Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme patogen merupakan salah satu prioritas utama dalam bidang pangan, kesehatan, dan lingkungan. Salah satu strategi yang semakin dikembangkan adalah pemanfaatan senyawa antimikroba alami yang berasal dari tanaman. Ekstrak daun dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diketahui mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi menghambat proliferasi mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas antimikroba dari ekstrak daun dan buah belimbing wuluh terhadap tiga jenis bakteri patogen, yaitu Staphylococcus aureus, Bacillus sp., dan Salmonella sp.. Metode yang digunakan adalah difusi agar dengan cakram kertas, di mana zona hambat yang terbentuk menjadi indikator aktivitas antibakteri. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak daun memberikan daya hambat lebih besar dibandingkan ekstrak buah, terutama terhadap S. aureus (6,6 mm vs 3,5 mm) dan Salmonella sp. (7,3 mm vs 5 mm). Kedua jenis ekstrak menunjukkan daya hambat sedang terhadap Bacillus sp. (7,9 mm dan 6,2 mm). Perbedaan efektivitas ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perbedaan kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang lebih melimpah pada bagian daun. Meskipun aktivitas antibakterinya belum melampaui antibiotik sebagai kontrol positif, temuan ini memperkuat potensi ekstrak daun belimbing wuluh sebagai agen antimikroba alami yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif senyawa sintetis.