Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Kualitas Air Sumur Bor Warga Kabupaten Sorong (Studi Kasus Distrik Aimas-Distrik Mariat) Dwangga, Mierta; Pristianto, Hendrik; Fajrin M., Tirsa Kurniawati
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 6, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.702 KB) | DOI: 10.33506/rb.v6i2.1140

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan manusia, binatang dan tanaman. Dalam kehidupan manusia, air dipergunakan dalam semua bidang kehidupan. Dalam kegiatan rumah tangga, air dimanfaatkan untuk minum, mencuci, mandi, dan kakus. Air sangat berfungsi dan berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang digunakan tetap terjaga kelestariannya.Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air sumur bor warga Kabupaten Sorong dari Distrik Aimas – Distrik Mariyat berdasarkan parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Pengukuran parameter fisik terdiri dari turbidity (kekeruhan), salinitas, konduktivitas, TDS, ORP dan parameter fisika terdiri dari pH, DO dan Fe. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua puluh titik sumur bor warga yang tersebar di Kabupaten Sorong dari Distrik Aimas – Distrik Mariyat, data hasil pengukuran sampel yang dilakukan secara in-site (pengukuran langsung di lapangan). Sedangkan parameter mikrobiologi terdiri dari E.coli dan Total bakteri coliform sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan titik sampel yang mewakili, data hasil pengukuran sampel dilakukan di laboratorium PT.TIRTA REMU.Dari hasil analisa dua puluh titik sampel yang melalui uji parameter fisik dan kimia hanya 20% titik sampel yang memenuhi baku mutu kelas I, 80% memenuhi baku mutu kelas II,III dan IV, sedangkan sembilan titik sampel yang di uji parameter fisik, kimia dan mikrobiologi hanya 11 % memenuhi baku mutu kelas I, dan 89% yang memenuhi baku mutu kelas II, III dan IV. Adapun gambaran kualitas air sumur bor warga Kabupaten Sorong diolah dengan menggunakan aplikasi software arcgis dengan parameter pH 75% memenuhi baku mutu, TDS 100% memenuhi baku mutu, Fe 90% memenuhi baku mutu dan parameter DO untuk kelas I 20% memenuhi baku mutu, kelas II 65% memenuhi baku mutu, kelas III 15% memenuhi baku mutu.
Intensitas Polusi Udara Untuk Penunjang Penataan Ruang Kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Dwangga, Mierta
Metode : Jurnal Teknik Industri Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Metode
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.514 KB)

Abstract

Studi dalam penelitian ini mengenai Intensitas Tingkat Pencemaran Udara pada Simpang 3 Angsau, Simpang 3 Perkantoran dan Simpang 3 Polres Daerah Perkotaan untuk Parameter SOx, NOx, COx, dan TSP Kabupaten Tanah Laut. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui kadar parameter udara SOx, NOx, COx , dan kebisingan pada simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, (2) Untuk mengetahui dan mengkaji Dampak kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara pada simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, (3) Menentukan tingkat pencemaran udara pada simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, dan (4) Merencanakan rekayasa teknik efektif dan manajemen perencanaan pada pencemaran udara di simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Dalam penelitian ini menggunakan perbandingan antara hasil laboratorium terhadap parameter SOx, NOx, COx, dan TSP yang didapatkan pada setiap pengukuran disetiap titik dengan baku mutu yang telah ditetapkan yaitu berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 035 Tahun 2007. Pengukuran dilakukan pada tiga titik yang berbeda yaitu simpang 3 Angsau, SImpang 3 Perkantoran, dan Simpang 3 Polres dan diukur dengan tiga waktu yang berbeda yaitu pada pagi hari (07.30 WITA), pada siang hari (13.05 WITA) dan pada malam hari (18.00 WITA). Dari hasil laboratorium yang didapatkan menunjukkan bahwa pencemaran udara di tiap simpang 3 yang dilakukan pengukuran masih dibawah standar baku mutu yang ditetapkan sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 035 Tahun 2007. Namun, dari hasil pengamatan dilapangan didapatkan beberapa hal yang dirasa kurang, yaitu kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan penataan kota pada setiap titik pada pengambilan sampel yang dilakukan, kurangnya jumlah vegetasi tanaman atau tumbuhan pada setiap pinggir jalan dan kurang lebarnya akses jalan yang berpengaruh terhadap jumlah transportasi yang lewat pada setiap titik pengambilan sampel.
Analisis Kualitas Air Sumur Bor Warga Kabupaten Sorong (Studi Kasus Distrik Aimas-Distrik Mariat) Mierta Dwangga; Hendrik Pristianto; Tirsa Kurniawati Fajrin M.
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.702 KB) | DOI: 10.33506/rb.v6i2.1140

