Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan, ditandai oleh ketidakselarasan antara pertumbuhan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja, yang menjadi tantangan serius bagi pembangunan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kabupaten (UMK), dan Tingkat Pendidikan terhadap permintaan tenaga kerja. Menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatori, penelitian ini mengolah data panel dari empat kabupaten (Gowa, Maros, Pangkep, dan Bone) selama periode 2014-2023. Populasi dan sampel mencakup seluruh data agregat tahunan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data dianalisis menggunakan regresi data panel dengan model Random Effect Model (REM) yang diestimasi melalui perangkat lunak E-Views 12, didahului dengan uji asumsi klasik (multikolinearitas dan heteroskedastisitas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB dan Tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan tenaga kerja, sementara UMK berpengaruh negatif dan signifikan. Secara simultan, ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan, dengan koefisien determinasi (Adjusted R-squared) sebesar 73.33%, yang berarti model ini memiliki daya prediksi yang baik. Kesimpulannya, pertumbuhan ekonomi dan kualitas SDM merupakan pendorong utama permintaan tenaga kerja, sedangkan kenaikan UMK dapat menjadi faktor penghambat.