Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Kapasitas Masyarakat dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Tahun 2018 Annisa, Aulia; Setyowati, Dewi Liesnoor
Edu Geography Vol 7 No 1 (2019): Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v7i1.30138

Abstract

This study aims to describe the capacity of the community to deal with landslides and analyze disaster risk reduction efforts that have been carried out in the Village of Tempur Keling District Jepara Regency. The population in this study amounted to 1233 families in the village of Tempur with a sample of 92 families. The sample collection method used is simple random sampling. Data collection tools and techniques used are tests, questionnaires, interviews and documentation. Data analysis techniques use descriptive analysis and frequency distribution. The results of the study indicate that community capacity is distinguished based on mitigation capacity, preparedness capacity, and survival capacity. Mitigation capacity in Desa Tempur tends to be quite good with an average percentage of 70,21%. Capacity to readiness tends to be very agreeable in the face of landslides with an average percentage of 54%. Whereas the capacity for survival is distinguished by economic, social, structural, and cultural adaptation strategies. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor dan menganalisis upaya pengurangan risiko bencana yang telah dilakukan di Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1233 KK di Desa Tempur dengan sampel 92 KK. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Alat dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah test, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskripsi dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas masyarakat dibedakan berdasarkan kapasitas mitigasi, kapasitas kesiapan, dan kapasitas bertahan hidup. Kapasitas mitigasi di Desa Tempur cenderung cukup baik dengan rata-rata persentase 70,21%. Kapasitas terhadap kesiapan cenderung ke sikap sangat setuju dalam menghadapi bencana tanah longsor dengan rata-rata persentase 54%. Sedangkan kapasitas bertahan hidup dibedakan berdasarkan strategi adaptasi ekonomi, sosial, struktural, dan kultural.
Konflik Tokoh Utama dalam Autobiografi Rissa: Sebuah Pilihan Hidup Karya Larissa Chou Annisa, Aulia; Burhanudin, Dudung; Elmustian, Elmustian
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konflik-konflik yang dialami oleh tokoh utama dalam autobiografi Rissa: Sebuah Pilihan Hidup Karya Larissa Chou. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah autobiografi Rissa: Sebuah Pilihan Hidup Karya Larissa Chou. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penyimpulan dan verification. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan peristiwa-peristiwa yang menggambarkan tentang adanya konflik yang dialami oleh tokoh utama Rissa dalam autobiografi Rissa: Sebuah Pilihan Hidup karya Larissa Chou. Konflik-konflik tersebut terdiri atas konflik interindividu, konflik antarindividu, dan konflik antarkelompok sosial.
Determinan Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Di Rw 06 Kelurahan Air Jamban Kota Duri: Determinants of Community Compliance with Health Protocols In the Prevention of Covid-19 in Rw 06, Kelurahan Air Jamban Kota Duri Annisa, Aulia; Alamsyah, Agus; Priwahyuni, Yuyun; Gloria Purba, Christine Vita; Ikhtiyaruddin, Ikhtiyaruddin
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.295 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.555