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan manusia, binatang dan tanaman. Dalam kehidupan manusia, air dipergunakan dalam semua bidang kehidupan. Dalam kegiatan rumah tangga, air dimanfaatkan untuk minum, mencuci, mandi, dan kakus. Air sangat berfungsi dan berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang digunakan tetap terjaga kelestariannya.Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air sumur bor warga Kabupaten Sorong dari Distrik Aimas – Distrik Mariyat berdasarkan parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Pengukuran parameter fisik terdiri dari turbidity (kekeruhan), salinitas, konduktivitas, TDS, ORP dan parameter fisika terdiri dari pH, DO dan Fe. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua puluh titik sumur bor warga yang tersebar di Kabupaten Sorong dari Distrik Aimas – Distrik Mariyat, data hasil pengukuran sampel yang dilakukan secara in-site (pengukuran langsung di lapangan). Sedangkan parameter mikrobiologi terdiri dari E.coli dan Total bakteri coliform sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan titik sampel yang mewakili, data hasil pengukuran sampel dilakukan di laboratorium PT.TIRTA REMU.Dari hasil analisa dua puluh titik sampel yang melalui uji parameter fisik dan kimia hanya 20% titik sampel yang memenuhi baku mutu kelas I, 80% memenuhi baku mutu kelas II,III dan IV, sedangkan sembilan titik sampel yang di uji parameter fisik, kimia dan mikrobiologi hanya 11 % memenuhi baku mutu kelas I, dan 89% yang memenuhi baku mutu kelas II, III dan IV. Adapun gambaran kualitas air sumur bor warga Kabupaten Sorong diolah dengan menggunakan aplikasi software arcgis dengan parameter pH 75% memenuhi baku mutu, TDS 100% memenuhi baku mutu, Fe 90% memenuhi baku mutu dan parameter DO untuk kelas I 20% memenuhi baku mutu, kelas II 65% memenuhi baku mutu, kelas III 15% memenuhi baku mutu.
Intensitas Polusi Udara Untuk Penunjang Penataan Ruang Kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Mierta Dwangga
Metode : Jurnal Teknik Industri Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Metode
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.514 KB) | DOI: 10.33506/mt.v4i2.1461

Abstract

Studi dalam penelitian ini mengenai Intensitas Tingkat Pencemaran Udara pada Simpang 3 Angsau, Simpang 3 Perkantoran dan Simpang 3 Polres Daerah Perkotaan untuk Parameter SOx, NOx, COx, dan TSP Kabupaten Tanah Laut. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui kadar parameter udara SOx, NOx, COx , dan kebisingan pada simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, (2) Untuk mengetahui dan mengkaji Dampak kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara pada simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, (3) Menentukan tingkat pencemaran udara pada simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, dan (4) Merencanakan rekayasa teknik efektif dan manajemen perencanaan pada pencemaran udara di simpang 3 Angsau dan simpang 3 Perkantoran daerah perkotaan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Dalam penelitian ini menggunakan perbandingan antara hasil laboratorium terhadap parameter SOx, NOx, COx, dan TSP yang didapatkan pada setiap pengukuran disetiap titik dengan baku mutu yang telah ditetapkan yaitu berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 035 Tahun 2007. Pengukuran dilakukan pada tiga titik yang berbeda yaitu simpang 3 Angsau, SImpang 3 Perkantoran, dan Simpang 3 Polres dan diukur dengan tiga waktu yang berbeda yaitu pada pagi hari (07.30 WITA), pada siang hari (13.05 WITA) dan pada malam hari (18.00 WITA). Dari hasil laboratorium yang didapatkan menunjukkan bahwa pencemaran udara di tiap simpang 3 yang dilakukan pengukuran masih dibawah standar baku mutu yang ditetapkan sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 035 Tahun 2007. Namun, dari hasil pengamatan dilapangan didapatkan beberapa hal yang dirasa kurang, yaitu kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan penataan kota pada setiap titik pada pengambilan sampel yang dilakukan, kurangnya jumlah vegetasi tanaman atau tumbuhan pada setiap pinggir jalan dan kurang lebarnya akses jalan yang berpengaruh terhadap jumlah transportasi yang lewat pada setiap titik pengambilan sampel.
POTENSI BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ANALISIS MORFOMETRI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KLAGISON KOTA SORONG Anif Farida; Mierta Dwangga
ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science) Vol 16 No 1 (2022)
Publisher : Master Program of Environmental Science, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/EJES.2022.v16.i01.p07

