optimize cognitive function of the elderly is by using modality therapy. modality therapy. Improving the quality of life is done through empowering their potential in daily activities, obtaining support from support from various parties in providing comprehensive care services, and providing happiness to improve quality of life. providing happiness to improve quality of life. Based on information obtained from the Tajinan Community Health Center that there has been no training in Gunungronggo Village. about gardening modality therapy to improve quality of life of the elderly. The solution to the problem is the implementation of community service activities to increase knowledge and empowerment of elderly posyandu cadres in improving the quality of life of the elderly with gardening modality therapy. The purpose of this this PkM activity is to increase the knowledge and ability of posyandu cadres for the elderly in applying modality therapy gardening modality therapy to improve quality of life of the elderly. Evaluation was carried out before and after activity by giving a test of 10 questions to participants to assess the cognitive abilities of the participants. assess the cognitive abilities of the participants. Results The results obtained Knowledge of elderly cadres about how to improve the quality of life the elderly obtained a value of average value of the pre-test of 14 participants who attended the respondent's knowledge in the good category with a value of 81.43. The ability of elderly posyandu cadres to applygardening modality therapy to improve the quality of life of the elderly, the average value of the category is very good with a score of value of 84.14. This shows that the knowledge of elderly posyandu cadres has increased by 5%. Keywords: modality therapy; gardening; quality of life; elderly cadre
Pemberdayaan Kader Posyandu Lansia dalam Meningkatkan Perilaku Perawatan Diri pada Lansia Hipertensi di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang Sakti, Ifa Pannya; Ariesti, Ellia; Purwadhani, Lea Widhia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19613

Abstract

ABSTRAK Posyandu lansia merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan lansia, termasuk pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan oleh kader posyandu. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami hipertensi, sehingga diperlukan perilaku perawatan diri yang optimal guna mengendalikan tekanan darah dan mencegah komplikasi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu lansia mengenai upaya peningkatan perilaku perawatan diri pada lansia hipertensi di Puskesmas Tajinan, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini meliputi ceramah, diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion), serta demonstrasi terapi tertawa dan pijat akupresur. Kegiatan ini dilaksanakan pada 18–20 November 2024 di aula Puskesmas Tajinan dengan melibatkan 14 kader posyandu lansia. Tingkat pengetahuan peserta diukur menggunakan kuesioner pre-test dan post-test, dengan hasil rata-rata pre-test sebesar 59,38 dan post-test 83,04. Peningkatan skor ini menunjukkan bahwa kegiatan PkM memberikan manfaat yang signifikan bagi peserta. Edukasi kesehatan bagi kader posyandu lansia perlu dilakukan secara berkala agar tekanan darah lansia penderita hipertensi dapat terkontrol dengan baik. Kata Kunci: Hipertensi, Lansia, Perilaku Perawatan Diri  ABSTRACT The elderly Posyandu (integrated health service post) is a routine activity aimed at monitoring the health conditions of elderly individuals, including blood pressure checks conducted by Posyandu cadres. Examination results indicate that most elderly individuals experience hypertension, necessitating optimal self-care behavior to manage blood pressure and prevent complications. This Community Service Program (PkM) aims to enhance the knowledge of elderly Posyandu cadres regarding efforts to improve self-care behavior among elderly individuals with hypertension at Puskesmas Tajinan, Malang Regency. The educational activities employed various methods, including lectures, Focus Group Discussions (FGD), and demonstrations of laughter therapy and acupressure massage. This program was conducted from November 18 to 20, 2024, at the Puskesmas Tajinan hall, involving 14 elderly Posyandu cadres.Participants knowledge levels were assessed using pre-test and post-test questionnaires, with an average pre-test score of 59.38 and a post-test score of 83.04. The increase in scores indicates that this PkM activity provided significant benefits to the participants. Regular health education for elderly Posyandu cadres is necessary to ensure better blood pressure control for elderly individuals with hypertension. Keywords: Hypertension, Elderly, Self-Care Behavior
Pemberdayaan Lansia dalam Penerapan Lima Pilar Diabetes Melitus di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang Luhung, Monika; Sakti, Ifa Pannya; Purwandhani, Eli Lea Widhia
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 4 (2025): Volume 7 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i4.16286

