Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Mitigasi Bencana Erupsi Merapi bagi Siswa Tunanetra Studi Kasus di SLB Negeri 1 Sleman Imanuel Adi Papa Yohanes, Kristi Dese; Zulfa, Alfiatus; Kahfi, Ashabul; Benardi, Andi Irwan
Edu Geography Vol 7 No 2 (2019): Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i2.30997

Abstract

Sleman Special School 1 is a special school for disabled students in the Special Province of Yogyakarta. Geographically, the school is within a 12-15 kilometer radius from the top of Mount Merapi. The lack of learning media related to disaster mitigation makes blind students not yet have an understanding and preparedness in facing disaster risk. The method used in this community research is the PALS (Participatory Action and Learning System) which places blind class students and teachers as the subject and object directly in the process of awareness, capacity building, mentoring to institutionalization. On of the, The results of this study the creation of disaster mitigation learning media in the form of a Volcano Blind Map model and increased space reading ability, mitigation, and preparedness for blind students in facing disaster risks of Merapi eruption.
Penilaian Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Berdasarkan Aspek Kapasitas Masyarakat di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Hayati, Rahma; Benardi, Andi Irwan; Zulfa, Alfiatus; kahfi, ashabul
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 2 (2019): July
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i2.20406

Abstract

Penelitian yang dilaksanakan merupakan jenis penelitian deskriptif. Data yang diambil berupa hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa instrumen dan wawancara  yang dilakukan dengan mengambil sampel di Kecamatan Selo, data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari beberapa dusun pada masing-masing desa yang paling dekat dengan lereng Gunung Merapi. Penilaian kapasitas masyarakat di ukur berdasarkan empat variabel, yaitu: sosial, fisik, ekonomi dan lingkungan, sedangkan variabel untuk kapasitas pemerintah adalah legislasi, perencanaan, kelembagaan, pendanaan, pengembangan kapasitas dan penyelenggaraan penanggulangan bencana. Hasil penelitian menyatakan bahwa, kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi sebagian besar termasuk dalam kategori rendah. Kapasitas pemerintah dalam upaya pengurangan risiko bencana juga masih tergolong rendah, sebagian besar indikator masih dalam tahap perencanaan. Mitigasi struktural dan non struktural bencana erupsi masih belum tersusun dengan baik. Belum ada upaya nyata secara fisik dalam upaya pengurangan risiko bencana. Sebagian besar masyarakat juga belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang kebencanaan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat kapasitas masyarakat dan kapasitas pemerintah dalam menghadapi bencana erupsi termasuk dalam kategori rendah, maka sebaiknya pemerintah setempat dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk dapat meningkatkan kapasitas melalui sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat secara menyeluruh.Research carried out is a type of descriptive research. Data taken in the form of results of research conducted by data collection techniques in the form of instruments and interviews conducted by taking samples in the District of Selo, the data is then analyzed descriptively quantitative. The sample used in this study was taken from several hamlets in each village closest to the slopes of Mount Merapi. Community capacity assessment is measured based on four variables, namely: social, physical, economic and environmental, while the variables for government capacity are legislation, planning, institutional, funding, capacity building and disaster management. The results of the study stated that, the capacity of the community in facing eruption disaster was mostly included in the low category. The capacity of the government in disaster risk reduction efforts is also still relatively low, most indicators are still in the planning stage. Structural and non-structural mitigation of eruption disaster is still not well structured. There has not been any real physical effort in disaster risk reduction efforts. Most of the people have never received any information about disaster. Based on the results of the study concluded that the level of community capacity and government capacity in dealing with eruption disasters is included in the low category, then the local government should be able to work with the community to be able to increase capacity through disaster socialization dissemination to the community as a whole.
PENGEMBANGAN MODEL SPASIAL KAJIAN PERLUASAN ROB TERHADAP PERUBAHAN KONDISI MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Setyaningsih, Wahyu; Benardi, Andi Irwan; Aji, Ananto; Kahfi, Ashabul
Indonesian Journal of Conservation Vol 8, No 2 (2019): December
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v8i2.22688

