Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar

RIWAYAT KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU DAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TURIKALE Miftahul Jannah; Nadimin Nadimin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2421

Abstract

Chronic Energy Deficiency (KEK) is a condition of experiencing malnutrition, especially in energy and protein that lasts a long time, causing health problems for pregnant women. Intrauterine Growth Retardation (IUGR) occurs due to nutritional deficiency where protein restriction causes growth retardation in the fetus. The adaptive responses that cause malnutrition occurring in utero has long-term consequences associated with adverse developmental health for both mother and child. The purpose of this research was to know the relationship of history of KEK in Mothers with Stunting Incidence in Toddlers in the Work Area of the Turikale Health Center, Maros Regency. This research is an analytical observational study with a cross sectional study design carried out in Pettuadae Village, Turikale District, Maros Regency in June 2021. There are two variables in this study, namely the independent variable, history of KEK and the dependent variable stunting. The collection of data on the history of KEK in mothers was obtained from the Maternal and Child Health (KIA) book and stunting data using secondary data sourced from the EPPGBM big data in February 2021 for 37 children. The population in this study were all 37 stunted children in Pettuadae Village, Turikale District, Maros Regency. The sample uses total sampling. Univariate data analysis to calculate frequency distribution and bivariate analysis using chi square test using SPSS 18 software. There is a relationship between the history of maternal constipation and the incidence of stunting in toddlers. It is expected that pregnant women will increase their nutritional needs during pregnancy so that they can avoid the occurrence of stunting in children and who want to conduct similar research, it is better to discuss other risk factors related to stunting in children and use a larger sample size. Keywords: Dietary habit, KEK, Stunting
PENINGKATAN NILAI GIZI MIKRO KUDAPAN LOKAL MELALUI SUBTITUSI TEPUNG IKAN GABUS UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI SULAWESI SELATAN Nadimin Nadimin; Retno Sri Lestari
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 2 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.491 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i2.1021

Abstract

ABSTRACT Local snacks are used to being consumed by local people, including children under five, but the local cultural products have unbalanced nutritional content, which generally only contains energy sources. On the other hand, in this area also has fish food ingredients such as "cork fish" which are rich in protein and vitamins and minerals. The addition of cork fish flour can produce local food products that contain complete and balanced nutrients for supplementary food for toddlers. This research was carried out to develop local services as a model for improving nutritional status in children under five. The design of the study uses Static group comparison design, which compares the levels of local nutritional nutrients from several concentrations of cork fish meal 0% and 5%. Nutrient content of cork protein fish meal 73.81%, iron 0.9%, zinc 0.42%, calcium 35.38%. Local TIG snacks (cork fish meal) contain 353 mg calcium, pospor 546 mg, iron 9 mg and zinc 4.4 mg every serving. Addition of TIG above 5% can meet micronutrient needs in children under five. Keywords: nutritional value, local snacks, cork fish meal
POLA MAKAN, KEADAAN KESEHATAN DAN SUAPAN ZAT GIZI ANAK BALITA STUNTING DI MONCONG LOE KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN Nadimin Nadimin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.755 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i1.94

