Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identifikasi kompetensi komunikasi lulusan perguruan tinggi di era gig economy Fitri Annisaa; Prahastiwi Utari; Chatarina Heny Dwi Surwati
Islamic Communication Journal Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2022.7.1.9490

Abstract

This research aims to identify the communication competencies needed by college graduates to face the gig economy era. In addition, this research will look at the latest trends in required competencies in the gig economy era. These competencies are essential to discuss because graduates in the COVID-19 era need to adapt to the needs of the industry and a disruptive work environment. Using a case study method, we conducted this research with six informants' purposive sampling data collection techniques and in-depth interviews. In addition, we also conducted interviews with informants who have different types of gig jobs to enrich the research results. The results of this study are that the communication competencies needed are public speaking, creative writing, networking, and good teamwork in separated team. However, communication competence alone is not enough. The research informants also added that universities must also change and teach various other competencies such as how to read and negotiate contracts and look at job trends and minimum salaries for gig workers in these fields.***Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi komunikasi yang dibutuhkan lulusan perguruan tinggi untuk menghadapi era gig economy. Selain itu, penelitian ini akan melihat tren terkini kompetensi yang dibutuhkan di era gig economy. Kompetensi tersebut penting untuk dibahas karena lulusan di era COVID-19 perlu beradaptasi dengan kebutuhan industri dan lingkungan kerja yang disruptif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus, dengan teknik pengumpulan data purposive sampling dan wawancara mendalam pada enam informan. Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang memiliki jenis pekerjaan gig berbeda agar memperkaya hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah kompetensi komunikasi yang dibutuhkan adalah kemampuan berbicara di depan umum, menulis kreatif, berjaringan, serta bekerja sama dalam tim yang terpisah. Namun, kompetensi komunikasi saja tidak cukup. Para informan penelitian juga menambahkan bahwa perguruan tinggi juga harus berubah dan mengajarkan berbagai kompetensi lain, seperti cara membaca dan menegosiasi kontrak, serta melihat tren pekerjaan dan gaji minimum pekerja gig di bidang tersebut.
Literasi Pengelolaan Desa Wisata melalui Media Digital sebagai Komunikasi Pemasaran Era Pandemi Covid-19 di Desa Wisata Tanjung, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten sri herwindya baskara wijaya; Ina Primasari; Dwi Tiyanto; Aryanto Budhy Sulihyantoro; Mahfud Anshori; Chatarina Heny Dwi Surwati; Henricus Hans Setyawan Prabowo; Joko Suranto; Firdastin Ruthnia Yudiningrum; Deniawan Tommy Candra
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.035 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1260

Abstract

Upaya pemulihan perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terlebih pada pelaku usaha Desa Wisata akibat dari pandemi covid-19, menjadi salah satu perhatian dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) untuk meningkatkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diharap dapat menghasilkan luaran yang akan bermanfaat bagi mitra berupa Teknologi Tepat Guna. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan dua metode yaitu pendampingan dan pelatihan untuk menganalisis dan memberikan solusi dalam komunikasi pemasaran digital sebagai strategi untuk membantu mengatasi dampak pandemi yang terjadi di Desa Wisata Tanjung sebagai rintisan destinasi wisata payung muto di kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.
Pelatihan Produksi Konten dan Pengelolaan Sosial Media untuk Pemula dan Pelaku UMKM di Desa Karangtalun Magelang Prahastiwi Utari; Tanti Hermawati; Chatarina Heny Dwi Surwanti; Adolfo Eko Setyanto; Firdastin Ruthnia Yudiningrum
Indonesian Journal of Community Services in Engineering & Education (IJOCSEE) Vol 2, No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran sosial media dan media digital saat ini sudah semakin luas dan berkembang. Motif menggunakan sosial media sudah semakin bervariasi dari memenuhi kebutuhan informasi, hiburan hingga kebutuhan ekonomi. Beda jenis sosial media beda pula cara orang memproduksi konten yang akan di publikasikan di sosial media tersebut. Hadirnya platform sosial media seperti TikTok, Reels Instagram, Story Whatsapp dan lainnya menambah tingkat kreatifiktas pengguna dalam mengembangankan jenis konten yang diproduksi. Selain itu platform sosial media saat ini juga menyediakan analytic tools dimana biasanya seseorang atau sebuah brand dapat memonitor tingkat engagement konten di sosail medianya. Parameter ini memberikan informasi mengenai berapa banyak jumlah likes, comment dan share dalam rentang waktu tertentu. Engagement yang banyak tentunya menunjukkan bahwa audiens berminat dengan konten tersebut. Maka dari itu dengan berkembangnya fasilitas dari produsen media sosial dan semakin luasnya fungsi sosial media yang dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi baik personal maupun brand maka kami bermaksud membuat pelatihan produksi konten dan pengelolaan sosial media untuk pemula dan pelaku UMKM di Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Di mana lokasi tersebut dipilih karena adanya peluang bisnis desa wisata yang mulai berkembang daerah Kabupaten Magelang. Diharapkan dengan pelatihan tersebut dapat membantu masyarakat Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang untuk lebih kreatif dalam memasarkan desa wisatanya melalui pembuatan konten sosial media yang lebih menarik dan dapat menjual desa wisatanya tidak hanya untuk lingkup nasional tetapi juga internasional
PENGUATAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 Prahastiwi Utari; Eka Nada Shofa Alkhajar; Tanti Hermawati; Chatarina Heny Dwi Surwati; Firdastin Ruthnia Yudiningrum; Adolfo Eko Setyanto; Annisaa Fitri
Kanigara Vol 3 No 1 (2023): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v3i1.6361

