Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Sosial Budaya, Pengetahuan, Sumber Informasi dengan Pemberian Mp-Asi Dini Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Junianti, Nensi; Hanum, Parida; Wulandari, Anastasia; Qurniawan, Lisa; Suzarni, Mola; Bismawati, Bismawati
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 6 (2025): Volume 7 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i6.20161

Abstract

ABSTRACT Good complementary feeding must meet the requirements, namely the right time. Giving complementary foods too early can cause digestive disorders in infants because physiologically the baby's intestines are not ready for solid food, so it can result in diarrhea or constipation. The purpose of this study was to determine the relationship between socio-culture, knowledge, and information sources with early complementary feeding in infants aged 0-6 months. The type of research used was quantitative using an analytic observational design research design with a cross sectional approach. The population in this study were all mothers who had babies 0-6 months as many as 68 people. The technique of taking subjects using total sampling as many as 68 people. The instrument used in this study was a questionnaire to assess social culture, knowledge, information sources and early complementary feeding. Data analysis was univariate and bivariate analysis with chi square test. The results explained that there was a relationship between social culture (p=0.020), knowledge (p=0.001) and information sources (p=0.001) with early complementary feeding. The conclusion of this study is that there is a relationship between social culture, knowledge and information sources with early complementary feeding in infants 0-6 months. Keywords:Socio-Culture, Knowledge, Information Source, Early Complementary Feeding, Infants ABSTRAK Pemberian MP-ASI yang baik harus memenuhi syarat yaitu waktu yang tepat. Pemberian MP-ASI terlalu dini dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi karen secara fisiologis usus bayi belum siap untuk makanan padat, sehingga dapat mengakibatkan diare atau konstipasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sosial budaya, pengetahuan, sumber informasi dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan sebanyak 68 orang. Teknik pengambilan subjek menggunakan total sampling sebanyak 68 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk menilai social budaya, pengetahuan, sumber informasi dan pemberian MP-ASI dini. Analisa data penelitian adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat hubungan social budaya (p=0,020), pengetahuan (p=0,001) dan sumber informasi (p=0,001) dengan Pemberian MP-ASI dini. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan social budaya, pengetahuan dan sumber informasi dengan Pemberian MP-ASI dini pada bayi 0-6 bulan.  Kata Kunci: Sosial Budaya, Pengetahuan, Sumber Informasi, MP-ASI Dini, Bayi.
Pelatihan Emotional Literacy Support Assistant (ELSA) Untuk Mendampingi Pemulihan Sosioemosi Anak Korban Bullying Pada Guru SD Di Garut Emotional Literacy Support Assistant Training to Assist the Socio-Emotional Wulandari, Anastasia; Zulnida, Eka Fauziyya; Musthofa, Muhammad Ariez; Rahman, Syahnur; Chotidjah, Sitti; Baihaqi, Mif
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini menyoroti masalah kekerasan dan perundungan yang menjadi ancaman serius bagi anak-anak di lingkungan pendidikan. Berdasarkan data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) tahun 2023, perundungan paling banyak terjadi di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), diikuti oleh Sekolah Dasar (SD), dengan dua kasus fatal yang menyebabkan kematian. Fakta ini menegaskan bahwa perundungan bukan hanya sekadar masalah psikologis, tetapi juga berpotensi fatal. Kondisi ini sejalan dengan misi Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, yang mencakup perlindungan anak. Perilaku agresif tersebut dapat menimbulkan dampak jangka panjang, seperti gangguan psikis, penurunan fungsi sosial, dan hambatan dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi berbasis psikologi. Sebagai kontribusi nyata, penelitian ini menguji efektivitas pelatihan Emotional Literacy Support Assistant (ELSA) bagi tenaga pendidik dalam mendampingi pemulihan sosioemosional korban perundungan. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan adanya peningkatan rata-rata skor dari pretest (xˉ=21.83) ke posttest (xˉ=22.39). Peningkatan ini menunjukkan tren positif, namun dari hasil uji t-test berpasangan, nilai t-hitung sebesar -1.970 dengan p-value dua arah 0.0615. Karena nilai p-value ini lebih besar dari taraf signifikansi 0.05, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata skor pretest dan posttest. Meskipun ada peningkatan, hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan tersebut belum cukup kuat untuk dianggap sebagai hasil yang signifikan pada populasi.