Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

Gambaran Kasus Intoksikasi Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Tahun 2021-2022 Abdullah, Taufiq; Prasetyadjati, Ari; Johan, Willy
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 12 (2024): Volume 11 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i12.16476

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dengan populasi yang padat dan masuk dalam 5 besar negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Sampai saat ini belum ada basis data terkait kasus keracunan yang tercatat secara resmi di Indonesia. Sudah saatnya kasus keracuanan mendapatkan perhatian lebih terkait diagnosis dan penatalaksanannya. Menggunakan metode penelitian deskriptif, peneliti mengumpulkan 68 sampel pada tahun 2021-2022, yang semuanya adalah pasien dengan intoksikasi yang datang ke IGD RS Saiful Anwar Malang. Berdasarkan variabel jenis kelamin, terdapat 38 pasien laki-laki dan 28 pasien perempuan.. Pada variabel triase didapatkan 6 pasien kategori hijau, 46 pasien kategori kuning, dan 16 pasien kategori merah Pada variabel dokter penanggung jawab yang merawat pasien kasus terbanyak di disposisi pada bagian penyakit dalam 56 kasus, bagian bedah 4 kasus, bagian mata 4 kasus, bagian anak 2 kasus, dan bagian paru 2 kasus. Pada variabel penyebab keracunan, yang terbanyak yaitu alkohol sebanyak 26 kasus, obat obatan sebanyak 15 kasus, agen kaustik sebanyak 14 kasus, pestisida sebanyak 5 kasus, asfiksian sebanyak 4 kasus, hidrokarbon 2 kasus, dan NAPZA sebanyak 2 kasus. Variabel terakhir mengkategorikan status keluar dari IGD RSSA, rawat inap (MRS) 41 kasus, pulang ats permintaan sendiri (PAPS) 16 kasus, KRS (dipulangkan) 9 kasus, meninggal 1 kasus dan masuk ruang operasi 1 kasus. Kasus keracunan terbanyak di IGD RSSA pada periode penelitian ini adalah keracunan alkohol dengan proporsi P1 yang lebih besar dibandingkan dengan intoksikasi lainnya. Sebagian besar pasien dengan kasus keracunan memerlukan rawat inap untuk observasi dan penanganan lebih lanjut