Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL “ITBT” SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU SMK Sujatmiko, Hardo; Sumaryanto, Totok; -, Kardoyo
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keefektifan dan kevalidan model pelatihan Integrated Technology-Based Training (ITBT) . Metode penelitian ini menggunakan pendekatanResearch and Development . Uji coba model pelatihan menggunakanPre-Experimental Design denganOne Group Pretest-Posttest Design. Data dianalisis dengan menggunakan  statistik uji-t berpasangan (Paired Samples  t-test). Hasil uji diperoleh (1) keefektifan model yang ditinjau dari 5 aspekpelatihan yaitu aspek model pelatihan, aspek program pelatihan,  aspek bahan ajar pelatihan,aspek instruktur pelatihan dan aspek sarana prasarana pelatihan menunjuk pada kategori sangatbaik, (2) keefektifan model dengan membandingkan antara hasilpre-testdanpost-test padakompetensi membuat media pembelajaran berbasis Android.Validasi model  dilakukan oleh ahlidan praktisi. Disimpulkan bahwa model efektif dan valid dalam peningkatan kemampuan gurudalam membuat media pembelajaran berbasis Android
JEMEK SUPARDI: BERPOLITIK MELALUI KARYA PANTOMIM sabri, indar; Jazuli, Muhammad; Sumaryanto, Totok; Abdillah, Autar
GETER Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v2n1.p46-54

Abstract

Keterlibatan seniman di dunia politik sebagai legislatif sejak era reformasi di Republik Indonesia kian marak. Keberadaan seniman dianggap representatif sebagai salah satu perwakilan dari masyarakat oleh partai politik, keterlibatan seniman dalam dunia politik peraktis terkadang menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kesenimannya itu sendiri. “Seni yang terlibat”dapat diartikan sebagai seni yang memiliki garis lurus yang tegas antara karya dan laku atau menciptakan  karya yang bertema politik, sedangkan kehidupan peraktis sehari-hari seniman justru apolitis. Jemek Supardi merupakan salah satu seniman yang banyak menciptakan karya-karya bertemakan politik namun tidak terjun dalam dunia politik praktis. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka, dokumen dan wawancara yang dipaparkan secara diskriptif. hasil yang didapat adalah sejak Indonesia memasuki era reformasi 1997 hingga saat ini, Jemek Supardi banyak menciptakan karya-karya yang bertemakan politik.Kata kunci : Jemek Supardi, Pantomim, Politik
NILAI BUDAYA PERTUNJUKAN MUSIK TERBANGAN PADA MASYARAKAT SEMENDE Septiana, Opta; Sumaryanto, Totok; Cahyono, Agus
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbangan sebagai musik pengiring nyanyian yang berisi tentang pujian kepada Nabi Muhammad Saw untuk mengingatkan dan memberikan nasihat yang baik kepada pelaku maupun penonton. Pertunjukan musik terbangan dikemas sesuai dengan aturan adat istiadat masyarakat Semende sehingga tercermin nilai-nilai budaya pada setiap aktivitas sebelum pertunjukan, pada saat pertunjukan dan setelah pertunjukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami nilai budaya yang terkandung dalam pertunjukan musik terbangan pada prosesi pernikahan adat tunggu tubang masyarakat Semende. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode kualitatif dan pendekatan Antropologi Seni. Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber primer dan sekunder dengan teknik perngumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan memverifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya tercermin dalam pertunjukan musik terbangan tercermin ketika manusia berhubungan dengan lima aspek yaitu tuhan, manusia, alam, kerja dan waktu sehingga menghasilkan nilai religi, tanggung jawab, gotong royong, solidaritas, nilai ekonomi dan nilai cinta budaya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi masyarakat kedepannya.
Busana Aesan Gede dan Ragam Hiasnya sebagai Ekspresi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Palembang Shanie, Arsan; Sumaryanto, Totok; Triyanto, Triyanto
Catharsis Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v6i1.17031

