Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK SEBAGAI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM Alkhajar, Eka Nada Shofa; Luthfia, Agusniar Rizka
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.33 KB) | DOI: 10.36456/penamas.vol4.no1.a2524

Abstract

Perubahan iklim adalah sebuah persoalan global yang dihadapi seluruh umat manusia. Orang-orang perlu mengetahui bagaimana cara menghadapi perubahan iklim. Secara umum, ada dua strategi utama untuk mengurangi resiko dari dampak perubahan iklim. Salah satunya adalah mitigasi perubahan iklim. Strategi ini terdiri dari upaya-upaya untuk mengurangi atau mencegah peningkatan emisi gas rumah kaca. Dalam konteks ini, remaja pun memiliki peran penting untuk ambil bagian dan melakukan aksi nyata. Salah satu bentuk aksi nyata tersebut adalah dengan mendaur ulang sampah plastik. Sampah plastik adalah salah satu sumber emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, aksi ini sangatlah penting untuk dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali remaja keterampilan untuk mendaur ulang sampah plastik terutama botol plastik bekas. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mitra kegiatan telah memiliki keterampilan untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi benda-benda yang menarik dan bernilai guna.
FILM SEBAGAI PROPAGANDA DI INDONESIA Alkhajar, Eka Nada Shofa; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia; Sofyan, Agus
Forum Ilmu Sosial Vol 40, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v40i2.5356

Abstract

Through the study of the document as a qualitative approach, this study aims to determine how the film plays the propaganda functions from time to time, particularly from the colonial era to the New Order and know the purpose of propaganda was made.The results of this study found that the film is not a neutral medium but rather depends on the maker who uses a particular viewpoint of recording reality through the medium of film. This perspective can be injected, taped and constructed into a film in which the context is propaganda. Another fundamental findings of this study are: First, the existence of a close relationship in which the rulers (government) response to be the medium of film as a tool of propaganda with the intent and purpose of the authorities want. So it can be said that propaganda is a conscious, systematic, planned and aimed at concrete. Second, the meaning of propaganda emerging trend is always related to the purpose of the establishment the good and great “image” of ruler. In addition, the propaganda carried on anyway have the intention to attract the sympathy and support of the people, legitimacy, status qou or any form of distortion awareness and conduct establishment version of history “ruler”. Third, through the film we actually can know the mentality, the power relation to the identity of a nation, and the fact that the time recorded and stored in the texts of the film because the film certainly born with the socio-cultural scope or context of a particular age.
Rubrikasi Anti Hoaks Pada Media Online Di Indonesia Alkhajar, Eka Nada Shofa; Wijaya, Sri Herwindya Baskara; Pawito; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia; Sulihyantoro, Aryanto Budhy
WAHANA Vol 73 No 1 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i1.3624

Abstract

Saat ini hoaks telah menjadi masalah bagi kebanyakan negara terutama para netizen yang akrab dengan media sosial atau dunia internet. Hoaks adalah sejenis informasi bohong atau tidak benar mengenai sesuatu hal yang dibuat secara sengaja oleh pihak tertentu. Tujuannya bervariasi dari sekadar iseng hingga kebencian pada pihak lain. Belakangan ini hoaks menjadi fenomena tersendiri karena mewabah di seluruh dunia terutama sejak kehadiran media social. Di Indonesia, hoaks merupakan salah satu masalah serius terutama hoaks terkait isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Hoaks meningkat terutama menjelang pesta demokrasi. Artikel ini menganalisis mengenai rubrikasi anti hoaks yang dimiliki oleh Tirto.id sebagai salah satu pers online nasional. Dari hasil analisis dengan perspektif teori kekayaan media ditemukan bahwa Tirto.id dalam beberapa aspek telah memenuhi prasyarat kekayaan media namun di sisi lain masih terdapat aspek-aspek yang belum dipenuhi.
Tantangan Implementasi Pemerintahan Terbuka (Open Government) di Indonesia Luthfia, Agusniar Rizka; Alkhajar, Eka Nada Shofa; Sofyan, Agus
WAHANA Vol 73 No 2 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i2.4269