Abstract

Kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19 adalah ketika seseorang mampu menerima arahan dari pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan guna memutus rantai penularan COVID-19. Peneliti akan meneliti di RW 06 Kelurahan Air Jamban, yang merupakan wilayah yang angka kejadian kasus tertinggi terjadinya COVID-19. Penyebab tingginya kasus COVID-19 di wilayah ini dikarenakan masyarakat kurang patuh terhadap protokol kesehatan yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian COVID-19. Terdapat jumlah masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan sebesar 35,1%, sedangkan 64,9% yang patuh terhadap protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19 di RW 06 Kelurahan Air Jamban Kota Duri. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi yang akan diteliti yaitu masyarakat RW 06 Kel. Air Jamban sebanyak 686 responden dengan sampel berjumlah 171 responden menggunakan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian dilakukan di RW 06 Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi kepatuhan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID- 19 sebesar 64,9%. Determinan yang ada hubungan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19 adalah motivasi (p value = 0,002) dengan POR 95% CI 2,889 (1,506-5,542), pendidikan (p value = 0,003) dengan POR 95% CI 3,201 (1,533-6,687), sikap (p value = 0,011) dengan POR 95% CI 2,421 (1,267-4,626), jenis kelamin (p value = 0,020) dengan POR 95% CI 2,269 (1,180- 4,362), pengetahuan (p value = 0,049) dengan POR 95% CI 2,000 (1,053-3,800). Disarankan kepada RW 06 Kelurahan Air Jamban untuk dapat meningkatkan sosialisasi ataupun penyuluhan kepada masyarakat pentingnya menambah pengetahuan dan wawasan serta informasi terkait pentingnya patuh terhadap protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. Compliance with the COVID-19 health protocol is when a person is able to receive directions from the government to comply with the health protocols that have been set in order to break the chain of transmission of COVID-19. Researchers will conduct research in RW 06, Air Jamban Village, which is the area with the highest number of cases of COVID-19. The reason for the high number of COVID-19 cases in this region is that the community does not comply with health protocols, namely the lack of public knowledge about the prevention and control of COVID-19. There are 35.1% of people who do not comply with health protocols, while 64.9% are obedient to health protocols. This study aims to determine the determinants of compliance with health protocols as an effort to prevent COVID-19 in RW 06, Air Jamban Village, Duri City. This type of research uses quantitative research with cross sectional design. The population to be studied is the community of RW 06 Kel. Air Latrine as many as 686 respondents with a sample of 171 respondents using simple random sampling technique. The research location was carried out in RW 06, Air Jamban Village, Mandau District in 2021. The results of this study showed the proportion of compliance with health protocols as an effort to prevent COVID-19 was 64.9%. Determinants that have a relationship with adherence to health protocols as an effort to prevent COVID-19 are motivation (p value = 0.002) with POR 95% CI 2.889 (1.506-5.542), education (p value = 0.003) with POR 95% CI 3.201 (1.533 -6.687), attitude (p value = 0.011) with POR 95% CI 2,421 (1,267-4.626), gender (p value = 0.020) with POR 95% CI 2,269 (1,180- 4,362), knowledge (p value = 0,049) with a POR of 95% CI 2,000 (1,053-3,800). It is suggested to RW 06 Air Jamban Village to be able to increase socialization or outreach to the community the importance of adding knowledge and insight as well as information related to the importance of complying with health protocols during the COVID-19 pandemic.
Comparison Between the Image Information of T2WI FLAIR Sequences and TSE T2WI Axial Slice Brain MRI Examination with Cases of Intracranial Tumors Annisa, Aulia; Mesra, Yuni; Hasan, Dody Pratama
Journal of Social Work and Science Education Vol. 4 No. 3 (2023): Journal of Social Work and Science Education
Publisher : Yayasan Sembilan Pemuda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52690/jswse.v4i3.458

Abstract

This study aims to determine the most optimal results of image information generated from the two sequences, especially for diagnosing intracranial tumors. This type of research is an experiment. The research was conducted with an MRI 3 Tesla in the Radiology Installation. The data is in the form of 20 MRI Brain images from the T2WI TSE and T2WI FLAIR sequences with cases of intracranial tumors. Image evaluation from the qualitative aspect was obtained from respondents’ assessments which were analyzed by Wilcoxon different tests and cross-tabulation. While the quantitative assessment is obtained from the measurement of the Signal Noise Ratio (SNR) and analyzed by the Paired T-Test. Based on the results of the study, Ho was rejected and Ha was accepted, which means that there is a difference in image information between the T2WI TSE sequence and the T2WI FLAIR sequence on the axial section of the MRI Brain examination in cases of intracranial tumors with a p-value = 0.034 (p <0.05). The T2WI TSE sequence can show good intensity and tumor boundaries, while the FLAIR T2WI sequence can show edema around the tumor well, while white matter and gray matter lesion assessments show no significant difference between the two sequences. The results of the SNR measurements showed that the Signal Noise Ratio (SNR) value of the T2WI TSE sequence was higher than that of the FLAIR T2WI sequence.
ANALISIS PERILAKU PEMANFAATAN POSBINDU PTM REMAJA DI SEKOLAH SEBAGAI DETEKSI DINI RISIKO HIPERTENSI PADA REMAJA (STUDI KASUS DI SMA X KOTA SEMARANG) Annisa, Aulia; Suryoputro, Antono; Widjanarko, Bagoes
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37183

Abstract

Penyakit Hipertensi adalah salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dimana hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi sekarang telah merambat hingga usia remaja. Salah satu intervensi yang dilakukan pihak Puskesmas saat ini adalah melalui kegiatan Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Remaja yang juga menjadi cara untuk mendeteksi dini suatu risiko hipertensi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pemanfaatan Posbindu PTM Remaja di sekolah sebagai deteksi dini risiko hipertensi pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional-study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan (r value = 0,001), sikap (r value = 0,000), keyakinan (r value = 0,000), dukungan guru (r value = 0,012), dukungan teman (r value = 0,025) dan dukungan petugas kesehatan (r value = 0,000) dengan perilaku pemanfaatan Posbindu PTM remaja di sekolah sebagai deteksi dini risiko hipertensi pada remaja. Kesimpulan pada penelitian ini yakni adanya kegiatan Posbindu PTM Remaja di sekolah merupakan kegiatan yang sangat efektif dalam pemantauan status kesehatan untuk mengendalikan kejadian Penyakit Tidak Menular dan juga sebagai salah satu cara deteksi dini risiko hipertensi pada remaja. Adanya peningkatan pengetahuan serta dukungan dari berbagai pihak khususnya dilingkungan sekolah yaitu dukungan guru, dukungan teman dan petugas kesehatan dari Puskesmas dilingkungan sekolah serta bagi siswa itu sendiri.
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN K1 IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DURIAN BUNGKUK TAHUN 2024 Annisa, Aulia; Rafidah, Rafidah; Laili, Fitria Jannatul; Hipni, Rubiati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i1.10305

