Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Kapasitas Tampung Penampang Sungai Kekewuran Di Titik Jembatan Perumahan Kharisma Koka Terhadap Debit Banjir Rencana Rayza D. P. Tubagus; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Kekewuran adalah salah satu sungai di Kabupaten Minahasa yang melintasi kawasan perumahan Kharisma Koka. Sebagai kawasan perumahan yang dilintasi sungai salah satu persyaratannya ialah kondisi keadaan bebas dari banjir akibat meluapnya air sungai. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas tampung penampang sungai Kekewuran. Penelitian ini dilakukan di ruas sungai Kekewuran dengan Luas DAS 22 ha / 0,22 km2. Untuk data curah hujan harian maksimum didapat dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi I dengan memperhatikan pos hujan yang berpengaruh terhadap DAS. Dengan metode poligon-Thiessen didapati pos hujan yang berpengaruh terhadap DAS Kekewuran ialah pos hujan Tikala-Sawangan. Selanjutnya, analisis frekuensi hujan diawali dengan penentuan tipe distribusi hujan. Pada tugas akhir ini tipe distribusi yang digunakan ialah tipe distribusi Log-Pearson III dan kemudian dilanjutkan dengan perhitungan besar hujan rencana dengan berbagai kala ulang. Debit rencana adalah debit yang dipakai sebagai dasar untuk menganalisis kapasitas tampung penampang sungai. Pada perhitungan debit rencana menggunakan metode rasional karena memiliki DAS yang relatif kecil. Selanjutnya debit rencana untuk berbagai kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang Sungai Kekewuran yang ditinjau masih bisa menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kata kunci: Sungai Kekewuran, Metode Rasional, HEC-RAS
Kajian Pengendalian Banjir Sungai Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Sulawesi Utara Anggie G. M. Rantung; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v21i86.52410

Abstract

Sungai Ranowangko adalah salah satu Sungai terpanjang di Sulawesi Utara, yang alirannya melewati beberapa kelurahan di Kota Tomohon dan sebagian desa di Kabupaten Minahasa. Beberapa Tahun yang lalu hujan deras mengakibatkan debit air di Sungai Ranowangko meningkat. Luapan air di sungai menggenangi pemukiman warga di sekitar daerah aliran sungai Ranowangko. Dengan demikian perlu dilakukan analisis debit banjir dan Tinggi muka air. Analisis dimulai dengan analisis frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum yang di ambil dari pos Klimatologi hujan Malalayang – kakaskasen dan Tara – Tara pada tahun 2008 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran dilakukan pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convervation Service serta baseflow menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan melakukan uji debit puncak. Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Hasil debit puncak menunjukan 219 m3 /det. Setelah itu dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang sudah dikalibrasi menggunakan program computer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air dengan menggunakan data penampang yang telah diukur di lapangan. Hasil simulasi menunjukan bahwa semua penampang melintang dari sta 0+25 sampai 0+200 tidak dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana. Kata kunci: Sungai Ranowangko; Banjir; HEC-HMS; HEC-RAS
Analisis Tinggi Muka Air Banjir Sungai Ponto Di Desa Ponto Kabupaten Minahasa Utara Gloria A. Palit; Jeffry S. F. Sumarauw; Liany A. Hendratta
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v21i86.53495

Abstract

Sungai Ponto adalah salah satu sungai yang berada di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Ponto pernah meluap dan membanjiri kawasan pemukiman warga yang di lewati oleh sungai tersebut dan menyebabkan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitar sungai. Oleh karena itu, dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air dari Sungai Ponto. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari dua pos hujan, yaitu pos hujan MRG Araren-Pinenek dan pos hujan MRG Talawaan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2008 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji debit puncak menunjukan 5,9 m3/detik. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang. Hasil simulasi menunjukkan bahwa STA 0+025, STA 0+075, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175, STA 0+200 tidak dapat menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun. Hanya STA 0+050 yang dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana. Kata kunci: sungai Ponto, tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Tinggi Muka Air Banjir Anak Sungai Sario Di Titik Jalan Stadion Selatan, Kelurahan Ranotana Jeremia R. R. Oroh; Jeffry S. F. Sumarauw; Liany A. Hendratta
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54496

