Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH ROKOK TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus Musculus, Strain Jepang) Putra, Yuhendri
Sainstek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.966 KB) | DOI: 10.31958/js.v6i1.101

Abstract

The purpose of this research is to know more about the influence of cigarette?s smoke to the quantity,  mouse?s spermatozoa during one cycle of spermatogenesis. This research used the method of  Post Test Only Control Group Design. The sample is about 24 male mice which criteria 2-3 month old, male, 25-35 gr weight. The result of the research to quantity of spermatozoa by Anova test showed the significant connection (?> 0.05) between control group with behavior, average the spermatozoa motility decrease if compare with control. Preferable if we want to know more about the influence of cigarette to the quality of sperm, we will need a test to the other quality suvh pH, velocity, viscosity and DNA of spermatoza.Key words : quality of spermatozoa, cigarettes, male mouse
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Saturasi Oksigen dan Lama Hari Rawat Pada Pasien PPOK yang Mendapatkan Posisi Semifowler di RS Hermina Ciputat: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Saturasi Oksigen dan Lama Hari Rawat Pada Pasien PPOK yang Mendapatkan Posisi Semifowler di RS Hermina Ciputat Desy Rasmiyani; Khodijah Alkaff; Surwaningsih; Mega Hasanul Huda; Muhammad Fauzi Rahman; Yuhendri Putra; Intan Asri Nurani
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan dr. Soebandi
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jkds.v10i2.380

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a lung disease which has a chronic obstruction in airway that can interefere normal respiration led to death. Patients with COPD usually show symptoms such as dyspnea that are most frustrating in patients with COPD that can trigger the appearance of tightness and decreased saturation. The semi-fowler position is a position that can be chosen by patients who have difficulty breathing and in COPD patients is expected to optimize lung development so that oxygen saturation becomes increased. Given the many factors that contribute to oxygen saturation in patients, it is important to control the factors that affect oxygen saturation in patients who get a semi-fowler position. In addition, given the high prevalence of COPD, it is important for hospitals to identify factors that affect the length of day of treatment of patients with COPD. Identification of these factors can help health workers to plan treatment programs to plan the length of the day of treatment of patients who enter the hospital. The study aimed to identify factors that influence oxygen saturation and the length of days of treatment in COPD patients who get semi-fowler positions at Hermina Ciputat Hospital. Data collection was carried out from January 2020 to October 2021 using the cross-sectional method, namely by taking data at once at the same time through medical record data on 84 inpatients. The analysis test used in this study is the T-test and subsequently multivariate analysis is carried out using linear regression tests. Based on the analysis test, the factors that affect oxygen saturation are gender, smoking history, and initial saturation value. While the factors that affect the length of treatment are the history of smokers and the history of comorbid. Respondents who had a history of smoking would experience a decrease in oxygen saturation by 0.3888. Preventive interventions through smoking-related health education need to be done to reduce the severity in patients with COPD who are hospitalized.
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU SUBUR KELURAHAN PULAI ANAK AIR WILAYAH KERJA PUSKESMAS NILAM SARI KOTA BUKITTINGGI Yuhendri Putra Yuhendri Putra; Junios Junios
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i2.203

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 prevalensi status gizi balita berat kurang pada tahun 2010 adalah 17.9%. Bila dibandingkan dengan sasaran MDG’s tahun 2015 yaitu 15.5% maka prevalensi berat kurang secara nasional masih harus diturunkan. Kelurahan Pulai Anak Air merupakan kelurahan terbesar dari empat kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Nilam Sari Bukittinggi. Dari survey awal didapatkan 4 balita dengan gizi sangat kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat ekonomi keluarga dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 434 balita, sampel 81 responden dengan metode accidental sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada 17 Juni 2014 di Posyandu Subur Kelurahan Pulai Anak Air. Data tingkat ekonomi keluarga dan pengetahuan ibu dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner secara wawancara dan data status gizi balita dikumpulkan dengan menimbang berat badan di Posyandu. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan chi-square test (CI =95%). Hasil penelitian didapatkan 60.5% responden dengan tingkat ekonomi rendah, 58.0% responden dengan pengetahuan tinggi, dan 93.8% responden mempunyai status gizi baik. Hasil uji statistik hubungan tingkat ekonomi keluarga dengan status gizi balita didapatkan nilai p=0.379 dan hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita didapatkan nilai p=0.392. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat ekonomi keluarga dan pengetahuan ibu tentang status gizi dengan status gizi balita. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dan orang tua untuk dapat memperhatikan status gizi balitanya agar kejadian gizi kurang di Kelurahan Pulai Anak Air dapat diatasi.
Pengaruh Terapi Jus Sirsak Terhadap Kadar Asam Urat penderita Gout Di Wilayah Kerja Puskesmas Guguak Panjang Kota Bukittinggi Tahun 2014 Rinawati Kasrin; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i2.209