Abstract

K1 visit is an essential component in Antenatal care for early detection of pregnancy risks. At Durian Bungkuk Health Center, K1 coverage remains below the national target. Objective: To analyze the relationship between age and parity with K1 visits among pregnant women. Method: A quantitative study with a cross-sectional approach involving 188 second and third-trimester pregnant women. Sampling was conducted using total sampling technique. Data were analyzed using Chi-Square test. Results: There were significant relationships between age (p=0.013) and parity (p=0.004) with K1 visits. Pregnant women in the non-risk age group (20-35 years) had a K1 visit rate of 76.3%, while the non-risk parity group (2-3 children) had 79.8%. Conclusion: Age and parity have significant relationships with K1 visits, where pregnant women with non-risk age and parity demonstrate higher compliance with K1 visits. Kunjungan K1 merupakan komponen penting dalam pelayanan antenatal untuk mendeteksi dini risiko kehamilan. Di Puskesmas Durian Bungkuk, cakupan K1 masih berada di bawah target nasional. Tujuan: Menganalisis hubungan antara umur dan paritas dengan kunjungan K1 ibu hamil. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional melibatkan 188 ibu hamil trimester II-III. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara umur (p=0,013) dan paritas (p=0,004) dengan kunjungan K1. Ibu hamil kelompok umur tidak berisiko (20-35 tahun) memiliki tingkat kunjungan K1 sebesar 76,3%, sedangkan kelompok paritas tidak berisiko (2-3 anak) sebesar 79,8%. Kesimpulan: Umur dan paritas memiliki hubungan signifikan dengan kunjungan K1, di mana ibu hamil dengan umur dan paritas tidak berisiko menunjukkan kepatuhan kunjungan K1 yang lebih tinggi.
PELATIHAN BAHASA INGGRIS MELALUI KEGIATAN BUDAYA DAN PARIWISATA LOKAL BAGI SISWA SMA Indrapuri, R.Sri Ayu; Annisa, Aulia; Tonis, Marian; Al Fatih, M. Radhit
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/diklatreview.v8i3.1944

Abstract

Abstract: Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keterampilan yang semakin penting dalam era globalisasi saat ini. Bahasa Inggris tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi internasional, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk mengakses pengetahuan, teknologi, dan budaya dari seluruh dunia. Namun, pembelajaran bahasa Inggris di sekolah sering kali terbatas pada teori dan kurang memberikan pengalaman praktis yang menarik bagi siswa. Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya dan memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Kekayaan budaya dan pariwisata lokal ini belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif di sekolah. Oleh karena itu, mengintegrasikan pembelajaran bahasa Inggris dengan kegiatan budaya dan pariwisata lokal dapat menjadi pendekatan yang inovatif dan efektif.Program pengabdian masyarakat "Pelatihan Bahasa Inggris Melalui Kegiatan Budaya dan Pariwisata Lokal bagi Siswa SMA" bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa melalui interaksi langsung dengan budaya dan pariwisata lokal. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan menarik, sehingga siswa tidak hanya belajar bahasa Inggris secara teoritis, tetapi juga melalui pengalaman praktis yang nyata. Luaran yang diharapkan dalam Pkm ini yaitu dapat mempublikasikan hasilnya dalam berntuk artikel ilmiah pada jurnal bereputasi. English language proficiency is an increasingly important skill in today's era of globalization. English not only functions as a means of international communication, but also opens up opportunities for young people to access knowledge, technology, and culture from around the world. However, English language learning in schools is often limited to theory and lacks interesting practical experiences for students. Indonesia is rich in cultural diversity and has extraordinary tourism potential. This wealth of local culture and tourism has not been fully utilized as an effective learning medium in schools. Therefore, integrating English language learning with local cultural and tourism activities can be an innovative and effective approach. The community service program "English Language Training Through Local Cultural and Tourism Activities for High School Students" aims to improve students' English skills through direct interaction with local culture and tourism. This program is designed to provide a contextual and interesting learning experience, so that students not only learn English theoretically, but also through real practical experiences. The expected output in this PKM is to be able to publish the results in the form of scientific articles in reputable journals.
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA GERAKAN SIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DOA BANGSA Annisa, Aulia; Firdaus , Muhammad; Fariuzi; Dara Dwi Oktaviyanti; Anisya Fitri; Melfi Amanda; Salwa Innasya Sugesty
Awal Bros Journal of Community Development Vol 5 No 2 (2024): Awal Bros Journal of Community Development
Publisher : LPPM Universitas Awal Bros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54973/abjcd.v5i2.509

