Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Terhadap Prestasi Matematika Siswa Kelas VIII SMP Al-Anwari Hilmatul Ulfa; Eko Listiwikono; Barep Yohanes
EDUPEDIA Vol 5, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ed.v5i2.819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap prestasi matematika siswa Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independent berupa hafalan Al-Qur’an dan variabel dependen berupa prestasi matematika siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Al-Anwari dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang yang ditentukan berdasarkan  tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk memeliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan metode purposive area. Purposive area adalah penentuan daerah berdasarkan tujuan tertentu. Penentuan responden penelitian dilakukan dengan teknik probability sampling menggunakan metode simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah tes kinerja (praktik) dan tes tulis prestasi belajar matematika siswa. Tes kinerja Al-Qur’an yaitu siswa membaca ayat Al-Qur’an yang telah dihafalnya dan tes tulisprestasi matematika  berupa tes uraian untuk mengetahui prestasi matematika siswa. Instrumen tes terlebih dahulu di validasi oleh validator untuk mengetahui kevalidan instrumen tes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya terdapat pengaruh yang signifikan antara menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi matematika siswa dengan diperoleh model regresi Y = 36,789 + 0,332X. 
PKM Peningkatan Kemampuan Operasi Kalibatakur Dalam Bimbingan Olimpiade Matematika Di SD Negeri 3 Buluagung Barep Yohanes; Isti Dwi Setyowati
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v6i2.609

Abstract

This article is based on Community Service (PKM) activities carried out at SD Negeri 3 Buluagung. The problems experienced by partners include students' understanding of the Kalibatakur (addition, subtraction, multiplication, and division) operation which is very lacking, minimal preparation if they have to send students to attend math olympiads, and do not have a math olympiad coaching team. The solution offered refers to the first problem in the form of increasing the operational ability of Kalibatakur students of SD Negeri 3 Buluagung. The output that has been obtained is in the form of a coaching method using drill questions Kalibatakur from easy questions and gradually more difficult ones. Coaching must be done regularly and continuously. A pleasant atmosphere should be felt by students during the training.
Pembinaan Olimpiade: Meningkatkan Kemampuan Operasi Matematika bagi Siswa SD Negeri 3 Buluagung Barep Yohanes; Isti Dwi Setyowati
Jurnal Anugerah Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Anugerah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Keguruan dan Ilmu Pen
Publisher : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/anugerah.v4i2.4279

Abstract

Bimbingan olimpiade matematika dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan siswa SD Negeri 3 Buluagung mampu berkompetisi dalam olimpiade matematika. Permasalahan yang dihadapi SD Negeri 3 Buluagung yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam menjawab soal olimpiade matematika. Kegiatan dilakukan dengan memberikan soal seleksi yang berupa soal olimpiade berjumlah 5 soal. Dari hasil seleksi didapat bahwa siswa masih sangat kurang kemampuan dalam melakukan operasi matematika. Setelah diseleksi kemudian siswa yang terpilih dilakukan pre-test yang berisi soal tentang operasi yang berjumlah 45 soal esai. Bimbingan dilakukan oleh pengabdi (DYS) sebanyak 8 pertemuan dengan 2 kali pertemuan per 1 minggu. Setiap pertemuan dilakukan selama 1,5 jam. Setelah bimbingan maka di akhir kegiatan diadakan post-test untuk mengukur kemampuan di akhir kegiatan. Kegiatan pengabdian dilakukan di SD Negeri 3 Buluagung dengan hasil bahwa terdapat 7 siswa yang terpilih untuk mengikuti program bimbingan olimpiade matematika. Pre-test dilakukan dengan mendapatkan nilai rata-rata 64,43. Bimbingan dilakukan sebanyak 8 pertemuan yang dilakukan pada hari Selasa dan Sabtu setelah kegiatan di sekolah selesai. Akhir kegiatan dilakukan post-test dengan hasil nilai rata-rata 73,14. Analisis diperoleh bahwa nilai rata-rata post-test > nilai rata-rata pre-test. Dapat disimpulkan bahwa mengalami peningkatan kemampuan operasi matematika dari siswa SD Negeri 3 Buluagung yang mengikuti bimbingan karena 73,14 > 64,43.
PENALARAN INDUKTIF SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KETERBAGIAN BILANGAN BULAT Barep Yohanes; Puguh Darmawan; Purna Bayu Nugroho
SIGMA Vol 8, No 2 (2023): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/sigma.v8i2.1735

