Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Neraca Air Sungai Ranowangko Di Titik Bendung Ranowangko 2 Kelurahan Kayawu Kota Tomohon Jonathan R. Kawet; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54752

Abstract

Sungai Ranowangko, di Sulawesi Utara, Indonesia, mengalir melewati beberapa kelurahan di Kota Tomohon dan sejumlah desa di Kabupaten Minahasa. Bendung Ranowangko 2, yang terletak di Kelurahan Kayawu, menjadi salah satu titik pengelolaan sumber daya air. Untuk memberikan pemahaman terkait distribusi air dan bagaimana ketersediaan air di daerah tersebut, dilakukan suatu analisis terkait neraca air. Analisis Neraca Air melibatkan perbandingan antara ketersediaan air dan kebutuhan air. Ketersediaan air dihitung dengan data debit tahun 2008–2021 yang didapatkan dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi I. Metode NRECA merupakan metode yang digunakan untuk menghitung kebutuhan air yang berfokus pada kebutuhan air irigasi. Setelah melakukan analisis neraca air, hasil yang diberikan menunjukkan bahwa debit sungai yang tersedia masih mampu melayani lahan irigasi pada periode Jan I, Feb I, Feb II, Mar I, Mar II, Apr I, Apr II, Mei I, Jun I, Jun II, Jul I, Oct II, Nov I, Nov II, Des I, Des II. Sementara itu, pada periode Jan II, Mei II, Jul II, Ags I, Ags II, Sep I, Sep II, Okt I debit sungai yang tersedia belum mampu melayani lahan irigasi karena ketersediaan air masih lebih kecil dari kebutuhan. Kata kunci: Sungai Ranowangko, Metode NRECA, Neraca Air
Review Potensi Debit Banjir Dan Elevasi Muka Air Sungai Sosoan Sapa Kelurahan Tumatangtang Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon Marcelino G. R. Mamoto; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54769

Abstract

Sungai Sosoan Sapa mengalir dari Gunung Toulangkow dan melintasi Kelurahan Tumatangtang. Pada saat intensitas hujan yang tinggi, sungai ini meluap dan membanjiri Kelurahan Tumatangtang. Usaha warga telah dilakukan untuk mengatasi banjir tersebut namun masih kurang berhasil. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui besarnya debit banjir dan tinggi muka air yang potensial terjadi sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian dari bencana tersebut. Analisis debit banjir dan tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III dengan data hujan harian maksimum dari tahun 2012 s/d 2021 yang berasal dari stasiun Klimatologi Kakaskasen. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convertation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan mengkalibrasi debit puncak. Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi dengan menggunakan program komputer HEC-RAS menunjukkan adanya luapan di STA 0+25 pada kala ulang 50 dan 100 tahun. Luapan terjadi pada STA 0+75 dan STA 0+100 pada kala ulang 10 sampai 100 tahun. Pada STA 0+200 luapan terjadi pada kala ulang 25 sampai 100 tahun dan pada STA 0+175 luapan hanya terjadi pada kala ulang 100 tahun. Luapan juga terjadi pada STA 0+50 dan STA 0+125 pada setiap kala ulang. Hasil simulasi juga menunjukkan tidak terjadi luapan pada STA 0+150 pada setiap kala ulang. Kata kunci: Sungai Sosoan Sapa, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Boki Di Jalan Krida 5 Kecamatan Malalayang Kota Manado Deandra Kalalo; Cindy J. Supit; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54853

Abstract

Sungai Boki adalah salah satu sungai yang berada di Jalan Krida 5, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Boki selalu meluap dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat serta mengganggu lalu lintas. Oleh karena itu, dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air dari sungai Boki. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan MRG Tinoor. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2008 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji debit puncak menunjukan 0,1 m3/detik. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang. Kata kunci: Sungai Boki, debit banjir, hidraulika, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Ranowangko Di Titik Jembatan Ranowangko Kelurahan Woloan Satu Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon Ricardo I. W. Kalangi; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54858

Abstract

Sungai Ranowangko merupakan salah satu sungai yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Aliran sungai Ranowangko melewati beberapa kelurahan di Kota Tomohon dan sebagian desa di Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Curah hujan yang tinggi dan cukup panjang menyebabkan sungai ini meluap dan membanjiri daerah di sekitar sungai. Banjir yang terjadi mengakibatkan kerugian yang besar bagi masyarakat. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui besarnya debit banjir dan tinggi muka air Sungai Ranowangko sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian dari bencana banjir. Analisis debit banjir dan tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III dengan data hujan harian maksimum dari tahun 2012 s/d 2021 yang berasal dari stasiun Klimatologi Kakaskasen. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convertation Services, dan kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan adanya luapan air yang terjadi pada STA 0+50, STA 0+75, STA+100, STA+125 pada debit kala ulang 5 tahun (Q5). STA 0+50, STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175 pada debit kala ulang 10 tahun (Q10). Kemudian Luapan Terjadi pada semua STA pada debit kala ulang 25 tahun (Q25), kala ulang 50 tahun (Q50), dan kala ulang 100 tahun (Q100). Kata kunci: Sungai Ranowangko, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Anak Sungai Tikala Di Kelurahan Tikala Ares Kecamatan Tikala Kota Manado Jeremia V. Lumbantobing; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.55344

