Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Compatibility Analysis of Human Resources Competencies of Makassar New Port (MNP) and its Curriculum Sitti Syamsiah; Ahmad Fauzi; Abdoellah Djabier; Nurwahidah Nurwahidah
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 54 No 2 (2021): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.871 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v54i2.33108

Abstract

Human resources or HR are needed by companies at various scales, be it a large scale or even a small scale. Makassar New Port as a modern organization that developed kept up with the times, implemented a high competency standard in every level of work unit. To analyze the compatibility analysis of human resources competencies of Makassar New Port (MNP) towards curriculum of diploma IV port and shipping management department. The research was held in Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar. The aim of this research to map the competencies of Makassar New Port Human Resources related to Diploma IV Port and Shipping Management Department Curriculums. The main informants in this research were the MNP staff who were assigned as many as 7 informants. The subjects in this study were 44 Makassar New Port employees, but only 7 were the research subjects. The location of this research was carried out at the Makassar New Port Office. The research was conducted in the Even semester in Academic Year 2019/2020, which was from February to October 2020. Data were collected by using in-depth interviews and observation methods the result of the research mentioned that there are 3 variables should be developed to be qualified as Makassar New Port Human Resources Competence which are; Port Business, Port and Logistics, and Port Management. The research results were a consensus obtained from all respondents regarding the variables that affect port competence. And there are 3 variables that have the potential to be developed, namely port business, ports and logistics, and port management. 
CROSSING TRANSPORT IN THE PERSPECTIVE OF SHIP CAPACITY AND PORT OPERATOR COMPETENCE Ahmad Fauzi; Mahbub Arfah
Jurnal Maritim Malahayati Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Maritim Malahayati
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Pelayaran Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.709 KB)

Abstract

The implementation of ferry transportation must be able to ensure the comfort, security and safety of passengers and goods. Port management officials and ship operators are the main stakeholders in improving safety. The lower supervision led to higher accident potential. Supervision to safety can only be carried out by operators with appropriate competence. This research uses descriptive quantitative method. Descriptions are carried out on symptoms or phenomena related to ships, productivity, port operators and ship certificates. Through this research, it is known that the passenger carrying capacity of the ship from Bira to Pamatata has a surplus, but the vehicle carrying capacity is known to be minus so that the vehicle loading space is always full when sailed. Based on the Value Range and Qualification table, it is known that port processing is in the category of very threatening shipping safety because port operators do not yet have competence if measured based on the certificate they have. All operating ships have a complete ship certificate in accordance with applicable regulations
IDENTIFIKASI PENGAWAKAN KAPAL NEGARA DALAM PERSPEKTIF PERATURAN PENGAWAKAN KAPAL NEGARA INDONESIA Irwan; Ahmad Fauzi; Meti Kendek; Mahbub Arfah
JURNAL VENUS Vol 7 No 13 (2019): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.311 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i13.240

Abstract

Mengungkapkan peranan kapal negara, sekaligus memberi gambaran besarnya jumlah armada dan besarnya jumlah anak buah kapal yang dibutuhkan kapal negara agar dapat dilayarkan sesuai standar pengawakan. Tujuan penelitian mengetahui kesesuaian sertifikasi keahlian dan keterampilan anak buah kapal negara dengan peraturan tentang pengawakan kapal negara yang berlaku. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif, indikator pengamatan yang dinyatakan dalam perhitungan persentase (%), yakni persentase jumlah anak buah kapal negara pada level Perwira yang memiliki sertifikat kehlian dan keterampilan yang sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Hasilnya menunjukkan jumlah kapal negara yang saat ini dioperasikan oleh Kementerian terkait hanya 50% dari jumlah seluruh kapal yang dibutuhkan. Kondisi ini tentu berdampak pada kinerja layanan kapal negara. Analisis data menunjukkan bahwa 39.3% anak buah kapal negara yang memiliki sertifikat kompetensi dan profesiensi yang sesuai dengan aturan sertifikasi pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor HK.103/3/13/DJPL-15, Kondisi ini sekaligus mengindikasikan besarnya kebutuhan anak buah kapal negara untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kapal yang operasikannya.
ANALISIS SAFETY PENGANGKUTAN PETIKEMAS DALAM PERSFEKTIF PERATURAN PENGANGKUTAN PETIKEMAS MENGGUNAKAN TRUK PETIKEMAS DI PELABUHAN SOEKARNO HATTA DAN TANJUNG PRIOK Ahmad Fauzi; Jumardin; Nurwahidah; Siti Zulaikah
JURNAL VENUS Vol 8 No 1 (2020): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.531 KB) | DOI: 10.48192/vns.v8i1.274

