Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH KOAGULAN CANGKANG UDANG VANAME TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DI DESA ALUE OEN KECAMATAN KAWAY XVI ACEH BARAT Muammar Yulian; Febrina Arfi; Rahma Maulidha Hilda
AMINA Vol 3 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v3i1.1964

Abstract

: Air sumur merupakan sumber air yang ada di Desa Alue Oen Kecamatan Kaway XVI Aceh Barat. Air sumur di kawasan Desa Alue Oen mempunyai kualitas yang kurang baik yaitu air berwarna kuning kecoklatan, keruh, dan berbau. Melihat air tersebut maka dilakukan upaya untuk memperbaiki keadaan air tersebut dengan koagulan cangkang udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh koagulan cangkang udang pada air sumur di Desa Alue Oen Kecamatan Kaway XVI Aceh Barat dan presentase efektivitas koagulan cangkang udang dalam penjernihan air sumur di Desa Alue Oen Kecamatan Kaway XVI Aceh Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode probability sampling pada dua sumur penduduk di Desa Alue Oen Kecamatan Kaway XVI Aceh Barat. Penjernihan air sumur dilakukan dengan 200 mL pada masing-masing air sumur dengan penambahan koagulan 5 g dan 10 g menggunakan metode koagulasi-flokulasi. Hasil penelitian penambahan 5 g koagulan menurunkan kekeruhan 95,9% pada sumur I dan 96,5% pada sumur II. Penambahan 10 g koagulan menurunkan kekeruhan 87,2% pada sumur I dan 90,9% pada sumur II. Penambahan koagulan 5 g menurunkan nilai TDS pada sumur I 48,3% dan sumur II 42,9%. Penambahan koagulan 10 g menurunkan nilai TDS 40,7% pada sumur I dan 38,09% pada sumur II. Penambahan 5 g koagulan menurunkan kadar besi 97,1% pada sumur I dan 97,01% pada sumur II. Penambahan 10 g koagulan menurunkan kadar besi 96,06% pada sumur I dan 95,05% pada sumur II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penambahan koagulan 5 g pada 200 mL air sumur lebih baik dari pada koagulan 10 g pada 200 mL air sumur untuk penjernihan air.
UJI PERSAMAAN LANGMUIR DAN FREUNDLICH PADA PENYERAPAN ION LOGAM KOBALT (II) OLEH KITOSAN DARI KULIT UDANG WINDU (Penaeus monodon) Dea Amanda; Febrina Arfi; Khairun Nisah
AMINA Vol 3 No 3 (2021): December 2021
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitosan merupakan salah satu adsorben alami yang sangat melimpah di alam dan banyak terdapat dalam kulit luar hewan golongan Crustaceae, salah satunya seperti udang windu (Penaeus monodon). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah proses penyerapan ion logam Co (II) oleh kitosan memenuhi persamaan Langmuir dan Freundlich dan untuk mengetahui nilai daya adsorpsi maksimum ion logam Co (II) oleh kitosan yang paling sesuai dengan persamaan Langmuir dan Freundlich. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah isolasi kulit udang menjadi kitosan melalui empat tahap, yaitu deproteinisasi, dekalsifikasi, dekolorisasi dan deasetilasi. Hasil isolasi kitosan dikarakteristik dengan menggunakan Fourier Transform Infrared. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan Langmuir dan Freundlich. Untuk proses penyerapan ion logam Co (II) dilakukan dengan cara memvariasikan massa kitosan 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 dan 0,5 g dan waktu kontak kitosan 15, 20, 25 dan 30 menit perlakuan ini dilakukan dengan penambahan ion logam Co (II) 4 ppm sebanyak 25 mL. Hasil penyerapan ion logam kobalt (II) dianalisis dengan menggunakan SSA (Spektrofotometer Serapan Atom). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai efektivitas adsorpsi massa kitosan pada adsorpsi ion logam kobalt (II) sebesar 0,1164 mg/g, 0,1343 mg/g, 0,1464 mg/g, 0,1655 mg/g dan 0,1871 mg/g. Dan nilai efektivitas adsorpsi pada variasi waktu kontak kitosan sebesar 0,1871 mg/g 0,2027 mg/g 0,2138 mg/g dan 0,2083 mg/g. Model isoterm adsorpsi mengikuti persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich, dengan daya adsorpsi kitosan terhadap ion logam kobalt untuk persamaan Langmuir sebesar 0,1116 mg/g dan 0,1834 mg/g serta persamaan Freundlich sebesar 5,7743 mg/g dan 5,3839 mg/g. Jadi uji persamaan isotem Langmuir dan Freundlich dapat menunjukan penyerapan ion logam kobalt (II) oleh kitosan.
KARAKTERISASI SABUN CAIR CUCI PIRING DENGAN VARIASI KONSENTRASI NaCl Mufham Mufakkir Arrazi; Khairun Nisah; Febrina Arfi
AMINA Vol 3 No 3 (2021): December 2021
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaCl terhadap karakteristik sabun cuci piring, dimana NaCl berfungsi sebagai pemisah bahan sabun dengan gliserin. Variasi NaCl dalam pembuatan sabun cuci piring cair adalah 125 g: 94 g: 62,5 g: dan 31 g. Karakteristik sabun di uji dengan uji organoleptik, uji viscositas, uji pH, uji stabilitas busa serta uji densitas sabun. Pengujian organoleptik diperoleh massa NaCl 31 g berbentuk encer dibandingkan dengan massa yang lain. Hal ini juga berpengaruh pada uji viscositas sabun, sehingga NaCl dengan massa 3 g untuk nilai viscositasnya tidak sesuai dengan nilai SNI, begitu juga dengan uji densitas massa dari 3 g NaCl tidan memenuhi. Uji pH dari semua massa menghasilkan nilai pH ± 7. Uji stabilitas busa sabun dengan semua massa NaCl diperoleh sesuai dengan SNI.
ANALISIS KADAR AIR, KADAR KOTORAN, DAN ASAM LEMAK BEBAS PADA INTI KELAPA SAWIT SECARA KUANTITATIF DI PTPN 1 PKS TANJUNG SEUMENTOH ACEH TAMIANG Febrina Arfi
Lingkar : Journal of Environmental Engineering Vol 1 No 1 (2020): LINGKAR : Journal of Environmental Engineering
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.482 KB) | DOI: 10.22373/ljee.v1i1.847

