Abstrak: Gunungapi Merapi merupakan salah satu gunungapi sangat aktif di Indonesia yang hampir setiap tahun mengalami erupsi. Namun disisi lain, tingkat kesadaran masyarakat terahadap bencana erupsi Gunungapi Merapi masih rendah. Salah satu upaya mitigasi bencana erupsi Gunungapi Merapi, yaitu melalui peningkatan pengetahuan literasi bencana pada masyarakat di Kawasan Rawan Bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran lembaga sosial FPRB dan mengetahui upaya peningkatan literasi bencana erupsi gunungapi Merapi. Populasi penelitian terdiri atas kelompok FPRB dan Kepala Keluarga dari masyarat lokal di Desa Ketunggeng, Dukun, Sengi. Sampel penelitian menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 anggota FPRB dan 98 masyarakat. Variabel penelitian terdiri dari peran FPRB dan tingkat literasi bencana masyarakat. Teknik pengumpulan data observasi, angket, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis distribusi frekuensi. Hasil penelitian: (a) Peran FPRB dilakukan dengan penyuluhan, simulasi, monitoring, penyediaan pasokan kebutuhan, akses informasi, penentuan titik kumpul dan lokasi evakuasi, (b) Tingkat literasi bencana relatif rata-rata cukup tinggi, yaitu 76% di Desa Dukun, 74% di Desa Sengi dan di Desa Ketunggeng 60%. Upaya FPRB dalam meningkatkan leterasi bencana pada masyarakat cukup berpengaruh dalam peningkatkan kesadaran dan menjadi sarana dalam pengurangan risiko bencana. Abstract: Mount Merapi is one of the most active volcanoes in Indonesia which experiences eruptions almost every year. However, on the other hand, the level of public awareness of the Mount Merapi eruption disaster is still low. One of the efforts to mitigate is by increasing disaster literacy knowledge among communities in Disaster Prone Areas. This research aims to identify the role of the social institution FPRB and determine efforts to increase literacy in the Merapi volcanic eruption disaster. The research population consisted of the FPRB and heads of families in the villages of Ketunggeng, Dukun, Sengi. The research sample used a stratified random sampling technique with a total sample of 52 FPRB members and 98 members of the public. The research variables consist of the role of the FPRB and the level of community disaster literacy. Data collection techniques are observation, questionnaires, documentation and interviews. The data analysis technique uses frequency distribution analysis. Research results: (a) The role of FPRB is carried out through counseling, simulation, monitoring, providing needed supplies, access to information, determining gathering points and evacuation locations, (b) The disaster literacy level is relatively high on average, namely 76% in Dukun Village, 74% in Sengi Village and 60% in Ketunggeng Village. FPRB's efforts to increase disaster literacy in the community are quite influential in increasing awareness and becoming a means of reducing disaster risk.