Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

INTRUDUKSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN JAGUNG BAGI KELOMPOK WANITA TANI JAGUNG DESA NUNKURUS KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG Marten L. Lano; Jemmy J.S. Dethan; Yuni Kemala Dewi; Ongky G. Toy
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i2.2629

Abstract

The Women Farmers Group (KWT) Mardika and Tirosa are a farmer group in Uel Hamlet, Nunkurus Village. Nunkurus Village is located in the East Kupang District, Kupang Regency, located ± 37 km east of Kupang City, has 4 hamlets, 10 RW and RT 20. The population of Nunkurus consists of 755 households (700 farmer households and 55 non-farmer families), with a total population of 3,293 consisting of 1,696 men and 1,595 women. Uel is a hamlet in Nunkurus, where this hamlet has 3 RW and 6 RT, with a total of 145 KK Farmers, the area of ​​dry land in Uel is 670 Ha, of which only 200 ha have been processed, the rest are mixed forest, shrubs and sleeping area. The problem faced by KWT partners Mardika and Tirosa in Uel Hamlet, Nunkurus Village, is how to increase the selling value of corn products which are usually sold in dry shelled form, by processing them to increase the selling value. How to design and build a grinding machine as well as a filter with a certain size and how to maintain good quality of ground corn products. This activity aims to change the product from shelled corn into corn flour and corn rice so that it has a higher selling value. From the results of the application of technology to group partners, namely KWT Mardika and KWT Tirosa, there was an increase in income with the application of the technology provided by 20% of the original income, the technology provided adapted to the business carried out by partners, and produced milled corn products with a size of 100 mesh. , 25 mesh and 6 mesh. The product forms are corn flour, fine grain corn rice and coarse grain corn rice.
PENGOLAHAN BRIKET ARANG KELAPA MENGGUNAKAN TEPUNG TAPIOKA DARI UBI KAYU Arlindo Umbu Saki Kette; Jemmy Jonson Sula Dethan; Roby Jonathan Tonfanus
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.272

Abstract

Penggunaan briket arang tempurung memberikan kontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak dan gas khususnya bagi masyarakat kecil di perkotaan dan pada saat yang bersamaan mendukung pemanfaatan sampah tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Pemanfaatan buah kelapa (cocos nucifera) tua khususnya sebagai minyak kelapa goreng dan Minyak Kelapa Murni (VCo) cukup besar sehingga turut andil dalam menghasilkan sampah tempurung kelapa. Desa Tolnaku Kabupan Fatuleu merupakan sentra umum pertumbuhan tanaman Kelapa, Umumnya sampah tempurung kelapa telah dimanfaatkan sebagai arang bahan bakar. Namun demikian pembentukan briket arang tempurung kelapa memberikan kelebihan dibandingkan arang seperti tidak berasap, bersih dan mudah kemas. Lebih jauh pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sejalan dengan penyelesaian permasalahan global saat ini yang berkaitan dengan polusi (pencemaran), energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
PENGOLAHAN BRIKET ARANG KELAPA MENGGUNAKAN TEPUNG TAPIOKA DARI UBI KAYU Arlindo Umbu Saki Kette; Jemmy Jonson Sula Dethan; Roby Jonathan Tonfanus
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.272

Abstract

Penggunaan briket arang tempurung memberikan kontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak dan gas khususnya bagi masyarakat kecil di perkotaan dan pada saat yang bersamaan mendukung pemanfaatan sampah tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Pemanfaatan buah kelapa (cocos nucifera) tua khususnya sebagai minyak kelapa goreng dan Minyak Kelapa Murni (VCo) cukup besar sehingga turut andil dalam menghasilkan sampah tempurung kelapa. Desa Tolnaku Kabupan Fatuleu merupakan sentra umum pertumbuhan tanaman Kelapa, Umumnya sampah tempurung kelapa telah dimanfaatkan sebagai arang bahan bakar. Namun demikian pembentukan briket arang tempurung kelapa memberikan kelebihan dibandingkan arang seperti tidak berasap, bersih dan mudah kemas. Lebih jauh pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sejalan dengan penyelesaian permasalahan global saat ini yang berkaitan dengan polusi (pencemaran), energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
BUDIDAYA IKAN LELE DAN AKUPONIK BAGI KAUM BAPAK GMIT JEMAAT DANAU INA KLASIS KOTA KUPANG TIMUR Marten Luter Lano; Marthen Makaborang; Jemmy Jonson Sula Dethan
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i2.397