Abstract

Minyak kelapa sawit memegang peranan penting dalam perdagangan dunia. Standar kualitas adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang mempunyai kualitas yang bermutu baik. Syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi yang meliputi kadar ALB, air, dan zat pengotor. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai kadar air, kadar kotoran dan asam lemak bebas (ALB) yang terkandung dalam inti kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Analisis Kimia PTPN 1 PKS Tanjung Seumentoh, yang terletak di Tanjung Seumentoh, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Sampel yang digunakan adalah kernel atau inti sawit. Analisa kadar asam lemak bebas dilakukan dengan metode titrasi asam basa menggunakan larutan standar KOH dan indikator Tymol blue, metode oven untuk analisa kadar air, dan untuk analisa kadar kotoran menggunakan metode winnowing atau dipilih dengan tangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diperoleh Kadar kotoran rata-rata pada kernel yakni 0,053 %, kadar air rata-rata pada kernel yakni 0,354 %, kadar asam lemak bebas rata-rata pada PKO yakni 2,293 %. Hasil analisa menunjukkan bahwa mutu kernel palm di PT. Perkebunan Nusantara-1 unit PKS Tanjung Seumantoh, Aceh Tamiang kadar kotoran, kadar air pada kernel dan kadar asam lemak bebas tersebut berada telah sesuai standar yang telah ditetapkan SNI 01-0002-1987.
KARAKTERISASI DAN MODIFIKASI MEMBRAN KITOSAN DENGAN EKSTRAK ETANOL MAMAN UNGU (Cleome rutidospermae) Putri Rizkina; Febrina Arfi; Reni Silvia Nasution
AMINA Vol 5 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitosan merupakan polimer alami yang memiliki sifat non-toksik, hidrofil dan biokompatibel yang dapat digunakan dalam pembuatan membran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembuatan membran kitosan dengan penambahan ekstrak etanol maman ungu dan mengetahui karakteristik sifat fisik dan mekanik dari membran tersebut menggunakan metode inversi fasa. Hasil karakterisasi membran kitosan dengan penambahan 0,3 mL ekstrak etanol maman ungu didapatkan pori yang lebih kecil dari pada penambahan 0,6 mL permukaan membran tampak lebih kasar dibandingkan dari membran lainnya. Karakterisasi gugus fungsi FTIR membran kitosan dengan penambahan 0,3 mL dan 0,6 mL ekstrak etanol maman ungu tidak menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan membran kitosan. Uji SEM menunjukkan membran kitosan memiliki permukaan yang sedikit kasar sedangkan membran kitosan dengan 0,3 mL permukaan cukup halus, sedangkan ekstrak 0,6 mL ekstrak etanol maman ungu terdapat penggumpalan cukup kasar dan pori-porinya. Berdasarkan hasil kesimpulan terjadi penurunan nilai kuat tarik pada penambahan ekstrak etanol maman ungu.
THE USE OF CHITOSAN AS A WATER CLEARANT FOR DUG WELLS IN GAMPONG JAVA BANDA ACEH Nasution, Reni Silvia; Arfi, Febrina; Alhafiz, Alfan Ferdiansyah; Nisah, Khairun
Lingkar: Journal of Environmental Engineering Vol. 5 No. 1 (2024): LINGKAR : Journal of Environmental Engineering (IN PROGRESS)