Abstract

Kebebasan untuk dapat mengakses informasi publik merupakan prasarat pertama terciptanya masyarakat yang partisipatif. Di mana partisipasi masyarakat menjadi ciri suksesnya desentralisasi dan demokratisasi. Indonesia menjadi salah satu negara yang dengan segera melakukan upaya pemerintahan terbuka (open government) dengan memberlakukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, disingkat menjadi UU KIP. Harapannya, akan tercipta partisipasi publik, pencegahan maladministrasi serta korupsi. Artikel ini membahas mengenai pelaksanaan KIP sebagai landasan terciptanya open goverment di Indonesia, hambatan-hambatan yang menyertainya beserta solusi yang ditawarkan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif berupa riset kepustakaan (library research). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan KIP. Penelitian ini juga melihat bahwa media memiliki peran yang krusial sebagai anjing penjaga (watch dog) yang dapat mendorong dan mengawal atmosfer keterbukaan informasi publik yang ideal.
The News Coverage of the Islamic Defenders Front (FPI) ban in Indonesian Print Media Alkhajar, Eka Nada Shofa; Wijaya, Sri Herwindya Baskara; Pawito, Pawito; Arifin, Hamid; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia
WAHANA Vol 73 No 2 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i2.4538

Abstract

In late 2020, the Indonesian government has decided to ban the Islamic Defenders Front (FPI) and its activities. The ban was based on a joint decree (SKB) issued by six officials, i.e.: Minister of Home Affairs, Minister of Legal Affairs and Human Rights. Minister of Communications and Informatics, Attorney General, Indonesian National Police Chief, and National Counterterrorism Agency Head. The ban has caught the attention of Indonesian people, including being the subject of news in various media, i.e.: print, electronic and online. This research aims to examine the news coverage of the FPI ban in the selected Indonesian print media. This research used the qualitative content analysis method. The results found that there were some differences between the selected Indonesian print media in their news coverage practices.
PRAKTIK PELAYANAN PUBLIK: PUSKESMAS SEBAGAI GARDA TERDEPAN PELAYANAN KESEHATAN Luthfia, Agusniar Rizka; Alkhajar, Eka Nada Shofa
Decision Vol 1 No 2 (2019): DECISION: Jurnal Administrasi Publik
Publisher : Prodi Administrasi Publik FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.905 KB) | DOI: 10.23969/decision.v1i2.1802

Abstract

Artikel ini mendiskusikan pentingnya revitalisasi Puskesmas mengingat peran utamanya sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, artikel ini menemukan bahwa kehadiran lembaga ini sangat diperlukan untuk menyukseskan pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut lembaga ini perlu melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas. Sementara itu, pemerintah juga harus terus mengadakan perbaikan dan pembangunan infrastruktur berkaitan dengan fasilitas kesehatan secara merata. Adapun untuk menjadikan Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dibutuhkan sinergi dari para pemangku kepentingan terkait dari berbagai tingkatan.
Pelatihan Penulisan Ilmiah dan Populer di Era Digital di Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Alkhajar, Eka Nada Shofa; Wijaya, Sri Herwindya Baskara; Luthfia, Agusniar Rizka
Bakti Cendana Vol 6 No 1 (2023): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.6.1.2023.56-61

Abstract

The ability to write in both scientific and popular forms is an important skill in the digital era. The main goal is to be able to contribute in spreading positive messages to a wider audience. The community service in the form of training aims to provide writing skills to community service target. Based on the situation analysis that has been carried out, the community service team found that the target requires a writing course or training related to it. The methods used in this community service are lectures, discussions and mentoring. The target of community service participated the training with great enthusiasm. The results achieved from this community service is that the target had good knowledge and skills to write in scientific and popular forms.
MASA DEPAN KOMUNIKASI: MENJELAJAH PERAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM INTERAKSI MANUSIA Pramana, Pramana; Utari, Prahastiwi; Alkhajar, Eka Nada Shofa; Widianti, Mira Adita
Samvada : Jurnal Riset Komunikasi, Media, dan Public Relation Vol 4 No 1 (2025): Samvada Mei 2025
Publisher : IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/jsv.v4i1.2500

