Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN RUANG SEMPADAN SUNGAI SEBAGAI KEGIATAN WISATA Athadiva, Githanisa Elgazy; Rahman, Boby
Jurnal Kajian Ruang Vol 4, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v4i2.36635

Abstract

Pemanfaatan ruang sempadan sungai yang tidak sesuai dapat menimbulkan dampak negatif pada kawasan serta masyarakat sekitar. Beberapa pelanggaran yang sering terjadi adalah penggunaan sempadan sungai menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah limbah rumah tangga, mendirikan konstruksi atau bangunan diatas sempadan sungai, dan pengambilan pasir dari sungai. Maka dari itu diperlukan pemanfaatan ruang sempadan sungai yang sesuai dan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan yaitu dengan memanfaatkan potensi ruang sempadan sungai sebagai kegiatan wisata.
Studi Literatur : Penanganan Degradasi Lahan di DAS Taufikurrohman, Muhamad; Rahman, Boby
Jurnal Kajian Ruang Vol 4, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v4i1.29595

Abstract

Penanganan degradasi lahan menjadi salah satu isu global, hal ini berkaitan dengan dampak dari petumbuhan penduduk serta berkembangnya pusat-pusat permukiman, perdagangan jasa serta industri yang menghasilkan limbah berupa pencemarana air, tanah, maupun udara. Degradasi lahan merupakan menurunnya produktivitas suatu lahan karena peningkatan terhadap kebutuhan lahan permukiman dan pertanian sehingga menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, dampak dari degradasi ini yaitu akan timbul lahan lahan kritis dan tidak produktif lagi. Terdapat beberapa aspek yang berpengaruh dalam proses terjadinya degradasi lahan antara lain aktivitas pemanfaatan lahan oleh manusia atau penggunaan lahan, erosi, sebaran lahan kritis, pencemaran air limbah ke sungai, berkurangnya suplay air. Upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui sistem pengelolaan DAS Terpadu yang melibatkan banyak sector serta wilayah, implementasi pelaksanaannya menggunakan metode agroforestry. Agroforestry merupakan sistem pertanian dengan pemanfaatan lahan dengan cara menggabungkan tanaman pertanian dengan tanaman hutan guna menekan dampak erosi dan degradasi lahan. Cara ini melibatkan beberapa stakeholder terkait antara lain masyarakat, pemerintah,dan swasta.Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebab akibat dari degradasi lahan serta metode konservasi yang dapat diterapkan dalam menangani permasalahan degradasi lahan khususnya di wilayah DAS
Penyediaan RTH di Kawasan Sempadan Sungai Luthfiyani, Putri Maghfiroh; Rahman, Boby
Jurnal Kajian Ruang Vol 4, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v4i2.36779