Abstract

Busana dan Ragam hias Aesan Gede merupakan simbol budi pekerti dari kebudayaan dan kebesaran masyarakat Palembang. Busana Aesan Gede harus tetap mempertahankan eksistensinya agar nilai-nilai yang terkandung di dalam ragam hias masih dapat terjaga. Nilai-nilai yang disampaikan melalui simbol visual yang terdapat pada ragam hias busana Aesan Gede memiliki pesan moral budi pekerti, yang menjaga keselarasan dan keseimbangan hidup antar manusia dengan alam sekitar dan dengan Sang Pencipta. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana bentuk, fungsi dan nilai-nilai budaya dalam busana dan ragam hias Aesan Gede pada upacara adat perkawinan Palembang, Nilai-nilai apa yang terkandung dalam busana dan ragam hias Aesan Gede dalam upacara adat perkawinan Palembang. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan interdisiplin. Fokus penelitian dan data yang dikumpulkan berkaitan dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Prosedur analisis data dengan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjunkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, bentuk busana dan ragam hias Aesan Gede didominasi dengan motif hias tumbuh-tumbuhan, dan motif hias geometris. Kedua, ragam hias Aesan Gede memiliki fungsi murni estetis dan fungsi simbolis, Ketiga, nilai yang terkandung dalam busana Aesan Gede dan ragam hiasnya yaitu nilai yang berhubungan dengan keTuhanan, nilai yang berhubungan dengan sesama manusia, dan nilai yang berhubungan dengan tingkah laku. Aesan Gede symbolizes the character of the culture and greatness of Palembang communities. The existence of Aesan Gede traditional costume needs to always be maintained. It aims to keep the values of the ornamental variety itself. The values which are implicitly showed by Aesan Gede visual symbols are manners which maintain the harmonious relationship between humans and their nature and God. The research questions of this research are form, function and culture values contained in a fashion motif and Aesan Gede customary marriage ceremonies of Palembang comunities. The method used in this research was interdisciplinary qualitative which focused on the gained data related to the research problems. The techniques of the data collection were observations, interview, and document study. The procedures of data analysis were reduction, data collection, and summarizing. The validity of the data using the triangulation methods.The research result revealed these following findings. First, the variety forms of Aesan Gede are dominated by plant-motif and geometric-lined motif. Second, the variety forms of Aesan Gede have various functions. They are esthetic function, and symbolic function. Third, the values consisted in Aesan Gede are religious values, humanistic values, and behavioral values. The researchers recommended three suggestions.
Form, Structure of Music in Magic Genjring Art at Randusanga Kulon Village, Brebes District, Brebes Regency Prasetyo, Nandhy; Sumaryanto, Totok; Sunarto, Sunarto
Catharsis Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v8i3.32823

Abstract

Magic Genjring is an art handed down from generation to generation in Randusanga Kulon Village, Brebes District, Brebes Regency. However, in 1968 this art experienced changes that could be considered very significant. So that researchers are very interested in analyzing the shape, structure of this musical art and find out the function of each instrument used. The method used in this research is qualitative descriptive, with an interdisciplinary approach to sociology and music science. While the data collection technique used observation, interviews, and document studies, the validity technique itself used triangulation, the data analysis technique is collecting the data from observations, interviews, and documentation, then it is reduced to sorting the data that supports the research until finally concluded. The results of the analysis of the shape of the musical structure are described as follows: the magic Genjring song consists of 4 motifs, 2 phrases (both question and answer sentences), the song starts from the 6th chord with Do = C, ie (am), with progress to the chord ii (dm). The beat or beat value uses ¾, then changes in the middle of the song to 4/4 in the 9th to 10th bar with percussion accent markers and changes 2/4 until returning to the initial sukat ¾. One of the factors that caused the change in shape, the structure of the music was due to the provision of extensive improvisation so that no patent standard. The results of this study are expected to become a serious concern, especially for senior artists, so that in the future it can be easier to reduce the next generation related to music because they already have a grip. Appreciation from related agencies and residents as art owners.
The Compotition And Function of Heo Musical Instrument at Feotnai Insana Studio Regency of North Central Timor, East Nusa Tenggara Province Amasanan, Yohanes Devriezen; Sumaryanto, Totok; syakir, Syakir
Catharsis Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v8i3.34680