Abstract

Kaum Bapak GMIT JGDI bekerja pada bidang yang sangat beragam, dengan pekerja utama sebagai pekerja serabutan. Umumnya mitra memiliki waktu luang di sore hari. Persoalan bagi mitra yang bekerja di sektor swasta non formal dan pekerja serabuatan adalah rendahnya pendapatan keluarga, sehingga daya beli dan kemampuan finasialnya rendah.. Tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah :1). Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan mitra, untuk dapat melakukan budidaya ikan lele dan budidaya tanaman sayur dengan system akuaponik dengan pelatihan dan demonstrasi plot. 2). Memberikan kesibukan dan pemanfaatan waktu luang bagi kaum Bapak GMIT Genezaret Danau Ina  untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat bagi keluarga.. 3). Tersedianya sarana prasarana budidaya berupa peralatan bak penampung,  bibit tanaman, benih ikan lele dan pakan ikan juga panduan budidaya ikan lele. Dari kegiatan PkM. yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1). Telah terjadi alih pengetahuan dan keterampilan budidaya ikan lele dalam reservoir dengan akuaponik tanaman kangkung. 2). Terdapat 4 kelompok Kaum Bapak GMIT Jemaat Genezaret Danau Ina tersebar di rayon-rayon pelayan yang melakukan aktivitas kegiatan budidaya ikan lele dan aquaponik. 3). Terjadi alih pengetahuan dan keterampilan merawat sarana yang tersedia, agar budidya ikan lele dan aquaponik tetap berlangsung.   
PENGOLAHAN BRIKET ARANG KELAPA MENGGUNAKAN TEPUNG TAPIOKA DARI UBI KAYU Arlindo Umbu Saki Kette; Jemmy Jonson Sula Dethan; Roby Jonathan Tonfanus
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.272

Abstract

Penggunaan briket arang tempurung memberikan kontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak dan gas khususnya bagi masyarakat kecil di perkotaan dan pada saat yang bersamaan mendukung pemanfaatan sampah tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Pemanfaatan buah kelapa (cocos nucifera) tua khususnya sebagai minyak kelapa goreng dan Minyak Kelapa Murni (VCo) cukup besar sehingga turut andil dalam menghasilkan sampah tempurung kelapa. Desa Tolnaku Kabupan Fatuleu merupakan sentra umum pertumbuhan tanaman Kelapa, Umumnya sampah tempurung kelapa telah dimanfaatkan sebagai arang bahan bakar. Namun demikian pembentukan briket arang tempurung kelapa memberikan kelebihan dibandingkan arang seperti tidak berasap, bersih dan mudah kemas. Lebih jauh pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sejalan dengan penyelesaian permasalahan global saat ini yang berkaitan dengan polusi (pencemaran), energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
BUDIDAYA IKAN LELE DAN AKUPONIK BAGI KAUM BAPAK GMIT JEMAAT DANAU INA KLASIS KOTA KUPANG TIMUR Marten Luter Lano; Marthen Makaborang; Jemmy Jonson Sula Dethan
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i2.397

Abstract

Kaum Bapak GMIT JGDI bekerja pada bidang yang sangat beragam, dengan pekerja utama sebagai pekerja serabutan. Umumnya mitra memiliki waktu luang di sore hari. Persoalan bagi mitra yang bekerja di sektor swasta non formal dan pekerja serabuatan adalah rendahnya pendapatan keluarga, sehingga daya beli dan kemampuan finasialnya rendah.. Tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah :1). Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan mitra, untuk dapat melakukan budidaya ikan lele dan budidaya tanaman sayur dengan system akuaponik dengan pelatihan dan demonstrasi plot. 2). Memberikan kesibukan dan pemanfaatan waktu luang bagi kaum Bapak GMIT Genezaret Danau Ina  untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat bagi keluarga.. 3). Tersedianya sarana prasarana budidaya berupa peralatan bak penampung,  bibit tanaman, benih ikan lele dan pakan ikan juga panduan budidaya ikan lele. Dari kegiatan PkM. yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1). Telah terjadi alih pengetahuan dan keterampilan budidaya ikan lele dalam reservoir dengan akuaponik tanaman kangkung. 2). Terdapat 4 kelompok Kaum Bapak GMIT Jemaat Genezaret Danau Ina tersebar di rayon-rayon pelayan yang melakukan aktivitas kegiatan budidaya ikan lele dan aquaponik. 3). Terjadi alih pengetahuan dan keterampilan merawat sarana yang tersedia, agar budidya ikan lele dan aquaponik tetap berlangsung.   
Inovasi Kerupuk Ikan Lele dan Daun Kelor Dalam Upaya Membantu Pengentasan Kasus Gizi Kurang di Kabupaten Kupang Dethan, Jemmy Jonson Sula; Tamonob, Arista Marlince; Krislayanto, Innestasya
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 7 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juli 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v3i7.1402

Abstract

Masalah gizi kurang di Kabupaten Kupang, terutama pada anak-anak, memerlukan perhatian serius. Dengan prevalensi balita underweight di Kecamatan Kupang Timur sebesar 13,6%, inovasi diperlukan untuk meningkatkan asupan gizi. Penelitian ini bertujuan mengembangkan kerupuk ikan lele dan daun kelor sebagai solusi peningkatan gizi dan ekonomi lokal. Pelatihan dilakukan di Jemaat Gereja Elim Naibonat, meliputi sosialisasi, pelatihan pembuatan kerupuk, serta pengemasan dan pemasaran digital. Hasilnya, peserta memahami manfaat gizi dan teknik pengolahan ikan lele dan daun kelor, menghasilkan kerupuk kaya protein, vitamin, dan mineral. Selain peningkatan gizi, program ini membuka peluang usaha baru bagi peserta, meningkatkan pendapatan keluarga, dan ketahanan pangan lokal. Pelatihan ini berdampak positif dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, serta memotivasi mereka untuk memulai usaha kecil. Disarankan untuk mengadakan pelatihan lanjutan, pendampingan, dan kolaborasi dengan instansi terkait untuk dukungan lebih lanjut.
Evaluation of an empirical model for predicting the calorific value of biomass briquettes from candlenut shells and kesambi twigs Dethan, Jemmy Jonson Sula
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.afssaae.2024.007.03.6