Abstract

KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN NELAYAN DI KORIDOR SUNGAI SILUGONGGO, DESA BENDAR, KECAMATAN JUWANA Fitri, Sania; Ridlo, Mohammad Agung; Rahman, Boby
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman di Indonesia 26% masih berada di bantaran sungai. Jumlah penduduk semakin banyak yang bermukim pada koridor sungai akan menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Budaya membangun rumah di bantaran sungai akan mengakibatkan pencemaraan sungai, permasalahan sanitasi, dan persampahan yang akan terjadi. Desa Bendar merupakan salah satu kampung nelayan dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya menengah hingga menengah ke atas. Masyarakat Desa Bendar mayoritas mata pencahariannya adalah nelayan dan juga peternak bandeng. Desa Bendar memiliki permukiman yang berbatasan langsung dengan sungai dan berada di koridor sungai. Aktivitas masyarakat yang bermukim dan membangun bangunan semi-permanen di area koridor sungai akan berdampak pada kualitas lingkungan. Pada umumnya masyarakat yang bermukim di area koridor sungai membuang sampah ataupun limbah rumah tangga ke sungai sehingga menimbulkan pencemaran air sungai, sementara akibat sampah yang dibuang ke sungai tersebut terjadilah pengendapan disungai dan berdampak pada pendangkalan air sungai akibat pengendapan sampah. Akibat kebiasaan aktivitas tersebut dapat menimbulkan lingkungan yang tidak sehat, serta akan berdampak buruk bagi kesehatan bagi masyarakat yang bermukim di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan mengkaji kualitas lingkungan permukiman nelayan di koridor Sungai Silugonggo Desa Bendar terhadap aktivitas permukiman di koridor sungai sekitarnya. Pentingnya penelitian terkait pengaruh pemanfaatan bantaran sungai terhadap kualitas lingkungan permukiman kampung nelayan di Desa Bendar adalah untuk mempertahankan dan melestarikan fungsi bantaran sungai sebagai lahan penyerap polusi dan penghasil oksigen yang sangat membantu terciptanya lingkungan yang sehat dan baik.Kata Kunci: kualitas lingkungan, permukiman, nelayan.
COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) BERBASIS POKDARWIS DALAM PENGELOLAAN WISATA PANTAI BONDO, DESA BONDO, KECAMATANBANGSRI, KABUPATEN JEPARA Laila, Annisa Zulfa; Yuliani, Eppy; Rahman, Boby
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Based Tourism (CBT) adalah suatu pendekatan strategis dalam pengembangan masyarakat melalui sektor pariwisata, dengan fokus pada peningkatan keterlibatan serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya pariwisata yang ada. Masyarakat Desa Bondo memanfaatkan keindahan alam di desa mereka sebagai obyek wisata, dan perekonomian masyarakat mengalami perubahan positif berkat peran aktif Pokdarwis dan komunitas dalam mengelola Pantai Bondo. Penelitian ini, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif rasionalistik. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Community Based Tourism (CBT) berbasis Pokdarwis Desa Bondo dalam mengelola wisata Pantai Bondo melibatkan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Kata Kunci: CBT, Pengelolaan Pariwisata, partisipasi masyarakat
Effectiveness of Using Spent Bleaching Earth Stabilized Using Seashells on Concrete Compressive Strength Garcya, Muhammad Gala; R, Juli Ardita Pribadi; Rahman, Boby; Maulana, Ryan
ABEC Indonesia Vol. 12 (2024): 12th Applied Business and Engineering Conference
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bleaching Earth is a material used to refine palm oil to make it brighter in color as we currently consume.However, due to this, the accumulation of Bleaching Earth is increasingly uncontrolled and continues to accumulate.Previously, this research had been carried out but had not found a major impact on concrete durability. Especially incoastal areas which are often exposed to high chloride ions and have the potential to damage concrete. This research aimsto create a material that can modify the properties of concrete to have better durability by modifying Spent BleachingEarth using seashells. This research uses a cylinder measuring 150 x 300 mm with a various admixture. In this research, 3(three) stabilization fraction models were tried, namely Fraction A with 60% SBE and 40% Seashells, fraction B with50% SBE and 50% Seashells, and fraction C with 40% SBE and 60% Seashells. The research showed that fraction Bshowed compressive strength reaching 22,85 MPa and Fraction C showed compressive strength up to 29,44 MPa at 28days. Meanwhile, Fraction A experienced a decrease in compressive strength, reaching only 20,64 MPa compared tonormal concrete of 21,90 MPa at 28 days. This could be caused by many things, so further research is needed regardingthe stabilization of these two materials. Based on the research, it can be concluded that Fraction C can be arecommendation because it has higher strength than other fractions and needs to be tested in aggressive environments,especially in coastal areas
Potensi Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Berdasarkan Guna Lahan Pratiwi, Putri; Rahman, Boby
Jurnal Kajian Ruang Vol 5, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v5i1.44521

Abstract

ABSTRAKRuang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Seiring dengan perkembangan wilayah yang pesat, ketersediaan RTH semakin terancam oleh peningkatan pembangunan infrastruktur dan perumahan. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan kehidupan, seperti peningkatan suhu, berkurangnya kualitas udara, dan menurunnya daerah resapan air. Menurut Permen ATR KBPN No. 14 Tahun 2022 luasan Ruang Terbuka Hijau dialokasikan 10% untuk RTH privat dan 20% lainnya untuk RTH publik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kesesuain dan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dari tujuh studi kasus. Metodologi yang digunakan adalah diskriptif yaitu menggunakan studi litelature. Terdapat tujuh studi kasus yang dikaji dalam penelitian ini. Hasil dari tujuh jurnal yang dikaji adalah Ruang Terbuka Hijau Publik yang mendominasi yaitu hutan kota, rekreasi, dan jalur hijau. Namun untuk Ruang Terbuka Hijau Privat yang mendominasi yaitu sawah dan kebun.Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau, Kesesuaian, Ketersediaan ABSTRACKGreen Open Space is an elongated area/path and/or cluster, whose use is more open, where plants grow, both those that grow naturally and those that are deliberately planted. According to the Law, the area of Green Open Space is allocated 10% for private RTH and another 20% for public RTH. The aim of this research is to examine the suitability and availability of Green Open Space from seven case studies. The methodology used is descriptive, namely using literature studies. There are seven case studies examined in this research. The results of the seven journals studied were that public green open spaces dominated, namely urban forests, recreation and green lanes. However, private green open spaces that dominate are rice fields and gardens.Keywords: Green Open Space, Suitability, Availability
Pembuatan Gambar Desain Kawasan Industri Kreatif Kabupaten Bengkalis Rahman, Boby; Gala Garcya, Muhammad; Lisya, Mutia
TANJAK : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2025): TANJAK : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/e6963a46

