Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN KUE BERBAHAN BAKU TEPUNG SAGU PADA KAMPUNG BAINGKETE KABUPATEN SORONG Murtiningrum murtingrum; Ponisri Ponisri; Anif Farida; Bertha Mangallo; Darma Darma; Nur Abu; Muh. Fadli Hasa
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 1 (2024): June
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v8i1.1850

Abstract

Sagu memiliki potensi sebagai sumber pangan kaya kalori dan karbohidrat yang setara dengan beras. Distribusi luas tanaman sagu di Indonesia menjadikannya bahan pangan alternatif potensial untuk produk seperti tepung sagu, sirup, kue, mie, dan bio-etanol. Preferensi konsumen terhadap produk sagu menjadi kunci dalam strategi pemasaran. Kampung Baingkete di Kabupaten Sorong memiliki potensi besar dalam sumber daya alam, terutama sagu yang telah menjadi bagian integral kehidupan masyarakat untuk produksi tepung sagu dan produk olahan tradisional. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kreativitas pembuatan kue berbahan sagu, ekonomi lokal, dan pelestarian budaya. Metode meliputi sosialisasi, pelatihan, demonstrasi, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan di Kampung Baingkete menghasilkan kue berbahan sagu seperti brownies sagu, kue gabus, chookies sagu coklat, dan chookies sagu keju. Kegiatan ini diharapkan menambah nilai ekonomi masyarakat, membuka pasar baru, meningkatkan daya saing produk lokal, serta melestarikan kearifan lokal dan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok PKK sebesar 55%.  Abstract. Sago has the potential as a high-calorie and carbohydrate-rich food source, comparable to rice. The wide distribution of sago plants in Indonesia makes it a viable alternative food source for products like sago flour, syrup, cakes, noodles, and bio-ethanol. Consumer preference for sago products is crucial for marketing strategies. Baingkete Village in Sorong Regency has significant natural resource potential, especially sago, which is integral to local life for sago flour and traditional products. The activity aims to enhance creativity in sago-based cake making, boost the local economy, and preserve local culture. Methods include socialization, training, demonstration, monitoring, and evaluation. Training in Baingkete Village produced sago-based cakes such as sago brownies, kue gabus, chocolate sago cookies, and cheese sago cookies. This activity is expected to add economic value to the community, open new market opportunities, increase local product competitiveness, and preserve local wisdom and sustainable natural resource use. Pre-test and post-test evaluations showed a 55% increase in the knowledge and skills of the PKK group.