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umumnya terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Hipertensi dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia terutama pada lansia wanita karena penurunan hormon estrogen. Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu pengobatan dengan farmakologi dan nonfarmakologi diantaranya adalah pengobatan herbal, salah satu pengobatan herbal hipertensi yaitu seledri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jus sissak terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Posyandu Anyelir Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dari maret – september 2014 di Posyandu Anyelir. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode praeksperimen (pre experimental designs) dengan disain penelitiannya one group Pretest Posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang. Teknik pengumpulan sampel dengan metode purposive sampling. Analisa yang dilakukan adalah analisa univariat dan bivariat. Berdasarkan uji paired T – test menunjukkan tekanan darah sistolik p=0,000 dan tekanan darah diastolik p=0,000. Dari hasil uji statistik terdapat perbedaan yang bermakna rata – rata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan jus sissak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi jus sissak pada umumnya efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi derajat I dan II. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi profesi keperawatan hendaknya dapat melakukan pengembangan terapi herbal dalam upaya penurunan tekanan darah pada pasien terutama lansia.
PENGARUH TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANG BEDAH RSUD DR.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2014 Dian Sari; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v5i1.221

Abstract

Fraktur telah menjadi masalah yang paling sering dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan diseluruh dunia. Menurut WHO 2010 Penyebab dari fraktur yang paling banyak yaitu karena kecelakaan lalu lintas. Fraktur adalah kondisi dimana terjadi patahan pada tulang yang bisa menimbulkan nyeri, nyeri merupakan masalah yang paling sering dijumpai pada penderita fraktur. Musik mozart adalah musik klasik yang paling banyak digunakan untuk mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi musik mozart terhadap intensitas nyeri pada pasien fraktur di ruang bedah RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode preexperimen dengan rancangan one group pretest –posttest. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami fraktur yang ada di ruang bedah RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Jumlah respondan yang dijadikan sampel sebanyak 10 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data paired sample t- test. Hasil uji statistik menyeluruh nilai p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil besarnya nilai p yang diperolah maka disimpulkan terdapat pengruh yang signifikan antara terapi musik mozart terhadap intensitas nyeri pada pasien yang mengalami fraktur. Setelah penelitian ini di harapkan pasien mampu menerapkan terapi musik mozart sehingga dapat mengurangi nyeri.
Pengaruh Terapi Musik Mozart terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Japang Tahun 2014 Yuhendri Putra Yuhendri Putra; Rima Berlian Putri Rima Berlian Putri
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v5i1.222

Abstract

Nyeri haid atau Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis rasa sakit ginekologis, selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi di Indonesia, 54,89 % perempuan indonesia pernah mengalami disminorrhea Disumbar 57,3 %,Di Lima Puluh Kota 51,8 % dan di MAN Padang Japang 60 % dari sepuluh orang siswimengalami nyeri haid.. Dan salah satu terapi untuk menurunkan derajat nyeri haid adalah dengan terapi distraksi mendengarkan musik mozart. Yang dilakukan selama 15 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Musik Mozart terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Jopang Tahun 2014 Desain penelitian Quasi-eksperimen dengan rancangan pre-post test dalam satu kelompok (One-Group Pretest-posttest Design). Penelitian dilakukan di MAN Padang Jopang pada tanggal 20 Januari s/d 30 Maret 2014. Populasi adalah seluruh siswi kelas XI MAN Padang Jopang Tahun 2014. Yakni sebanyak 18 orang siswi yang mengalami nyeri haid. Sampel diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan dan dianalisa secara kompuerisasi menggunakan uji t data berpasangan (paired t-test). Hasil analisa univariat diketahui bahwa rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik mozart adalah 4,67 (nyeri sedang), rata-rata derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart adalah 3,72 (nyeri ringan). Hasil analisa bivarait ada pengaruh terapi musik Mozart terhadap penurunan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri di MAN Padang Jopang tahun 2014, nilai p = 0,000 Maka dapat disimpulkan bahwa terapi musik mozart efektif untuk menurunkan derajat nyeri menstruasi. Diharapkan pada bidan agar dapat mendukung dan memotivasi para remaja putri untuk melakukan terapi musik Mozart ketika mengalami nyeri menstruasi hari pertama.
Perbedaan Efektifitas Terapi Warna Merah Dan Senam Otak Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Lansia Dengan Dimensia Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Di Sicincin Tahun 2015 Rinawati Kasrin; Yuhendri Putra; Junios Junios
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i1.247

Abstract

Lanjut usia yang berusia diatas 60 tahun berisiko terkena penyakit demensia. Demensia merupakan gangguan intelektual yang menghambat fungsi kerja dan sosial seperti perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal atau ide baru. Survei awal yang dilakukan pada 6 responden didaapatkan hasil 5 orang (83,33%), dari 6 lansia mengalami Dimensia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas terapi warna merah dan senam otak terhadap memori jangka pendek pada lansia dengan demensia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih di Sicincin tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasy-eksperimen “Non Equivalent Control Group”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah sebanyak 110 lansia dan banyak sampel 32 responden di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih, Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis univariat dengan observasi eksperimental melalui rata-rata dan analisis bivariat dengan uji independent t-test secara komputerisasi. Hasil uji statistik didapatkan p value =0.056 > (α = 0.05) yang bearti p > α. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pemberian terapi warna merah dan senam otak terhadap memori jangka pendek pada lansia dengan demensia dengan kata lain pemberian terapi warna merah dan senam otak sama-sama efektif terhadap peningkatan memori jangka pendek dan disarankan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi PSTW Sabai Nan Aluih di Sicincin dan menerapkan terapi warna merah dan latihan senam otak sebagai suatu program dalam rencana kegiatan.
Perbedaan Tingkat Insomnia Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Senam Lansia Di PSTW Kasih Sayang Ibu Tahun 2015 Elfira Husna; Evi Susanti; Yuhendri Putra; Junios Junios
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i1.248

