Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KEGIATAN PENGHIJAUAN DI SUB DAS CITARIK DAS CITARUM HULU DESA CIBIRU WETAN Saribun, Daud Siliwangi; Hudaya, Ridha; Arifin, Mahfud; Herdiansyah, Ganjar
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1600.889 KB)

Abstract

DAS Citarum termasuk salah satu dari 15 DAS Super Prioritas Indonesia dalam yang perlu ditangani pemulihannya. Upaya rehabilitasi hutan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan upaya penghijauan. Selain untuk merehabilitasi lahan upaya ini dimaksudkan untuk menambah nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kegiatan Penanaman meliputi perencanaan penanaman, persiapan  penanaman dan penanaman. Perencanaan penanaman  antara lain: Rencana teknik penetapan calon lokasi, teknik pengumpulan data dan informasi, kebutuhan jumlah bibit, teknik rancangan penanaman, cara menentukan penanam pohon, cara menentukan kebutuhan alat dan bahan dan cara menyusun tata waktu. Hasil yang dicapai dari kegiatan program kerja penghijauan lahan di Sub DAS Citarik tepatnya di desa Cibiru Wetan Kec. Cileunyi adalah Tersedianya pohon albasia dan mahoni di Sub DAS Citarik, desa Cibiru Wetan Kec. Cileunyi; Survey lahan untuk penentuan titik-titik penanaman ditentukan oleh kegiatan survey tersebut; Dimasa mendatang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai kayu bakar dan keperluan lain; Meningkatkan kuantitas dan kualitas air di Sub DAS Citarik; Mengurangi kegersangan lahan di Sub DAS Citarik; Mengurangi potensi terjadinya bencana longsor.
GERAKAN PENGHIJAUAN DAS CITARUM HULU DI DESA CIKONENG KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Harryanto, Rachmat; Sudirja, Rija; Saribun, Daud Siliwangi; Herdiansyah, Ganjar
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1534.312 KB)

Abstract

Penghijauan merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Desa Cikoneng merupakan salah satu desa yang cukup aktif dalam mendukung program penghijauan di DAS Hulu Citarum. Dalam upaya penyelamatan lingkungan, masyarakat bersama stakeholder terkait telah melakukan berbagai kegiatan penghijauan. Kegiatan bertujuan untuk mengkaji tentang bagaimana bentuk keterlibatan masyarakat dalam upaya penghijauan pada kawasan DAS Hulu Citarum. Masyarakat sebetulnya telah terlibat dalam proses perencanaan, penyediaan, pemeliharaan, serta pengawasan kegiatan penghijauan. Namun, masyarakat menilai kondisi ruang hijau di Hulu DAS Citarum saat ini sudah sangat minim. Kegiatan penghijauan dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain : untuk menambah nilai ekologi, manambah nilai estetika, mendapatkan manfaat ekonomi, serta alasan untuk mendukung program pemerintah. Keberadaaan stakeholder yang terdiri dari Pemerintah Kota, Pemerintah Kelurahan, Lembaga Non Pemerintah, Swasta/CSR, dan Komunitas/Akademisi telah berkontribusi besar membantu perkembangan kegiatan penghijauan di wilayah pengabdian.
Evaluasi Kemampuan Lahan sebagai Dasar Rekomendasi Penggunaan Lahan di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Mujiyo, Mujiyo; Nugroho, Diki; Sutarno, Sutarno; Herawati, Aktavia; Herdiansyah, Ganjar; Rahayu, Rahayu
Agrikultura Vol 33, No 1 (2022): April, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i1.37950

Abstract

Kemampuan lahan merupakan komponen yang digunakan untuk menentukan kesesuaian potensi dengan penggunaan lahannya. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya berpotensi mengalami degradasi lahan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai kemampuan lahan, faktor penentunya, dan memberikan arahan penggunaan lahan serta pengelolaannya secara tepat. Penelitian jenis survey ini menggunakan metode purposive sampling untuk pengamatan kondisi di lapangan dan pengambilan sampel. Data hasil pengamatan diolah dengan matching data kemampuan lahan dan uji statistik ANOVA dan korelasi untuk menemukan faktor yang paling menentukan kemampuan lahan di Ngadirojo. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan lahan di Kecamatan Ngadirojo adalah III-l2.d3.b1, IV-d4, IV-l3 dan IV-l3.d4. Faktor yang menentukan kemampuan lahan di antaranya penggunaan lahan dan kedalaman tanah. Arahan penggunaan lahan yang dapat diterapkan berupa sawah, sawah dengan konservasi, dan agroforestry.
Assessing Soil Degradation Status under Different Types of Agricultural Land (Case Study: Jatisrono Sub-district, Wonogiri District, Indonesia) Mujiyo, Mujiyo; Essla, Verona Putri; Herdiansyah, Ganjar; Herawati, Aktavia
Agrikultura Vol 34, No 3 (2023): Desember, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i3.48516