Abstract

Flash flood is water level increases rapidly in the river beyond flood level and occurs due to extreme weather. It's happened quickly without warning. The Klagison Watershed in Sorong City has grown rapidly and often had flooded. Settlements dominate almost on watershed areas and there are many hills that are deforested due to mining activities upstream. This study aims to examine the morphometric conditions and to analyze the spatial distribution of the potential flash flood in the Klagison Watershed of Sorong City based on morphometric analysis. GIS is used to obtain morphometric parameters such as linear, relief and aerial parameters. The correlation coefficient between each morphometric parameter was calculated using Pearson Correlation. Determination of potential flash flood areas using the priority zone formula. The result shows that the Klagison watershed has high erosion potential and large runoff based on morphometric analysis. This can be seen in the high value of the texture ratio (T) and low Constant channel maintenance (C) so that the runoff volume is also large. The Lof value in all sub-watersheds is small, which means that surface runoff will quickly to the channel. The flash flood potential in the Klagison watershed is very low (Sub-watershed 1 and Sub-watershed 5), moderate (Sub-watershed 3 and Sub-watershed 4), high (Sub-watershed 2) and very high (Sub-watershed 6 and Sub-watershed 7). It means that Sub-watershed 2, Sub-watershed 6 and Sub-watershed 7 need management priorities related to disaster mitigation. Keywords: flash flood; morphometry; watershed
TINJAUAN TINGKAT KEBISINGAN TERHADAP KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA KAWASAN RUANG TERBUKA PUBLIK ALUN-ALUN AIMAS KABUPATEN SORONG Slamet Widodo; Mierta Dwanggaa; Murshal Manaf; Rahmi Ariani Salama; Iksan Agustiaraa
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi lingkungan dan kualitas ruang terbuka publik yang baik dapat menunjang ruang terbuka publik tersebut aman dan nyaman saat dikunjungi. Salah satu indikator lingkungan yang berpengaruh terhadap kenyamanan pada ruang publik adalah kebisingan. Kondisi kawasan ruang terbuka publik alun-alun aimas Kabupaten Sorong yang berada dekat dengan jalan utama membuat persoalan dan penanganan terhadap masalah kebisingan tidak dapat di jadikan hal yang sepele dikarenakan dapat mengganggu kenyamanan pengunjung yang beraktifitas pada ruang terbuka publik tersebut. Sehingga diperlukan tingkat kebisingan, persepsi kenyamanan pengunjung terhadap tingkat kebisingan serta pola sebaran tingkat kebisingan pada kawasan ruang terbuka publik alun-alun aimas Kabupaten Sorong. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis tingkat kebisingan, analisis kuesinor dan analisis pemetaan pola sebaran tingkat kebisingan. Dari hasil pemetaan pola sebaran tingkat kebisingan setiap hari pada 10 titik dapat di lihat dimana pada hari senin, selasa, rabu, jumat tingkat kebisingan maksimum berada pada zona orens dengan rentang 65-70 dBA dan tingkat kebisingan minimum berada pada zona hijau dengan rentang 55-60 dBA. Untuk hari kamis tingkat kebisingan maksimum berada pada zona orens dengan rentang 65-70 dBA dan tingkat kebisingan minimum berada pada zona kuning dengan rentang 60-65 dBA . Sedangkan untuk hari sabtu dan minggu tingkat kebisingan maksimum berada pada zona merah dengan rentang >70 dBA dan tingkat kebisingan minimum berada pada zona kuning dengan rentang 60-65 dBA.
Sosialisasi Peran Hutan dan Lingkungan dalam Penanggulangan Banjir di Kota Sorong Irnawati Irnawati; Mierta Dwangga; Muhammad Fadli Hasa
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 5 No. 1 (2023): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v5i1.2148

Abstract

Bencana banjir merupakan bencana yang cukup sering terjadi di wilayah Indonesia karena adanya tingkat intensitas curah hujan di indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Di kota sorong bencana banjir cukup sering terjadi ada yang karena faktor alam dan non alam,salah satu faktor non alam yaitu dari aktivitas manusia seperti penambangan pasir, batu dan lainnya. Tujuan sosialisasi ini untuk dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pentingnya peran hutan dan lingkungan sebagai penanggulangan banjir. Metode yang digunakan yaitu model pendekatan eksploratif. Hasil dari kegiatan sosialisasi dan diselingi dengan wawancara diketahui bahwa dikarenakan masyarakat dan pemilik penambangan menggunakan lahan di sekitar Galian C yang awalnya berupa hutan yang seharusnya dimanfaatkan untuk daerah konservasi tanah dan air, digunakan untuk kegiatan penambangan. Kurang adanya partisipasi masyarakat antara lain disebabkan ketidaktahuan dari masyarakat itu sendiri tentang apa yang harus mereka lakukan dalam masalah konservasi serta masyarakat tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan atau kurang adanya komunikasi antara pihak pemerintah dan masyarakat.
PENGARUH AIR LINDI (LEACHATE) TERHADAP KUALITAS AIR PERMUKAAN DI SEKITAR TPA KOTA SORONG Mierta Dwangga; Anif Farida
EnviroScienteae Vol 19, No 1 (2023): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 19 NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v19i1.15759