Abstract

Anak Sungai Sario adalah salah satu anak sungai Sario yang seringkali mengalami pengeluapan dan mengakibatkan terjadinya banjir di Kota Manado terlebih khusus pada beberapa jalan dan kelurahan yang dilewati oleh anak sungai ini. Jalan Stadion Selatan, Kelurahan Ranotana yang merupakan salah satu daerah yang dilewati oleh anak sungai ini terdampak langsung luapan anak sungai Sario yang menyebabkan jalan serta beberapa rumah di kelurahan ini terendam banjir dan mengalami kerusakan. Oleh karena itu untuk mengantisipasi banjir yang kemungkinan terjadi kelak, perlu dilakukan analisis terhadap besarnya debit banjir dan elevasi tinggi muka air anak sungai Sario. Analisis dimulai dengan analisis frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum yang di ambil dari pos MRG Tinoor pada tahun 2008 s/d 2022. Pemodelan hujan aliran dilakukan pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convervation Service serta baseflow menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan melakukan uji debit puncak. Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Setelah itu dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang telah dikalibarasi menggunakan program computer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukan ke dalam program computer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air dengan menggunakan data penampang yang telah diukur di lapangan. Hasil debit puncak menunjukan 21,8 m3 /det. Hasil simulasi menunjukan bawah semua penampang dari sta 0+25 sampai 0+125 tidak dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana. Kata kunci: anak Sungai Sario, debit banjir, elevasi tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS
Pengendalian Potensi Banjir Sungai Talawaan Di Desa Tumbohon Kabupaten Minahasa Utara Muhammad A. Tumian; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54510

Abstract

Sungai Talawaan adalah sungai yang melewati Desa Tumbohon, Kabupaten Minahasa Utara. Berdasarkan informasi dari warga yang tinggal di daerah sekitar sungai, pada awal tahun 2023 terjadi peningkatan intensitas curah hujan sehingga menyebabkan banjir, yang merugikan karena merendam perumahan warga dan mengakibatkan kerusakan jembatan di Desa Tumbohon. Dengan demikian diperlukan upaya pengendalian potensi banjir dengan menganalisis terhadap besarnya debit banjir dan tinggi muka air sungai Talawaan. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data Hujan yang digunakan hanya dari satu pos hujan yaitu pos hujan Talawaan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2008 s/d 2022. Setelah didapat besar hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah curve number. Hasil debit puncak menunjukan 3,580 m3/det. Setelah itu dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang sudah dikalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air dengan menggunakan data penampang yang telah diukur di lapangan. Hasil simulasi menunjukan adanya luapan air yang terjadi pada STA 0+25 sampai STA 0+200 pada debit banjir kala ulang 5 tahun (Q5) sampai 100 tahun (Q100). Kata kunci: Sungai Talawaan, Banjir, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Neraca Air Sungai Ranowangko Di Titik Bendung Ranowangko 1 Kelurahan Woloan Satu Utara Kota Tomohon Zefanya I. G. Pangemanan; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54556

Abstract

Sungai Ranoawangko yang mengalir melewati beberapa kelurahan di Kota Tomohon dimanfaatkan untuk mengairi lahan irigasi. Akan tetapi, dibeberapa periode, debit sungai Ranowangko mengalami penurunan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan studi mengenai neraca air dan melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air Sungai Ranowangko di titik Bendung Ranowangko 1. Analisis Neraca Air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan air dan kebutuhan air. Ketersediaan air dihitung berdasarkan seri data debit tahun 2008- 2021 yang bersumber dari Balai Wilayahh Sungai Sulawesi I dan transformasi hujan menjadi aliran menggunakan metode NRECA. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air irigasi. Hasil analisis neraca air pada Sungai Ranowangko di titik Bendung Ranowangko 1 menunjukan debit sungai yang tersedia masih mampu melayani lahan irigasi total pada periode Feb I, Feb II, Mar I, Apr II, Nov I, Nov II, Des I, Des II, tetapi pada periode Jan I, Jan II, Mar II, Apr I, Mei I, Mei II, Jun I, Jun II, Jul I, Jul II, Ags I, Ags II, Sep I, Sep II, Okt I, Okt II belum mampu melayani lahan irigasi karena ketersediaan air masih lebih kecil dari kebutuhan air. Kata kunci: Sungai Ranowangko, Metode NRECA, neraca air
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Serawet Kecamatan Likupang Timur Muhammad A. Z. Safii; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54568

Abstract

Sungai serawet adalah salah satu sungai yang terletak di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Tahun 2023 terjadi hujan deras yang mengakibatkan debit air di sungai serawet meningkat yang mengakibatkan luapan air sungai menggenangi pemukiman warga di sekitar aliran sungai Serawet. Dengan demikian perlu dilakukan analisis debit banjir dan tinggi muka air. Analsis dimulai dengan analisis frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum yang di ambil dari pos Hujan Talawaan dan Pos Hujan Klimatologi Maen pada tahun 2008 s/d 2022. Pemodelan hujan aliran dilakukan pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convervation Service serta baseflow menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan melakukan uji debit puncak. Parameter yang dikalibrasi adalah curve number. Hasil debit puncak menunjukan 30,3 m3 /det. Setelah itu dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang sudah dikalibrasi menggunakan program computer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air dengan menggunakan data penampang yang telah diukur di lapangan. Hasil simulasi menunjukan bahwa semua penampang melintang dari sta 0+50 sampai 0+200 tidak dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana. Kata kunci: Sungai Serawet, banjir, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Neraca Air Bendung Dodokuseng Daerah Irigasi Noongan Kabupaten Minahasa Injilia P. Timbuleng; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54716

