Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Asy-Syariah

‘Iddah Laki-Laki Dalam Prespektif Integratif Multidisipliner Twin Towers Ahmad Nur Fauzi; Achmad Khudori Soleh
Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam Vol. 10 No. 1 (2024): Asy-Syari'ah: Jurnal Hukum Islam, Januari 2024
Publisher : LP3M Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/assyariah.v10i1.1453

Abstract

Abstract This study discusses the redefinition of 'iddah which is intended for men, 'iddah if it only applies to women is discrimination for women, this is important to study because there has been a rapid development of science, and the feminism movement has spread massively throughout the world, so that this triggers a lot of resistance and demands for everything that discriminates against women. The purpose of this study was to look for the urgency of the presence of 'male iddah in the Twin Towers multidisciplinary integration review. This research method is library reaserch. With data analysis techniques using content analysis. The results of the study found that (1) With a multidisciplinary integration point of view, an approach to the integration paradigm emerged between religious sciences and general sciences, even so, religious science was still laid as the basic foundation. (2) In Islamic law 'iddah is compulsory for women and not compulsory for men, and some argue that the legal basis of 'iddah is a temporal proposition. (3) With a multidisciplinary integrative perspective, there is a function of reflection, and reconciliation. So that 'idddah in a multidisciplinary integrative perspective can apply to women as well as to men. Abstrak Penelitian ini membahas tentang pemaknaan ulang ‘iddah yang di peruntukan bagi laki-laki, ‘iddah jika hanya berlaku untuk perempuan ini merupakan deskriminasi bagi perempuan, hal ini penting untuk dikaji karena telah terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, dan gerakan feminisme telah tersebar secara massif di seluruh dunia, sehingga hal ini memicu banyaknya perlawanan dan tuntutan terhadap segala hal yang mendeskriminasikan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari urgensi dari adanya ‘iddah laki-laki dalam tinjauan integrasi multidisipliner Twin Towers. Metode penelitian ini adalah library reaserch. Dengan tehnik analisi data menggunakan analisi conten. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Dengan cara pandang integrasi multidisipliner muncul pendeketan paradigma integrasi antara ilmu-ilmu agama serta ilmu-ilmu umum, walaupun demikian tetaplah ilmu agama diletakkan menjadi pondasi dasar. (2) Dalam hukum islam ‘iddah wajib dilaksanakan bagi perempuan dan tidak wajib bagi laki-laki, dan ada yang berpendapat bahwa dasar hukum ‘iddah merupakan dalil yang bersifat temporal. (3) Dengan cara pandang integrative multidisipliner, terdapat fungsi refleksi, dan rekonsiliasi. Sehingga ‘idddah dalam prespektif integratif multidisipliner bisa berlaku untuk perempuan dan juga untuk laki-laki.