Abstract

The advancement of artificial intelligence (AI) has fundamentally transformed the way humans communicate. This study aims to explore the role of AI in interpersonal communication through a Systematic Literature Review (SLR) approach. By analyzing 44 relevant scholarly articles, this study identifies eight key themes: AI-mediated interpersonal communication, emotional impact, communication effectiveness and efficiency, access gaps and digital ethics, information validity, social trust, social representation and algorithmic bias, and projections of future communication. The findings indicate that AI can enhance communication efficiency and accessibility, yet poses risks of fostering pseudo-intimacy, reinforcing social bias, and diminishing the quality of interpersonal relationships if not ethically governed. The study underscores the importance of ethical-by-design principles, digital literacy, and regulatory frameworks that protect users from the misuse of AI-based communication systems. It advocates for an interdisciplinary and human-centered approach in the development of communication technologies to ensure that AI serves as a meaningful, inclusive, and responsible partner in human interaction. Accordingly, this research contributes conceptually to a deeper understanding of the future of communication situated at the intersection of technological advancement and human values
Artificial Intelligence dalam Etika Penulisan Karya Ilmiah di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo Utari, Prahastiwi; Anggreni, Likha Sari; Alkhajar, Eka Nada Shofa; Tanti Hermawati; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia; Surwati, Chatarina Heny Dwi; Pramana
PASAI : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): June
Publisher : Yayasan Pendidikan Mitra Mandiri Aceh(YPMMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58477/pasai.v3i1.155

Abstract

Artificial Intelligence (AI) studies how to make computers do the same or even better than humans. In the academic world, the convenience created by AI can only be separated from negative impacts if its use is balanced with an understanding of its users. Potential ethical violations in writing scientific papers lurk if AI is not understood with clear boundaries. Plagiarism, data validity, and personal data security are potential ethical violations among students when using AI in writing work. Responding to the existing concerns, the Research Group Media, Audiences and Socio-Cultural Systems of the Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University held a workshop entitled Building Scientific Awareness: Artificial Intelligence in the Ethics of Writing Work among Communication Science Students at Muhammadiyah Ponorogo University. Targeting students who will enter the stage of writing their final project in the form of a thesis, Muhammadiyah Ponorogo University was chosen because it is a developing private campus that needs to be encouraged to achieve superior quality. In the workshop, students showed enthusiasm in following every material presented by the speakers. A survey conducted at the end of the session showed that students' understanding and experience could provide clear boundaries regarding the ethics of scientific writing in the era of AI technolog.
Menjadi Komunikator Kritis di Era AI: Penyusunan Materi Pelatihan Human-Machine Communication (HMC) untuk Mahasiswa Alkhajar, Eka Nada Shofa; Utari, Prahastiwi; Anggreni, Likha Sari; Hermawati, Tanti; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia; Surwati, Chatarina Heny Dwi; Fitri, Annisaa; Pramana, Pramana
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): Mei
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v4i2.152

Abstract

Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap komunikasi di lingkungan akademik, termasuk di kalangan mahasiswa. Mahasiswa sebagai generasi digital native menggunakan AI secara luas dalam tugas-tugas akademik, namun kerap tanpa dibarengi literasi kritis dan etis yang memadai. Dalam konteks ini, program pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk menyusun materi pelatihan Human-Machine Communication (HMC) yang bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman konseptual dan keterampilan praktis untuk menjadi komunikator yang kritis di era digital. Penyusunan materi dilakukan secara bertahap dan kolaboratif oleh tim dari Universitas Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, berbasis pendekatan needs-based dan constructivist. Materi yang dikembangkan terdiri dari empat unit utama: pengantar HMC, etika dan bias dalam AI, simulasi interaksi manusia-mesin, dan keterampilan komunikasi yang tidak tergantikan oleh AI, seperti empati dan storytelling. Proses pengembangan melibatkan identifikasi kebutuhan, studi literatur, desain modul berbasis active learning, serta validasi oleh mahasiswa dan dosen. Pelatihan direncanakan dilaksanakan pada Juni 2024 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Hasil evaluasi awal menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan kesadaran terhadap bias AI, memahami batas kemampuan mesin, dan mampu membedakan gaya komunikasi manusia dan mesin. Dengan demikian, penyusunan materi pelatihan HMC ini tidak hanya menjawab kebutuhan akademik, tetapi juga menjadi model pendidikan partisipatif yang mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai komunikasi manusiawi. Materi ini dapat direplikasi sebagai bagian dari kurikulum literasi digital dan komunikasi etis di pendidikan tinggi.