Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efek Biokonversi Pulp Kakao menjadi Bioetanol Sebagai Sumber Energi Alternatif melalui Fermentasi Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae dalam Fermentor Wadah Plastik dan Stainless Steel Desi Riana Saputri; Fenzy Putri Liewenti; Stanislaus Dimas Indra
Journal of Science and Applicative Technology Vol 5 No 1 (2021): Journal of Science and Applicative Technology June Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v5i1.377

Abstract

Cocoa beans from Indonesian farmers are not optimal to utilize dan has low quality because they have not done fermentation processing. The aim of this study was to process cocoa beans through fermentation by using Aspergillus niger and Saccharomyces cerevisiae by developing cocoa-pulp byproduct that can be converted to be alcohol. Fermentation process had done in two type of containers such as plastic and stainless steel material. It was observed to know the presence of olygodinamic effect from stainless steel material. The results showed that cacao pulp can be fermented by using Aspergillus niger and Saccharomyces cerevisiae in sensory test method with hyphae growth and strong aromatic from alcohol observation. Stainless steel material in fermentor tub did not give the oligodynamic effect for Aspergillus niger fungus and Saccharomyces cerevisiae growth. The Fermentation process produced 0.66 mL of alcohol from one kilogram fresh cocoa beans. The maximum bioethanol product is that happened in 4th day fermentation process about 5.30 %.
MICROWAVE-ASSISTED EXTRACTION OF TANNIN FROM PAPAYA LEAVES (CARICA PAPAYA LINN): THE EFFECT OF SOLVENT RATIO AND MICROWAVE POWER Glen Bower Vebrianto Siregar; Early Akhalisty Inge Abigail Br Simanjuntak; Desi Riana Saputri; Yunita Fahni; Mustafa Mustafa; Rifqi Sufra; Reni Yuniarti; Fauzi Yusupandi; Faalih Pandu Wicaksono Hadi; Diana Catur Pratiwi; Putri Jesika Adelia; Vania Nur Wahdani; Angeline Nauli; Khofifah Anggitiya Ningrum; Misbahudin Alhanif
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v13i1.24363

Abstract

Papaya leaves (Carica papaya Linn) have many health benefits, such as antibacterial, anti-inflammatory, antidiarrhea, and others. Papaya leaves contain tannins, saponins, alkaloids, triterpenoids, steroids, and flavonoids. The common characteristic of papaya leaves is the green color, which indicates the presence of tannins. The study aims to discover the characteristics of papaya leaf extract, the effect of the solvent ratio, and the microwave power (MP) on the extraction of tannins from the papaya leaves. Papaya leaves are extracted using the microwave-assisted extraction (MAE) method at 100, 140, and 180 W for 30 minutes, with variations in the material to the solvent ratios 1:10, 1:20, 1:30, 1:40, and 1:50. Qualitative tannin testing was carried out through color observation and FeCl3 tests. UV-Vis spectrophotometry was also used to determine the tannin levels obtained during extraction. The FeCl3 test showed that papaya leaf extract contains tannins. The optimal concentration of tannins is produced at a ratio of 1:20, with a 180 W MP of 8.06 mg TAE/g and a yield of 0.81%. MAE can potentially increase the yield of tannins, which is potentially beneficial to health.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN, KONSENTRASI DAN JENIS PELARUT TERHADAP ANTOSIANIN DARI EKSTRAK BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA) Desi Riana Saputri; Yuniar Luthfia Listyadevi; Damayanti Damayanti; Wika Atroauriyani; Yunita Fahni; Andri Sanjaya; Fidel Abdiman Zega; Fikri Rahmatul Ikhlas
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i1.19888