Abstract

Kecamatan Jatisrono berada di wilayah perbukitan yang menjadikan lahannya rentan terhadap erosi serta aktivitas lahan. Kondisi ini dapat mempengaruhi produksi biomassa dan menyebabkan kerusakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status kerusakan tanah, mengkaji faktor penentu kerusakan tanah, serta memberikan rekomendasi pengelolaan tanah di Kecamatan Jatisrono. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 pada 36 titik yang mewakili setiap satuan peta lahan (SPL) di Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Parameter pengamatan lahan kering dan lahan basah mengadopsi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 150 Tahun 2000. Lahan kering meliputi parameter ketebaan solum, kebatuan permukaan, tekstur, bobot volume, porositas, permeabilitas, pH (H2O), daya hantar listrik, potensial redoks, dan jumlah mikroba. Lahan basah meliputi parameter kandungan pirit, kedalaman air tanah dangkal, pH (H2O), daya hantar listrik, dan jumlah mikroba. Metode yang digunakan adalah survei dan deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sebanyak 12 satuan peta lahan (SPL) terdiri dari 6 SPL lahan kering (kebun dan tegalan) serta 6 SPL lahan basah (sawah). Hasil penelitian menunjukkan pertanian lahan kering memiliki tingkat kerusakan tanah rusak ringan serta rusak sedang sedangkan lahan basah memiliki tingkat kerusakan tanah tidak rusak serta rusak ringan. Kerusakan tanah lahan kering sangat dipengaruhi oleh kemiringan lereng sedangkan kerusakan tanah lahan basah sangat dipengaruhi oleh jenis tanah. Faktor penentu kerusakan tanah lahan kering adalah bobot volume, porositas, dan permeabilitas tanah. Faktor penentu kerusakan tanah lahan basah adalah pH H2O tanah. Strategi pengelolaan kerusakan tanah lahan kering dengan meningkatkan bahan organik tanah. Strategi pengelolaan kerusakan tanah lahan basah dengan perbaikan irigasi.
Evaluasi Masa Tanam Berdasarkan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Indeks Kecukupan Air (IKA) untuk Pengembangan Produksi Jagung di Giritontro, Indonesia Herdiansyah, Ganjar; Fitriana, Ummi Nur; Sumani, Sumani; Mujiyo, Mujiyo; Herawati, Aktavia
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 5, No 2 (2023): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 5 Nomor 2 Februari 2023
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.5.2.2023.9979.152-162