Abstract

Industri kreatif sudah berkembang dengan signifikan di Indonesia pada beberapa tahun terakhir. Namun hal tersebut tidak seiring jalan dengan tersedianya fasilitas yang memadai untuk mendukung keberlanjutan ekonomi kreatif kedepannya di beberapa daerah. Khususnya di Kabupaten Bengkalis, kondisi ini memberikan tuntutan pada pemerintah daerah melalui organisasi GEKRAFS untuk dapat memberikan fasilitas sebagai wadah berkreasi. Terkait dengan hal diatas maka Pemerintah melalui GEKRAFS membutuhkan dukungan dokumentasi salah satunya gambar yang akan menjadi bentuk konsep desain perancangan nantinya. Dari kondisi ini, GEKRAFS wajib mempunyai staf yang berkompeten dalam mengerjakan proses perencanaan gambar ini. Permasalahan yang dijumpai di lapangan, minimnya kompetensi bidang perencanaan konsep gambar, maka GEKRAFS mencoba bekerjasama dengan kampus untuk membantu pekerjaan ini. Berdasarkan kebutuhan yang akan di kerjakan yaitu membuat dokumen gambar terkait pendukung konsep desain perancangan yang diinginkan. Hasil pekerjaan akhir nantinya gambar 3D dan video animasi.
ANALISIS KARAKTERISTIK FUNGSI SOSIAL RTH DI SEMPADAN SUNGAI Khan, Muhammad Nadharur Riza; Rahman, Boby
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 4, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan lingkungan, berkurangnya kualitas hidup masyarakat sekitar, serta hilangnya fungsi sempadan sungai sebagai ruang terbuka hijau adalah masalah yang akan terjadi apabila pemanfaatan ruang di sempadan sungai tidak tepat atau menyimpang. Oleh sebab itu, harus dilakukan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang pada Kawasan sempadan sungai supaya bisa memaksimalkan pemanfaatan ruang yang efisien serta memberikan manfaat positif untuk masyarakat sekitar sungai seperti dengan taman. Penelitian ini penting karena bisa memberikan solusi yang lebih baik untuk pemanfaatan ruang pada kawasan sempadan sungai  dengan memanfaatkan kawasan tersebut sebagai taman, bisa memberikan manfaat yang lebih  efisien serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif dengan menerapkan teknik literature review. Dengan mengubah kawasan ini menjadi ruang terbuka hijau, mengoptimalkan fungsi ruang dari aspek fungsi sosialnya serta meningkatkan kualitas area sekitar, menciptakan lingkungan yang sehat, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Dalam penelitian ini terdapat 3 klasifiasi sungai berdasarkan lebarnya yaitu sungai besar, sungai sedang dan sungai kecil yang terdapat fungsi sosial didalamnya seperti rekreasi, kebugaran,interaksi, Pendidikan serta kebudayaan.Kata kunci: Kerusakan sungai, Pemanfaatan ruang, fungsi sosial, sempadan sungai
KESIAPAN TATA KELOLA DALAM MEWUJUDKAN KABUPATEN PEKALONGAN SMART CITY Innayah, Sahnika Andita Rahma; Karmilah, Mila; Rahman, Boby
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 4, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep smart city mendorong pemerintah daerah untuk bertransformasi melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tata kelola, serta penguatan sumber daya manusia (SDM). Kabupaten Pekalongan memiliki potensi besar untuk mengembangkan daerahnya menjadi kota cerdas sebagai bagian dari peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesiapan Kabupaten Pekalongan dalam mengimplementasikan konsep smart city dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Analisis difokuskan pada tata kelola pemerintah daerah. Data diperoleh melalui wawancara, telaah dokumen kebijakan, dan observasi lapangan, lalu dianalisis dengan teknik Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Pekalongan telah memiliki komitmen terhadap inovasi dan pelayanan public yang cukup tinggi, meskipun diperlukan optimalisasi regulasi dan kolaborasi lintas sektor. Kata Kunci: smart city, kesiapan daerah, tata kelola, Kabupaten Pekalongan