Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN TEORITIS SINTESIS ISOPULEGIL ASETAT DARI R-(+)-SITRONELAL DIKATALISIS 〖Zr〗^(4+)-ZEOLITE BETA METODE DFT/B3LYP Natanael, Natanael; Cahyono, Edy; Sudarmin, Sudarmin
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sitronelal merupakan senyawa monoterpena yang mempunyai gugus aldehida, ikatan rangkap dan rantai karbon yang memungkinkan untuk mengalami reaksi siklisasi asetilasi. Sitronelal dapat dapat mengalami reaksi siklisasi-asetilasi dengan katalis homogen maupun katalis heterogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mekanisme reaksi siklisasi-asetilasi sitronelal dengan katalis -zeolite beta melalui perhitungan komputasi menggunakan metode DFT B3LYP dengan himpunan basis STO3G dalam program Gaussian 03W. Pada penelitian ini dilakukan optimasi geometri terhadap tiap spesi reaksi siklisasi-asetilasi sitronelal. Penelitian ini menggunakan metode DFT/B3LYP dengan himpunan basis STO3G dalam program Gaussian 03W. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 3 keadaan transisi dan 2 hasil antara dalam mekanisme reaksi siklisasi-asetilasi sitronelal. Diketahui juga bahwa energi pembentukan pada hasil antara 2 untuk isopulegil asetat lebih tinggi dibanding neoisopulegil asetat, untuk produk akhir isopulegil asetat energi pembentukan lebih rendah dibanding neoisopulegil asetat.
Metode Star Skeletonization untuk Menghitung Jumlah Pejalan Kaki pada Citra Natanael, Natanael; Wardani, Ken Ratri
Jurnal Telematika Vol. 11 No. 1 (2016)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v11i1.138

Abstract

Menghitung pejalan kaki secara otomatis, dilakukan dengan mendeteksi dan menganalisis objek-objek yang terlihat bergerak. Masalah yang ada jika dua orang atau lebih berjalan berdekatan dan menempel,  orang dalam keadaan diam ditempat atau duduk, dan ketika objek yang bergerak bukan saja pejalan kaki tetapi orang naik sepeda, mobil, atau objek bukan pejalan kaki lainnya. Metode Star Skeletonization diterapkan untuk mengenali objek pejalan kaki berdasarkan 3 dan 5 garis yang ditentukan. Pra pemrosesan yang dilakukan background subtraction untuk mendapatkan objek bergerak, opening untuk menghilangkan noise, closing untuk menghilangkan celah pada objek, dan ekstraksi border untuk mendapatkan segmentasi objek. Hasil pengujian nilai threshold 5, structuring elemen berbentuk rect 3x3 untuk proses opening, structuring elemen berbentuk rect 5x5 untuk proses closing, dan Star Skeletonization tiga garis memberikan hasil terbaik untuk pengenalan pejalan kaki. Hasil pengujian untuk rentetan citra diam dengan pejalan kaki tunggal dan tidak berdempetan tingkat akurasi  90%, artinya objek pejalan kaki dapat dikenali dengan baik.  Ketika ramai pejalan kaki tingkat akurasi 32.5%, hal ini disebabkan banyaknya pejalan kaki yang berdekatan sehingga nampak saling bergabung menjadi satu objek. Hal itu menyebabkan kesalahan perhitungan. Pra pemrosesan awal tidak dapat memisahkan objek yang tumpang tindih. Count up of pedestrians are automatically, performed by detecting and analyzing objects appear to move. The problem occurs when two or more runs adjacent and attached, people who do not move or sit, and when a moving object is not only pedestrians but people ride bicycles, cars, or other objects rather pedestrian. Star Skeletonization methods applied to recognize objects pedestrians by 3 and 5 lines are determined. Initial processing done that background subtraction to get moving objects, opening to remove noise, closing to eliminate the gap on the object, and the border extraction to get the object segmentation. Results of testing the threshold value 5, 3x3 rect-shaped structuring element for the process of opening, 5x5 rect-shaped structuring element for the process of closing, and Star Skeletonization three lines provide the best results for the introduction of a pedestrian. The test results for a series of still image with a single pedestrian and not huddled get a 90% accuracy rate, meaning that the object of pedestrians can be recognized well. When crowded pedestrian accuracy rate of 32.5%, this is due to the many pedestrians adjacent to each other seem to merge into one object. That caused a calculation error. Initial processing can not separate the objects that overlap.
ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT Tirta Dharma, Yovita Prabawati; Natanael, Natanael; Santoso, Budi
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 12 No. 2 (2024): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v12i2.367