Abstract

Penelitian ini berfokus pada analisis neraca air di Bendung Dodokuseng, yang merupakan bagian dari daerah irigasi Noongan di Desa Amongena, Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa. Dilihat dari pemanfaatan air yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, maka dengan melakukan review neraca air, diharapakan dapat memberikan pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya air yang optimal. Analisis ini menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) untuk menghitung ketersediaan air, yang juga diikuti oleh data-data penunjang, yaitu data curah hujan, data topografi dan klimatologi, serta data debit terukur sungai. Hasil dari analisis neraca air menunjukan bahwa ketersediaan air untuk pemenuhan kebutuhan irigasi ditambah dengan kebutuhan untuk pemeliharaan sungai, tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk lahan irigasi. Namun, terjadi surplus air apabila tidak memperhitungkan kebutuhan pemeliharaan sungai. Kata kunci : Bendung Dodokuseng, Metode NRECA, neraca air
Evaluasi Kapasitas Penampang Terhadap Debit Banjir Sungai Kilu Di Jembatan Kilu Kelurahan Paniki Satu Kecamatan Mapanget Kota Manado Giovani A. Patiro; Cindy J. Supit; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54736

Abstract

Sungai Kilu adalah sungai yang mengalir melalui di Kelurahan Paniki Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara. Penyebab utama terjadinya banjir adalah curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu yang cukup Panjang sehingga mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sekitar bantaran sungai Kilu lebih khusus para pengendara yang melewati jembatan kilu. Maka diperlukan upaya pengendalian banjir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui besarnya debit banjir dan tinggi muka air Sungai Kilu. Analisis dimulai dengan analisis frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum di ambil dari pos MRG Talawaan pada tahun 2012 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS SCS, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan melakukan uji debit puncak. Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Setelah itu dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang telah dikalibarasi menggunakan program computer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukan ke dalam program computer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air dengan menggunakan data penampang yang telah diukur di lapangan. Hasil simulasi dengan menggunakan HEC-RAS didapatkan tinggi muka air untuk semua kala ulang (Q), tidak terjadi luapan air pada STA 0+25, STA 0+100, STA 0+150, dan STA 0+200. Pada STA 0+50 dan STA 0+75 terjadi luapan air untuk semua Kala ulang (Q). Dan pada STA 0+125 terjadi luapan air untuk kala ulang 25 tahun (Q25), 50 tahun (Q50), dan 100 tahun (Q100). Kata kunci: Sungai Kilu, debit banjir, tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS
Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih Di Desa Winorangian Satu Kecamatan Tombatu Utara Kabupaten Minahasa Tenggara Gracia K. Manoppo; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54741