Abstract

Family communication is one of the most important forms of communication. Good family communication can prevent the spread of COVID-19. One of the ways is to share information and messages related to the disease. This community service activity was carried out in Karang Village, Delanggu, Klaten. This service activity provides counseling to the target of community service to be able to strengthen and implement good family communication as a means of preventing the spread of COVID-19. The result achieved from this community service activity is that the target of community service realized the importance of strengthening and implementing good family communication to take care of each other in the family from various bad things including COVID-19.
Pelatihan Komunikasi Pemasaran Terpadu Kewirausahaan Olahan Ikan Nila di Desa Ponggok Kabupaten Klaten Prahastiwi Utari; Tanti Hermawati; Adolfo Eko Setyanto; Firdastin Ruthnia Yudiningrum; Chatarina Heny Dwi Surwanti; Likha Sari Anggreni; Annisaa Fitri; Eka Nada Shofa Alkhajar
Ekobis Abdimas Vol 2 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/ekobisabdimas.2.1.3918

Abstract

Kewirausahaan masyarakat memerlukan banyak dukungan dari institusi perguruan tinggi. Salah satunya adalah transfer pengetahuan untuk memberdayakan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Ponggok. Kegiatan pengabdian ini melatih mitra untuk dapat menerapkan komunikasi pemasaran terpadu dalam usaha olahan ikan. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mitra menyadari pentingnya mengimplementasikan komunikasi pemasaran terpadu yang mana dapat membantu untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan kualitas usaha mereka.
Representasi Feminisme dalam Serial Gadis Kretek: Analisis Wacana Kritis Sara Mills Medianasari Ferdianyta; Chatarina Heny Dwi Surwati
Jurnal Komunikasi Massa Vol 17, No 1 (2024): Jurnal Komunikasi Massa Volume 17 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkm.v17i1.90277

Abstract

Film as a mass communication media conveys messages to the audience through audio-visual presentation. Filmmaking is driven by various social problems that occur in society, one of which is feminism. Feminism is a movement to fight for equal rights for women and men, as well as efforts to fight various forms of subordination against women. The persistence of gender equality issues in society, where injustice is often ignored and normalized, is the background to the importance of this research. This encourages researchers to examine the representation of feminism in film and identify the message of feminism contained in the Gadis Kretek series. The method used in this research is qualitative with Sara Mills's critical discourse analysis model, which highlights the position of the subject, object, and audience in understanding the message of feminism conveyed. The results show that Gadis Kretek series represents feminism through the main character, Dasiyah, referring to the classification of the concept of second wave feminism. There are 11 corpus that represent feminism in the series, such as women's struggle in a patriarchal social and cultural context, men's involvement in supporting feminism, and women's empowerment in facing multiple roles.
Representasi Upaya Perempuan Dalam Memperjuangkan Hak Atas Tubuh Fairuz Rahmawati; Chatarina Heny Dwi Surwati
Jurnal Komunikasi Massa Vol 17, No 2 (2024): Jurnal Komunikasi Massa Volume 17 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkm.v17i2.95620

Abstract

Since the covid-19 pandemic, the number of online streaming viewers in Indonesia has increased. The Indonesian film industry has also begun to launch films that challenge gender stereotypes and traditional beauty standards, for example the web series “Induk Gajah”. This research aims to find out how women's efforts in struggling for body rights are represented in the web series “Induk Gajah”. The use of Sara Mills' critical discourse analysis is carried out to observe the position of the subject, object and reader in the narrative to understand how the value of women's efforts in struggling for body rights. The results of this study found that the web series Induk gajah represents how the main character, Ira, tries to take control of her body and maintain her confidence although she faces pressure from her family and friends. In this web series, Mamak Uli and her friends act as subjects who push the beauty standards and Ira acts as an object. Ira also becomes the subject of the web series when she tries to resist the treatment of Mamak Uli and her friends.This web series emphasizes the importance of resistance to patriarchal norms to get freedom and control over their own bodies.
Artificial Intelligence dalam Etika Penulisan Karya Ilmiah di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo Utari, Prahastiwi; Anggreni, Likha Sari; Alkhajar, Eka Nada Shofa; Tanti Hermawati; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia; Surwati, Chatarina Heny Dwi; Pramana
PASAI : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): June
Publisher : Yayasan Pendidikan Mitra Mandiri Aceh(YPMMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58477/pasai.v3i1.155

