Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EPIDEMIOLOGI, PATHOGENESIS AND RISK FACTOR OF OSTEOARTHRITIS Njoto, Ibrahim
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 2, No 1 (2013): Edisi Mei 2013
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osteoarthritis is the common form of arthritis. Indonesian prevalention of radiologic knee osteoarthritis was 15.5% in man and 12.7% in women. Indonesian prevalention of osteoarthritis was high and need special attention because of the complication which occurred, such as patient handicap and movement problems. While increasing of Indonesian time period of life expentancy caused higher number of osteoarthritis population. According to data of WHO: Indonesian time period of life expentancy was 68 years old at 2009 which asummed follow by one to two million handycap patient. This number getting higher and higher in the future equal with increasing of senille population in Indonesia. Osteoarthritis is caused by multifactorial and chronic progressive disease, so it badly impact to patient morbidity. Pathogenesis of osteoarthritis not clear enough, some scientists declared that osteoarthritis was a degenerative disease and the others declared as an inflamation disease. According to many predispossing factors caused to ostheoarthritis, an adequate prevention was available to depress number of osteoarthritis case in the future. Therefore some continuing study of epidemiology, pathogenesis, risk factors as basic science, to provide development of compact pathogenesis process to support an adequate preventional management in the future.
Intense relationship of blood pressure and stadium of chronic kidney disease at early diagnosis Putra, Wisnu Pratama; Tania, Putu Oky Ari; Njoto, Ibrahim; Suryawati, Sianny
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.899 KB) | DOI: 10.30659/sainsmed.v13i2.20235

Abstract

Chronic kidney disease (CKD) is a pathological stage with multiple causes that is characterised by a very high level of urea in the body because the kidneys are unable to balance the metabolism of fluids and electrolytes. Previous research has demonstrated that high blood pressure is one of the causes of chronic kidney disease. This study was conducted to determine the relationship between blood pressure and the initial stage of chronic kidney disease. observational study of Ninety patients with chronic kidney disease (CKD) at the RSUD Dr. Soeroto, Ngawi participated in this cross-sectional. Subjects were required to have CKD stages I-IV, high blood pressure, to be hospitalised for the first time at RSUD dr Soeroto, Ngawi, and to have never been treated for hypertension. This study employed the Spearman rank test, which was analysed by SPSS (p<0.05). 64.5% of patients with chronic kidney disease have reached stage V. In contrast, 47.8% of patients with chronic kidney disease have stage 2 hypertension. The Spearman Rank test revealed a p-value of 0.000 (<0.05) between blood pressure and the stage of chronic kidney disease at the time of initial diagnosis in patients with chronic kidney disease. The correlation coefficient has a value of 0.638, making it a strong correlation. There is a strong correlation between blood pressure and the stage of chronic kidney disease at the initial diagnosis of chronic kidney disease patients at the RSUD Dr. Soeroto, Ngawi.
Pembentukan “Pondok Osteoartritis” sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Nyeri Sendi di Posyandu Larasati Dukuh Kupang, Surabaya Njoto, Ibrahim; Lewi, Anna; Agnes, Andra; Aryanti, Novina; Khamidah, Nur
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jpki.v4i1.231