Abstract

Perawat merupakan kelompok paling depan dan dekat dengan pasien. Perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang keperawatan. Perawat memiliki peran dalam melakukan tugas sebagai pemberi asuhan, pengelola pelayanan, pelaksana tugas keperawatan dan konselor bagi pasien. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu pasien mendapatkan kesehatannya secara holistik, meliputi keadaan emosi, spiritual dan sosial dari pasien. Selain itu, perawat juga dituntut memberikan perawatan hingga menentukan diagnosis keperawatan dengan tepat. Keadaan itu dapat mempengaruhi respon fisik dan psikologis perawat serta dapat meningkatkan beban kerja perawat. Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan fisik, mental, emosional dan semuanya itu dapat mempengaruhi kepuasan kerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap penyakit dalam RS “X” di Jawa Tengah. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dengan nilai signifikan ?<0,05. Subjek penelitian ini adalah perawat tetap yang bekerja di Ruang Rawat Inap Penyakit dalam di rumah sakit “X” di Jawa Tengah dengan sampel sebanyak 41 perawat yang diambil menggunakan teknik total populasi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden sebanyak 22 orang (53,7%) memiliki beban kerja ringan dan 25 orang (61%) memiliki kepuasan kerja rendah. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat (OR = 7,70; CI 95% = 1,72 hingga 34,4; p = 0,005). Beban kerja yang ringan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat sebesar 7,70 kali lebih tinggi dari pada beban kerja yang berat. Kata kunci: beban kerja, kepuasan kerja, perawat Nurses are the group at the front and closest to patients. Nurses are required to have knowledge and skills in various fields of nursing. Nurses have a role in carrying out their duties as providers of care, service managers, executors of nursing duties and counselors for patients. As providers of nursing care, nurses help patients achieve holistic health, including the patient's emotional, spiritual and social state. Apart from that, nurses are also required to provide care to determine the correct nursing diagnosis. This situation can affect the physical and psychological response of nurses and can increase the workload of nurses. Excessive workload will cause physical, mental and emotional fatigue and all of this can affect nurses' job satisfaction. The aim of this study was to determine the relationship between workload and job satisfaction of nurses in the internal medicine inpatient ward at "X" Hospital in Central Java. The research method uses a quantitative design with a cross sectional approach. The statistical test used is the chi square test with a significant value of ?<0.05. The subjects of this research were permanent nurses who worked in the Internal Medicine Inpatient Room at "X" Hospital in Central Java with a sample of 41 nurses taken using the total population technique. The research results showed that the majority of respondents, 22 people (53.7%) had a light workload and 25 people (61%) had low job satisfaction. The conclusion of this study shows that there is a significant relationship between workload and nurses' job satisfaction (OR = 7.70; 95% CI = 1.72 to 34.4; p = 0.005). A light workload can increase nurses' job satisfaction by 7.70 times higher than a heavy workload. Keyword: workload, job satisfaction, nurses
Penerapan Teknologi Kompor Oli Bekas dan Minyak Jelantah pada UMKM Tanaya di Kelurahan Sepinggan Ariani, Misna; Syahwaludin, Ahmad Zaki; Rini, Listyo; Gunawan, Attila Ahmad; Maihani, Ersa; Windargani, Abdhie Surya; Fazly, Bhisma Azwardi; Telaumbanua, Elisandi Hosoloan; Natanael, Natanael; Aprizal, Saddam; Paskilla, Yasnina Novtria
Abdimas Universal Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v7i1.1915

Abstract

Used oil stove is one of the appropriate technologies that utilizes waste oil and cooking oil. In order to help MSMEs in Sepinggan Village, the B1A KKN XVI group of Balikpapan University designed a used oil stove work program. The purpose of the application of used oil and cooking oil stove technology is to help MSMEs to save expenses and utilize existing waste so as to obtain maximum profit with minimal production costs. In the application of used oil and cooking oil stove technology, there are two stages, namely: the preparation stage and the implementation stage. This work program produces appropriate technology that can increase the production of Tanaya MSMEs in Sepinggan Village so that it can increase income turnover and reduce fuel expenses because the potential of Tanaya MSMEs is very good to increase the value of the community's economic income.
Analisis Masalah Perceraian di Dalam Suatu Ikatan Perkawinan dari Berbagai Pandangan: Perceraian antara Ria Ricis dengan Teuku Rya: Novianti, Siti; Nathasya, Nathasya; Natanael, Natanael; Putra, Moody Rizqy Syailendra
Notary Law Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April-Juni
Publisher : Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32801/nolaj.v4i2.106

Abstract

Pernikahan merupakan ikatan emosional dan legal antara pria dan wanita untuk membentuk keluarga yang bahagia dan harmonis. Namun, dinamika rumah tangga seringkali menghadirkan konflik, baik internal antara pasangan maupun eksternal yang melibatkan pihak ketiga seperti mertua. Salah satu kasus yang menjadi sorotan publik adalah perceraian antara selebriti Ria Ricis dan Teuku Ryan, yang memunculkan diskursus mengenai peran konflik mertua-menantu dalam keretakan rumah tangga. Fenomena ini menunjukkan perlunya pendekatan hukum yang komprehensif terhadap isu perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perceraian berdasarkan perspektif hukum perkawinan di Indonesia dengan studi kasus perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif dengan mengkaji regulasi, putusan pengadilan, dan literatur hukum yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa konflik rumah tangga dapat bersumber dari ketidakharmonisan relasi antarkeluarga, minimnya komunikasi, serta ketimpangan peran dan ekspektasi sosial. Dalam kasus Ria Ricis, hubungan yang kurang harmonis dengan mertua serta ketidakadilan dalam relasi keluarga menjadi latar belakang utama perceraian. Proses hukum telah dilakukan sesuai ketentuan UU Perkawinan, termasuk mediasi dan penetapan hak asuh anak berdasarkan prinsip kepentingan terbaik anak. Perceraian sebaiknya ditempuh sebagai jalan terakhir ketika seluruh upaya damai gagal. Oleh karena itu, penting bagi pasangan suami istri untuk membangun komunikasi terbuka, menetapkan batasan keluarga yang sehat, serta menjadikan hukum sebagai sarana perlindungan, bukan semata penyelesaian konflik.