Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdidas

Pemberdayaan Komunitas Raja Benar dalam Roadshow Edukasi dan Pembentukan Duta Gen-Berani sebagai Strategi Inovatif Pencegahan Penggunaan Zat Adiktif pada Remaja Fransiska, Mellia; Husna, Elfira; Masnarivan, Yoko; Susanti, Evi; Ashra, Fauzi; Putra, Yuhendri; Fatria, Erian; Soasa, Cindy; Salsabila, Salsabila
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i5.1199

Abstract

Penggunaan zat adiktif seperti rokok, tembakau, dan alkohol masih menjadi masalah kesehatan di Sumatera Barat. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, dari 28.384 responden tercatat 24,8% merupakan perokok aktif, dengan 21,3% merokok setiap hari. Sementara itu, perilaku mengunyah tembakau hanya ditemukan pada 0,5% responden setiap hari, dan 97,4% tidak pernah melakukannya. Konsumsi alkohol tercatat sangat rendah, hanya 0,6% yang pernah mengonsumsi, sedangkan 99,4% tidak pernah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kelanjutan dari program tahun 2024 “Tungku Nan Tigo Sajarangan, Tali Nan Tigo Sapilin” yang berfokus pada pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui komunitas RAJA BENAR di Bukittinggi. Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan komunitas RAJA BENAR yang telah terbentuk melalui pelaksanaan roadshow edukasi dan pembentukan Duta Gen-Berani sebagai upaya pencegahan penggunaan zat adiktif pada remaja di SMAN 4 Bukittinggi. Metode pelaksanaan meliputi analisis situasi dan advokasi mitra, edukasi melalui roadshow, penerapan teknologi dengan pembentukan Duta Gen-Berani serta posko Gen-Berani, pendampingan dan evaluasi menggunakan pengukuran pengetahuan pretest dan posttest. Tahapan kegiatan terdiri dari persiapan (koordinasi dan advokasi mitra), pelaksanaan roadshow pada 3 September 2025, diikuti 51 peserta yang terdiri dari siswa, kepala sekolah, guru, perwakilan Dinas Kesehatan, Polresta Bukittinggi, LKAAM, serta tim PkM UPN Bukittinggi. Rangkaian kegiatan mencakup pretest, pemaparan materi, diskusi panel, pelantikan Duta Gen-Berani yang disahkan melalui SK kepala sekolah, post-test, serta pendokumentasian testimoni. Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dan testimoni positif dari siswa maupun pemangku kepentingan. Kegiatan ini menegaskan pentingnya pemberdayaan komunitas dan peran duta remaja dalam pencegahan penggunaan zat adiktif.
Pemberdayaan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dalam Pencegahan HIV/AIDS melalui Program EDU-RESIH (Edukasi Remaja Bersih Lelaki seks lelaki) di Kota Bukittinggi Husna, Elfira; Herawati, Mega; Hayati, Nandie; Fransiska, Mellia; Wenny, Dwi Mutia; Nadia, Nadia; Safitri, Aniza
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i5.1210

Abstract

Data Kementerian Kesehatan (mencatat sekitar 35.000 kasus baru HIV dan 12.000 kasus baru AIDS. Faktor Risiko Tertinggi Kasus karena Hubungan seks, terutama pada kelompok LSL (Lelaki Seks Lelaki). Berdasarkan ODHIV yang ditemukan Januari-Juni 2024, sebanyak 30,5% dari kelompok LSL F aktor Risiko Tertinggi Kasus HIV AIDS karena Hubungan seks, terutama pada kelompok LSL. Bukittinggi menempati urutan kedua terbanyak kasus HIV/ AIDS di Sumatera Barat setelah Kota Padang. Lembaga kerapatan adat alam Minangkabau (LKAAM) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat memiliki otoritas secara resmi menerbitkan maklumat yang menegaskan adanya sanksi adat berupa pengusiran terhadap pelaku Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT), namun hal ini belum berjalan efektif di karenakan belum terintgrasi nya aturan atau kebijakan LKAAM dengan unsur pemerintahan. Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk inovasi melibatkan keaktifan kembali fungsi dari LKAAM Minangkabau untuk menjalankan program EDU-RESIH, berkolaborasi dengan dinas kesehatan kota bukittinggi, MUI, dan Psikolog. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi analisis situasi dan advokais mitra, Program EDU RESIH. evaluasi kegiatan ini menggunakan pengukuran pengetahuan, dan sikap siswa melalui kuosioner. Pelaksanaan EDU RESIH pada Rabu 3 September 2025, diikuti 48 siswa, kepala sekolah, guru BK, perwakilan Dinas Kesehatan, LKAAM, MUI, dan psikolog serta tim PkM UPN Bukittinggi. Rangkaian kegiatan mencakup pretest, pemaparan materi, diskusi panel, post-test, serta pendokumentasian testimoni. Hasil Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap, siswa terkait HIV AIDS dan LSL. Kegiatan ini menegaskan pentingnya pemberdayaan komunitas dari berbagai pihak secara kompreherensif dalam pencegahan HIV AIDS terutama akibat LSL