Abstract

Sebagai upaya untuk mewujudkan kesehatan masyarakat pada lansia, saat ini dibutuhkan kegiatan berbasis masyarakat yang berfokus pada lansia. Lansia merupakan kelompok rentan penyakit degeneratif disebabkan penurunan fungsi organ tubuh yang disebabkan faktor usia sehingga untuk hidup sehat diperlukan suatu program berbasis masyarakat. Penurunan fungsi organ tersebut salah satunya ditandai dengan osteoartritis atau nyeri sendi. Namun nyeri tersebut bisa dikurangi salah satunya adalah dengan melakukan diet karbohidrat. Saat ini program posyandu lansia sudah banyak dilaksanakan namun belum dioptimalkan kegiatan dalam bidang preventif dan promotif, termasuk penyakit osteoarthritis yang merupakan penyakit yang akan dialami oleh lansia. Dengan memanfaatkan kader serta posyandu yang sudah berjalan, maka dibentuklah program “pondok osteoarthritis (OA)” yang berada di lokasi posyandu lansia “Larasati”, yang tujuannya adalah sebagai upaya untuk deteksi dini, pencegahan serta mengurangi kesakitan akibat penyakit OA. Kegiatan yang dilakukan adalah membentuk pos pada posyandu lansia kemudian dilakukan pendampingan pada kader posyandu lansia, dilakukan pemeriksaan awal hingga terapi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Dukuh Kupang yang pemeriksaannya dilakukan oleh kader. Hasil yang didapatkan adalah terbentuknya kegiatan berbasis masyarakat “Pondok Osteoarthritis (OA)” dengan memberdayakan kader posyandu yang pelaksanaanya di dampingi oleh Puskesmas Dukuh Kupang dan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FK UWKS). Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya khususnya pada penanganan osteoartritis.
- TERAPI REGENERATIF BERBASIS HYALURONIC ACID MESENKIMAL UNTUK MENGATASI KESENJANGAN PENGOBATAN OSTEOARTRITIS “PONDOK OA” DI POSYANDU LARASATI Njoto, Ibrahim; Khamidah, Nur; Inawati, Inawati; Chaery, Andre Luciano Fenji; Tiarani, Putri; Muharlisiani, Lusy Tunik
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 01 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Osteoartritis (OA), sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat di Posyandu Lansia “Larasati”, terbentuk melalui kolaborasi civitas akademika, tokoh masyarakat, dan kader posyandu, dilatarbelakangi temuan penelitian yang mengaitkan konsumsi karbohidrat berlebih, diabetes mellitus, dan peningkatan OA melalui inflamasi pada kondrosit, khususnya pada pre-lansia dan lansia. Prevalensi OA di Indonesia yang mencapai 7,3% (RISKESDAS 2018), dengan proporsi signifikan pada usia 45-64 tahun, menunjukkan urgensi intervensi. Pondok OA menjalankan program preventif, promotif, dan rehabilitatif. Bertujuan memberikan pengobatan kuratif melalui terapi injeksi intraartikuler bagi lansia dengan OA sedang hingga berat. Metodenya mengidentifikasi pasien dengan keluhan nyeri sesuai kriteria dan pemberian terapi injeksi oleh dokter spesialis. Pemantauan berkala dilakukan kader posyandu melalui WhatsApp secara triwulanan setelah injeksi. Program ini diharapkan dapat mengurangi nyeri, meningkatkan kualitas hidup lansia, dan mendukung aktivitas produktif. Implementasi sejalan dengan visi FK UWKS dalam kedokteran komunitas, berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat dan menjadi model pengabdian berkelanjutan yang dapat direplikasi.
REVIEW PERAN VAKSIN DEMAM TIFOID UNTUK WISATAWAN DI DAERAH TROPIS Lewi Santoso, Anna; Sanjaya, Ayling; Santoso , Jemima Lewi; Njoto, Ibrahim
Jurnal Medicare Vol. 4 No. 3: JULY 2025
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/jurnalmedicare.v4i3.226

Abstract

Typhoid fever is a systemic infectious disease caused by Salmonella enterica subspecies enterica serovar Typhi (S. Typhi). Transmission commonly occurs through food or drinks contaminated with the feces or urine of infected individuals. Travelers to endemic areas, particularly tropical regions, are at high risk of infection. Symptoms include high fever, nausea, and abdominal pain. Improvements in sanitation and hygiene have contributed to a decline in typhoid incidence; however, the effectiveness of antibiotic treatment is decreasing due to rising resistance. Vaccination has become a highly recommended preventive measure for both local populations and travelers. This study is a literature review of English-language articles published between 2014 and 2024, sourced from PubMed (106 articles), Google Scholar (915), and ProQuest (14), using the keywords “typhoid fever” and “vaccine.” A total of 49 relevant articles were analyzed. The results show that the World Health Organization (WHO) recommends typhoid vaccination in endemic areas. In conclusion, vaccination is effective in reducing morbidity and mortality rates and in preventing antibiotic resistance. Well-planned preventive strategies are essential for protecting public health.
HUBUGAN KADAR DIET FRUKTOSA DENGAN KADAR GULA DARAH TERKAIT DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA TIKUS WISTAR (STUDI LITERATUR) Simanjuntak, David; Njoto, Ibrahim
Action Research Literate Vol. 8 No. 9 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i9.1764

