Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pergeseran Teknik dan Material Marbling pada Tekstil sebagai Konsekuensi dari Perkembangan dan Inovasi Hendrawan, Aldi
PANGGUNG Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i1.228

Abstract

ABSTRAKTeknik marbling yang telah dikenal luas bahkan sebelum abad ke-15 memiliki potensi yang cukup baik dalam bidang industri tekstil walaupun pengaplikasiannya yang umum dikenal hanya pada kertas. Potensi ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan secara lebih luas, namun berbagai kendala muncul terutama dalam hal ketersediaan material yang langka dan tinggi harganya. Penulisan ini menggunakan metoda eksperimentasi, pendekatan literature dan kajian sejarah guna mencari alternatif bahan baku lokal yang dapat diaplikasikan pada tekstil menggunakan teknik marbling. Tepung maizena dan tapioka menjadi bahan baku lokal yang paling baik sebagai pengganti medium gel pada teknik marbling. Bahan baku lokal dengan harga terjangkau menjadi potensi baik untuk para pelaku industri tekstil menengenah. Perkembangan ini pada akhirnya bisa dijustifikasi sebagai sebuah proses evolusi kebudayaan yang termanifestasikan dalam perkembangan pengolahan tekstil yang didorong oleh motif ekonomi dan teknologi. Kata-kata Kunci: Marbling,Teknik, Tekstil, Bahan Lokal.ABSTRACTMarbling technique that has been widely known even before the 15th century has a good potential in the field of textile industry although its application is generally known only on paper. This potential is an opportunity that could be used more widely, but many obstacles arise particularly on the availability of rare and high material costs. This research uses experimental methods, approaches literature and historical studies in order to seek alternative local raw materials that can be applied to the textile using the technique of marbling. Cornstarch and tapioca as raw material for the most improved local instead of gel medium on marbling techniques. Local raw materials at affordable prices become good potential for the textile industry menengenah. This development could ultimately justified as a process of cultural evolution which manifests itself in the development of textile processing driven by economic motives and technology.Keywords: Marbling, Engineering, Textile, Local Ingredients. 
PEMANFAATAN KOSEP DEKONSTRUKSI FASHION PADA LEMBARAN DENIM SEBAGAI APLIKASI PADA PRODUK FASHION Zahra, Aliyah; Hendrawan, Aldi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 3 (2017): EKSPLORASI RAGAM HIAS DAN BUSANA KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultural transformation is a factor that changes the development of fashion trend. Denim, with its rigid and old look becomes the leading fashion item among the youngsters during the hippie era for they happened to be an attribute to bring up freedom, rebellion, and juvenility. However, not everyone could accept the new look of denim. The reason is that lack of technique knowledge on how to process denim material. Therefore, the insight of denim processing technique through DIY activity is needed. The popularity of DIY culture is taken into account as easier and approachable method that could be adopted, particularly for the youngster.  This approach is aimed to encourage and to inspire young people to be creative and to explore independently with the products offered. Thus, the product will have sentimental value for the user. The experiment is using three methods: qualitative, analysis, exploration method for the materials used to create attractive detail within the design collections. The result of this experiment is a DIY kit that consists of clothes with its tools and materials which could be easily managed and a sheet of denim fabric in form of patches that has been processed by implementing deconstruction concept.Keywords: Deconstruction Fashion, Denim, DIY___________________________________________________________________Transformasi kultur merupakan salah satu faktor perubahan perkembangan tren fashion.  Salah satunya denim. Denim yang dikenal kaku dan kuno bertransformasi menjadi pakaian trendi anak muda, ketika  kaum hippie menjadikan denim sebagai atribut untuk mengekspresikan dari kebebasan, pemberontakan, dan jiwa muda. Namun, tidak semua masyarakat dapat menerima tampilan baru denim yang dianggap beridentitas bagi para penggunanya. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai teknik pengolahan material denim. Maka dari itu, diperlukan adanya pengenalan wawasan mengenai pengolahan material denim melalui kegiatan DIY. Dengan kemunculan kebudayaan Do-It-Yourself (DIY) yang marak di masa kini, maka DIY dirasa tepat untuk digunakan sebagai cara pengenalan wawasan karena cara ini mudah diadaptasi oleh masyarakat, khususnya kaum muda. Pengenalan ini juga bertujuan sebagai dorongan atau inspirasi bagi para remaja untuk berkreatifitas dan bereksplorasi secara mandiri dengan produk yang ditawarkan, sehingga produk ini memiliki nilai sentimental tersediri bagi para penggunanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode analisis, dan metode eksplorasi pada material yang akan digunakan untuk menciptakan detail yang menarik pada perancangan koleksi. Hasil akhir dari penelitian ini merupakan sebuah DIY kit berisi pakaian yang dilengkapi dengan alat dan bahan yang mudah diadaptasi cara pengolahannya, serta lembaran kain denim dalam bentuk patch yang telah diolah dengan menerapkan konsep dekonstruksi.Kata Kunci: Dekonstruksi fashion, Denim, DIY
PERANCANGAN MASKER SEBAGAI ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR WANITA Muthia, Amalia; Hendrawan, Aldi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 3 (2017): EKSPLORASI RAGAM HIAS DAN BUSANA KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