Abstract

Artificial Intelligence (AI) studies how to make computers do the same or even better than humans. In the academic world, the convenience created by AI can only be separated from negative impacts if its use is balanced with an understanding of its users. Potential ethical violations in writing scientific papers lurk if AI is not understood with clear boundaries. Plagiarism, data validity, and personal data security are potential ethical violations among students when using AI in writing work. Responding to the existing concerns, the Research Group Media, Audiences and Socio-Cultural Systems of the Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University held a workshop entitled Building Scientific Awareness: Artificial Intelligence in the Ethics of Writing Work among Communication Science Students at Muhammadiyah Ponorogo University. Targeting students who will enter the stage of writing their final project in the form of a thesis, Muhammadiyah Ponorogo University was chosen because it is a developing private campus that needs to be encouraged to achieve superior quality. In the workshop, students showed enthusiasm in following every material presented by the speakers. A survey conducted at the end of the session showed that students' understanding and experience could provide clear boundaries regarding the ethics of scientific writing in the era of AI technolog.
Menjadi Komunikator Kritis di Era AI: Penyusunan Materi Pelatihan Human-Machine Communication (HMC) untuk Mahasiswa Alkhajar, Eka Nada Shofa; Utari, Prahastiwi; Anggreni, Likha Sari; Hermawati, Tanti; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia; Surwati, Chatarina Heny Dwi; Fitri, Annisaa; Pramana, Pramana
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): Mei
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v4i2.152

Abstract

Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap komunikasi di lingkungan akademik, termasuk di kalangan mahasiswa. Mahasiswa sebagai generasi digital native menggunakan AI secara luas dalam tugas-tugas akademik, namun kerap tanpa dibarengi literasi kritis dan etis yang memadai. Dalam konteks ini, program pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk menyusun materi pelatihan Human-Machine Communication (HMC) yang bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman konseptual dan keterampilan praktis untuk menjadi komunikator yang kritis di era digital. Penyusunan materi dilakukan secara bertahap dan kolaboratif oleh tim dari Universitas Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, berbasis pendekatan needs-based dan constructivist. Materi yang dikembangkan terdiri dari empat unit utama: pengantar HMC, etika dan bias dalam AI, simulasi interaksi manusia-mesin, dan keterampilan komunikasi yang tidak tergantikan oleh AI, seperti empati dan storytelling. Proses pengembangan melibatkan identifikasi kebutuhan, studi literatur, desain modul berbasis active learning, serta validasi oleh mahasiswa dan dosen. Pelatihan direncanakan dilaksanakan pada Juni 2024 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Hasil evaluasi awal menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan kesadaran terhadap bias AI, memahami batas kemampuan mesin, dan mampu membedakan gaya komunikasi manusia dan mesin. Dengan demikian, penyusunan materi pelatihan HMC ini tidak hanya menjawab kebutuhan akademik, tetapi juga menjadi model pendidikan partisipatif yang mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai komunikasi manusiawi. Materi ini dapat direplikasi sebagai bagian dari kurikulum literasi digital dan komunikasi etis di pendidikan tinggi.
Experiencing multicultural awareness and affective polarization: A phenomenological inquiry Anshori, Mahfud; Surwati, Chatarina Heny Dwi
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 1 (2025): Jurnal ASPIKOM
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24329/aspikom.v10i1.1620

Abstract

This study examines how Generation Z students experience multicultural awareness and navigate affective polarization in both everyday life and digital spaces. Using a Heideggerian phenomenological design, it explores how students emotionally respond to cultural, ethnic, and religious differences encountered in their social interactions. Participants were purposively selected from a culturally diverse university in Surakarta, Indonesia, and interviewed in depth. Hermeneutic analysis reveals that students often face emotional ambivalence, tension, and fatigue when engaging with pluralism, leading them to adopt strategies such as emotional withdrawal, selective silence, or ethical self-restraint. At the same time, moments of empathy, recognition, and relational openness emerged as meaningful turning points. These findings show that polarization stems not only from ideological cleavages but also from lived emotional experiences. The study concludes that fostering emotional literacy and ethical reflection is essential in preparing young people to engage meaningfully with difference in increasingly plural and polarized societies.