Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Powerful Custom, Dominated Country: Domination of functionary Custom over Village Government in Kerinci Maulana, Rio Yusri; Wahid, Makmun; Efendi, Dori; Rakhman, Moh. Arif; Yusuf, M.; Lega, Michael
Journal of Governance and Public Policy Vol 8, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgpp.811343

Abstract

The discussion on the power relationship between the state and adat or customs is always exciting because although adat is most likely getting tension from the state through various regulations, it keeps signifying its existence. An interesting phenomenon that happened after the downfall of the New Order regime and the expansion of the Regional Autonomy System’s implementation was adat power’s reappearance at the local level. For instance, Adat Functionary in the Kerinci Regency signified their dominance over the village government. The studies about the relationship between adat and the state tend to put adat as an identity and spirit for gaining support, power, and fund also tools to deal with the government. This study begins with the fact that adat is dominant over the village government in decision-making. This study found in the Kerinci regency obtained a new government structure by the returning of adat power in governance, and affected the stability of the village administration, also used it as the solidarity mechanism of the community in Kerinci Regency to resolve various conflicts. Thus, the meaning of domination, which is commonly interpreted as something negative, is turning out to be a contrary one since it makes the community more solid through adat.
KEBERPIHAKAN PEMERINTAH KOTA JAMBI PADA MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN Riri Maria Fitriani; Makmun Wahid; Ratna Dewi
Populis : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.507 KB) | DOI: 10.47313/pjsh.v3i2.473

Abstract

This study describes and analyzes the alignments of the Jambi City Government to ensuring education and health for the urban poor society at Jambi city. To see whether or not the government has succeeded in carrying out those function, this research will try to reveal it through the implementation of social security in the case of education and health services in Talang Gulo’s Final Waste Disposal Area, Jambi City. This study uses a type of qualitative research with case study approach that is intrinsic case study to find out more about the alignments of the Jambi City government to those who have been far from the reach of government programs. The results of this study are miscoordination between the private sector, and the government in organizing social security. The poor society in Jambi City do not get good social security to live a good life and there is a kind of poverty culture in Talang Gulo which can be seen from some of the poor communities in the region who think their lives are quite like now or in other words structural poverty. The research findings illustrate that the State has failed in organizing social security as a strategy to overcome the welfare problems of the community, especially for those who live below the poverty line.Keywords: Destitution, Urban, Social Security
ANALISIS PENGARUH ETNISITAS DALAM PENGISIAN JABATAN STRUKTURAL DI PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI: PASCA PILKADA 2017 Makmun Wahid; Haryadi Haryadi
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 3, No 2 (2019): Oktober 2019, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.624 KB) | DOI: 10.33373/jtp.v3i2.2286

Abstract

Bermainnya politik etnis Jawa dalam perebutan jabatan politik dan birokrasi di Kabupaten Muaro Jambi melahirkan interaksi negatif bagi etnis Jawa dan etnis-etnis lain di Kabupaten Muaro Jambi. Apa yang dilakukan oleh etnis Jawa merupakan upaya mereka untuk menunjukkan dominasinya terhadap etnis lain di Kabupaten Muaro Jambi. Dimana  sebelumnya konsep putra daerah menjadi wacana bagi proses pengisian jabatan-jabatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus dan teknik analisis data triangulasi. Dari metode yang digunakan tersebut diperoleh gambaran bagaimana kebangkitan politik etnis Jawa memberikan jalan bagi mereka untuk mendominasi jabatan politik dan jabatan birokrasi. Selain itu, pola dukungan pun akan terfragmentasi atas kesamaan identitas semata, terutama terkait kesamaan etnis. Tidak netralnya para birokrat dalam Pilkada menunjukkan bahwa partai politik di Indonesia tidak melembaga dengan baik.  Tidak heran, jika setelah Pilkada usai, hal itu memberikan dampak secara tidak langsung pada mekanisme rotasi, mutasi dan promosi jabatan-jabatan struktural di lingkup pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi. Dimana penempatan orang yang dilakukan di dalam tubuh birokrasi akan didominasi oleh pengaruh etnis Jawa, yang kemudian pelan-pelan ‘menyingkirkan’ etnis lainnya. Jelasnya, mekanisme seperti itu cenderung lebih mengedepankan pendekatan patron klien ketimbang mengutamakan kinerja dari individu pejabat. Tulisan ini mengisyaratkan perlunya intervensi secara regulatif maupun tekhnis agar mekanisme pengisian jabatan publik di dalam birokrasi pasca Pilkada di Indonesia ke depan dapat menghasilkan elit-elit pemerintahan yang lebih berkualitas dan berintegritas. Penggunaan media digital baru menjadi tawaran bagi pembaharuan paradigma Birokrasi Pasca Pilkada.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN DESA DIGITAL MELALUI KOMUITAS PEMUDA DI DESA PEMATANG JERING KABUPATEN MUARO JAMBI Alva Beri Ansyah; Makmun Wahid; Hartati Hartati
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.259 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i1.913