Abstract

Sungai Tikala merupakan salah satu sungai yang memberikan dampak kerusakan karena banjir pada tahun 2014. Sungai ini memiliki beberapa anak sungai yang berperan dalam menyumbangkan debit ke sungai utamanya. Salah satu anak sungai Tikala ini melewati kelurahan Tikala Ares. Pada beberapa tahun terakhir, anak sungai ini sering meluap apabila terjadi hujan dengan volume yang cukup besar dan kurun waktu yang cukup panjang. Analisis dimulai dengan menghitung frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum yang diambil dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi I dengan memperhatikan pos hujan yang berpengaruh terhadap DAS. Dengan metode Poligon Thiessen, diketahui pos hujan yang berpengaruh terhadap DAS Anak Sungai Tikala yaitu Pos Hujan Sawangan. Selanjutnya menganalisis debit banjir rencana menggunakan metode Rasional karena DAS yang relatif kecil. Hasil hitungan debit rencana untuk berbagai kala ulang dimasukkan dalam program HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang sudah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang Anak Sungai Tikala tidak mampu menampung debit banjir mulai dari kala ulang 25 tahun sampai kala ulang 100 tahun. Kata kunci: anak Sungai Tikala, debit banjir, metode rasional, HEC-RAS
Analisis Neraca Air Sungai Nuay Di Titik Bendung Nuay Desa Tounelet Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa Wirando T. Wilar; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.55393

Abstract

Bendung Nuay memanfaatkan air dari Sungai Nuay untuk mengairi lahan irigasi yang ada di Daerah Irigasi Nuay. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Nuay. Analisis neraca air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Nuay agar dapat diketahui apakah jumlah air mengalami kelebihan ataupun kekurangan. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80% dan ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai Q95%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air untuk lahan irigasi dan peternakan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah dihitung juga kebutuhan air untuk aliran pemeliharaan sungai atau Q95% yang adalah aliran minimum yang harus tersedia di sungai untuk menjaga kehidupan ekosistem sungai. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ketersediaan air Q95% tidak selalu terpenuhi pada bulan Juni hingga Desember karena debit yang kecil sehingga membuat ketersediaan air tidak mencukupi. Ketersediaan air Q80% juga hanya mencukupi untuk mengairi seluruh lahan irigasi pada masa tanam pertama. Kata kunci: Sungai Nuay, DAS Nuay, Metode NRECA, neraca air
Analisis Kapasitas Penampang Terhadap Debit Banjir Anak Sungai Tikala Di Kompleks Jalan Manguni 17, Kelurahan Perkamil Shawn D. Kairupan; Jeffry S. F. Sumarauw; Liany A. Hendratta
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.55533

Abstract

Sungai Tikala merupakan salah satu anak sungai Tikala yang sering menguap dan menyebabkan banjir di Kota Manado, terutama di beberapa ruas jalan dan kecamatan yang dilalui anak sungai tersebut. Jalan Manguni 17 Kecamatan Perkamil yang menjadi salah satu kawasan yang dilalui anak sungai ini terkena dampak langsung dari meluapnya anak sungai Tikala yang menyebabkan jalan dan beberapa rumah di kecamatan ini terendam banjir dan rusak. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi banjir yang mungkin terjadi di kemudian hari, perlu dilakukan analisis besaran debit banjir dan tinggi muka air Sungai Tikala. Analisis diawali dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan merupakan data hujan harian maksimum yang diambil dari Pos Hujan Sawangan. Data curah hujan yang digunakan merupakan data curah hujan harian maksimum pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2022. Setelah diperoleh besaran hujan maka pemodelan aliran curah hujan pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air menggunakan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar digunakan metode resesi. Kalibrasi parameter HSS SCS dilakukan sebelum melakukan simulasi debit banjir. Pada kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, angka kurva, konstanta resesi, baseflow dan rasio terhadap puncak. Analisis debit banjir dilakukan dengan parameter terkalibrasi menggunakan program HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi pada setiap periode ulang dimasukkan ke dalam program HEC-RAS untuk mensimulasikan elevasi muka air pada penampang yang diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang STA 0+25 mampu menampung banjir pada kala ulang 2 tahun sampai 5 tahun dan pada kala ulang 10 tahun sampai 100 tahun tidak mampu menampung banjir. Pada STA 0+50 hingga STA 0+150 tidak mampu menampung debit banjir untuk seluruh periode ulang yang direncanakan. Kata kunci: anak Sungai Tikala, debit banjir, elevasi tinggi muka air
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Ranoyapo Di Desa Lindangan Kabupaten Minahasa Selatan Marco Salomo; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.58187

