Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Implementasi Keperawatan Pada Pasien Gastritis Dengan Masalah Nyeri Akut Syokumawena Syokumawena; Devi Mediarti; Panesia Panesia
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.763 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v1i2.1002

Abstract

Latar Belakang : Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat kronis, difus atau lokal. Gejala yang umum terjadi adalah nyeri akut. Metode : Jenis penulisan ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus pendekatan dalam implementasi keperawatan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan dua responden yang telah diberikan implementasi keperawatan dengan masalah nyeri.Hasil : hasil penelitian pada kedua pasien setelah dilakukan implementasi dalam mengkaji nyeri didapatkan hasil penurunan skala nyeri dari skala nyeri sedang menjadi ringan pada kedua pasien. Pada tahap pemberian edukasi tentang nyeri kedua pasien mengerti tentang penyebab nyeri, skala nyeri dan cara mengatasi nyeri. Sedangkan pada tahap kolaborasi pemberian obat, kedua pasien sangat kooperatif dan mau minum obat tepat waktu. Kesimpulan : Perlu dilakukan implementasi keperawatan mengkaji nyeri, teknik relaksasi napas dalam, edukasi tentang nyeri dan kolaborasi pemberian obat untuk mengurangi nyeri akut.
Implementasi Keperawatan Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Dengan Masalah Gangguan Mobilitas Fisik Syokumawena Syokumawena; Devi Mediarti; Nia Janiati
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.292 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1441

Abstract

Latar belakang: Fraktur merupakan suatu kondisi terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan yang disebabkan oleh rudapaksa, trauma atau tenaga fisik. Gangguan mobilitas fisik merupakan keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas merupakan masalah lazim pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta dokumentasi keperawatan. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang dengan kriteria yang sama yaitu pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2022. Hasil: Asuhan pasien post operasi fraktur ekstrimitas bawah dengan masalah gangguan mobilitas fisik setelah mendapatkan implementasi merubah posisi tubuh, ambulasi dini dan membantu aktivitas daily living (ADL) yang dilaksanakan 1 kali perhari didapatkan pasien terbiasa melatih dirinya dengan bantuan keluarga. Kesimpulan: Pentingnya merubah posisi tubuh pasien, ambulasi dini, Activity Daily Living (ADL) untuk pasien post operasi fraktur ekstrimitas bawah dengan gangguan mobilitas fisik untuk membentuk kemandirian dalam aktivitas.
Latihan Batuk Efektif Pasien Tuberkulosis Paru Dengan Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Devi Mediarti; Syokumawena Syokumawena; Jihan Salsabila Nur Alifah
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkm.v3i1.1558

Abstract

Latar Belakang :Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paru kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penderita tuberkulosis paru akan mengalami mengalami gangguan jalan napas akibat sumbatan daerah bronkus. Latihan batuk efektif yang meliputi aktivitas observasi, terapeutik, edukatif dan kolaborasi mukolitik dapat membantu membersihkan jalan nafas. Metode :Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif, studi kasus melalui pendekatan asuhan keperawatan. Metode pengumpulan denganwawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini dilakukan terhadapdua responden yang diberikan implementasi keperawatan Latihan batuk efektif, edukasi batuk efektif, dan dan kolaborasi pemberian obat mukolitik. Studikasusdilakukan selama 3 hari yaitu kepada pasien 1 tanggal 24 Februari 2022 – 26 Februari 2022 dan Pasien 2 tanggal 3 Maret 2022 – 5 Maret 2022. Hasil :Setelah dilakukan implementasi keperawatan terhadap kedua pasien selama 3 hari didapat jalan nafas pasien bersih ditandai dengan frekuensi napas membaik, mampu batuk efektif, dan menunjukkan peningkatan kemampuan pengeluaran sputum. Kesimpulan : Hasil penelitian menggambarkan perlunya intervensi batuk efektif untuk mengeluarkan sputum pada jalan nafas dan paru.
PENERAPAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL (HBM) DALAM PERILAKU PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Herawati Jaya; Syokumawena Syokumawena; Intan Kumalasari; Rosnani Rosnani
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V10I3.22149