High demand of transportation access for Indonesian citizens creates a problem such as air pollution. Therefore, the use of protector from air pollution, such as anti-pollution mask has been commonly used by people who are prone to be exposed to air pollution especially motorcycle riders. The increasing number of female riders becomes a potential subject to develop anti-pollution mask designs that can also support their stylish looks while riding their motorcycles. This research uses qualitative method through literature study, observation, interview with female riders and analysis of anti-pollution masks beneficial for riders. The mask designs are made by applying blue and monochrome colors, polka dots and stripes patterns as supporting aspects to the style of design target. Final result of this research is mask prototypes as alternative and reference for using mask that fulfill the needs of female motorcycle riders’ stylish looks.Keywords: Anti-pollution Mask, Motorcycle, Female Riders ___________________________________________________________Kebutuhan terhadap alat transportasi yang besar di Indonesia menimbulkan permasalahan berkaitan dengan polusi udara. Oleh karena itu, alat pelindung diri dari polusi udara seperti masker umum digunakan oleh orang-orang yang rawan terpapar polusi terutama pengendara sepeda motor. Meningkatnya pengguna sepeda motor wanita menjadi potensi untuk mengembangkan desain masker yang mendukung penampilan pengguna saat mengendarai sepeda motor. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pendekatan literatur serta observasi dan wawancara terhadap pengendara sepeda motor wanita, serta kajian analisis terhadap masker yang baik untuk digunakan oleh pengendara sepeda motor. Desain masker dibuat dengan mengaplikasikan warna-warna monochrome dan biru, dan motif polka dots dan stripes sebagai pendukung gaya dari target perancangan. Hasil dari penelitian ini adalah prototype desain masker sebagai alternatif dan referensi bagi penggunaan masker yang memenuhi kebutuhan penampilan pengguna sepeda motor wanita.Kata Kunci: Masker Anti Polusi, Sepeda Motor, Pengendara Wanita
PEMANFAATAN KUNYIT SEBAGAI CAT LUKIS TEKSTIL DAN PENERAPANNYA PADA PRODUK FESYEN Ayuningtias, Annisa; Hendrawan, Aldi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 3 (2019): IMPLEMENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has many natural resources potential for natural textile dyes. Two of these natural resources are turmeric and brown seaweed which have been processed into sodium alginate. A turmeric tuber contains curcumin producing yellow pigment, while alginate is potential to thicken textile paints. This study aims to produce turmeric-based textile paint with alginate as the paint thickener which will be applied to fashion products, such as women’s outerwear using painting techniques. To obtain the data needed, the researchers use an experimental research methodology with observations, literature studies, and interviews. The results of the experimentation process show that the color produced from fresh turmeric powder looks thicker when dissolved in alginate and mordan solutions. This research is expected to give benefits for students and researchers who want to explore the natural textile dyes made from turmeric.Keywords: Turmeric, sodium alginate, textile paint___________________________________________________________________ Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang memiliki potensi sebagai pewarna tekstil alami. Dua di antara sumber daya alam tersebut adalah kunyit dan rumput laut cokelat yang telah diolah menjadi sodium alginat. Umbi kunyit mengandung zat kurkumin yang dapat menghasilkan warna kuning, sedangkan alginat berpotensi sebagai pengental untuk cat tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan cat tekstil berbahan dasar kunyit dengan alginat sebagai pengental cat yang kemudian akan diaplikasikan pada produk fesyen berupa outerwear wanita menggunakan teknik lukis. Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metodologi penelitian eksperimental dengan observasi, studi literatur, dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari proses eksperimentasi menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan dari bubuk kunyit segar tampak lebih pekat jika dilarutkan dalam larutan alginat dan mordan. Penulis berharap penelitian ini akan bermanfaat bagi mahasiswa dan peneliti yang ingin mendalami tentang pewarna tekstil alami yang terbuat dari kunyit.Kata Kunci: Kunyit, Sodium Alginat, Cat Tekstil
PENGAPLIKASIAN AKSARA BALI PADA MATERIAL DENIM SEBAGAI PRODUK FESYEN Rahman, Nanda Nataya; Hendrawan, Aldi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 3 (2017): EKSPLORASI RAGAM HIAS DAN BUSANA KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali alphabet is gradually rarely used nowadays. Though Latin alphabet is more familiar and dominantly used in Indonesia, it did not originally belong to Nusantara society. Before it became so popular in Indonesia, Nusantara people used local ancient alphabet in writing. This went on for centuries. Therefore, it is necessary to reintroduce Bali alphabet to the young generation, so that they can recognize and use it to mantain the existence of Bali alphabet.The method used to reintroduce the Bali alphabet is applying it to fashion products. Since the application of Bali alphabet in fashion products is hardly developed, applying Bali alphabet in fashion products, especially bags, is potential. In order to be accepted by the present-day young generation, it needs to be combined with some material that is popular in current generation of youth. The material that suits the criteria is denim because it gives youthful impression to people who wear it, which in this case is the young generation. The technique used in processing denim material is bleaching technique because it retains the potency of denim itself.Keywords: Bali Alphabet, Young Generation, Denim, Bleaching___________________________________________________________________Aksara Bali sedikit demi sedikit mulai minim digunakan saat ini.   Meskipun aksara Latin lebih dikenal dan dominan digunakan di tanah air, aksara latin bukanlah aksara milik masyarakat Nusantara. Sebelum aksara latin menjadi begitu popular di Indonesia, masyarakat Nusantara terbiasa mengggunakan aksara kuno setempat dalam menulis. Hal ini berlangsung selama berabad-abad.  Oleh karena itu, perlu adanya pengenalan kembali aksara Bali agar generasi muda Bali  kembali mengenal dan menggunakannya sehingga eksistensinya tetap terjaga. Metode yang dilakukan untuk mengenalkan kembali aksara Bali yaitu dengan mengaplikasikannya pada produk fashion. Karena penerapannya pada bidang fashion sampai saat ini masih minim dikembangkan, maka terdapat potensi untuk mengaplikasikan Aksara Bali pada produk fashion, khususnya tas. Agar dapat diterima oleh generasi muda saat ini, dibutuhkan kombinasi dengan suatu  material yang masih menjadi material trend di generasi muda saat ini. Media yang sesuai dengan kriteria tersebut  adalah material denim karena denim merupakan material trend yang memberikan kesan jiwa muda bagi pemakainya, yang dalam hal ini adalah  kalangan generasi muda. Teknik yang digunakan dalam mengolah material denim adalah teknik bleaching karena teknik ini mempertahankan potensi yang dimiliki material denim itu sendiri.Kata Kunci: Aksara Bali, Generasi Muda, Denim, Bleaching
EKSPLORASI PERINTANG TEKSTIL DENGAN INSPIRASI VISUAL BATIK REMEKAN PADA PRODUK FASHION Wahidiah Listianingrum; Aldi Hendrawan
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 9, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v9i2.4170