Abstract

Desa Winorangian Satu memanfaatkan mata air di Area Kuala Mati Gunung Soputan yang terletak ± 5 km dari pemukiman. Air bersih yang ada di desa Winorangian Satu masih belum tersalurkan secara merata dikarenakan sistem jaringan perpipaannya belum tertata dengan baik. Untuk itu perlu adanya pengembangan sistem jaringan air bersih di desa Winorangian Satu. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data primer dan sekunder untuk menganalisis ketersediaan dan kebutuhan air bersih. Untuk menganalisis ketersediaan air bersih dilakukan pengukuran langsung debit mata air sebesar 7,24 liter/detik. Kebutuhan air bersih diproyeksi dengan analisis regresi linier. Pertumbuhan penduduk hingga tahun 2042 mencapai 1043 jiwa, dengan kebutuhan air harian maksimum 0,962 liter/detik. Sistem perpipaan menggunakan rumus persamaan Hazen-Williams dan software Epanet 2.2 dengan menggunakan pipa jenis HDPE. Dalam perencanaan ini untuk menangkap air dari mata air menggunakan Bronkaptering kemudian air dialirkan melalui pipa distribusi ke Bak Pelepas Tekan (BPT), kemudian di alirkan lagi ke Reservoir (Bak Penampung), dan yang terakhir air dialirkan dari Reservoir ke Hidran Umum (HU) pertama sampai Hidran Umum terakhir. Untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Desa Winorangian Satu sampai tahun 2042, dibutuhkan 11 Hidran Umum. Kata kunci: pengembangan, air bersih, Desa Winorangian Satu
Co-Authors Abdulhalim, Dwiki Fahrezi Adare, Demetrius R. Ch. Agnesia Kumajas Alex Binilang Anastasya Feby Makawimbang Andre Ch. Tampi Andrew, Alfredo Andriano Petonengan, Andriano Andronikus Pebakirang, Andronikus Angel C. Poli Anggie G. M. Rantung Charly Ambat Christian Yonatan Sumampouw Cindy J. Supit Cindy J. Supit Cyndy M. Pangkey Dave Steve Kandey, Dave Steve Deandra Kalalo Delarue, Naomi W. N. Deniel J. Sakudu Dennis Paul Tambingon, Dennis Paul Djokja, Syalia Ayu Fitriana Dzul Firmansah Dengo, Dzul Firmansah Eunike Korua Eveline M. Wuisan Fabian J. Manoppo Febrianti R. Siban Gerald C. A. Nayoan Giovani A. Patiro Giovanni David Posumah, Giovanni David Gisella F. Oroh Glend Randy Kansil, Glend Randy Gloria A. Palit Gracia K. Manoppo Haniedo P. Salem, Haniedo P. Hanny Tangkudung Hutabarat, Urgent Valensky Ineke, Venesia Aprilia Injilia P. Timbuleng Isa, Mohamad Isabella E. G. Palit Jeremia R. R. Oroh Jeremia V. Lumbantobing Jimmy Y. Kalumata Jonathan R. Kawet Josse A. Limpong Julio A. D. Mangare Kamase, Malinda Kambey, Glandi Deivie Kapantouw, Billy Kelvin Haryono Auwyanto Kereh, Inri Eklesia Koagouw, Yohanis Wuaya Yusuf Komansilan, Beauty C. V. Kondoj, Aditya Supryanto La'la Monica Lalamentik, Tesalonika Catharina Lambertus Tanudjaja Langi, Rolando Atryno Eduard Lengkey, Anggielina Priska Lengkong, Jeanifer Claudia Leonardo Mamahit Liany Amelia Hendratta Liuw, Petra M. J. Lumentut, Valen Yanny Lumowa, Thessalonika S. G. Makahinsade, Imanuel Makal, Ariel Pribady Makasaehe, Deborah Mamahit, Yessy Natasha Mambu, Venezia Syaloom Mamuaya, Frana L. Manampiring, Aaron A. A. Manengkey, Arsita Maria Manoppo, Marcelina R. T. Mantik, Maria Teresya Marcelino G. R. Mamoto Marcella M. Koilam Marcellino J. Manoppo Marco Salomo Mattheuw D. Taju Melisa Massie Mentang, Risky Schwars Meriam S. Umbas Meruntu, Philips Alexander Mokobombang, Muhamad Ervan Mokoginta, Rendy Momuat, Diana Gabbrylia Indira Moningka, Kevin Elberd Moomin, Gavrila S. R. Morong, Nikita Muhammad A. Tumian Muhammad A. Z. Safii Muhammad Mufli Fajar Muntu, Andrew Daniel Nadia C. Mawikere Ni Kadek A. F. C. E. Subagia, Ni Kadek A. F. C. E. Novia Ros Rante, Novia Ros Ondang, Gisela Palimbongan, Regyna Zefanya Amelia Pangemanan, Axel R. Pingkan Esterina Tampanguma, Pingkan Esterina Pioh, Aditya H. R. Pua, Michael Rafael W. Sondakh Rambembuoch, Irandy E. Rayza D. P. Tubagus Ricardo I. W. Kalangi Rivaldy, Dandy Ramdan Roski R.I. Legrans Rotikan, Janti Rugian, Selly A. S. S. Runtuwene, Natassa M. T. Sabar Sihombing Sahetapy, Justi Edgar Sahusilawane, Gravenno Salaki, Perchy R. C. Sandra, Gusti Ayu Senaen, Yosua Marsel Shawn D. Kairupan Simaremare, Ivana W. Sisvanto, Kenyo Sekardonya Slat, Queen Sukma Suadnya, Dewi Parwati Sundalangi, Alfa Dipo Susilo, Dewi M. M. Svita Eka Ristie Ramadhan, Svita Eka Ristie Talumepa, Marcio Yosua Tawera, Alfanny A. Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Titirlolobi, Josephat D. Tiwow, Yeremia E. J. Toha, Judhistira R. S. Tommy Jansen, Tommy Topah, Renaldo F. Tuda, Gabriella Elmalina Tulandi, Andre Felix Turangan, Regia Utomo, Satrio Bagus Valentsia R. Pantow Wahongan, Chresto Ezra Walalangi, Defanly K. Wantania, Joel Y. F. Welliang, Aditya Hadipradana Wirando T. Wilar Zefanya I. G. Pangemanan