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan jenis tanaman di Indonesia yang sedang dikembangkan manfaat kandungan senyawa antosianinnya sebagai antioksidan. Proses ekstraksi untuk mendapatkan antosianin dari ekstrak bunga telang membutuhkan beberapa variasi dari segi penggunaan pelarutnya agar hasil optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel lama perendaman, konsentrasi, dan jenis pelarut terhadap kandungan antosianin pada bunga telang. Proses perendaman bunga telang dilakukan selama 6, 12, dan 18 jam mengunakan pelarut etanol dengan masing-masing konsentrasi 60 dan 90%. Selanjutnya, proses penguapan pelarut dengan rotary evaporator pada suhu 60°C dengan kecepatan 50 rpm. Proses analisis senyawa dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometri UV-Visibel dan sampel dengan konsentrasi terbaik dianalisis menggunakan liquid chromatography-mass spectroscopy (LC-MS). Rendemen ekstrak tertinggi terdapat pada perendaman 18 jam yaitu sebesar 29, 25%b/v untuk pelarut etanol 60% dan 5%b/v untuk pelarut etil asetat 60%. Ekstrak antosianin lebih larut dengan menggunakan pelarut etanol dibandingkan etil asetat. Jenis antosianin yang teridentifikasi diindikasikan sebagai cyanidin-3-O-glucoside, Cn-3-(6”-p-coumaroylgluc-oside), Dp-3-(6”-p-coumaroylglucoside), dan delphinidin-3-O-glucoside.
SINTESIS ANTI-SARIAWAN HYDROGEL PATCH FILM DARI EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS MENGGUNAKAN METODE ULTRASOUND ASSISTED EXTRACTION Yunita Fahni; Safira Anggarini; Ridho Ramadhan Jakop; Agriadi Dwi Nugroho Putro; Cika Amalia Shabira; Azzaima Ayu Ulisya; Desi Riana Saputri; Wika Atro Auriyani; Damayanti Damayanti; Andri Sanjaya; Ibnu Maulana Hidayatullah
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v13i2.27862

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi potensi antibakteri dari ekstrak kulit pisang kepok (Musa spp.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus (Sp. aureus) menggunakan metode ultrasound assisted extraction (UAE) dan mengaplikasikannya dalam bentuk patch hydrogel untuk pengobatan sariawan. Ekstrak kulit pisang kepok, yang mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan fitosterol, menunjukkan aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap Sp. aureus. Penelitian ini menemukan bahwa waktu sonikasi 50 menit mampu menghasilkan rendemen tertinggi pada ekstraksi kulit pisang kepok. Ekstrak kulit pisang kepok bekerja efektif sebagai antibakteri terhadap Sp. aureus pada konsentrasi 60-80%. Analisis GC-MS mengidentifikasi senyawa antimikroba dan antiinflamasi dalam ekstrak. Formulasi hydrogel patch film dengan ekstrak 60-80% memenuhi standar fisik dan kimia, termasuk ketahanan lipatan dan pH yang sesuai untuk penggunaan di rongga mulut, menunjukkan potensi sebagai bahan anti-sariawan.
ANALISIS EFISIENSI PERFORMA PEMBAKARAN INTERNAL PADA KERJA MESIN EMPAT LANGKAH TERHADAP PENAMBAHAN ZAT ADITIF METANOL Damayanti Damayanti; Adimas Anugrah Rivandy; Athallah Satrionindya Herlambang; Guita Normi; Putra Hidayatulloh; Veronika Viany Suswanto; Agus Slamet Riyadi; Didik Supriyadi; Desi Riana Saputri; Yunita Fahni; Andri Sanjaya; Devia Gahana Cindi Alfian; Muhammad Triyogo Adiwibowo; Dikri Uzlifah Janah; Taharuddin Taharuddin
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v13i1.24936