Abstract

ABSTRAK  Penyakit kanker termasuk juga kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang umumnya terjadi pada wanita. Penyakit ini merupakan salah satu tumor ganas yang tumbuh di dalan jaringan payudara. Selama bertahun tahun banyak wanita yang terindikasi menderita panyakit kanker payudara, kejadian ini semakin banyak ditemukan pada negara-negara maju.1 Penyakit ini menduduki rangking terbesar kedua setelah kematian yang diakibatkan oleh kanker paru pada perempuan oleh karena itu sangat diperlukan bagi remaja putri dalam memiliki pengetahuan dan perilaku untuk mencegahan timbulnya penyakit kanker payudara . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana  pengaruh penerapan teori Health belief model (HBM) terhadap tindakan pencegahan kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sehingga bila ditemukan kelainan dapat segera diambil tindakan secepatnya,  Penelitian ini dilaksanakan dengan mengkaji tindakan remaja putri pada SMA Muhammadiyah 2 Palembang dalam pencegahan kanker payudara sebelum (pre test) dan sesudah (post test) pada dua kelompok dimana pada kelompok intervensi diberikan pendidikan Teori Health Belife Model  dan untuk kelompok kontrol tidak diberikan pendidikan Health belief model. Adapun desain penelitian ini menggunakan Design Quasi Experimental Pretest-Posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 Orang , sampel ini dianalisa menggunbakan uji Wilxocon  setelah pengolahan data hasilnya menunjukkan terjadinya kenaikan tindakan cara mencegah kanker payudara pada kelompok intervensi dibandingkan pada  kelompok kontrol dengan P<0,000. Dapat disimpulkan setelah dilakukan edukasi tentang pencegahan kanker payudara dengan menggunakan teori HMB dapat mempegaruhi tindakan pencegahan kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).Kata Kunci  Kanker payudarai_Health Belife Model ABSTRACT Breast cancer is one of the most common types of cancer in women. Breast cancer is a malignant tumor that grows in the breast tissue. More than women are diagnosed with breast cancer in every year. The incidence of this disease mostly increasing in developed countries. This disease ranks second after death caused by lung cancer in women, therefore it is very necessary for young women to have knowledge and behavior to prevent breast cancer.  The theory of the health belief model is the main concept for young women to prevent breast cancer. The purpose of this study is to see how the effect by applied the theory of Health Belief Model (HBM) in breast cancer prevention by breast self-inspections. This research was conducted at SMA Muhammadiyah 2 Palembang. This research was held to know how the actions of young women on preventing breast cancer by applying the concept : before (pre test) and after (post test) giving the Health Belief Model Theory education. It will use a control group, so the design of this research was called a Quasi Experimental Pretest-Posttest Design with control group. The amount of research subjects was 54 people and the data were analyzed using the Wilxocn test. The results showed that there was an increase in breast cancer prevention behavior after being given HBM-based interventions in the intervention group compared to the control group with P<0.000. It can be concluded that the educational interventions using the health belief model can influence the behavior of SMA Muhammadiyah 2 Palembang students in preventing breast cancer by applied SADARI.Keywords : Breast cancer, Health Belife Model  
Implementasi Keperawatan Latihan Rom Pasif Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Gangguan Mobilitas Fisik Mediarti, Devi; Syokumawena, Syokumawena; Rosyada, Tahirrou
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkm.v4i1.2169

Abstract

Background: Non-hemorrhagic stroke occurs due to a blockage in the lumen of the blood vessels of the brain and has the highest prevalence in Indonesia. The problem that arises is decreased muscle strength. Passive ROM implementation can reduce physical mobility disorders. Method: Descriptive method in the form of a case study. Nursing Care Approach consisting of assessment, nursing diagnosis, planning, implementation, evaluation and nursing documentation. There were 2 subjects in this study, namely men and women with the same criteria, namely non-hemorrhagic stroke patients. This research was conducted at the Siti Fatimah Hospital in South Sumatra Province. Results: The results of mobilization support with non-pharmacological techniques in the form of Passive ROM exercises to increase muscle strength in non-hemorrhagic stroke patients were carried out for 3 consecutive days, range of motion increased and muscle weakness decreased. Patient 1, the muscle strength of the upper and lower extremities on the left previously scored 1 increased to a score of 2. Patient 2, the muscle strength of the upper and lower extremities on the right previously had a score of 2 to a score of 3. Conclusion: After Passive Range Of Motion is effective in the healing process of non-hemorrhagic stroke patients with impaired physical mobility, patient 1 and patient 2 increase muscle strength.
Implementasi Keperawatan Manajemen Nyeri Pada Pasien Gastritis Dengan Nyeri Akut Di IGD Syokumawena, Syokumawena; Sulistini, Rumentalia; Sari, Shely Permata; Jaya, Herawati
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkm.v4i1.2173