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan aspek proses dan aspek isi pada penalaran induktif siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan masalah keterbagian bilangan bulat. Penelitian dilakukan dengan lima subjek siswa SD Negeri 3 Buluagung. Peneliti merupakan instrument utama dan Instrumen pendukung berupa masalah keterbagian, catatan peneliti, dan foto hasil jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek perlu memahami masalah dengan benar, mengkomunikasikan pendapat, dan merasa menemukan. Subjek penelitian juga dapat menyimpulkan bahwa bilangan yang habis dibagi dua adalah bilangan genap dan bilangan yang memiliki angka terakhir dua. Kesimpulan penelitian ini adalah dalam penalaran induktif subjek mengalami proses pembuktian yang berupa memahami masalah dengan benar, perlu mengkomunikasikan pendapat secara bebas, dan kepercayaan bahwa subjek yang menemukan. Penalaran induktif berikutnya yaitu subjek mengalami aspek isi yang berupa temuan bahwa bilangan yang habis dibagi dua adalah bilangan genap atau bilangan yang mempunyai angka terakhir dua. Temuan lain yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut perihal adanya recency positif dalam kegiatan penalaran induktif.
Recency Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Menyelesaikan Masalah Bergambar Darmawan, Puguh; Yohanes, Barep
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.668 KB) | DOI: 10.25139/smj.v10i2.5224

Abstract

Recency is a conclusion that is preceded by similar events. Recency is very important for prospective mathematics teacher students because it avoids thinking errors/cognitive biases. This research is a qualitative research that aims to determine the emergence of positive and negative recency in prospective students of mathematics teachers. The research was conducted by providing pictorial problems for prospective mathematics teacher students and based on indicators grouped into positive recency and negative recency. The results of the study indicate that students who experience positive recency occur because of learning experiences and similar events that are believed to be. Negative recency occurs because of doubtful learning experiences and similar events. Keywords: mathematical recency, teacher candidate, pictorial problem, probability
Pengenalan Numerasi kepada Siswa SMAN 2 Pare Kediri untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Darmawan, Puguh; Sulandra, I Made; Yohanes, Barep
Room of Civil Society Development Vol. 2 No. 5 (2023): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.209

Abstract

Pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis sangat penting dikembangkan bagi anak sekolah menengah atas. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pare Kediri melakukan kolaborasi dengan departemen Matematika Universitas Negeri Malang untuk melakukan pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Pelatihan dilakukan oleh dosen Pendidikan Matematika dan mahasiswa S3 Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang. Numerasi merupakan salah satu penilaian dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di tingkat sekolah menengah atas. Kemampuan Berpikir Kritis dikembangkan dengan memberikan stimulus numerasi yang selanjutnya dianalisis dengan mengacu pada 9 tipe pertanyaan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah diskusi dan tanya jawab. Hasil pelatihan ini adalah meningkatnya berpikir kritis siswa yang ditunjukkan dengan angket.
Intrinsic Cognitive Load in Online Learning Model of School Mathematics 1 in Covid-19 Pandemic Period Yohanes, Barep; Yusuf, Feby Indriana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jipm.v9i2.7292

Abstract

The study aims at determining the emergence of intrinsic cognitive load in online learning models of School Mathematics 1 in Covid-19 pandemic period. This research is a descriptive qualitative one the data of which are obtained from observation sheets, questionnaires and interview results. Validity checking uses the triangulation method. The results of the study show that the intrinsic cognitive load is caused by the interactivity and isolated/interacting elements contained in the learning process. Elements of interactivity are in the form of terms or concepts in Mathematics learning. These terms or concepts, for examples, are the meaning of Knowledge, Standard Measurement, Mathematical Approach, Intertwined Principles, Content, Context, Competence, PISA Learning Concepts, De-conceptualization, Systems Approach, Conceptual Approach, etc. Isolated/interacting elements are seen from looking for examples of implementation in the real world and actualization of events in Indonesia. An example of implementation in the real world is an element that interacts in real situations in the learning practice of Mathematics.
Resiliensi matematis calon guru matematika dalam pembelajaran berbasis masalah Yohanes, Barep; Darmawan, Puguh
Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika Vol 6, No 2 (2022): JURNAL KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um076v6i22022p96-107