Abstract

Berubahnya durasi musim menjadikan pergantian musim kemarau dan musim hujan tidak menentu. Tanaman pangan yang dibudidayakan pada lahan sawah tadah hujan dan tegalan seperti jagung mudah mengalami cekaman karena ketersediaan air dipengaruhi oleh iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui SPI (Standardized Precipitation Index) dan Indeks Kecukupan Air (IKA) guna menentukan masa tanam yang tepat untuk tanaman jagung di Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri. Pelaksanaan penelitian dengan metode deskriptif eksploratif, data curah hujan rata-rata Kecamatan Giritontro 1.750-2.250 mm per tahun. Metode yang digunakan adalah Standardized Precipitation Index dan Indeks Kebutuhan Air, dengan alat analisa berupa aplikasi Rstudio dan Cropwat 8.0 yang mengolah data curah hujan dalam 9 tahun terakhir (tahun 2012 sampai 2020). Titik pengamatan dan pengambilan sampel tanah ditentukan menggunakan data spasial (curah hujan, penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan jenis tanah) wilayah penelitian. Parameter kondisi aktual tanah yang diamati diantaranya kadar lengkap, struktur tanah, tekstur tanah, dan bahan organik. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan uji ANOVA dan Pearson correlation. Penghitungan indeks kekeringan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) dengan aplikasi Rstudio dan Indeks Kecukupan Air (IKA) dengan aplikasi Cropwat 8.0 berdasarkan data curah hujan pos BBWS di Giriwoyo. Kondisi tanah aktual diamati diantaranya kadar lengas, struktur tanah, tekstur tanah, bahan organik, data curah hujan 9 tahun terakhir (2012-2020), data spasial Kecamatan Giritontro untuk peta pengamatan dan pengambilan sampel. Analisis data yang dilakukan ialah uji korelasi antara indeks kekeringan dengan indikator pengamatan. Hasil indeks kekeringan rata–rata wilayah penelitian pada tahun 2012–2020 termasuk kategori mendekati normal berkisar antara -0,94-0,87. Indeks kekeringan berhubungan dengan tesktur tanah dan dipengaruhi oleh kemiringan lereng. Indeks kecukupan air tanaman jagung antara 0,47–0,91 dari bulan Januari sampai Desember. Penentuan awal masa tanam paling efektif pada bulan November. Alternatif pencadangan air tanah dapat melalui pembuatan dam parit yang berfungsi sebagai penampung aliran air permukaan.
INTERPRETASI DATA IOT (Internet of Things) DALAM PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK PADA KELOMPOK TANI ALBAROKAH KABUPATEN SEMARANG Handoyo, Gani Cahyo; Herdiansyah, Ganjar; Nufus, Malihatun; Supriyadi, Supriyadi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1888

Abstract

Penerapan teknologi pada berbagai sektor sangat pesat seiring maraknya digitalisasi. Salah satunya di sektor pertanian. Penerapan IoT mampu menjawab permasalahan yang dimiliki oleh petani. Sensor yang digunakan dalam teknologi ini mampu mendeteksi kesuburan tanah, hama dan penyakit tanaman serta lingkungan pertanian (air dan iklim). Hal ini akan mempermudah petani karena mendapatkan informasi peringatan awal/early warning system sebelum kondisi lingkungan menjadi kurang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Namun demikian, petani tidak memiliki pengetahuan terkait bagaimana proses pengolahan data tersebut dan bagaimana membaca data yang diperoleh dari sensor. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dasar kepada petani terkait data sensor, pengolahan data, dan interpretasi data sensor. Metode yang dilakukan dalam melaksanakan pengabdian ini antara lain : 1) Edukasi/paparan dan sosialisasi tentang IoT dan sensor, 2) Pelatihan interpretasi data IoT, 3) Focus Grup Discussion (FGD) tentang hasil kegiatan yang telah dilakukan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan pengetahuan, ketertarikan dan pemahaman petani tentang data sensor, pengolahan dan interpretasi data IoT meningkat. IoT sangat penting diterapkan pada Kelompok Tani Al-Barokah, sebagai percontohan penggunaan teknologi dalam pengembangan pertanian organik.
POTENSI LAHAN SEMPIT MENJADI LAHAN PERTANIAN MENGGUNAKAN TEKNIK VERTIKULTUR DI DESA SENDANGREJO Pramesti Rajati, AnandayuGaluh; Sitanggang, Indra Gamaliel; Respati, Adam Arinto; Febriyanti, Rina; Anariyah, Ananda Sofiatun; Putranto, Gofar Faza Haryo; Anjani, Nisya Ari; Arifida, Sa’adillah; Sari, Suratna; Hariyanto, Yasmin Zulfa Agustin Alfiyah; Herdiansyah, Ganjar
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 5 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, September 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/hg8ec222

Abstract

Sendangrejo Village in Wonogiri District is a community where the majority of residents work as farmers. This activity aims to provide education and training to the community, especially the PKK mothers and the Dawis Group (Dasa Wisma), on utilizing limited land around their homes to produce quality food using Verticulture Planting Techniques. Verticulture can be a solution and an alternative to maximizing the use of limited land around homes, as well as conserving water during the dry season. The method used in this activity is divided into three stages: material presentation, discussion/Q&A, demonstration and hands-on practice, and evaluation. The results of this activity show a positive response from the community regarding land efficiency, water conservation, and improved environmental aesthetics. The community also recognized that utilizing limited land around their homes can increase food production, thereby improving the welfare of the residents of Sendangrejo Village.
Assessment of Andisol characteristics for the development of potato crops in Pangalengan Herdiansyah, Ganjar; Arifin, Mahfud; Suriadikusumah, Abraham; Herawati, Aktavia
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 30, No 1: January 2025
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2025.v30i1.45-52

