Pondok Osteoartritis (OA), sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat di Posyandu Lansia “Larasati”, terbentuk melalui kolaborasi civitas akademika, tokoh masyarakat, dan kader posyandu, dilatarbelakangi temuan penelitian yang mengaitkan konsumsi karbohidrat berlebih, diabetes mellitus, dan peningkatan OA melalui inflamasi pada kondrosit, khususnya pada pre-lansia dan lansia. Prevalensi OA di Indonesia yang mencapai 7,3% (RISKESDAS 2018), dengan proporsi signifikan pada usia 45-64 tahun, menunjukkan urgensi intervensi. Pondok OA menjalankan program preventif, promotif, dan rehabilitatif. Bertujuan memberikan pengobatan kuratif melalui terapi injeksi intraartikuler bagi lansia dengan OA sedang hingga berat. Metodenya mengidentifikasi pasien dengan keluhan nyeri sesuai kriteria dan pemberian terapi injeksi oleh dokter spesialis. Pemantauan berkala dilakukan kader posyandu melalui WhatsApp secara triwulanan setelah injeksi. Program ini diharapkan dapat mengurangi nyeri, meningkatkan kualitas hidup lansia, dan mendukung aktivitas produktif. Implementasi sejalan dengan visi FK UWKS dalam kedokteran komunitas, berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat dan menjadi model pengabdian berkelanjutan yang dapat direplikasi.