Publisher : Department of Environmental Engineering (Prodi Teknik Lingkungan), Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pollution of dug well water in Gampong Jawa Banda Aceh is caused by an imbalance in the ecosystem of organic and inorganic pollutants. The purpose of this study was to determine the effect of chitosan biocoagulant as a dug-well water purifier. The stages of this research were making chitosan from shrimp shells, making chitosan biocoagulant with the addition of 1% CH3COOH, and coagulation and flocculation with various biocoagulants (0.1%, 0.2%, and 0.5%) using the jar test method with fast stirring at 150 rpm and slow stirring at 50 rpm. The results of FTIR research on chitosan were characterized by the loss of the C=O group in the deacetylation process to change the acetyl amino group in chitin to amino, with a degree of deacetylation of 93.27%. The optimum performance of biocoagulants at a concentration of 0.5% can reduce pH from 7.1 to 6.9, the turbidity level to 99.99% (NTU), and E. coli to 0 jml/mL. The conclusion from this study is that chitosan biocoagulants are able to reduce turbidity levels (NTU), pH, and Escherichia coli bacteria.
Aplikasi Vinegar Air Cucian Beras terhadap Mutu Ikan Tongkol ( Euthynnus affnis ) Arfi, Febrina; Yulianto
JURNAL ILMIAH MAHASISWA Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan tongkol (Euthynnus affnis) merupakan salah satu sumber protein yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi sehingga ikan cepat busuk jika tidak diawetkan. Maka dilakukanlah penelitian untuk mencari pengawet alami bagi ikan tongkol. Tujuan mengkaji pengaruh sifat kimia, organoletik dan mikrobiologi ikan tongkol dengan pengawet alami dari vinegar air cucian beras. Penelitian diawali dengan membuat fermentasi air cucian beras dengan bantuan Symbiotic culture of Bacteria and yeast (Scoby) selama 14 hari. Hasil dari fermentasi tersebut berupa vinegar yang mengandung air cuka (asam) dan diaplikasikan pada ikan tongkol sebagai pengawet alami. Dilakukan variasi perendaman vinegar air cuacian beras diamkan dengan variasi waktu 1, 2, 3 hari dan dengan perbedaan suhu ruang dan suhu 4°C. Kemudian dilihat sifat kimia, mikrobiologi dan uji organoleptik pada ikan tongkol. Hasil penelitian pada aplikasi vinegar air cucian beras pada ikan tongkol (Euthynnus affnis) dengan kadar air terendah didapat pada hari ke 3 sebanyak 32,07%, kadar lemak tertinggi 1,48 % pada hari ke 1 dengan suhu ruang. Kadar protein 47,12% , mikrobiologi 0,5 x 108 pada hari ke 1 suhu 4°C. Dengan organoleptik berdasarkan bau, penampakan, rasa, dan tekstur. Dapat disimpulkan bahwa vinegar air cucian beras dapat dibuat dengan proses fermentasi dan dijadikan sebagai pengawet alami ikan tongkol.
PEMBUATAN FASE DIAM KLT (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS) NANOSILIKA UNTUK PENENTUAN NILAI Rf DARI EKSTRAK ETANOL BIJI KUWALOT (Brucea javanica L. Merr) Amaliyah, Marsya; Arfi, Febrina; Bhernama, Bhayu Gita; Nasution, Reni Silvia
AMINA Vol. 6 No. 3 (2024): December 2024
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v6i3.6119