Abstract

Sungai Ranoyapo merupakan sungai terpanjang yang terdapat di Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan panjangnya sungai ini, sungai Ranoyapo melewati beberapa desa di Kabupaten Minahasa Selatan. Salah satu desa yang dilewati adalah desa Lindangan, Kecamatan Tompaso Baru tepatnya melewati lahan pertanian yang ada sehingga masalah banjir di DAS sungai Ranoyapo di desa Lindangan Kecamatan Tompaso Baru sangat merugikan masyarakat khususnya penduduk yang berprofesi sebagai petani. Analisis debit banjir dan tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode Log Pearson III dengan data hujan harian maksimum dari tahun 2012 s/d 2021 yang berasal dari stasiun Klimatologi Pinaling. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convertation Services, dan untuk kehilangana air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan adanya luapan air yang terjadi pada STA 0+100 pada debit kala ulang 5 tahun. STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175, STA 0+200 pada debit kala ulang 10 tahun. STA 0+50, STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175, STA 0+200 pada debit kala ulang 25 tahun. Pada debit kala ulang 50 tahun terjadi luapan pada semua STA Dan pada debit kala ulang 100 tahun terjadi luapan pada semua STA. Kata kunci: Perencanaan Struktur Beton Bertulang, Sekolah, SRPMK
Kajian Potensi Banjir Sungai Lobu Desa Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow Jimmy Y. Kalumata; Jeffry S. F. Sumarauw; Liany A. Hendratta
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.58190

Abstract

Sungai Lobu adalah salah satu sungai yang berada di Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow. Sungai Lobu pernah meluap menyebabkan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitar sungai. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan MRG Ayong Bumbung, MRG Lolak Solog, MRG Pusian dan MRG Pindol. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2008 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN), dan aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Hasil uji debit puncak kalibrasi 23,4 m3/detik mendekati debit puncak observasi. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang disetiap STA sungai Lobu yang ditinjau tidak mampu menampung debit banjir rencana pada setiap kala ulang. Maka, dilakukan redimensi untuk setiap penampang sehingga mampu menampung besaran debit banjir Q100. Kata kunci: Sungai Lobu; debit banjir; tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS
Penataan Sistem Drainase Di Jalan RS. GMIM Kalooran Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Rafael W. Sondakh; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.58199