Abstract

Pemerinah melalui (i) Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang lalulintas angkutan darat di jalan dan angkutan jalan (ii) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 14 Tahun 2007 tentang kendaraan pengangkut petikemas di jalan (iii) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 74 Tahun 1990 tentang angkutan petikemas di jalan (iv) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : AJ.306/1/15/DRPD/1992 tentang penyempurnaan petunjuk pelaksanaan angkutan petikemas di jalan (v) Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SE.02/AJ.208/DRJB/2008 telah mengatur penggunaan twistlock bagi truk peti kemas. Penelitian ini menganalisa bagaimana penerapan Peraturan Menteri (PM) No. 14 Tahun 2007 tentang pengangkutan petikemas menggunakan truk petikemas dan bagaimana gambaran kelengkapan twistlock pada truk petikemas yang beroperasi di Pelabuhan Utama di wilayah timur Indonesia. Untuk mengkaji permasalahan dalam penelitian ini maka dilakukan pengolahan data hasil score capaian responden yang didasarkan pada hasil dari masing-masing indicator yaitu jumlha twistlock yang terpasang pada truk petikemas dengan formulasi rumus persentasi. Selanjutnya persyaratan perangkat pengunci peti kemas (twistlock) berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan hasil yang sangat rendah yakni hanya sebesar 29%. Kondisi ini terjadi karena 98 % pengemudi truk tidak membaca persyaratan dalam inqury form yang diberikan sehingga tidak memahami atau tidak mengetahui dengan baik persyaratan yang ditetapkan.
ANALISIS PENGIKATAN KONTAINER DI KM. MERATUS SEMARANG Andi Muhammad Idnan; Tri Iriani Eka Wahyuni; Ahmad Fauzi
JURNAL VENUS Vol 8 No 2 (2020): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.632 KB) | DOI: 10.48192/vns.v8i2.296

Abstract

Kontainer adalah salah satu temuan penting dalam dunia pelayaran yang dapat mempercepat proses pemuatan barang dan transfer dari satu tempat ketempat lain. Pengikatan muatan yang benar akan mengikat muatan sehingga tidak bergeser dari tempatnya selama dalam pelayaran meskipun kapal diterjang badai. Penelitian ini mengalisa penggunaan alat pengikatan kontainer di kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana penggunaan alat pengikatan kontainer yang dilaksanakan oleh awak kapal di KM. Meratus Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di KM. Meratus Semarang. Sumber data yang diperoleh adalah data primer yang diperoleh langsung dari tempat penelitian dengan cara melakukan pengamatan. Penenelitian ini menggunakan deskriptif. Penelitian ini membuktikan bahwa pelaksanaan pengikatan kontainer di kapal belum dilaksanakan sesuai ketentuan sehingga berpotensi pada kecelakaan. Penyebabnya adalah kurangnya pemahaman awak kapal dalam pengikatan kontainer, kurangnya pengawasan dari perwira bagian dek pada saat pengikatan dan terbatasnya peralatan pengikatan diatas kapal.
ANALISIS IMPLEMENTASI CROWD DAN CRISIS MANAGEMENT PADA KAPAL PENUMPANG DI PELABUHAN MAKASSAR DAN TERNATE Ahmad Fauzi; Arlizar Djamaan; Prolin Tarigan; Aries Allolayuk; Siti Zulaikah
JURNAL VENUS Vol 6 No 12 (2018): Desember
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.122 KB) | DOI: 10.48192/vns.v12i06.381

Abstract

Pengangkutan penumpang dengan kapal penumpang merupakan urat nadi kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan keamanan, sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Kesuksesan transportasi laut.Mengatur penumpang pada kapal penumpang menghadapi kedaan darurat agar terhindar dari terjadinya kepanikan pada saat kapal menghadapi situasi darurat seperti kebakaran atau kecelakaan yang mengakibatkan kapal harus ditinggalkan atau abandon ship.Crisis and Human Behavior Management merupakan salah satu kompetensi awak kapal yang dengan seksama dan tindakan yang tepat dapat mengatasi penumpang yang mengalami kepanikan yang luar biasa yang ditunjukkan dengan berebut atau berkelahi, sehingga penumpang dapat dikondisikan kembali dalam keadaan tenang. Seperti dicontohkan dalam Film Tetanic dimana seluruh penumpang mengalami kepanikan yang luar biasa, dalam film tersebut jelas terlihat perilaku berbeda dari setiap penumpang dalam menghadapi keadaan crisis, misalnya ada yang loncat dari atas kapal ke laut, ada yang depresi, berebut, berkelahi, dan sebagainya. Menghadapi kedaan demikian di kapal maka sangat penting bagi seluruh awak kapal penumpang untuk memiliki komptensi dalam CCM.
TRACER STUDY LULUSAN JURUSAN ANGKUTAN LAUT DAN KEPELABUHANAN POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR Ahmad Fauzi; Agus Sulistiono; Jumriani Jumriani; Yeti Komalasari
JURNAL VENUS Vol 3 No 5 (2015): April
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48192/vns.v3i5.406