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is one of the chronic diseases that can lead to serious complications across all age groups, including the elderly. Various efforts have been made to prevent complications, such as patients' adherence to the five pillars of diabetes mellitus. It is crucial for elderly individuals with diabetes mellitus to have good knowledge as it forms the basis for their thinking and actions. Therefore, empowering the elderly to have a good understanding of the five pillars of diabetes mellitus is necessary. This community service aims to enhance the elderly's understanding of the five pillars of diabetes mellitus. The method used in this community service is empowerment of the elderly through education on the five pillars of diabetes mellitus, utilizing leaflets and PowerPoint presentations. The participants are elderly individuals with diabetes mellitus residing in the Tajinan Malang Community Health Center's service area, who are already members of the prolanis program totaling 25 people. The service activities consist of: 1. Preparation Stage: Obtaining permits, preparing materials, and questionnaires. 2. Implementation Stage: Starting with a pre-test followed by education on diabetes mellitus and its five pillars. 3.Evaluation Stage: Assessing the elderly's understanding using a questionnaire with 10 questions. Each correct answer scores 1point, incorrect answers score 0 points. The average scores of the pre-test and post-test are calculated to measure the improvement in the elderly's knowledge before and after the education. The results obtained from this community service project are as follows: Pre-test results: Knowledge categorized as Fair (60-75%): 44% (11 individuals); Knowledge categorized as Poor (≤ 60%): 56% (14 individuals), Post-test results: Knowledge categorized as Good (76-100%): 32% (8 individuals); Knowledge categorized as Fair (60-75%): 64% (16 individuals); Knowledge categorized as Poor (≤ 60%): 4% (1 individual). The average pre-test knowledge score showed that 56% (14 individuals) had poor knowledge. This improved significantly in the post-test, where the average knowledge score categorized as Fair increased to 64% (16 individuals). Continuous support and guidance for the elderly by the Tajinan Community Health Center's health cadres is essential. Keywords: Empowerment, Elderly, Five Pillars of Diabetes Mellitus     ABSTRAK Diabetes melitus merupakan salah penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada semua tingkat usia termasuk lansia. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah komplikasi seperti ketaatan penderita dalam melaksanakan prinsip lima pilar diabetes melitus. Penting bagi lansia pengidap diabetes melitus mempunya pengetahuan yang baik karena menjadi dasar seseorang dalam berfikir dan bertindak, sehingga diperlukan pemberdayaan lansia agar mempunyai pemahaman pengetahuan yang baik tentang lima pilar diabetes melitus. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman lansia tentang lima pilar diabetes melitus. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan lansia melalui edukasi tentang lima pilar diabetes melitus, dengan menggunakan media leaflet dan power point. Peserta adalah lansia diabetes melitus yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Malang dan sudah menjadi anggota prolanis yang berjumlah 25 orang. Kegiatan pengabdian terdiri dari: Tahap pertama: tahap persiapan: mengurus perijinan, menyiapkan media dan kuisioner. Tahap kedua: pelaksanaan diawali pre tes dilanjutkan edukasi tentang diabetes melitus dan lima pilar diabetes melitus. Tahap ketiga: melakukan evaluasi terhadap pemahaman lansia, evaluasi menggunakan kuisioner berisi 10 butir pertanyaan dan memberikan skor 1 jika jawaban benar, skor 0 jika jawaban salah bobot, selanjutknya dihitung rata-rata pre tes dan pos tes untuk melihat peningkatan pengetahuan lansia antara sebelum dan sesudah edukasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu: pre tes pengetahuan kategori Cukup dengan nilai 60-75 % adalah 44 %(11 orang), dan pengetahuan kategori Kurang dengan nilai ≤ 60 % adalah 56 % (14 orang). Hasil posttest pengetahuan kategori Baik dengan nilai 76-100 % adalah 32 % (8 orang), Pengetahuan kategori Cukup dengan nilai 60-75 % adalah 64 % (16 orang) dan Pengetahuan kategori Kurang dengan nilai ≤ 60 % adalah 4 % (1 orang). Rata-rata hasil pretest:pengetahuan responden pada kategori kurang 56 % (14 orang), menjadi meningkat dengan rata-rata hasil posttest: pengetahuan responden kategori Cukup 64 % (16 orang). Perlu dilakukan pendampingan lansia secara berkesinambungan dari kader Kesehatan Puskesmas Tajinan. Kata Kunci: Pemberdayaan, Lansia, Lima Pilar Diabetes Melitus
Chemotherapy Side Effects and Their Correlation with Self-Concept Disruption in Cancer Patients Setyobudi, Yustina Emi; Sakti, Ifa Pannya
Adult Health Nursing Journal Vol 1, No 2 (2024): Adult Health Nursing Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan, Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/ahnj.v1i2.11098

Abstract

Introduction: Chemotherapy, while an effective cancer treatment, often brings significant side effects that can negatively impact patients' psychological well-being, including their self-concept. This issue is critical, as a disturbed self-concept may influence patients' overall health and their response to treatment. Objectives: This study aims to determine the relationship between the side effects of chemotherapy and self-concept disturbances in cancer patients. Methods: This research employed a descriptive correlational design using a cross-sectional approach. The population consisted of cancer patients undergoing chemotherapy in January 2016. Data collection used structured questionnaires measuring both the severity of chemotherapy side effects and the level of self-concept disturbance. The Chi-Square test was used for data analysis with a significance level of 5% (α = 0.05). Results: The majority of respondents (83%) experienced severe side effects of chemotherapy, and 67% of them showed negative disturbances in self-concept. The statistical test revealed a significant relationship between chemotherapy side effects and self-concept disturbance (p = 0.015), indicating that patients with more severe side effects tend to have more disturbed self-concepts. Conclusions: There is a significant relationship between the side effects of chemotherapy and self-concept disturbance among cancer patients. These findings highlight the importance of psychological support and counseling in cancer care to help patients maintain a positive self-concept during treatment.
Improving Job Satisfaction Employee At Panti Waluya Sawahan Hospital Malang Ifa Pannya Sakti; Nyoman Anita Damayanti; Thinni Nurul Rohmah
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.296

Abstract

Customer satisfaction is related to the performance of employees, and employee performance is closely related to employee job satisfaction. The purpose of this study is to determine the effect of employee job satisfaction on patient satisfaction at the Panti Waluya Sawahan Hospital in Malang. The research method is to conduct a study on secondary data on employee job satisfaction from the results of the survey using a questionnaire to all employees, as many as 507 people in October 2019. The study of the survey results shows that the percentage of employees who said they were satisfied in the 6 aspects of employee job satisfaction was the lowest satisfied with the solution to complaints and most satisfied with the training opportunity. To increase employee job satisfaction, training activities, organizational culture, and self-efficacy should be improved