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui perluasan rob dari tahun 2019 di Kota Semarang, 2) Mengetahui perubahan kondisi sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh banjir rob. Populasi penelitian ini yaitu daerah yang paling sering terkena bencana rob dan daerah yang menjadi perluasan rob. Lokasi penelitian berada di satu kecamatan di Kota Semarang yaitu Semarang Utara. Sampel masyarakat berjumlah 100 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Metode pengumpulan data berupa metode observasi, metode angket, metode wawancara, dan metode survei lapangan. Teknik analisis data berupa analisis interpretasi peta banjir rob, dan analisis deskriptif.  Hasil dari penelitian ini adalah 1) Terjadi Perluasan area banjir rob di Kota Semarang dari tahun 2017 sampai tahun 2018. 2)Terdapat perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terjadi karena perluasan banjir rob, dalam beberapa hal diantaranya yaitu perubahan bentuk rumah, kondisi kesehatan masyarakat, mata pencaharian dan pendapatan. Saran yang dikemukakan oleh peneliti diantaranya 1) Peran pemerintah dan masyarakat sangat penting sehingga diharapkan dapat bersama-sama menjaga dan merawat program yang dilaksanakan. 2) Menjaga kebersihan lingkungan tetap dilaksanakan oleh masyarakat dan juga diharapkan selalu tanggap bencana. 3) Menaati peraturan untuk tidak membangun rumah di wilayah non bangunan.
KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT JAWA DI KARIMUNJAWA (ANALISIS TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA INTERAKSI ANTAR ETNIK ) Benardi, Andi Irwan; Kahfi, Ashabul; Taufiqi, Khoirul
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 4, No 1 (2020): IJTIMAIYA : Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.459 KB) | DOI: 10.21043/ji.v4i1.7219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan penghidupan masyarakat suku jawa di Karimunjawa terhadap tingkat pendidikan dan pola interaksi masyarakat suku jawa dengan suku lain di Karimunjawa serta persebaran penduduk suku jawa di Karimunjawa. Seperti yang telah diketahui bahwa kepulauan Karimunjawa merupakan pulau dengan heterogenitas suku, ras dan agama yang tinggi yang sangat rawan konflik. Peneliti mengumpulkan data menggunakan Instrumen, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis data tabulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Masyarakat suku Jawa merupakan penduduk dominas dan merata di setiap pulau Karimunjawa baik di desa Karimunjawa, desa Kemojan, desa Parang dan desa Nyamuk. Pola Interaksi yang terjalin antara suku Jawa dan suku lain terlihat baik dan terbuka dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dalam perayaan kesenian jawa. Adapun kehidupan dan penghidupan masyarakat suku Jawa meliputi mata pencaharian, agama, pendidikan, pendapatan, dan fasilitas umum terlihat baik dan tersedia di Karimunjawa meskipun perlu adanya pembaharuan dan peningkatan di beberapa segi yaitu fasilitas pendidikan dan fasilitas Kesehatan.Kata kunci: Masyarakat Jawa, Karimunjawa, Pendidikan, Pola InteraksiThis research aims to determine how the life and livelihoods of the Javanese people in Karimunjawa affect the level of education and the interaction patterns of the Javanese people with other ethnic groups in Karimunjawa and the distribution of the Javanese population in Karimunjawa. As we know that Karimunjawa island is an island which has high ethnicity, race, and religion heterogeneity, and those can easily leads a conflict. The researcher collects the data using the interview and documentation instrument. Analysis technique uses percentage descriptive analysis and tabulation data analysis. The result of the research shows that the javanese people are dominant and  evenly spreaded in Karimunjawa village, Kemojan village, Parang village, and Nyamuk village. Interaction pattern that occurs between javanese people and other ethnic seems good and open, it is proven with their good participation in the celebration of javanese ceremonial or arts. As for the life and livelihoods of Javanese people including livelihoods, religion, education, income, and public facilities look good and are available in Karimunjawa. However, in some aspect namely educational and health facility still need a renewal and improvement.Keyword: Javanese people, Karimunjawa, Education, Interaction 
KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT JAWA DI KARIMUNJAWA (ANALISIS TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA INTERAKSI ANTAR ETNIK ) Benardi, Andi Irwan; Kahfi, Ashabul; Taufiqi, Khoirul
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 4, No 1 (2020): IJTIMAIYA : Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v4i1.7219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan penghidupan masyarakat suku jawa di Karimunjawa terhadap tingkat pendidikan dan pola interaksi masyarakat suku jawa dengan suku lain di Karimunjawa serta persebaran penduduk suku jawa di Karimunjawa. Seperti yang telah diketahui bahwa kepulauan Karimunjawa merupakan pulau dengan heterogenitas suku, ras dan agama yang tinggi yang sangat rawan konflik. Peneliti mengumpulkan data menggunakan Instrumen, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis data tabulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Masyarakat suku Jawa merupakan penduduk dominas dan merata di setiap pulau Karimunjawa baik di desa Karimunjawa, desa Kemojan, desa Parang dan desa Nyamuk. Pola Interaksi yang terjalin antara suku Jawa dan suku lain terlihat baik dan terbuka dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dalam perayaan kesenian jawa. Adapun kehidupan dan penghidupan masyarakat suku Jawa meliputi mata pencaharian, agama, pendidikan, pendapatan, dan fasilitas umum terlihat baik dan tersedia di Karimunjawa meskipun perlu adanya pembaharuan dan peningkatan di beberapa segi yaitu fasilitas pendidikan dan fasilitas Kesehatan.Kata kunci: Masyarakat Jawa, Karimunjawa, Pendidikan, Pola InteraksiThis research aims to determine how the life and livelihoods of the Javanese people in Karimunjawa affect the level of education and the interaction patterns of the Javanese people with other ethnic groups in Karimunjawa and the distribution of the Javanese population in Karimunjawa. As we know that Karimunjawa island is an island which has high ethnicity, race, and religion heterogeneity, and those can easily leads a conflict. The researcher collects the data using the interview and documentation instrument. Analysis technique uses percentage descriptive analysis and tabulation data analysis. The result of the research shows that the javanese people are dominant and  evenly spreaded in Karimunjawa village, Kemojan village, Parang village, and Nyamuk village. Interaction pattern that occurs between javanese people and other ethnic seems good and open, it is proven with their good participation in the celebration of javanese ceremonial or arts. As for the life and livelihoods of Javanese people including livelihoods, religion, education, income, and public facilities look good and are available in Karimunjawa. However, in some aspect namely educational and health facility still need a renewal and improvement.Keyword: Javanese people, Karimunjawa, Education, Interaction 
“Guiding Block Performance” sebagai Solusi Untuk Mengekspresikan Tarian Pakkarena Bagi Perempuan Penyandang Tunanetra di Makassar Sulawesi Selatan Kahfi, Ashabul; Saputra, Andi Taslim; Addas, Rahmawati; Rofii, Andi Afif
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol 2, No 2 (2020): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.2.2.2020.30725