Abstract

Desa Pematang Jering merupakan salah satu desa yang ada dalam wilayah Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Desa Pematang Jering terletak di lokasi yang sangat strategis karena berdampingan langsung dengan kawasan perkotaan. Namun ternyata dibalik fakta tersebut, pengembangan desa digital yang menjadi prioritas pembangunan di Kementerian Desa, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal belum berdampak secara optimal terhadap peningkatan pengelolaan sistem informasi desa di Desa Pematang Jering. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengelolaan sistem informasi desa ini adalah dengan pengembangan digitalisasi desa berbasis website. Selain itu, juga dilengkapi dengan pendampingan komunitas jurnalis desa mengenai media komunikasi desa. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini melewati beberapa tahapan, yaitu Preliminary Survey, Focused Group Discussion (FGD), pendampingan komunitas, hingga konsultasi dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan dampak sesuai dengan yang diharapkan, Hal ini tercermin dari adanya peningkatan pengetahuan masyarakat dan perangkat desa mengenai digitalisasi desa maupun pentingnya sebuah website sebagai wadah penyelenggaraan sistem informasi desa. Selain itu, dari sisi lainnya, muncul keinginan dari masyarakat dan perangkat desa untuk berusaha secara lebih kolektif berbasis komunitas Desa. Dengan hadirnya pengabdian ini, diharapkan pemerintah desa Pematang Jering dapat memenuhi aspek transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sistem informasi desa, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang No 6 Tahun 2014
Pemetaan Potensi dan Kendala BUMDes untuk Kewirausahaan Sosial Petani Sawit di Desa Panca Mulya Michael Lega; Makmun wahid
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5547

Abstract

Tujuan program pengabdian kepada masyarakat (pkM) adalah memberikan analisis secara mendalam mengenai potensi desa, dan mengetahui kendala yang dihadapi oleh unit usaha dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Panca Mulya. Hasil dari analisis tersebut kemudian berpotensi melahirkan sebuah rekomendasi kebijakan, terutama dalam perbaikan BUMDes yang berkelanjutan. Melalui Kegiatan PkM yang dilakukan sejak bulan Juni sampai Oktober tahun 2021, dengan melalui tahapan-tahapan pengabdian yaitu dengan diskusi secara mendalam bersama Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pengurus BUMDes, dan masyarakat umum lainnya mengenai situasi dan kondisi BUMDes. Setelah melakukan observasi ke semua unit usaha dan melakukan forum grup diskusi untuk mengetahui permasalahan BUMDes kemudian dilakukan analisis kelayakan unit usaha yang tersedia. Rangkaian kegiatan pengabdian menemukan pemetaan tentang potensi fisik dan non fisik desa, kendala secara administratif, dan struktural unit usaha yang akan menjadi landasan strategi pengembangan BUMDes. Hasil temuan tersebut, kemudian disusun dalam sebuah rekomendasi strategi pengembangan BUMDes yang kemudian akan dibahas oleh pihak aparatur desa untuk menjadi sebuah kebijakan. The purpose of the community service program is to provide an in-depth analysis of the village's potential and to find out the obstacles faced by the business units of the Village-Owned Enterprises (BUMDes) in Panca Mulya Village. The results of the analysis then have the potential to create a policy recommendation, especially for the sustainable improvement of BUMDes. Through the Community Service activity carried out from June to October 2021, through the stages of service, namely through in-depth discussions with the Village Government, Village Consultative Body, BUMDes management, and other general public regarding the situation and BUMDes condition. After observing all business units and conducting discussion group forums to find out the problems of BUMDes, a feasibility analysis of the available business units was conducted. The series of service activities mapped the village's physical and non-physical potential, administrative constraints, and structural business units that would become the basis for the BUMDes development strategy. The findings are then compiled in a recommendation for a BUMDes development strategy which the village apparatus will then discuss to become a policy. 
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN APLIKASI ASAP DIGITAL DALAM MENCEGAH KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI JAMBI Riko Alpauzi Roni; Makmun Wahid; Citra Darminto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 7, No 1 (2023): April 2023, Jurnal Trias Politika
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v7i1.5071