Abstract

Heo is a traditional musical instrument typical of the people of Timor, especially the Dawan Tribe, Insana District, East Nusa Tenggara, which is used as an accompaniment to dances, songs, and poems.One of the studio that still maintains this instrument specifically in its composition and function is the Feotnai Insana Studio. This study examines and analyzes the composition of the Heo musical instrument in Sanggar Feotnai Insana and its functions in society. The method used in this research is qualitative method. The technique of collecting data using observation, interview, document study techniques. The data validity technique uses triangulation methods / techniques. Data analysis techniques use the theory of music composition and the function of music in society. The results of this study obtained facts in the composition of the heo musical instrument playing: Allegretto Tempo: 106 bpm, the time signature using a 2/4 beat,the rhythmplayed using a Tamburwith a Timorese rhyme, the melody played by the Heo and Fekoo and harmony played by the Leko Boko by using the C chord. The benefits of this study can expand the reader's perspective on the traditional music of the Dawan Tribe, Heo and provide information about the composition of the Heo musical instrument in the community which also supports Heo's existence.
IMPLEMENTASI KURIKULUM SEKOLAH BERBASIS LINGKUNGAN DI SD CAHAYA NUR KABUPATEN KUDUS Binedikta, Sri Lestari; Sumaryanto, Totok; Kardoyo, Kardoyo
Educational Management Vol 4 No 2 (2015): December 2015
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi pendidikan lingkungan hidup di Indonesia diberlakukan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Sekolah Berbudaya Lingkungan, yang sampai sekarang belum dilaksanakan secara maksimal karena minimnya pengetahuan tentang lingkungan hidup dan keterbatasan sumber daya manusia .  Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendiskripsikan dan menganalisis Pendidikan Lingkungan Hidup, (2) Mendeskripsikan dan menganalisis pendidikan lingkungan hidup yang terintegrasi dengan pelajaran lain, (3) Mengimplementasikan pembiasaan peduli terhadap lingkungan hidup. Penelitian  menggunakan metode deskriptif  kualitatif dengan rancangan studi kasus. Sumber data dari informan, dokumen dan penelitian di lapangan. Teknik pengumpulan data dengan : wawancara, obsevasi, studi dokumen, Analisis data interaktif, kebsahan data menggunakan trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kurikulum SD Cahaya Nur  disusun oleh Tim Penyusun yang terdiri dari kepala sekolah, guru, komite Sekolah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran dan ditambah dengan Kurikulum Berbasis Lingkungan yang diimplementasikan  dalam Pendidikan Lingkungan Hidup, (2) Diintegrasikan dalam pelajaran lain. (3) Pembiasaan peduli lingkungan hidup: (a) Pemanfaatan sampah, (b) pengelolaan lahan, (c) Jumat bersih Sabtu menanam, (d) hemat energi, (e) mengurangi penggunaan plastik. (f) ramah lingkungan, (g) kantin sehat. Saran yang diberikan agar guru menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini dan memanfaatkan lingkungan sebagai sarana belajar.  
Implementation of Integrated Quality Management in Improving The Quality of Education At Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum Burhanudin, Moch Arif; Sumaryanto, Totok; Subagyo, Subagyo
Educational Management Vol 7 No 1 (2018): June 2018
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In recent years, there has been an increase in the number of students and achievements in both academic and non-academic fields. This happens allegedly because the agency has made management changes by applying TQM. The purpose of this research was to investigate: 1) application of TQM, 2) quality of school service. This research used descriptive qualitative research approach. This research was conducted in MA Raudlatul Ulum Guyangan Pati. The subject of research as a responsible source was the head of the madrasah. While the research informants were teachers, students, guardians, board members and madrasah committee. Data collection techniques are participant observation, interview, and documentation. The validity checks of the research data were obtained by triangulation of sources and methods. While data analysis techniques used interactive model analysis that includes: data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the research can be summarized as follows: (1) Quality management system when viewed from TQM elements which include: (a) focus on the customer; (b) improvement on quality; (c) teamwork cooperation; have implemented quality management. (2) Improving the quality of school services is made by drawing up a strategic plan embodied in a development plan that contains the vision, mission and objectives and strategic programs of the school as well as the clear division of tasks. Learners are well served to start the learning process in the classroom or outside the classroom. For instance, by praying dhuha prayer, five-time prayers, and extracurricular activities. Thus the quality of the madrasah service is satisfactory.
An Integrated Guidance Model For Pastor Candidates In Santo Vincetius Boarding High School Blitar Widyanto, Rob Tri Budi; Sumaryanto, Totok; Budi Utomo, Cahyo
Educational Management Vol 8 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Integrated guidance model between IQ, EQ and SQ are essential to produce the quality of next generation. Here, the author examines the Seminary of St. Vincent High School Blitar that has specificity in terms of an integrated development model of IQ, EQ and SQ. This study aims to gain a real picture of the integrated high school guidance model is based on stages of planning, organizing, implementation, and evaluation. This study used a qualitative approach with case study design. Techniques used to conduct the data such as interviews, observation and documentation. Analysis and data management is done by: data reduction, data presentation and verification of data. To ensure validation of the data it uses triangulation, namely: triangulation of data sources. The results of this study addressed that: 1) Development planning has been carried out based assessment company needed guidance. 2) The organization has done well through the establishment of organizational structure and establishment of authority and responsibility. 3) The implementation has been done procedurally by stipulation curriculum and budget amounts 4) evaluation has been carried out with good effective evaluation of the level of reaction, the rate of learning, behavioral level, and the level of impact.
Thematic Learning Strategy of Teacher to Slow Learners in Inclusive Elementary School Melyana Fitri, Rila; Sumaryanto, Totok; Rifa’i RC3, Achmad
Educational Management Vol 8 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is: to describe the teacher's strategy in developing thematic learning media for students with special needs, slow learner; to describe the implementation of thematic learning models in slow learner students; to describe the implementation of thematic learning assessment in slow learner students. This study uses a case study qualitative approach. The source of the data is from the teacher who teaches the slow leaner students, while the data regarding the strategies used by the teacher was obtained from some information with interview techniques, observation and documentation studies. The validity of the data is by triangulation of data sources and methods. The results of this study are as follows: the teacher's strategy in compiling thematic learning media in slow learner students is the same as regular students namely referring to the 2013 Curriculum; the implementation of thematic learning models in slow learner students in principle is the same as regular students by applying various learning models but for slow learner students there is special assistance; and the assessment of thematic learning in slow learner students is the same as regular students covering aspects of attitudes, knowledge and skills.