Abstract

Salah satu hal yang cukup ironi adalah terbatasnya ruang gerak bagi penyandang tunanetra, terutama dalam konteks pendidikan, sarana, lahan kerja, dan wadah berkesenian. Cara dunia bekerja pada hari ini begitu mengabaikan orang-orang yang menyandang tunanetra, yang sebenarnya penyandang tunanetra sangat sulit untuk menghadirkan alat-alat yang mendukung aktivitasnya. Sebagaimana yang diajukan alat oleh kelompok ini memilih aktivitas kesenian yang menjadi salah satu sandaran agar tetap mampu merayakan keinginan mengekspresikan diri penyandang tunanetra. Produk Guiding Block Performance yang bisa menjadi penunjuk arah di atas panggung pertunjukan dan mempunyai nilai fungsi yang lebih dibanding lantai panggung pertunjukan saat ini yang diperuntukkan untuk penyandang tunanetra. Sehingga Guiding Block Performance ini bermanfaat khususnya bagipenyandang tunanetra yang selama ini tidak mendapatkan perhatian khusus dalam mengekspresikan jiwa seninya dalam konteks seni pertunjukan, khususnya tari. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan ini menciptakan sebuah desain baru Guiding Block yang diperuntukkan khusus untuk penyandang tunanetra. Adapun desain guiding itu terdiri dari dua bentuk, yakni desain guiding block dengan enam tanda panduan dan desain pola lantai untuk Guiding Block Performance. Dengan kehadiran alat ini maka menjadi alat advokasi yang terhubung ke pemerintah untuk kembali memperhatikan fungsi dan posisi Guiding Block yang bermanfaat bagi kehidupan penyandang tunanetra. Upaya-upaya menciptakan ruang publik yang ramah bagi penyandang tunanetra dengan inisiatif aksi berkesenian. Sebab tubuh manusia membutuhkan asupan nilai estetis. Ekspresi tari yang menghadirkan kepekaan spiritual dan estetis juga patut diperjuangkan untuk penyandang tunanetra.
The Effect of Various Amounts of Artemia on the Growth and Survival of Post Larvae (PL1-10) Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei) Kahfi, Ashabul; Nazlia, Suraiya; Rizwan, T
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jisa.v6i2.6857

Abstract

This study aims to determine the effect of various numbers of artemia on the growth and survival of post larvae (1-10) vannamei shrimp (Litopenaeusvannamei). The design used in this study was a non-factorial completely randomized design (CRD) consisting of 3 treatments and 3 repetitions. The dose of artemia (treatment) used was 5-6 individual artemia/pl, 7-8 individual artemia/pl and 9-10 individual artemia/pl. Vannamei shrimp (PL1-PL10) tested were 100 heads per liter of water in a 12L container for 10 days of rearing period. Data were analyzed by using Variety Print Analysis. The results showed that the administration of various amounts of artemia had a significant effect (P<0.005) on survival and growth in absolute length of vannamei shrimp (PL1-PL10). The survival of shrimp that was classified as feasible was at a dose of 7-8 individual artemia/pl as much as 74% pl compared to a dose of 5-6 individual artemia/pl and at a dose of 9-10 individual artemia/pl with survival of 52% pl and 34% pl. While the absolute best length was shown at a dose of 9-10 individuals artemia/pl was at an average level of 5.6 mm, whereas at a dose of 5-6 individuals artemia/pl was at an average level of 5.0 mm and the last at doses 7-8 artemia/pl individuals get an average of 4.8 mm.
Tradisi Penyerahan Perabot Rumah Tangga dalam Perkawinan Masyarakat di Kabupaten Bulukumba: Perspektif Hukum Islam Saputra, Dandi; Cahyani, A. Intan; Kahfi, Ashabul
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 4 ISSUE 3, SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v4i3.33448

