Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN KRIM BERAS (Oryza Sativa L.) TIPE M/A DENGAN VARIASI ASAM STEARAT, SETIL ALKOHOL DAN TRIETANOLAMIN Happy Elda Murdiana; Mega Karina Putri; Melia Eka Rosita; Yosua Adi Kristariyanto; Aloysia Yossy Kurniawaty
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v7i2.161

Abstract

Beras mempunyai aktivitas antioksidan dan tabir surya sehingga bermanfaat bagi kulit diantaranya mencerahkan kulit, menghilangkan bintik hitam, mencegah penuaan dini dan mengatasi jerawat. Formulasi krim beras untuk perawatan kulit merupakan sediaan farmasi yang dipilih dengan keuntungan praktis dan mudah digunakan. Penggunaan asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin (TEA) dapat membentuk emulsi tipe minyak dalam air yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula krim beras menggunakan kombinasi asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin. Krim dibuat 8 formula dengan kisaran konsentrasi asam stearat antara 5,0-6,5%, setil alkohol antara 2,5-4,0% dan trietanolamin kisaran 1,0-1,5%. Hasil uji organoleptis menyatakan semua formula mempunya karakteristik yang sama yaitu berwarna putih susu, berbau green tea dan mempunyai tektur yang lembut. Uji homogenitas menunjukkan semua formula homogen. Hasil uji pH pada formula 5 dan 6 yaitu 6,4 ±0,1 dan 6,3±0,17 memenuhi syarat pH ideal krim (4,5-6,5). Semua formula memenuhi persyaratan viskositas yang baik untuk sediaan semisolid menurut SNI. Formula 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 mempunyai persyaratan daya sebar yang baik yaitu 5-7cm. Hasil uji daya lekat menyatakan bahwa semua formula memenuhi persyaratan daya lekat krim yang baik yaitu > 1 detik. Semua formula menunjukkan tipe M/A. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa sediaan krim beras stabil. Hasil uji yang telah menunjukkan formula optimum dalam penelitian ini adalah formula5 dan formula 6.
ANALISIS KAFEIN DAN ASAM KLOROGENAT DALAM KULIT BUAH KOPI ARABIKA DAN ROBUSTA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-Vis Mega Karina Putri; Beta Ria Erika Marita Dellima; Happy Elda Murdiana; Eni Kartika Sari
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i1.279

Abstract

Produksi jumlah kopi sebanding dengan jumlah limbah yang dihasilkan dari proses pemisahan biji dari buahnya. Salah satu limbah tersebut adalah kulit buah. Jumlah limbah yang sangat besar belum diikuti pengelolan dan pemanfaatan yang optimal, sehingga berdampak negatif pada lingkungan. Kulit kopi mengandung kafein dan asam klorogenat yang masih dapat dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menetukan kadar kafein dan asam klorogenat yang terkandung di dalam kulit buah kopi arabika dan robusta. Kulit buah kopi arabika dan robusta diekstraksi dengan akuades kemudian diekstraksi cair-cair dengan kloroform, fraksi kloroform yang diperoleh diuapkan sehingga terbentuk kristal yang mengandung kafein. Hasil tersebut dianalisis kuantitatif dengan spektrofotmetri UV. Fraksi akuades dianalisis kuantitatif asam klorogenat. Hasil absorbansi yang diperoleh dari pembacaan spektrofotmetri UV, kemudian dihitung kadar kafein dan asam klorogenat dalam sampel dan dianalisis menggunakan software SPSS. Kadar kafein kulit buah kopi arabika sebesar 4,89% dan robusta sebesar 0,88%. Kadar asam klorogenat kulit buah kopi arabika sebesar 0,82% dan robusta 1,03%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kadar kafein pada kulit buah kopi arabika lebih tinggi dibandingkan kulit buah kopi robusta dan kadar asam klorogenat kulit buah kopi arabika lebih rendah dibandingkan kulit buah kopi robusta. Uji T independent menghasilkan bahwa kadar kafein dan kadar asam klorogenat pada kedua jenis kulit kopi berbeda signifikan. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh jenis/variestas tanaman, asal geografis, seperti tempat tumbuh pada ketinggian yang berbeda, jenis tanah, curah hujan, waktu panen, dan intensitas tanaman terkena sinar matahari. Produksi jumlah kopi sebanding dengan jumlah limbah yang dihasilkan dari proses pemisahan biji dari buahnya. Salah satu limbah tersebut adalah kulit buah. Jumlah limbah yang sangat besar belum diikuti pengelolan dan pemanfaatan yang optimal, sehingga berdampak negatif pada lingkungan. Kulit kopi mengandung kafein dan asam klorogenat yang masih dapat dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menetukan kadar kafein dan asam klorogenat yang terkandung di dalam kulit buah kopi arabika dan robusta. Kulit buah kopi arabika dan robusta diekstraksi dengan akuades kemudian diekstraksi cair-cair dengan kloroform, fraksi kloroform yang diperoleh diuapkan sehingga terbentuk kristal yang mengandung kafein. Hasil tersebut dianalisis kuantitatif dengan spektrofotmetri UV. Fraksi akuades dianalisis kuantitatif asam klorogenat. Hasil absorbansi yang diperoleh dari pembacaan spektrofotmetri UV, kemudian dihitung kadar kafein dan asam klorogenat dalam sampel dan dianalisis menggunakan software SPSS. Kadar kafein kulit buah kopi arabika sebesar 4,89% dan robusta sebesar 0,88%. Kadar asam klorogenat kulit buah kopi arabika sebesar 0,82% dan robusta 1,03%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kadar kafein pada kulit buah kopi arabika lebih tinggi dibandingkan kulit buah kopi robusta dan kadar asam klorogenat kulit buah kopi arabika lebih rendah dibandingkan kulit buah kopi robusta. Uji T independent menghasilkan bahwa kadar kafein dan kadar asam klorogenat pada kedua jenis kulit kopi berbeda signifikan. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh jenis/variestas tanaman, asal geografis, seperti tempat tumbuh pada ketinggian yang berbeda, jenis tanah, curah hujan, waktu panen, dan intensitas tanaman terkena sinar matahari.