Abstract

Sulawesi Selatan terutama di Kabupaten Maros termasuk daerah yang memiliki jumlah balita stunting yang tergolong tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan, keadaan kesehatan dan asupan zat gizi anak balita stunting. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional study menggunakan sampel keluarga yang memiliki anak balita stunting di Kecamatan Moncong Loe Kabupaten Maros. Pengumpulan data pola makan dan keadaan kesehatan anak dilakukan dengan cara wawancara dengan ibu anak balita. Data asupan zat gizi dikumpulkan dengan cara recall 24 jam. Data balita stunting diperoleh melalui pengukuran tinggi badan menurut umur (TB/U). Anak balita mengalami stunting tingkat sangat pendek sebanyak 27,7%, sisanya tergolong pendek (72,3%). Anak-anak  tersebut menerima makanan selain ASI sejak sebelum keluarnya ASI pertama (29,78%), pemberian MP-ASI pertama kebanyakan dilakukan sejak umur 6 bulan (74,47%) dan memiliki susunan hidangan yang seimbang (61,7%). Sebagian besar anak balita mengalami sakit dalam satu bulan terakhir (63,83%) dengan frekwensi yang terbanyak adalah 1 kali (76,67%). Kebanyak anak balita stunting mengalami gejala penyakit infeksi, yaitu batuk, pilek dan demam. Asupan zat gizi anak terutama energi dan zat-zat gizi mikro tergolong kurang, kecuali protein dan vitamin A yang telah memenuhi kecukupan AKG. Frekwensi sakit pada anak balita stunting tergolong tinggi meskipun durasinya hanya sekitar 2-3 hari, dan pola makan anak masih banyak yang tergolong kurang baik terutama dalam hal pemberian makanan prelaktal. Rerata asupan energy dan zat gizi mikro tergolong sangat kurang.Kata kunci: pola makan, kesehatan, asupan zat gizi, stunting
KONSELING GIZI UNTUK MENINGKATKAN ASUPAN GIZI DAN BERAT BADAN IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS DI KELURAHAN ADATONGENG KABUPATEN MAROS Yadlin, Hilda; Nadimin, Nadimin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i2.2961

Abstract

Belakang . Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan pengetahuan gizi sehingga perlu mendapatkan penyuluhan gizi.Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi terhadap asupan gizi dan berat badan ibu hamil KEK. Metode. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan gizi selama dua minggu pada ibu hamil KEK. Sebelum dan sebelum intervensi dilakukan pengukuran asupan gizi, energi, protein, lemak, karbohidrat, dan berat badan. Metode recall 24 jam menentukan asupan nutrisi, timbangan digital menentukan berat badan, dan analisis data menggunakan uji-t dua sampel berpasangan.Hasil. Asupan zat gizi meningkat sebelum dan sebelum penyuluhan gizi yaitu energi 116 kkal, protein 10 gram, karbohidrat 24 gram, dan lemak 8 gram. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan asupan gizi ibu hamil sebelum dan sebelum penyuluhan gizi, baik energi (p=0,514), protein (p=0,611), karbohidrat (p=0,098), dan lemak (p=0,611). 0,327). Ada perbedaan berat badan ibu hamil sebelum dan sebelum penyuluhan gizi. Kesimpulan. Pelaksanaan penyuluhan gizi selama dua minggu belum mampu meningkatkan asupan gizi sampai kebutuhan gizi terpenuhi, namun dapat meningkatkan berat badan ibu hamil KEK. 
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN KEBIASAAN MENGONSUMSI FAST FOOD PADA REMAJA DI KOTA MAKASSAR Nadimin, Nadimin; Lydia Fanny, Lydia Fanny; Annisa Nurmagfira T, Annisa Nurmagfira T
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.3277

Abstract

Latarbelakang. Tingkat penggunaan media sosial khususnya di kalangan remaja sangat tinggi. Di sisi lain, remaja juga memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengkonsumsi fast food. Objektif . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi penggunaan media sosial dengan kebiasaan konsumsi fast food pada remaja di Kota Makassar.Metode . Penelitian ini merupakan survei cross-sectional dengan menggunakan kuesioner online. Ukuran sampel adalah 253 remaja berusia 12-21 tahun yang bertempat tinggal di Kota Makassar, yang direkrut secara online. Frekuensi penggunaan media sosial dikumpulkan melalui kuesioner online, sedangkan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dinilai menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil . Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang sering menggunakan media sosial umumnya rendah (36,4%). Instagram adalah platform media sosial yang paling banyak digunakan (87,7%), dengan informasi terkait makanan yang sering diakses (75,9%). Kebiasaan konsumsi fast food secara umum tergolong jarang (56,5%). Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi penggunaan media sosial dengan kebiasaan konsumsi fast food (p=0,035).Kesimpulan . Remaja yang sering menggunakan media sosial cenderung memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengkonsumsi makanan cepat saji