Abstract

The handover of household furniture in the marriage of the lembanna village community has become a tradition. However, this tradition is a tradition that does not exist in the marriage shari'a in Islam. The main problem in this study is how the Tradition of Handing Over Household Furniture in Marriage of the People of Lembanna Village, Bontobahari District, Bulukumba Regency in the Perspective of Islamic Law. The purpose of this study is to determine the Islamic Legal Perspective on the Tradition of Handing Over Household Furniture in Marriage of the People of Lembanna Village, Bontobahari District, Bulukumba Regency. This research uses a type of field research (field research), with a sociological research approach. The results of this study show that this tradition of handing over household furniture is a must for a groom, even though there is no special request from the bride. Regarding luggage in Islam is the responsibility of the prospective groom, therefore the tradition in Lembanna Village, Bontobahari District, Bulukumba Regency does not contradict Islamic law at all.
Pengelolaan Tambang Galian C terhadap Lingkungan Hidup di Kabupaten Bulukumba: Analisis Fiqh Bi’ah Albar, Sri Aulia Almadani; Kahfi, Ashabul; Budiman, Budiman
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 5 ISSUE 1, JANUARY 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v5i1.40066

Abstract

Activities from mining excavation C (types of mining sand, soil, krikil and limestone) are increasingly soaring, the need for materials is very important to support personal development and development in an area, regency, or city. This thesis highlights the impact of mining excavation C on the environment in Balong Village, Ujungloe District, Bulukumba Regency. The damage that occurred was predominantly due to a lack of consideration and understanding related to problems arising in planning, operating and overcoming post-mining damage. The importance of the application of Fiqh Bi'ah in protecting the environment to realize the benefit of the ummah because it limits humans in taking action. This type of research is field research with normative (syar'i) and sociological approaches. The data collection methods used are observation, interviews, documentation, and reference tracing. Then data management techniques are carried out through three stages, namely: data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study show that the negative impacts felt by the people of Balong Village due to mining excavated C. The establishment of illegal mines that have a negative impact on the environmental ecosystem and damage the social and economic sectors. The impacts caused such as, damage to the agricultural sector of residents, damage to road access, mining exploration. To minimize environmental damage that occurs, it is important to apply the fiqh Bi'ah to realize the benefit of the people. Fiqh bi'ah provides boundaries, foundations and how to act for a Muslim in addressing environmental damage. Such as, protecting the environment is the same as maintaining religion (hifz al-din), protecting the environment is the same as (hifz al-nafs), protecting the environment is the same as guarding offspring (hifdz al-nasl), protecting the environment is the same as guarding reason (hifz al-aql), protecting the environment is the same as guarding property (hifz al-mal).
Pembelajaran Tematik: Upaya Hasil Belajar Sistematik Menggunakan Metode Problem Based Learning Nurdiansyah, Nana Meily; Kahfi, Ashabul; Maulidiah, Dini Indah
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi hasil belajar yang kurang maksimal dengan metode Problem Based Learning, dan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran tematik dalam menggunakan metode Problem Based Learning. Metode dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan fenomenologi, dalam artian penelitian yang mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. Berdasarkan hasil peneliti dan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa upaya pembelajaran dengan menggunakan metode problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyesuaikan soal yang diberikan. Dengan demikian pembelajaran menggunakan metode problem based learning mempunyai peranan penting sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil belajar siswa meningkat, hasil penelitian ini berupa peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Tematik dengan subtema menyayangi tumbuhan dan hewan (satwa). Pada saat pre test diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa dengan nilai rata-rata (60,8) dengan jumlah siswa yang tuntas 14 siswa dan siswa yang belum tuntas 21 siswa. Sedangkan siklus II nilai rata-rata kelas mencapai (76,30). Dengan diterapkannya metode problem based learning siswa lebih antusias dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dibandingkan dengan sebelum diberikannya tindakan, mengingat bahwa problem based learning dapat disebut sebagai model pembelajaran inkuiri dengan tujuan menggapai tingkat scientific reasoning.