Abstract

Insomnia merupakan ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur. Berdasarkan data di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang ibu Batusangkar lansia berjumlah 70 orang,saat melakukan wawancara pada 7 orang lansia di Panti Tresna Werdha Kasih Sayag ibu didapatkan 4 0rang yang mengalami gangguan tidur (insomnia).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Tingkat Insomnia Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Senam Lansia Di PSTW Kasih Sayang Ibu Tahun 2015. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu dengan pendekatan one group pretest posttest, populasi 70 lansia dan sampel 16 responden teknik purposive sampling, tempat di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar diuji paired T-test Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputerisasi. Hasil penelitian ini didapatkan nilai rat-rata tingkat insomnia pada lansia sebelum diberikan senam lansia adalah 4,94 dan rata-rata tingkat insomnia pada lansia sesudah diberikan senam lansia adalah 0,94. Secara Statistik didapatkan bahwa tingkat insomnia sebelum dan sesudah diberikan senam lansia dengan p value 0,000. Disimpulkan bahwa ada perbedaan antara tingkat insomnia sebelum dan sesudah diberikan senam lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2015. Selain itu disarankan bagi petugas panti bisa melakukan senam lansia tersebut pada pagi hari atau sore hari selama 30 menit untuk mengurangi insomnia pada lansia.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PENGGUNAAN AKDR DI KELURAHAN BENTENG PASAR ATAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASIMAH AHMAD BUKITTINGGI TAHUN 2014 Desi Andriani; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i2.259

Abstract

Keluarga berencana yang berkualitas belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Di Kelurahan Benteng Pasar Atas terdapat 161 PUS, yang menggunakan KB sebanyak 88 orang dan yang tidak menggunakan KB sebanyak 73 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahun dan Tingkat Pendidikan Pasangan Usia Subur dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional, berjumlah 88 orang sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Total Sampling, data analisa dengan menggunakan analisa bivariat, uji statistik Chi-Square dengan menggunakan komputerisasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 36,4% responden berpengetahuan rendah, 84,2% responden dengan kategori tingkat pendidikan rendah dan hanya 8% responden yang menggunakan alat kontrasepsi AKDR. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan AKDR (p = 0,031, p < 0,05) dan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan penggunaan AKDR (p = 0,308, p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasangan usia subur berhubungan dengan penggunaan AKDR serta tidak ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan penggunaan AKDR. Untuk itu diharapkan peran serta berbagai pihak untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang alat-alat kontrasepsi khususnya AKDR agar ibu termotivasi dan tertarik untuk menggunakan kontrasepsi AKDR.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS KUAMANG KECAMATAN PANTI TAHUN 2016 Rahmi Kurnia Gustin; Yuhendri Putra; Novia Delita
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v8i1.276

Abstract

Motivasi adalah suatu kondisi yang dapat menggerakan dan mempengaruhi pegawai.Puskesmas Kuamang merupakan salah satu dari beberapa Puskesmas yang ada di Kabupaten Pasaman. Dilihat Rekapitulasi kehadiran di Puskesmas Kuamang kehadiran pegawai masih rendah ditemukan 80% dari 40 pegawai pernah tidak masuk kerja dengan bebagai alasan seperti izin tampa keterangan, alpa, cuti melewati batas. Kinerja Puskesmas Kuamang dilihat dari laporan tahunan 2015 terlihat rendahnya cakupan Program dilaksanakan seperti: terlihat pada Program KIA cakupan Kunjungan Nifas 78% target 90% ,Asi Eksklisif 66,99% target 100%. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja pegawai. Desain penelitian mengunakan cross sectional dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2016 di Puskesmas Kuamang Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Populasi penelitian seluruh pegawai Puskesmas berjumlah 40 orang, semua populasi dijadikan sampel dengan mengunakan teknik sampel jenuh. Pengolahan data analisis secara univariat dan bivariat mengunakan uji statistik Chi-Square. Hasil analisis diperoleh adanya hubungan bermakna antara tanggung jawab dengan motivasi kerja (p=0,0001,) hubungan interpersonal dengan motivasi kerja (p=0,011), kondisi kerja dengan motivasi kerja (p=0,006), dan pengawasan dengan motivasi kerja (p=0,002). Dapat disimpulkan, bahwa faktor tanggung jawab, hubungan interpersonal, konsi kerja dan pengawasan berhubungan dengan motivasi kerja pegawai di Puskesmas Kuamang. Untuk itu diharapkan kepada seluruh pegawai agar dapat menerapkan pola motivasi kerja dengan baik.