Abstract

  The textile dyeing process is inseparable from the role of resist. Resisting in the coloring process functions as a medium to hold the dye to not soaked completely in the fabric that it can form the pattern. A few resist materials popular in the textile industry such as wax for Batik, rice paste for katazome, and cassava starch for adire eleko. Aside from starch, flour has the potential to resist dye. Flour is a material processed from starch that can be found in tubers or cereal plants. Besides aiming to find a suitable resist material from various types of flour, this research also aimed to resist innovation as raw material for the public using experimental methods through material exploration with Batik Remekan as inspiration and applied to kimono-style fashion product using soga tingi extracts and natural fiber fabric. Proses pewarnaan tekstil tidak lepas dari peran perintang. Perintang dalam proses pewarnaan berfungsi sebagai media untuk menahan zat warna untuk meresap pada kain secara keseluruhan, sehingga motif bisa terbentuk. Hingga saat ini beberapa jenis perintang yang cukup populer dalam industri tekstil yaitu malam sebagai perintang batik, pasta beras pada teknik katazome dan pati singkong pada teknik adire eleko. Selain pati, bahan baku yang potensial digunakan sebagai perintang adalah tepung. Tepung merupakan hasil olahan pati yang ditemukan pada umbi – umbian atau tanaman sejenis serelia. Selain bertujuan untuk menemukan perintang yang cocok dari ragam jenis tepung. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan inovasi bahan baku perintang kepada masyarakat yang dilakukan melalui metode eksperimental berupa eksplorasi dengan batik remekan sebagai inspirasi dan diaplikasikan pada produk fashion bergaya kimono menggunakan ekstrak soga tingi dan kain berserat alam. 
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK BERJENIS POLYPROPYLEN SISA PEMBUNGKUS LAUNDRY MENJADI PRODUK BERNILAI GUNA DENGAN METODE FABRIKASI DAN PEMANASAN Aldi Hendrawan
Jurnal Sosioteknologi Vol. 18 No. 3 (2019)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2019.18.3.1