Abstract

The objectives of this study was to determine how the characteristics of alumni of Port and Shipping Management and The relevance of the curriculum according to the needs of the workforce which incluoes waiting time to get a job, employment status, occupations, income, how to get a job, educational background relevance to the work, and the relevance of the curriculum to the world the work. The location of this research was Makassar Merchant Marine Polytechnic, Shipping Lines and the Port Authority. There were 60 questionnaires returned by the alumni of the 162 alumni who have been sent. The collected data were analyzed using SPSS 13. In analyzing the data, the he used the technique of triangulation. The results of this study are (1) the characteristics of alumni KALK have a job in the shipping company, PT. Pelindo, Lecturer, Department of Transportation , Port Authority , Airport , Freight Forwarding , Syahbandar . (2) Have a GPA between 3:00 - 3.90 (3) the relevance of educational background is very relevant to the type of work (4) the relevance of the curriculum to the world of work needs to be evaluated.
Content and Language Integrated Learning Berbasis Collision Regulation 1972 Ahmad Fauzi
Hengkara Majaya Vol. 3 No. 2 (2022): September
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v3i2.45

Abstract

Proses pengujian yang baik, kreatif dan dinamis berpengaruh signifikan terhadap penetapan tingkat kompetensi. Pengujian yang baik akan dapat mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang tepat untuk digunakan dalam menguji tingkat kompetensi Taruna dalam SMCP sebagai standar komunikasi dalam pelayaran adalah CLIL. SMCP digunakan untuk menjamin agar awak kapal, operator VTS (Vessel Traffic Service), Pilot Station dapat berkomunikasi menggunakan prosedur, phrase dan maritime terminolpgy dengan benar sesuai standar yang ditetapkan. Penelitian ini mengembangankan CLIL sebab metode ini efektif untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini melakukan analisis tentang bagaimana pengembangan pengujian SMCP berbasis Collision Regulation 1972 menggunakan CLIL yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif Pengujian menggunakan CLIL yang diiintegrasikan dengan mata kuliah profesi secara simultan terbukti menstimulasi Taruna dalam menunjukkan komptensi SMCP karena content pengujian berhubungan dengan kompetensi lain dalam profesi pelayaran. Melalui CLIL diketahui bahwa taruna kompeten dalam prosedur olah gerak kapal, mengetahui Maritime Terminology dan dapat meyusun kalimat dalam Maritime English pada situasi Crossing Situation, Head On situation, dan Overtaking sesuai Collision Regulation 1972.
Upaya Membangun Skema Kerjasama Penempatan Praktek Laut/Darat Taruna Politeknik Pelayaran Barombong pada Perusahaan Pelayaran dan Pengelola Pelabuhan Abu Bakar; Sidrotul Muntaha; Ahmad Fauzi; Adnan
Hengkara Majaya Vol. 5 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Politeknik Pelayaran Barombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61759/hmj.v5i1.84