Abstract

Cadangan minyak bumi Indonesia terus menurun sedangkan jumlah kendaraan dan kebutuhan bahan bakar di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan jumlah kendaraan, yang mana performa pembakarannya yang kurang   sempurna dapat mengakibatkan banyaknya polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja motor bakar, dan mengurangi polusi udara dari emisi gas buang dengan cara menambahkan zat aditif metanol pada bahan bakar. Analisis performa mesin yang dilakukan yaitu power, torsi, break mean effective pressure, efisiensi termal, dan specific fuel consumption, serta pengujian emisi gas buang kendaraan. Pada analisis uji performa mesin bensin, terlihat bahwa dengan penambahan metanol sebanyak 1,2%, terjadi peningkatan torsi, power, dan BMEP pada putaran 2500 rpm masing-masing sebesar 49,45%, 53,38%, dan 49,55%.
THE EFFECT OF NATURAL PRESERVATIVE EXTRACTS ON THE PHYSICOCHEMICAL AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF COCONUT SAP Desi Riana Saputri; Yuniar Luthfia Listyadevi; Galeh Widharma; Ratih Ainun Mardiyah; Muhammad Triyogo Adiwibowo; Wika Atro Auriyani; Yunita Fahni; Damayanti Damayanti; Andri Sanjaya; Feerzet Achmad; Deviany Deviany; Aldillah Herlambang; Edwin Rizki Safitra
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v13i2.25689

Abstract

Coconut sap produced from coconut trees has a short shelf life due to contamination and undergoes natural fermentation. One way to extend the shelf life of coconut sap is by adding preservatives. This research aims to determine the effect of adding natural preservative extracts on the antioxidant value, pH, sugar, and alcohol content of coconut sap by adding natural preservatives. There are five samples: pure sap (NM); sap with sugar lime (NK); sap with sugar lime and cinnamon extract (NKM); sap with sugar lime and mango leaf extract (NDM); sap with sugar lime and noni leaf extract (NKD). The study was conducted by extracting natural preservatives, namely cinnamon extract, mango leaves extract, and noni leaves extract, using the maceration method. These natural preservative extracts were mixed with Ca(OH)2 in a 1:1 ratio and dissolved in distilled water. The mixture was then mixed with the sap. The results of the antioxidant test showed that the IC50 values of the NM, NK, NKM, NDM, and NKD samples were 52.911, 144.409, 26.043, 49.275, and 24.21 ppm, respectively. The highest pH value was found in the NK sample at 13.8, and the lowest in the NM sample at 3.8. The lowest sugar content was in the NM and NDK samples, with 10.6 and 14.6%. The highest alcohol content was found in the NK and NKD samples, with alcohol contents of 14.80% and 14.20%. This study shows that adding natural preservatives such as cinnamon, mango leaves, and noni leaves can increase the antioxidant activity of coconut sap, raise its pH, and maintain its sugar content to prevent it from being reduced to alcohol.
PENGARUH RASIO BAHAN DAN PELARUT ETANOL TERHADAP KARAKTERISTIK WARNA DAN KADAR ANTOSIANIN DALAM EKSTRAK BUAH GENDOLA (BASELLA RUBRA) Yunita Fahni; Desi Riana Saputri; Yuniar Luthfia Listyadevi; Wika Atro Auriyani; Damayanti Damayanti; Anis Safitri Ramadhani; Mela Rosalia
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i1.19817

Abstract

Buah gendola merupakan tanaman obat alami Indonesia. Buah gendola diketahui memiliki kandungan diantaranya kartenoid, saponin, pigmen antosianin, flavonoid, dan polifenol yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri alami. Antosianin merupakan senyawa organik yang bersifat antioksidan. Senyawa ini ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Studi ini berfokus untuk mengkaji pengaruh dari komposisi bahan dan pelarut terhadap karakteristik warna dan konsentrasi antosianin. Indentifikasi jenis antosianin dari sampel dengan kadar antosianin tertinggi dilakukan dengan analisis liquid cromatography mass spectrometry (LC-MS). Ekstraksi buah gendola dilakukan dengan metode maserasi pada temperatur 50°C, menggunakan pelarut etanol dengan variasi rasio bahan dan pelarut (1:10, 1:20, dan 1:30 b/v). Hasil studi ini menunjukan kadar antosianin terbesar (46,657 ppm) didapatkan pada sampel dengan rasio bahan dan pelarut yaitu 1:10 (b/v) dan kadar antosianin terendah (21,622 ppm) terdapat pada sampel 1:30 (b/v). Hasil identifikasi menunjukan jenis antosianin pada ekstrak gondola adalah jenis malvidin-3-O-glukosa.