Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar

ANALISIS FAKTOR RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA PEMBUAT BATU BATA DI DESA BULOGADING KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA Zaenab, Zaenab; Ahmad, Hamsir; Nurwalasriani, Nurwalasriani
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.3255

Abstract

Industri batu bata merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang tradisional yang dalam proses pembuatannya batu bata dibuat dari tanah liat yang dicetak menggunakan cetakan lalu dijemur kemudian disusun setelah itu di bakar hingga matang. Dalam proses pembuatan batu bata seringkali pekerjanya melakukan sikap atau posisi kerja yang kurang ergonomis yang dapat menyebabkan keluhan fisik berupa nyeri pada otot contohnya nyeri pinggang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung pada pembuat Batu Bata di Desa Bulogading Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 160 responden dengan metode total sampling. Analisis data diolah menggunakan uji statistik.Hasil penelitian pada pembuat batu bata menggunakan uji person corelation memiliki hubungan yang signifikan antara umur (p value = 0,000), lama kerja (p value = 0,002), sikap tubuh (p value = 0,000) dengan keluhan nyeri punggung.Kesimpulan yang didapatkan ada hubungan antara umur, lama kerja dan sikap tubuh dengan keluhan nyeri punggung pada pembuat batu bata. Disarankan bagi pembuat batu bata yang sudah berumur 60 tahun untuk mengurangi jam kerja, kemudian disarankan untuk bekerja maksimal 8 jam/hari dan tidak tidak melebihi jam kerja, kemudian bagi pembuat batu bata disarankan pada saat proses pengangkatan batu bata harus mengangkat beban sedekat mungkin dengan tubuh.Kata Kunci : Batu Bata, Ergonomi, Nyeri Punggung, Industri
Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Bawang Merah di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Zaenab, Zaenab; Mulyadi, Mulyadi; Sulastri, Sulastri
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i2.3053

Abstract

Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan atau tidak dikelola dengan baik dan diperparah dengan ketidakpedulian petani bawang merah tentang bahaya pestisida, menyebabkan resiko paparan pestisida, jika penyemprotan tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk adalah Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan alat pelindung diri (APD) masker, sarung tangan, penutup kepala, baju kerja, dan sepatu boot dengan kejadian keracunan pada petani penyemprot hama di Desa Tampo, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian yang di gunakann adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dan sampel 120 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Cluster Sampling yang diperoleh melalui lembar kuesioner. Hasil penelitian di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang menunjukan distribusi responden berdasarkan penggunaan masker dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,001 (p<0,05), penggunaan sarung tangan dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,130 (p>0,05), penggunaan penutup kepala dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,010 (p<0,05), penggunaan baju kerja dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,003 (p<0,05), dan penggunaan sepatu boot dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,001 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara alat peindung diri, masker, penutup kepala, baju kerja dan sepatu boot dengan kejadian keracunan, dan tidak ada hubungan sarung tangan dengan kejadian keracunan di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.Kata Kunci: Alat Pelindung Diri (APD), Keracunan, Pestisida