Abstract

Background: Gastritis is an inflammation of the stomach wall caused by irritation of the gastric mucosa. Gastritis caused by bacterial infections such as Helicobacteri pylory and irritant foods and drinks. The problem posed isacute pain. Nursing interventions to address this problem are pain management. Objective: This case study aims to describe the implementation of nursing pain management in patients gastritis with acute pain. Method: This case study design is a descriptive design in the form of a case study with a nursing care process approach. The case study subjects were 4 patients in the emergency room with the criteria of experiencing gastritis with problems acute pain. This case study was conducted at Muhammadiyah Palembang Hospital on March 16-23, 2023. The nursing implementation provided was in the form of warm compress and deep breath relaxation to reduce pain in gastritis patients, in patient 1 before the implementation of the pain scale was 5 and fell to 3, the second patient initially had a pain scale of 4 decreased to 2, in patient 3 the initial scale of 5 was reduced to a scale of 2, and finally patient 4 before the technique was carried out the pain scale in patients is 5 after being carried out down to a scale of 3. Using data collection techniques by means of observation, and interviews. Results: The research results describe the need for implementation pain management (warm compress and deep breath relaxation) to reduce pain in patients gastritis from a moderate pain scale to a mild pain scale. Conclusion: There is an influence in implementing pain management on acute pain in gastritis patients.
Implementasi Keperawatan Teknik Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Post Sectio Caesarea Dengan Nyeri Akut Jaya, Herawati; Ningsih, Ratna; Syokumawena, Syokumawena
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkm.v4i1.2186

Abstract

Background: Labour caesarean section is a method of surgical delivery by making incisions in the abdominal wall and uterine wall. Post caesarean section injury to the operating area occurs which can cause tissue damage and pain. Progressive muscle relaxation technique is a relaxation therapy by tightening and relaxing the muscles at a time to give a feeling of relaxation. The purpose of this study was to reduce pain in postoperative patients caesarean section. Methods: The research design uses a descriptive method in the form of a case study. The subjects studied were 2 patients with the same cases and nursing problems, namely post-patients caesarean section with acute pain at Muhammadiyah Palembang Hospital. This research was conducted on 17-19 March 2023 and 20-22 March 2023 Results: Progressive muscle relaxation techniques have been shown to reduce acute pain in postoperative patients caesarean section. Before performing the progressive muscle relaxation technique both patients experienced moderate pain, after the progressive muscle relaxation technique was implemented the pain scale experienced by both patients became mild pain/ Conclusion: Implementation of progressive muscle relaxation techniques in postoperative patients caesarean section with acute pain can effectively reduce acute pain that is felt and can be applied to both patients.
MANAJEMEN HIPERGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH Syokumawena, Syokumawena; Mediarti, Devi; Agustini, Dea
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 1: Februari 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i1.1163

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas untuk menghasilkan hormon insulin yang cukup serta jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Masalah yang timbul adalah ketidakstabilan kadar glukosa darah. Implementasi Manajemen Hiperglikemia dapat mengurangi ketidakstabilan kadar glukosa darah. Tujuan:Mengetahui gambaran implementasi keperawatan manajemen hiperglikemia pada pasien diabetes mellitus tipe II dengan masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah. Metode:Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta dokumentasi.Studi kasus ini memfokuskan manajemen hiperglikemia dengancara mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia, melakukan monitor kadar glukosa darah, tanda dan gejala hiperglikemia, membantu dalam pemberian asupan cairan oral, dan pemberian pendidikan kesehatan. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang pasien diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tanggal 28 Maret - 05 April 2023. Hasil :Manajemen Hiperglikemia yang dilakukan selama selama 3 hari berturut-turut dapat menurunkan kadar glukosa darah. Saran : Manajemen hiperglikemia dapat dimanfaatkan dalam mengatasi ketidakstabilan kadar glukosa darah pada rumah sakit. Kata Kunci:Diabetes Mellitus, Glukosa Darah, Manajemen Hiperglikemia
The Effect of Kerokan to Liver Function of Hepatitis B Patients Hanum, Nur Adiba; Ismalayani, Ismalayani; Juliansyah, Rahmad Aswin; Syokumawena, Syokumawena; Pastari, Marta; Kusuma, Hanna Sari Widya; Arinta, Yukko
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.331 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i1.3397