Abstract

Oral health is an important aspect in maintaining quality of life, especially from an early age. Good and proper dental care habits play a major role in preventing various oral health problems. Preschool children still do not understand the importance of maintaining oral hygiene, teeth and mouth must be kept clean because germs can enter the oral cavity. Disorders that often occur in the teeth and mouth are damage to the hard tissue of the teeth which is often called dental caries. Oral health promotion is a process of providing information that arises on the basis of oral health needs that aim to produce good oral health and improve the standard of living. In oral health promotion, individuals gain experience or information through various oral health promotion media. Counseling is primarily aimed at groups vulnerable to oral health disorders, namely kindergarten children. Oral health counseling activities and proper toothbrushing movements for kindergarten children aim to increase awareness and knowledge from an early age about the importance of good oral care. This counseling was carried out at Doa Bangsa Kindergarten with a fun and easy-to-understand approach for children, using visual media such as pictures, videos, and educational games. In addition, children are taught the correct toothbrushing technique through live demonstrations by health worker students, accompanied by explanations about the benefits of maintaining dental hygiene for overall health. Dental and oral health education for children is very important because at that age their teeth grow.
Prosedur Penatalaksanaan Computed Tomography (CT Scan) Os. Cruris Dengan Klinis Suspect Tumor Di Unit Radiologi Annisa, Aulia; Syahputra, M. Syawal
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i1.17650

Abstract

Computed Tomography (CT) Scan is one of the X-ray diagnostic modalities that utilizes X-rays to display cross-sectional slices of the body on a computer screen. One of the CT Scan examinations is a lower extremity CT Scan. One of the parameters in a CT Scan is Slice Thickness. The slice thickness value will affect the quality of the CT scan image. In general, thick images will have less detail than thin images. In previous journals, slice thicknesses of 1-2 mm were used, while the results of observations in this study used 3 mm. The purpose of this study was to determine the CT Scan Procedure for Cruris with Clinical Tumor Suspects.The type of research used in this study is descriptive qualitative research with a case study approach. Data collection was carried out through observation, interviews, and documentation. The research time started from October 21 to November 30, 2024. The results of the study of the CT Os Cruris examination procedure for parameters using the selected axial slice thickness were 3 mm and 1 mm for sagittal and coronal sections.
Keselamatan Radiasi Pada Area X-Ray Security Scanner di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Angella, Shelly; Annisa, Aulia; Purnamasari, Devi; Sri Ayu Indrapuri, R; Bisra, Marido; Yoshandi, T.Mohd
Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : SMART SCIENTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70427/smartdedication.v1i2.75

Abstract

Keselamatan radiasi di bandara tidak hanya penting untuk melindungi kesehatan petugas dan masyarakat, tetapi juga untuk memastikan operasional bandara berjalan dengan lancar dan aman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan radiasi bagi petugas dan masyarakat di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II.. Dengan memastikan keselamatan radiasi, risiko ini dapat diminimalisir untuk petugas bandara di area rekonsiliasi dan check-in. Paparan radiasi dari sistem fluoroskopi bagasi dapat berisiko bagi kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Paparan radiasi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan ringan hingga penyakit serius seperti kanker. Kegiatan ini melibatkan pengamatan awal, pengukuran dosis radiasi, dan analisis data. Tahap awal dilakukan pengamatan untuk mengidentifikasi titik-titik dengan potensi paparan radiasi tinggi. Pengukuran dosis radiasi dilakukan pada petugas yang bekerja di area rekonsiliasi dan check-in menggunakan pendose selama periode tertentu. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa rata-rata dosis paparan radiasi harian yang diterima oleh petugas di area rekonsiliasi adalah 0 mSv dan di area check-in adalah 0 mSv. Dosis yang diterima berada dalam batas aman yang ditetapkan oleh regulasi nasional dan internasional. Analisis data menunjukkan bahwa meskipun paparan radiasi berada dalam batas aman, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan radiasi.