Abstract

ABSTRACTAsap Digital is a monitoring tool for early detection of forest and land fires. This tool has a number of features ranging from monitoring hot spots, CCTV, and personnel. The existence of this tool is based on the problem of forest and land fires which occur almost every year with a variety of the number of incidents and the area of land burned. This research aims to find out how effective the use of Asap Digital is in preventing forest and land fires in Jambi Province. in this context there are several outlines such as the effectiveness of Asap Digital, and the factors that most influence the success of Asap Digital. There are 5 dimensions offered by Richard M. Steers as a basis for analysis starting from adaptation, productivity, job satisfaction, profit ability, and resource search. Collecting data through qualitative descriptive research methods namely interviews, observation, and documentation. So that the data obtained is accurate and credible, the purposive sampling model is a way to determine informants with consideration of authority and understanding of Asap Digital. After the data is obtained, data analysis starting from collection, reduction, presentation, and drawing conclusions becomes the method of analysis in this study. The results of this study indicate that the use of Asap Digital has been quite effective through Hot Spot monitoring. However, this is inseparable from the constraints on productivity indicators that are less than optimal due to the high cost of CCTV services so that several CCTV points were found that were dead due to default. this will have an impact on the benefits aspect of the Asap Digital itself. ABSTRAKAsap Digital merupakan alat pemantau deteksi dini kebakaran hutan dan lahan. alat ini terdapat sejumlah fitur mulai dari pantauan titik panas, CCTV, dan personel. Kehadiran alat tersebut didasari oleh persoalan kebakaran hutan dan lahan yang hampir setiap tahun terjadi dengan ragam jumlah kejadian dan luas lahan terbakar. Penelitian ini hadir dengan tujuan mengetahui sejauh mana efektivitas penggunaan Asap Digital ini berjalan demi mencegah kebakaran hutan dan lahan Provinsi Jambi. dalam konteks ini terdapat beberapa garis besar seperti efektifitas Asap Digital, dan faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan Asap Digital. Ada 5 dimensi yang ditawarkan oleh Richard M. Steers  sebagai dasar analisa mulai dari adaptasi, produktivitas, kepuasan kerja, kemampuan berlaba, dan pencarian sumber daya. Pengumpulan data melalui metode penelitian deskriptif kualitatif yakni wawancara, obsevasi, dan dokumentasi. Agar data yang diperoleh tepat dan kredibel, model purposive sampling menjadi cara untuk menentukan informan dengan pertimbangan kewenangan dan kepahaman terhadap Asap Digital. Setelah data yang diperoleh, analisa data mulai dari pengumpulan, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan menjadi metode analisis dalam penelitian ini.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Asap Digital telah cukup efektif melalui pantauan Hot Spot. Namun tidak terlepas dari kendala indikator produktivitas yang kurang maksimal disebabkan mahalnya biaya layanan CCTV sehingga ditemukan beberapa titik CCTV yang mati akibat gagal bayar. hal ini akan berdampak pada aspek manfaat dari Asap Digital itu sendiri.
Smart City Policy Innovation in the City of Jambi Makmun Wahid
Kemudi Vol 7 No 2 (2023): Kemudi: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kemudi.v7i02.4735

Abstract

This paper intends to describe the policy innovations of the Jambi’s government in realizing a smart city with a focus on the use of RT-based urban villages (Kampung Bantar) and its meaning for the welfare of urban residents. To explain this case, researcher used qualitative research methods. This method was used because this research is related to the local government's in-depth understanding of smart cities. This research requires secondary data in the form of official government documents, for example several regional regulations, mayoral decrees and regulations, as well as other documents regarding city development policies towards smart cities. Primary data is also used in the form of interview results with informants obtained through in-depth interviews. This paper will answer common questions: how is smart city in Jambi city implemented? Specifically, it will answer: what is the role of the village in realizing a smart city and giving meaning to the welfare of urban residents. The findings show that there is a strong relationship between leadership innovation and social capital in the utilization of settlements to realize Jambi as a smart city
Penguatan Kapasitas Bumdes Untuk Kewirausahaan Sosial Petani Sawit Michael Lega; Makmun Wahid
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v5i1.1500