Abstract

Plat KLT umumnya berupa lembaran kaca atau logam yang dilapisi dengan adsorben padat seperti silika atau alumina. Ukuran pada adsorben sangat mempengaruhi keefektifitasan dan kecepatan pada fase gerak yang diserap oleh adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk membuat adsorben ukuran nano dari silika dan mengetahui nilai Rf yang dihasilkan dari pemisahan pada ekstrak biji kuwalot (Brucea javanica L. Merr) dengan variasi eluen. Pembuatan plat KLT nano silika dilakukan dengan penggilingan silika murni ukuran 18,654 mikrometer menggunakan ball mill secara bertahap selama 8 jam, dengan penggilingan pertama selama 4 jam dengan kecepatan 300 rpm, penggilingan kedua selama 1 jam dengan kecepatan 300 rpm dan penggilingan terakhir selama 3 jam dengan kecepatan 500 rpm didapat hasil akhirnya 81,58 nm. Persentase nilai Rf yg dihasilkan dari perhitungan plat KLT nanosilika dengan eluen n-heksana (C8H14) dan etil asetat (C4H8O2)  campuran menghasilkan noda pertama dengan nilai Rf 0,12, kedua dengan nilai Rf 0,3, ketiga dengan nilai Rf 0,36 dan keempat  0,8 Persentase nilai Rf yg dihasilkan dari perhitungan plat KLT nanosilika dengan eluen n-heksana menghasilkan nilai Rf 0,14. Persentase nilai Rf yg dihasilkan dari perhitungan plat KLT nano silika dengan eluen etil asetat menghasilkan nilai Rf 0,1 pada noda pertama, noda kedua dengan nilai Rf 0,44, ketiga dengan nilai Rf 0,66 dan noda terakhir dengan nilai Rf 0,86. Berdasarkan nilai Rf yang dihasilkan, plat nano silika terbukti dapat memisahkan senyawa berdasarkan kepolarannya, dimana hasil dari nilai Rf yang dihasilkan terbanyak menujukan senyawa yang bersifat semi polar. Banyaknya noda yang dihasilkan pada eluen campuran dan eluen etil asetat dibandingkan dengan eluen n-heksana, menunjukkan ekstrak etanol biji kuwalot (Brucea javanica L. Merr) memiliki tingkat kepolaran yang relatif tinggi.
COD REMOVAL PERFORMANCE USING MORINGA OLEIFERA SEEDS IN ABATTOIR WASTEWATER TREATMENT Rahman, Arief; Arfi, Febrina; Harahap, Juliansyah; Shahira, Nadia
Lingkar: Journal of Environmental Engineering Vol. 5 No. 2 (2024): LINGKAR : Journal of Environmental Engineering
Publisher : Department of Environmental Engineering (Prodi Teknik Lingkungan), Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

High COD levels in abattoir wastewater might cause negative impact to the environment, hence it must be lowered before being discharged into the environment. The seeds of moringa plant (Moringa oleifera) contains quite high levels of protein compounds, makes it potential as biocoagulant in coagulation-flocculation process for wastewater treatment. The objective of this research is to discover the potential of biocoagulant from moringa seeds powder in decreasing COD levels on abattoir waste water treatment. The research was performed with biocoagulant dose variations 0 g; 0.5 g; 1 g; 1.5 g; 2 g; and 2.5 g, utilizing rapid mixing at 120 rpm, and slow mixing at 30 rpm with duration 2 and 30 minutes respectively. The result showing that the optimum dose obtained at 2 g, with percentage of decreation by 93.97%. Based on the research, it is concluded that the biocoagulant derived from moringa seeds can perform effectively in COD removal of abattoir wastewater treatment.
KARAKTERISASI DAN MODIFIKASI MEMBRAN KITOSAN DENGAN EKSTRAK ETANOL MAMAN UNGU (Cleome rutidospermae) Rizkina, Putri; Arfi, Febrina; Nasution, Reni Silvia
AMINA Vol. 5 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v5i1.3104

Abstract

Kitosan merupakan polimer alami yang memiliki sifat non-toksik, hidrofil dan biokompatibel yang dapat digunakan dalam pembuatan membran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembuatan membran kitosan dengan penambahan ekstrak etanol maman ungu dan mengetahui karakteristik sifat fisik dan mekanik dari membran tersebut menggunakan metode inversi fasa. Hasil karakterisasi membran kitosan dengan penambahan 0,3 mL ekstrak etanol maman ungu didapatkan pori yang lebih kecil dari pada penambahan 0,6 mL permukaan membran tampak lebih kasar dibandingkan dari membran lainnya. Karakterisasi gugus fungsi FTIR membran kitosan dengan penambahan 0,3 mL dan 0,6 mL ekstrak etanol maman ungu tidak menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan membran kitosan. Uji SEM menunjukkan membran kitosan memiliki permukaan yang sedikit kasar sedangkan membran kitosan dengan 0,3 mL permukaan cukup halus, sedangkan ekstrak 0,6 mL ekstrak etanol maman ungu terdapat penggumpalan cukup kasar dan pori-porinya. Berdasarkan hasil kesimpulan terjadi penurunan nilai kuat tarik pada penambahan ekstrak etanol maman ungu.