Risky Irawan Putra Priono
Department Of Lung Disease And Respiratory Medicine, Faculty Of Medicine, Al-Azhar Islamic University Mataram, West Nusa Tenggara, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Status Gizi Dan Status Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Dewasa Ni Wayan Paramitha Putri; Risky Irawan Putra Priono; Deny Sutrisna Wiatma; Kadek Dwi Pramana
Journals of Ners Community Vol 13 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2516

Abstract

Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah dalam pembuluh darah mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh sehingga dapat memenuhi fungsi organ-organ vital. Status gizi dan status merokok merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi.Mengetahui hubungan status gizi dan status merokok dengan kejadian hipertensi di RSUD Kota Mataram.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Mataram pada bulan November 2022. Sampel penelitian sebanyak 105 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank batas nilai signifikasi adalah (P-value ≤ 0,05).Penelitian ini menunjukan dari 105 responden, laki-laki dengan status gizi over weight dan hipertensi stage 2 sebanyak 29 orang (27,6%) dan terendah adalah kategori status gizi over weight dan tekanan darah yang normal sebanyak 6 orang (5,8%). Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa di RSUD Kota Mataram dengan nilai P-value 0,004 (p-value <0,05) dengan nilai koefision sebesar 0,279. Laki-laki dewasa yang memiliki status merokok dan hipertensi stage 2 sebanyak 42 orang (40%) dan terendah adalah kategori status merokok dan normal sebanyak 0 orang (0%). Terdapat hubungan status merokok dengan kejadian hipertensi di RSUD Kota Mataram dengan nilai p-value 0,00 (p-value <0,05) dengan nilai koefision sebesar 0,774.Terdapat hubungan antara status gizi dan status merokok dengan kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa di RSUD Kota Mataram
Hubungan Antara Kedekatan dan Lama Domisili Di Sekitar TPA Kebon Kongok Desa Suka Makmur Gerung NTB Dengan Arus Puncak Ekspirasi Pada Ibu Rumah Tangga Hafidz Reginald Bhagaskara; Risky Irawan Putra Priono; Sabrina Intan Zoraya; I Gusti Putu Winangun
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.14130

Abstract

Peak Expiratory Flow (PEF) is a simple measurement of the maximal flow rate achieved during a strong expiration following a full inspiration. PEF is used as an indicator of lung function. Decreased lung function can be caused by gases emitted from landfill sites. TPA Kebon Kongok is the largest landfill in the province of NTB, which has been operating since 1993. The landfill used open dumping system for a long time before switching to sanitary landfill in 2021. This situation can lead to gas exposure for residents living near the landfill, especially for housewives who spend a lot of time at home. Therefore, this study aims to investigate the relationship between proximity and length of residency around TPA and PEF in housewives. The study was conducted in Suka Makmur village by comparing two hamlets near and far from the landfill. The nearest hamlet (0-1 km) from the landfill was Kedatuk, while the farthest hamlet (1-2 km) was Ketejer. The study used a cross-sectional design with proportionate stratified random sampling technique. The total sample in this study was 183, consisting of 110 samples from the near hamlet of Kedatuk and 73 samples from the far hamlet of Ketejer.There was a significant statistical relationship between proximity to the landfill and PEF (p-value 0.001), while there was no significant relationship between length of residency and PEF (p-value 0.421).There is a significant relationship between proximity to the landfill and PEF, while there is no significant relationship between length of residency and PEF.
HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSLUSIF, BERAT BADAN LAHIR RENDAH, DAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN ANGKA KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA Mira Erliandani; Risky Irawan Putra Priono; Siti Ruqayyah; Ananta Fittonia Benvenuto
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 2 (2023): APRIL: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i2.19141

Abstract

Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan kematian tertinggi akibat pneumonia. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang hubungan riwayat pemberian ASI ekslusif, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), dan kondisi fisik rumah dengan angka kejadian Pneumonia pada balita. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan ASI eksklusif, BBLR, dan kondisi fisik rumah dengan angka kejadian pneumonia pada balita. Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional, penelitian ini sudah disetujui dan lolos uji etik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kediri dengan sampel penelitian sebanyak 62 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi square dan regresi linier berganda. Batas nilai signifikansi adalah P-value 0,05. Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan, terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif, BBLR, dan kondisi fisik rumah dengan angka kejadian pneumonia pada balita. Koefisien korelasi yang positif (+) berarti terdapat hubungan yang sangat kuat dan searah antara variabel bebas dan terikat, serta koefisien korelasi bernilai negatif (-), yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara riwayat pemberian ASI eksklusif, Berat Badan Lahir Rendah, dan kondisi fisik rumah dengan kejadian pneumonia pada balita. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat BBLR, dan kondisi fisik rumah dengan pneumonia pada balita