Abstract

Program pengabdian pada masyarakat kali ini memiliki tujuan untuk menguatkan kapasitas BUMDes Mulya Bersama, dengan memberikan analisis secara mendalam mengenai potensi dan kendala yang dihadapi selama ini. Untuk kemudian menjadi sebuah rekomendasi kebijakan perbaikan BUMDes. Tahapan-tahpan dalam pengabdian meliputi, melakukan diskusi secara mandala mengenai situasi dan kondisi BUMDes, melakukan observasi kesemua unit usaha dan melakukan forum grup diskusi. Dari rangkaian kegiatan ditemukan pemetaan potensi fisik dan non fisik, juga menemukan kendala seperti kurang innovatife, tidak berjelanya struktur kelembagaan, tidak ada kelengkapan administrasi laporan keuangan dan pertanggung jawaban, serta komunikasi kelembagaan kurang baik. Dari hasil penemuan tersebut disusun dalam sebuah rekomendasi yang kemudian akan dibahas oleh pihak aparatur desa untuk menjadi sebuah kebijakan penguatan kapasitas BUMDes.
Pendampingan Masyarakat Desa Muara Jambi Membentuk Museum Desa Berbasis Digital Untuk Pelestarian dan Pengembangan Pariwisata Budaya Asyhadi Mufsi Sadzali; Yundi Fitrah; Makmun Wahid; Rizqa Raaiqa Bintana; Hasbi Adzzikri; Wahyu Akbar Sya’bani
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v5i2.1894

Abstract

Pelestarian objek kebudayaan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017, Tentang Pemajuan Kebudayaan dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Kendati demikian tetap menghadapi beragam tantangan di era revolusi idustri 4.0. Pada sisi lain, cagar budaya memiliki peran dan nilai penting membentuk identitas budaya dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan konsep baru, seperti pembentukan museum desa dengan konsep tanpa terbuka, atau kehidupan masyarakat desa itu sendiri sebagai objek koleksi daya tariknya. Pembentukan museum desa di kawasan cagar budaya nasional Muarajambi akan menjadi yang pertama untuk wilayah Jambi dan menjadi prototype. Harapannya apabila konsep museum desa di kawasan cagar budaya ini bisa berjalan dengan baik, maka akan diterapkan di kawasan cagar budaya lain, sehingga pelestarian cagar budaya dijalankan bersama masyarakat yang juga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat. Sebagai upaya membentuk museum desa, maka pendampingan masyarakat sebagai bagian dari proses. Hal ini berangkat dari masyarakat yang menyimpan benda diduga cagar budaya di rumah perolehan secara tidak sengaja saat melakukan aktifitas perkebunan. Maka museum desa dapat dijadikan sebagai ruang penyimpanan serta media wisata edukasi cagar budaya di kawasan candi Muarajambi yang mampu mendatangkan manfaat secara ekonomi. Kata kunci: Candi Muara Jambi, Museum Digital, Desa, Pariwisata.
THE ROLES OF NINIK MAMAK ON THE VICTORY OF MAHYELDI AND AUDY IN THE 2020 ELECTION IN AGAM REGENCY, WEST SUMATERA. Khaira, Kintan Aghna; Wahid, Makmun; Rakhman, Moh. Arief; Maulana, Rio Yusri
JWP (Jurnal Wacana Politik) Vol 9, No 3 (2024): JWP (Jurnal Wacana Politik) September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jwp.v9i3.53329

Abstract

This article analyzes the influence of ninik mamak (traditional leaders) on the victory of Governor Mahyeldi and Vice Governor Audy in the 2020 West Sumatra Governor Election in the Agam District. The influence of ninik mamak in shaping public perception can be observed in the political contestation during the West Sumatra gubernatorial election on December 9, 2020. The research aims to analyze how the influence of ninik mamak contributed to the success of the Mahyeldi and Audy pair and to identify the factors that enabled Mahyeldi and Audy to mobilize ninik mamak in the 2020 gubernatorial election in Agam, West Sumatra. This research utilizes a qualitative method with a descriptive approach. The results of this research indicate that ninik mamak socializes and communicates the vision and mission of Mahyeldi and Audy to the community through deliberation and consensus. Ninik mamak serves as a link between the interests of the candidates and the community or vice versa. They convince their descendants and influence the perception of voting for their descendants. The factors contributing to Mahyeldi and Audy’s ability to mobilize ninik mamak include identity factors. Mahyeldi, being a native of the Agam District, a Datuak within his community, a religious scholar or “buya” and representing intellectual elements based on his track record as the Mayor of Padang. Similarly, Audy, being an intellectual, played a role in this mobilization. Therefore, this became an asset for Mahyeldi to engage ninik mamak.