Abstract

Biomass briquettes offer a sustainable alternative to conventional fossil fuels, contributing to renewable energy while reducing environmental impact. This research explores the development of biomass briquettes from candlenut shell charcoal (Aleurites moluccanus) and kesambi twigs (Schleichera oleosa), focusing on their physical properties and heating values. Using tapioca as a binder, briquettes were produced with varying ratios: A. Control (90% kesambi twigs + 10% adhesive), B. 3:1 (67.5% kesambi twigs + 22.5% candlenut shell charcoal + 10% adhesive), C. 1:1 (45% kesambi twigs + 45% candlenut shell charcoal + 10% adhesive), and D. 1:3 (22.5% kesambi twigs + 67.5% candlenut shell charcoal + 10% adhesive). The study aimed to optimize briquette composition for maximum density, compressive strength, and calorific value while minimizing moisture, ash, and volatile matter. Results indicated that a higher proportion of candlenut shell charcoal enhanced density, compressive strength, and fixed carbon content, with the highest calorific value exceeding 19 MJ/kg observed in the 1:3 ratio. Additionally, the study evaluated three empirical models for predicting the Higher Heating Value (HHV) of the briquettes, finding the Nhuchhen model to be the most accurate, with an R² value of 0.93, providing a reliable method for predicting calorific value.
PEMANTAUAN RUMAH KACA DENGAN APLIKASI BLYNK CLOUD DI IKLIM SEMI-KERING Bunga, Fredrik J. Haba; Dethan, Jemmy D S; Sabuna, Melani; Bullu, Novi I; Abineno, Jemseng C
J-Icon : Jurnal Komputer dan Informatika Vol 12 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jicon.v12i2.14756

Abstract

Monitoring temperature and humidity during growth plants are very important Because impact significant on speed growth, productivity, and quality plant. Optimal temperature influences photosynthesis, transpiration, and development flower / fruit. Humidity tall help absorption of water and nutrients, reducing risk damage consequence change temperature extreme. Monitoring temperature and humidity also help detect and resolve problem plant. Study This aim For designing system IoT- based for monitor temperature and humidity plants at home glass. Study This test performance system as IoT tools for observation. Device design involve preparation equipment and manufacture code Arduino source (C++) for Arduino, which is connected through jumper cables to the DHT11 sensor and NodeMCU ESP8266. Blynk configuration allows Android devices with application the For display data, include temperature and humidity House glass. By Simultaneous, monitoring daily take notes change temperature moment apply devices at home glass hydroponics in Kupang City, East Nusa Tenggara Province. Research result show that system consists from device IoT hardware ( NodeMCU ESP8266 and Sensor DHT11) and components device software (Arduino IDE and Blynk), everything works with effective. Testing tool with a hygrometer and micrometre produce difference average temperature / humidity in the house glass of 1.33%, and humidity amounting to 2.17%. The error average temperature is 1.40%, with humidity of 2.35%.
Characteristics of Residence Time of the Torrefaction Process on the Results of Pruning Kesambi Trees Jemmy Jonson Sula Dethan; Fredrik Julius Haba Bunga; Mellissa Erlyn Stephanie Ledo; Jemseng Carles Abineno
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 1 (2024): March 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i1.102-113

Abstract

The excessive use of Kesambi (Schleichera oleosa) tree stems threatens the sustainability of Kesambi plants since it takes several decades for them to regenerate new stems. This research aims to determine the characteristics of torrefied Kesambi tree pruning. The used reactor has a diameter of 400 mm. An iron basket is positioned 100 mm above the reactor base, holding the material within an aluminum cylinder. The reactor temperature is maintained at 300°C using a K-type thermocouple sensor. A heater is placed near the reactor base and covered. The characteristics of the semi-charcoal biomass product are identified, including mass yield, water absorption capacity, moisture content (D3173, 2013); ash content (ASTM D1102-84. Standard Test Method for Ash in Wood, 2013); volatile matter (%) (ASTMD3175, 2011); and fixed carbon (%) (ASTM, 2013). The color of the leaves and the pruned Kesambi tree changes from brown to black as the residence time increases. The results of pruning the Kesambi tree at different torrefaction residence times indicate a decrease in mass yield with an increase in residence time, with the lowest mass yield observed at a residence time of 20 minutes. The water absorption capacity of torrefied Kesambi tree pruning material is found to be between 0.65% and 0.675%, or less than 1% and higher heating value (HHV) prediction 29.0750 MJ/kg.Keywords: Kesambi, Pruning, Residence, Time, Torrefaction