Abstract

Jalan RS Kalooran adalah jalan yang berada di kelurahan Buyungon, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan. Di beberapa section jalan tersebut kerap kali terdapat genangan air dari saluran drainase akibat curah hujan yang tinggi. Drainase yang berada di kawasan tersebut banyak terjadi pengendapan sedimentasi yang mengakibatkan rusaknya konstruksi yang terdapat di saluran sehingga air hujan mengalir memenuhi jalan. Dari kondisi tersebut, perlu dilakukan analisis kinerja sistem drainase untuk mengurangi resiko terjadi genangan ataupun banjir di wilayah tersebut. Penelitian dalam tugas akhir ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah drainase termasuk kondisi sistem dan prasarana drainase sekaligus memberi solusi untuk meminimalisir terjadinya genangan dengan meninjau kembali sistem drainase dan dimensi saluran eksisting yang ada. Sehingga dari hasil penelitian dalam tugas akhir ini dapat memberikan data-data terkait masalah drainase di Jalan RS GMIM Kalooran dengan pemecahan masalah berdasarkan analisis hidrologi dan analisis hidraulika aliran saluran terbuka. Tahapan penelitian meliputi tahap persiapan, selanjutnya dilakukan pengumpulan data primer melalui survei lapangan untuk mendapatkan data fisik saluran, mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dengan pengamatan dan wawancara penduduk yang tinggal Jalan RS GMIM Kalooran. Analisis Data yang dilakukan dalam penelitian iniadalah : a. Analisis Hidrologi Analisis data curah hujan rencana; Analisis debit rencana saluran; b. Analisis Hidraulika; Cek kapasitas saluran dan gorong-gorong. Berdasarkan hasil analisis, hampir semua saluran tidak dapat mengalirkan debit rencana dikarenakan beban debit dari area perbukitan juga mengalir ke sistem drainase disekitar RS GMIM Kalooran. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperlukan penambahan saluran drainase baru dan menambah 2 outlet baru agar akumusi debit di outlet eksisting tidak terlalu besar, Penyesuaian dimensi pada saluran eksisting yang sudah ada, Pada sistem saluran eksisting terdapat 32 saluran dan 14 gorong-gorong yang mengalirkan air menuju 2 titik outlet. Kata kunci: drainase, analisis hidrologi, analisis hidraulika, saluran
Co-Authors Abdulhalim, Dwiki Fahrezi Adare, Demetrius R. Ch. Agnesia Kumajas Alex Binilang Anastasya Feby Makawimbang Andre Ch. Tampi Andrew, Alfredo Andriano Petonengan, Andriano Andronikus Pebakirang, Andronikus Angel C. Poli Anggie G. M. Rantung Charly Ambat Christian Yonatan Sumampouw Cindy J. Supit Cindy J. Supit Cyndy M. Pangkey Dave Steve Kandey, Dave Steve Deandra Kalalo Delarue, Naomi W. N. Deniel J. Sakudu Dennis Paul Tambingon, Dennis Paul Djokja, Syalia Ayu Fitriana Dzul Firmansah Dengo, Dzul Firmansah Eunike Korua Eveline M. Wuisan Fabian J. Manoppo Febrianti R. Siban Gerald C. A. Nayoan Giovani A. Patiro Giovanni David Posumah, Giovanni David Gisella F. Oroh Glend Randy Kansil, Glend Randy Gloria A. Palit Gracia K. Manoppo Haniedo P. Salem, Haniedo P. Hanny Tangkudung Hutabarat, Urgent Valensky Ineke, Venesia Aprilia Injilia P. Timbuleng Isa, Mohamad Isabella E. G. Palit Jeremia R. R. Oroh Jeremia V. Lumbantobing Jimmy Y. Kalumata Jonathan R. Kawet Josse A. Limpong Julio A. D. Mangare Kamase, Malinda Kambey, Glandi Deivie Kapantouw, Billy Kelvin Haryono Auwyanto Kereh, Inri Eklesia Koagouw, Yohanis Wuaya Yusuf Komansilan, Beauty C. V. Kondoj, Aditya Supryanto La'la Monica Lalamentik, Tesalonika Catharina Lambertus Tanudjaja Langi, Rolando Atryno Eduard Lengkey, Anggielina Priska Lengkong, Jeanifer Claudia Leonardo Mamahit Liany Amelia Hendratta Liuw, Petra M. J. Lumentut, Valen Yanny Lumowa, Thessalonika S. G. Makahinsade, Imanuel Makal, Ariel Pribady Makasaehe, Deborah Mamahit, Yessy Natasha Mambu, Venezia Syaloom Mamuaya, Frana L. Manampiring, Aaron A. A. Manengkey, Arsita Maria Manoppo, Marcelina R. T. Mantik, Maria Teresya Marcelino G. R. Mamoto Marcella M. Koilam Marcellino J. Manoppo Marco Salomo Mattheuw D. Taju Melisa Massie Mentang, Risky Schwars Meriam S. Umbas Meruntu, Philips Alexander Mokobombang, Muhamad Ervan Mokoginta, Rendy Momuat, Diana Gabbrylia Indira Moningka, Kevin Elberd Moomin, Gavrila S. R. Morong, Nikita Muhammad A. Tumian Muhammad A. Z. Safii Muhammad Mufli Fajar Muntu, Andrew Daniel Nadia C. Mawikere Ni Kadek A. F. C. E. Subagia, Ni Kadek A. F. C. E. Novia Ros Rante, Novia Ros Ondang, Gisela Palimbongan, Regyna Zefanya Amelia Pangemanan, Axel R. Pingkan Esterina Tampanguma, Pingkan Esterina Pioh, Aditya H. R. Pua, Michael Rafael W. Sondakh Rambembuoch, Irandy E. Rayza D. P. Tubagus Ricardo I. W. Kalangi Rivaldy, Dandy Ramdan Roski R.I. Legrans Rotikan, Janti Rugian, Selly A. S. S. Runtuwene, Natassa M. T. Sabar Sihombing Sahetapy, Justi Edgar Sahusilawane, Gravenno Salaki, Perchy R. C. Sandra, Gusti Ayu Senaen, Yosua Marsel Shawn D. Kairupan Simaremare, Ivana W. Sisvanto, Kenyo Sekardonya Slat, Queen Sukma Suadnya, Dewi Parwati Sundalangi, Alfa Dipo Susilo, Dewi M. M. Svita Eka Ristie Ramadhan, Svita Eka Ristie Talumepa, Marcio Yosua Tawera, Alfanny A. Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Titirlolobi, Josephat D. Tiwow, Yeremia E. J. Toha, Judhistira R. S. Tommy Jansen, Tommy Topah, Renaldo F. Tuda, Gabriella Elmalina Tulandi, Andre Felix Turangan, Regia Utomo, Satrio Bagus Valentsia R. Pantow Wahongan, Chresto Ezra Walalangi, Defanly K. Wantania, Joel Y. F. Welliang, Aditya Hadipradana Wirando T. Wilar Zefanya I. G. Pangemanan