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskripsi dengan tujuan untuk mengetahui aspek resiliensi matematis yang muncul dalam setiap tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). Penelitian dilakukan pada mahasiswa calon guru matematika Universitas PGRI Banyuwangi yang mengalami pembelajaran PBL. Hasil penelitian diperoleh dari 5 langkah PBL yaitu Orientasi pada masalah , Mengorganisasi untuk belajar , Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok , Mengembangkan dan menyajikan hasil , dan Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Terdapat 6 aspek resiliensi yaitu tekun, adaptif, kreatif, motivasi diri, rasa ingin tahu, dan kontrol diri. Kesimpulan dari penelitian bahwa :(1) Langkah Orientasi pada masalah terdapat aspek motivasi; (2) Langkah mengorganisasi untuk belajar tedapat aspek kontrol diri dan adaptif; (3) Langkah membimbing penyelidikan individu maupun kelompok terdapat asek adaptif, tekun, kontrol diri, rasa ingn tahu, motivasi diri, dan kreatif; (4) Langkah mengembangkan dan menyajikan hasil terdapat aspek kontrol diri, rasa ingin tahu, motivasi diri, dan adaptif; (5) Langkah menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah terdapat aspek tekun, adaptif, rasa ingin tahu, motivasi diri, dan kontrol diri.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN ASSESMEN BERBASIS LITERASI NUMERASI KURIKULUM MERDEKA GURU MATEMATIKA SMA KECAMATAN TUREN KOTA MALANG Darmawan, Puguh; Utami, Anita Dewi; Rofiki, Imam; Ikram, Muhammad; Yohanes, Barep
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 2 No. 05 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum merdeka merupakan pergantian dari kurikulum 2013 dan akan wajib diberlakukan pada tahun 2026 seluruh sekolah menengah di Indonesia. Adaptasi dan juga penyesuaian dilakukan untuk menghadapi penerapan kurikulum merdeka pada mata pelajaran matematika. Assesmen pembelajaran sangat penting untuk mendukung ketercapaian pembelajaran yang diharapkan berdasarkan kurikulum merdeka. Guru Matematika kecamatan Turen, kota Malang mengalami kesulitan dalam melakukan analisis penyususnan assesmen yang tepat berdasarkan kurikulum merdeka. Permasalahan yang dihadapi ini selanjutnya dilakukan pengabdian dengan tujuan untuk mendampingi penyusunan assesmen berbasis literasi dan numerasi kurikulum merdeka guru Matematika kecamatan Turen, kota Malang. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu dengan Identifikasi kebutuhan, workshop dan pelatihan, pendampingan insentif, ujicoba dan revisi, dan evaluasi dan refleksi. Hasil pengabdian terlihat dari pelaksanaan yang dilakukan dengan peserta pendampingan guru Matematika yang tergabung dalam MGMP guru Matematika kecamatan Turen, kota Malang yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turen. Pelaksanaan menghasilkan pemahaman kepada guru matematika dan juga konsep instrumen assesmen berdasarkan literasi dan numerasi kurikulum merdeka. Kesimpulan dalam pelaksanaan pengabdian ini bahwa pendampingan penyususnan assesmen berbasis literasi dan numerasi kurikulum merdeka lebih ditekankan pada pemecahan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
TEORI BEBAN KOGNITIF DAN BERPIKIR PSEUDO PADA PEMAHAMAN DEFINISI OPERASI PERKALIAN CALON GURU MATEMATIKA Yohanes, Barep
EDUPEDIA Vol 8, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ed.v8i2.2997

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beban kognitif dan berpikir pseudo pada pemahaman definisi operasi perkalian calon guru matematika. Kesalahan pemahaman calon guru matematika dapat menyebabkan kesalahan konsep pada siswa yang kelak akan diajar. Kesalahan akan terus turun temurun sehingga mengakibatkan ketidak singkronan antara konsep perkalian terhadap kehidupan sehari-hari. Matematika memiliki peran yang terkoneksi antara matematika dengan matematika, matematika dengan kehidupan sehari-hari, dan matematika dengan bidang ilmu lainnya. Penelitian dilakukan dengan memberikan kasus masalah 1 untuk memancing munculnya berpikir pseudo dan selanjutnya diberikan kasus masalah 2 untuk memancing munculnya beban kognitif dalam pemahaman definisi perkalian. Jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan instrumen utama adalah peneliti itu sendiri dan instrument pendukung adalah kasus masalah, wawancara, observasi penelitian, dan dokumentasi. Analisis pengecekan keabsahan menggunakan triangulasi data dengan melibatkan data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat pemberian kasus masalah 1 muncul berpikir pseudo benar dan pseudo salah. Selanjutnya diberikan kasus masalah 2 muncul beban kognitif intrinsic dan germane dalam pembahasan definisi perkalian. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini bahwa berpikir pseudo salah terjadi karena kurang memahami kegunaan definisi perkalian dalam aplikasi dikehidupan sehari-hari. Pemberian kasus yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dapat memicu munculnya beban kognitif germane untuk memperbaiki berpikir pseudo yang dialami oleh calon guru matematika.