Abstract

Pangalengan is a horticultural crop center area in Bandung Regency. The soil in this area consist of Andisol, which is developed from volcanic ash. One of the primary commodities in this area is potatoes. Intensive farming in Pangalengan is a problem that has an impact on soil and environmental conditions, thereby disrupting crop productivity. The research aimed to assess the characteristics of Andisols for the development of potato crop in Pangalengan. This research used qualitative, descriptive, and survey methods. The survey based on physiographic methods. Soil samples were taken purposively. The observations consisted of soil characteristics, erosion, soil fertility and land suitability. The research results show that the soil type is Typic Hapludans. Erosion is moderate (19.06-94.41 tons/ha/year) in SMU 1 and 2, high (311.22 tons/ha/year) in SMU 3 and very high (798.04 tons/ha/year) in SMU 4, soil fertility is low with land suitability for potato crop including marginally suitable (S3) and not suitable (N). Fertilization, especially P fertilizer and organic fertilizer as well as making bunds in the direction of the contour, are recommended for the development of potato crops in Pangalengan.
The Effect of Trichoderma on N, P, K Soil and Corn Plants Syamsiyah, Jauhari; Hartati, Sri; Herdiansyah, Ganjar; Maro'ah, Siti; Nurrahma, Rizkia Aufa
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 29, No 3: September 2024
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2024.v29i3.159-166

Abstract

The use of Trichoderma is one effort to manage healthy and environmentally friendly plants. This fertilizer is part of organic fertilizer; which farmers do not widely practice yet. This fertilizer has an impact that can increase nutrients and soil fertility. This study examined the impact of using Trichoderma in combination with NPK fertilizer on soil nutrient, nutrient uptake, and growth of corn plants. A Completely Randomized Block Design consisting nine treatments with three replicates was applied. The treatments were Control (A), standard NPK (Urea 350 kg ha-1, SP-36 200kg ha-1 and KCl 75kg ha-1) (B), ¼ NPK + 5 kg ha-1 Trichoderma (C), ½ NPK + 5 kg ha-1 Trichoderma (D), ¾ NPK + 5 kg ha-1 Trichoderma (E), 1 NPK + 5 kg ha-1 Trichoderma (F), ¾ NPK +1.25 kg ha-1 Trichoderma (G), ¾ NPK +2.5 kg ha-1 Trichoderma (H), ¾ NPK + 3.75 kg ha-1 Trichoderma (I). The results showed that NPK fertilizer accompanied by Trichoderma increased soil total N by 84.21%, available P by 36.25%, and available K by 142.22%. The same treatment also increased corn plants’ N, P, and K nutrients by 52.71%, 106%, and 61.53%. The growth of maize plants from applyingTrichoderma up to 5 kg ha-1 has not reduced the use of NPK fertilizer yet. However, applying Trichoderma could improve soil fertility.
Innovation in paddy pest control: Education and implementation of refugia for sustainable agriculture Mujiyo, Mujiyo; Suntoro, Suntoro; Syamsiyah, Jauhari; Dewi, Widyatmani Sih; Rahayu, Rahayu; Widijanto, Hery; Herawati, Aktavia; Herdiansyah, Ganjar; Hasanah, Khalyfah; Anggita, Akas; Irmawati, Viviana; Romadhon, Muhammad Rizky; Hardian, Tiara; Istiqomah, Nanda Mei
Community Empowerment Vol 10 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.12612

Abstract

Given paddy's status as a staple commodity and primary livelihood in Slogoretno Village, frequently experiencing yield reductions due to pest attacks, this community service activity aimed to educate and implement Integrated Pest Management (IPM) through the planting of refugia plants. The program involved the socialization of local-based refugia concepts, practical planting of perimeter refuge patterns on paddy demonstration plots, and the initiation of agrotourism. The results showed a significant increase in farmers' and the community's knowledge regarding ecological engineering techniques using flowering plants for paddy pest control. Furthermore, these demonstration plots have the potential to become agrotourism objects, which is expected to enhance local welfare and sustainably boost harvest productivity. The implementation of refugia affirms its effectiveness as an IPM innovation supporting sustainable agriculture.