Abstract

Waste has been a serious problem from the past until now. Waste contains pollutants both organic and inorganic. The waste decomposes naturally, but the results of the decomposition are scattered in the garbage pile. Piles of garbage produce a liquid called leachate. Such leachate water contains organic matter and heavy metals. Rainwater has a role as a solvent medium to carry pollutants from waste decomposition, if not managed properly pollutants in leachate water will pollute river water, air, growing pest animals and vector diseases so as to cause various environmental problems and negative impacts on health for those who use it around the Sorong City Landfill (TPA) location because leachate can enter and flow through soil pores and surface water in excessive amounts or concentrations. The purpose of this study was to determine the condition of surface water quality around the Sorong City Landfill (TPA) and identify the influence of leachate from the Sorong City Landfill (TPA) on the quality of surface water around the landfill with water samples taken, namely river water based on PP No. 82 of 2001 concerning Water Quality management and Water Pollution Control and KEPMEN LH No.51 of 1995 concerning Liquid Waste Quality Standards. The benefits of this research include being able to determine the quality of surface water around the Sorong City Landfill (TPA), as information material for residents living around the Sorong City landfill who use the water such as river water, as a basis for the arrangement of landfills (TPA) and the management of leachate wastewater treatment plants (WWTP) so that they are not directly discharged into the environment. In addition, this research is expected to be able to answer problems using methods that have been selected based on studies from previous research or research.
Pengelolaan Pesisir melalui Penanaman Mangrove untuk Mendukung Pembangunan Berbasis Blue carbon di Kota Sorong Abu, Nur; Dwangga, Mierta; Sumendar, Rian; Ibal, La
AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2023): DECEMBER 2023
Publisher : Lembaga Mitra Solusi Teknologi Informasi (L-MSTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59431/ajad.v3i3.224

Abstract

The high potential for carbon content in mangrove tree species proves that the ecological benefits of the mangrove ecosystem have a positive impact on efforts to mitigate climate change and global warming. The aim of this service is to increase public understanding of the importance of mangrove planting in supporting blue carbon-based development in Sorong City. Involvement in this activity includes community, local, student, and academic participation. The method used is descriptive-qualitative in the form of socialization and mangrove planting actions. The result of this service is that it can provide an understanding that the existence of the mangrove ecosystem in the coastal area of Klawulu Village has an important role in providing protection to this area. This function also contributes as a mitigation measure against the risk of flooding and global warming. Apart from that, during community service activities, there was a change in understanding about mangroves, which then created a positive response from the community to participate in maintaining and protecting the mangrove ecosystem to prevent climate change.
Pengaruh Penggunaan Media Filtrasi Terhadap Kualitas Air Sumur Gali di Kota Sorong Dwangga, Mierta; Yasin, Azalia Fajri; Tursina, Muhammad
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.67993

Abstract

Sorong City is a city in Southwest Papua Province, with an area of 1,105 km2. The need for clean water is not directly proportional to the mapping of clean water services provided by the government so far it has not reached 30% of the total population in the Sorong City Region. The aims of the study were to analyze the existing water quality in Sorong City, to analyze the effect of the filter media on the planned filtration device on the water quality of the research sample, and to analyze the cost of the planned filtration device. The method used is a qualitative method that is carried out is the monitoring and interpretation of water quality data including physical and chemical quality. Observations of water from dug wells in the City of Sorong have the quality or nature of water that smells, has a salty taste, and is slightly brown in color. Of the 3 samples analyzed according to the existing location, only 2 samples were quality standards, the effect of the filtration media on water quality from 3 samples. Filtration equipment with filtration media 1 has an average per parameter of sample 1 of 25.78%, sample 2 of 36.59%, and sample 3 of 21.86%. The filtration device with 2 filtration media has an average sample 1 of 34.24%, sample 2 of 49.51%, and sample 3 of 25.44%. The filtration device with 3 filtration media has an average sample 1 of 22.32%, sample 2 of 30.6%, and sample 3 of 20.87%. and the cost of making a filtration device with filtration media 1 is IDR 300,000.00, filtration media 2 is IDR 295,000.00, filtration media 3 is IDR 290,000.00. The recommended filtration device is one that uses 2 filtration media.