Abstract

Kerokan is an alternative therapy done by rubbing and pressing the skin surface using oil and a blunt object. This treatment has a hepatoprotective effect as it increases heme oxygenase-1, an essential enzyme in heme catabolism. In hepatitis B, heme oxygenase-1 plays a vital role to fight oxidative stress. Hence the damage on liver cells can be reduced or even prevented. Damaged cells indicate by the production of aspartate aminotransferase (AST/SGOT) and alanine aminotransferase (ALT/SGPT) enzymes that accumulated in the bloodstream. This study aimed to investigate the effect of kerokan to liver function by analyzing SGOT and SGPT levels in hepatitis B patients. These were an experimental study with a pre-test post-test control group design conducted in the public health center in Palembang in October 2016. Statistical analysis used the unpaired t test and paired. The research subjects were 30 patients with inactive carrier and chronic hepatitis B. The levels of SGOT and SGPT were determined using the IFCC method. The levels of SGOT in control (19.53±3.44 U/L) and treatment group (20.46±4.53 U/L, Δ=0.93) after 24–48 hours were not statistically different (p=0.53). Also, the levels of SGPT in control (18.66±5.40 U/L) and treatment group (19.80±9.25 U/L, Δ=1.13) after 24–48 hours were also not statistically different (p=0.68) as well. In conclusion, the liver cells of inactive carrier and chronic hepatitis B patients were not damaged (necrosis) after kerokan therapy, and the levels of SGOT and SGPT were still in the normal range. EFEK KEROKAN TERHADAP FUNGSI HEPAR PASIEN HEPATITIS BKerokan merupakan terapi alternatif yang dilakukan dengan menggosok dan menekan permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul. Pengobatan ini bersifat hepatoprotektif, yaitu meningkatkan produksi enzim heme oxygenase-1 dalam katabolisme heme. Pada hepatitis B, heme oxygenase-1 berperan penting dalam menangkal radikal bebas sehingga dapat mengurangi atau mencegah kerusakan sel hepar. Kerusakan sel hepar diindikasikan oleh produksi enzim aspartate aminotransferase (AST/SGOT) dan alanine aminotransferase (ALT/SGPT) yang terakumulasi dalam pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kerokan pada fungsi hepar dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT pada pasien hepatitis B. Penelitian eksperimental ini menggunakan desain pre-test post-test control group yang dilakukan di puskesmas di Palembang pada Oktober 2016. Analisis statistik menggunakan uji t berpasangan dan tidak berpasangan. Subjek penelitian meliputi 30 pasien inactive carrier dan kronik hepatitis B. Kadar SGOT dan SGPT diukur dengan menggunakan metode IFCC. Kadar SGOT pada kontrol (19,53±3,44 U/L) dan grup perlakuan (20,46±4,53 U/L; Δ=0,93) setelah 24–48 jam tidak terdapat perbedaan signifikan (p=0,53). Selain itu, kadar SGPT pada kontrol (18,66±5,40 U/L) dan grup perlakuan (19,80±9,25 U/L; Δ=1,13) setelah 24–48 jam tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,68). Simpulan, sel hepar pada pasien inactive carrier dan kronik hepatitis B tidak mengalami kerusakan setelah terapi kerokan, serta kadar SGOT dan SGPT tetap dalam kondisi normal.
PENGARUH AKUPUNTUR TERHADAP TEKANAN DARAH DARAH Syokumawena, Syokumawena; Pastari, Marta; Meilina, Meilina
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1388

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit degeneratif dipengaruhi oleh faktor bertambahnya usia dan dikenal sebagai silent killer. Berdasarkan data dari WHO dan International Society of Hypertension (ISH) ada 600.000.000 orang yang menderita penyakit hipertensi di dunia, sebanyak 3.000.000 jiwa yang meninggal setiap tahunnya, sedangkan sebagian besar penderita tidak mendapatkan penanganan yang memadai. Hipertensi bisa menyerang organ penting dan dapat mengakibatkan stroke, jantung koroner, penyakit ginjal serta kebutaan. Gejala penyakit hipertensi hamper tidak dirasakan oleh sebagian besar orang. Hipertensi bisa ditangani dengan terapi farmakologis, merubah gaya hidup serta terapi non farmakologi (komplementer). Akupunktur merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan dalam pengobatan hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan Quasy-experimental dengan desain pretest-posttest dengan jumlah sampel 60 responden(1 kelompok perlakuan) dengan mengunakan teknik insidental sampling. Data ditabulasi dengan menggunakan distribusi frekuensi dan diuji menggunakan uji Paired T Test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil: Terjadi penurunan tekanan darah pada kelompok perlakuan. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi akupunktur terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Terapi akupunktur ini bisa dijadikan rekomendasi dalam mengatasi masalah hipertensi.