Abstract

Fruktosa merupakan monosakarida heksosa yang memiliki kemiripan dengan glukosa yang terkandung dalam buah-buahan, madu dan salah satu komposisi terbanyak dalam minuman ringan berkarbonasi. Fruktosa dan glukosa bergabung menjadi sebuah senyawa kimia yaitu sukrosa, yang lebih dikenal dengan gula dan sering dikonsumsi sehari-hari sebagai bahan pemanis. Fruktosa memiliki tingkat kemanisan 1,5 sampai 1,7 kali lebih kuat diandingkan dengan sukrosa sehingga menimbulkan kejadian terkait penyakit diabtes. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur dengan yang mengarah kepada diet fruktosa dengan kadar gula darah terkait kejadian diabetes melitus pada tikus wistar. Sebanyak 24 jurnal yang merupakan jurnal international telah dilakukan penelitian. Hasil yang ditemukan adalah Sebagian besar jurnal menyatakan adanya Hubungan kadar diet fruktosa yang tinggi dapat menimbulkan Hiperglikemia dan resisten insulin terkait kejadaian diabetes melitus .Gaya hidup yang buruk ,usia. Telah menjadi faktor berhubungan dengan kejadian diabetes melitus. Sehingga diharapkan untuk mengubah dan menjaga pola hidup sehat .sehingga resiko terjadinya diabetes melitus yang diinduksi fruktosa dapat menurun.
Hubungan Antara Fungsi Keluarga Dengan Regulasi Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Lanjut Usia di Puskesmas Kwanyar Kabupaten Bangkalan Syafawi SP, Naufal; Suhartati; Yaniari, Roethmia; Njoto, Ibrahim; Idrus, Muhamad Firmansyah
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 10 (2025): : JURNAL LOCUS: Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i10.4979

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada lanjut usia yang dapat menimbulkan komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis. Selain terapi farmakologis, dukungan keluarga terbukti memengaruhi keberhasilan pengelolaan tekanan darah melalui peningkatan kepatuhan pengobatan dan pengurangan stres. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga dan status regulasi tekanan darah pada pasien lanjut usia dengan hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 80 pasien lanjut usia (>64 tahun) yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Fungsi keluarga diukur menggunakan instrumen Family APGAR, sedangkan status regulasi tekanan darah ditentukan melalui pengukuran tekanan darah oleh tenaga kesehatan. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82,5% responden dengan fungsi keluarga fungsional memiliki tekanan darah terkontrol, sedangkan hanya 20% dari responden dengan disfungsi keluarga berat yang mencapai tekanan darah terkontrol. Uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara fungsi keluarga dan regulasi tekanan darah (p = 0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara fungsi keluarga dan regulasi tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan keluarga dalam pengelolaan hipertensi dan mendukung integrasi pendekatan berbasis keluarga dalam pelayanan kesehatan primer.
Pembekalan Kader Posyandu Lansia Arimbi untuk Meningkatkan Deteksi Dini dan Pencegahan Nyeri Sendi: Pencegahan dan Pengobatan Nyeri Sendi Berbasis Masyarakat Njoto, Ibrahim; Aryanti, Novina; Khamidah, Nur; Tunik Muharlisiani, Lusy
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12767

Abstract

Latar Belakang: Nyeri sendi merupakan permasalahan kesehatan umum pada orang dewasa, terutama di kalangan lansia. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan lansia adalah melalui program Posyandu Lansia Arimbi, yang bertujuan untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan nyeri sendi. pembekalan ini dirancang untuk memberikan pelatihan kepada kader Posyandu Lansia Arimbi agar mampu meningkatkan deteksi dini dan pencegahan nyeri sendi secara berbasis masyarakat. Hasil pembekalan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu Lansia Arimbi dalam mengenali serta mencegah nyeri sendi. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan ini. Pembahasan dan Hasil: Pembekalan ini melibatkan para kader Posyandu Lansia Arimbi mengenai deteksi dini dan pencegahan nyeri sendi berbasis masyarakat, dengan metode pelatihan dan simulasi. menunjukkan bahwa pelatihan tersebut berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu Lansia Arimbi dalam melakukan deteksi dini serta pencegahan nyeri sendi.