Abstract

Merchant Marine Polytechnic (Poltekpel) Barombong is a public university within the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia which is under and responsible for organizing vocational education, research, and, and community service in the field of shipping which was established on June 28, 1980 under the name of the Basic Sailing Education and Training Center (BPLPD) Barombong and With the Regulation of the Minister of Transportation of the Republic of Indonesia (PM) number PM 29 Year 2019 dated April 15, 2019, BP2IP Barombong changed its institution to Polytechnic of Shipping Barombong. Placement of Prala Taruna/Prada is an absolute obligation must be planned by educational institutions to ensure that all students are able to be facilitated to get a place of implementation of Prala and Prada according to Vision Mission.Therefore this research aims to know the extent of the scheme of cooperation efforts carried out by Poltekpel Barombong with Shipping Companies, SOEs and Government Agencies for placement and knowing how the scheme of the process of setting up/placement of prala/prada for Taruna Poltekpel Barombong. This research is descriptive qualitative research with data collection, observation, interviews, and documentation. Observation is done by looking at and observing how to report the sign off of Prala by post-prala cadets, conducting interviews with respondents who have disembarked from the ship and analyzing complete report file documents and using the survey method of collecting data from a sample of the population to represent the entire population as a data collection tool. D-III Program with the number of 54 Midshipmen all declare Prala/Prada looking for its own Company, DP-III Establishment Program with the number of 32 Midshipmen all declare Prala/Prada is looking for its own Company and DP-IV Establishment Program with a total of 41 Midshipmen all stating Prala/Prada is looking for its own Company. From the results of the data analysis shown as many as 384 shipping companies in six cities in Indonesia and as many as 1,483 in nine countries, opportunities and percentage of cadets placement of marine practices and land practices Polytechnic of Marine Barombong, have the opportunity to be improved by creating and implementing a cooperation scheme placement of Prala/Prada Taruna. ABSTRAK Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong merupakan perguruan tinggi negeri di lingkungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab menyelenggarakan program pendidikan vokasi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang pelayaran yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1980 dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran Dasar (BPLPD) Barombong dan Dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI (PM) Nomor PM 29 Tahun 2019 tanggal 15 April 2019, BP2IP Barombong berubah kelembagaan menjadi Politeknik Pelayaran Barombong. Penempatan Taruna Prala/Prada menjadi kewajiban yang mutlak harus direncanakan oleh lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa semua anak didik mampuh difasilitasi untuk mendapatkan tempat pelaksanaan Prala dan Prada sesuai Visi Misi.Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana upaya skema kerja sama yang dilakukan oleh Poltekpel Barombong dengan Perusahaan Pelayaran, BUMN dan Instansi Pemerintah untuk penempatan dan mengetahui bagaimana skema proses pengaturan /penempatan prala/prada bagi Taruna Poltekpel Barombong. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data, melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati cara pelaporan sign off Prala oleh para taruna pasca prala, melakukan wawancara terhadap responden yang sudah turun dari kapal dan menganalisa dokumen berkas laporan lengkap serta menggunakan metode pendekatan survey pengumpulan data-datanya dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi sebagai alat pengumpul data. Program D-III dengan jumlah 54 Taruna semua menyatakan Prala/Prada mencari sendiri Perusahaan, Program DP-III Pembentukan dengan jumlah 32 Taruna semua menyatakan Prala/Prada mencari sendiri Perusahaan dan Program DP-IV Pembentukan dengan jumlah 41 Taruna semua menyatakan Prala/Prada mencari sendiri Perusahaan. Dari hasil analisis data yang ditampilkan sebanyak 384 perusahaan pelayaran di enam kota di Indonesia dan sebanyak 1.483 pada sembilan negara, peluang dan presentase penempatan taruna praktek laut dan praktek darat Politeknik Pelayaran Barombong, mempunyai peluang kedepan untuk ditingkatkan dengan membuat dan menerapkan skema kerjasama Penempatan Taruna Prala/Prada.
Penggunaan Wordwall Platform Pada Pembelajaran Maritime English Berbasis Vessel Traffic Service Standard Phrases Ahmad Fauzi; Sidrotul Muntaha; Irwan Jaya; Novianty Palayukan
Cakrawala Repositori IMWI Vol. 7 No. 3 (2024): Cakrawala Repositori IMWI
Publisher : Institut Manajemen Wiyata Indonesia & Asosiasi Peneliti Manajemen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52851/cakrawala.v7i3.706

Abstract

Perkembangan teknologi telah membawa perubahan pada hampir semua disiplin ilmu, termasuk media belajar dalam pendidikan pelayaran. Salah satu platform yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Wordwall Platform untuk pembelajaran Maritime English berbasis Vessel Traffic Service Standard Phrases. Wordwall adalah platform belajar daring yang menyediakan berbagai jenis aktivitas interaktif belajar offline dan/atau online. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan dan tanggapan siswa dalam penggunaan Wordwall Platform untuk pembelajaran Maritime English berbasis Vessel Traffic Service Standard Phrases di politeknik pelayaran. Penelitian ini menggunakan kriteria untuk mengetahui penggunaan dan tanggapan siswa. Kriteria tersebut adalah: teaching objectives, content, media availability, fleksibility, media durability dan cost required. Data yang dikumpulkan melalui analisis kriteria dan kuesioner dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan Wordwall Platform memenuhi kriteria sebagai platform yang baik dan berdasarkan table kategori tanggapan dan kesesuaian Platform maka diketahui bahwa Wordwall sesuai digunakan untuk pembelajaran Maritime English berbasis VTS Communication Standard Phrases.