Abstract

Salah satu penghasil sampah terbesar di Bandung menurut Badan Pusat Statistik Kota Bandung adalah pemukiman, yaitu sebesar 1.048,96 ton produksi sampah pada tahun 2014 dan sampah plastik menempati posisi keempat sebagai sampah terbanyak dengan jumlah 185,6 m3/hari setelah sampah sisa makanan, sampah kayu, ranting, dan daun, serta sampah kertas. Hal tersebut tidak lepas dari karakteristik masyarakat urban perkotaan yang semakin tidak memiliki waktu untuk memperhatikan efek dari sisa konsumsinya. Salah satu karakteristik masyarakat urban perkotaan yang dapat menimbulkan potensi sampah plastik besar ialah penggunaan jasa laundry untuk mencuci pakaian. Pada prosesnya pengguna jasa laundry mempergunakan plastik berjenis polypropylene yang membungkus kain bersih hasil cucian. Penelitian ini melihat potensi nilai guna pada sampah plastik bening jenis PP (Polypropylene) bekas pembungkus pakaian laundry sehingga dapat dipergunakan kembali dan ikut menanggulangi masalah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode fabrikasi dengan teknik pemanasan yang prosesnya akan dibagi ke dalam beberapa tahapan yaitu, eksplorasi awal, eksplorasi lanjutan, dan eksplorasi terpilih. Eksplorasi awal merupakan eksplorasi dengan cara pemanasan yang dibagi kedalam beberapa teknik yaitu pembakaran, penyetrikaan, pemasakan, dan pemanasan menggunkan hairdryer dan heat gun. Sedangkan eksplorasi lanjutan merupakan terusan dari eksplorasi awal dengan memilih beberapa hasil percobaan yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan menjadi produk. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa tas jinjing yang dapat dipergunakan secara berkelanjutan.
Pergeseran Teknik dan Material Marbling pada Tekstil sebagai Konsekuensi dari Perkembangan dan Inovasi Aldi Hendrawan
PANGGUNG Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1295.918 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v27i1.228

Abstract

ABSTRAKTeknik marbling yang telah dikenal luas bahkan sebelum abad ke-15 memiliki potensi yang cukup baik dalam bidang industri tekstil walaupun pengaplikasiannya yang umum dikenal hanya pada kertas. Potensi ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan secara lebih luas, namun berbagai kendala muncul terutama dalam hal ketersediaan material yang langka dan tinggi harganya. Penulisan ini menggunakan metoda eksperimentasi, pendekatan literature dan kajian sejarah guna mencari alternatif bahan baku lokal yang dapat diaplikasikan pada tekstil menggunakan teknik marbling. Tepung maizena dan tapioka menjadi bahan baku lokal yang paling baik sebagai pengganti medium gel pada teknik marbling. Bahan baku lokal dengan harga terjangkau menjadi potensi baik untuk para pelaku industri tekstil menengenah. Perkembangan ini pada akhirnya bisa dijustifikasi sebagai sebuah proses evolusi kebudayaan yang termanifestasikan dalam perkembangan pengolahan tekstil yang didorong oleh motif ekonomi dan teknologi. Kata-kata Kunci: Marbling,Teknik, Tekstil, Bahan Lokal.ABSTRACTMarbling technique that has been widely known even before the 15th century has a good potential in the field of textile industry although its application is generally known only on paper. This potential is an opportunity that could be used more widely, but many obstacles arise particularly on the availability of rare and high material costs. This research uses experimental methods, approaches literature and historical studies in order to seek alternative local raw materials that can be applied to the textile using the technique of marbling. Cornstarch and tapioca as raw material for the most improved local instead of gel medium on marbling techniques. Local raw materials at affordable prices become good potential for the textile industry menengenah. This development could ultimately justified as a process of cultural evolution which manifests itself in the development of textile processing driven by economic motives and technology.Keywords: Marbling, Engineering, Textile, Local Ingredients. 
IMPLEMENTASI MEDIA BRANDING BAGI SENTRA UKM REST AREA PASIR JAMBU Bijaksana Prabawa; Rizki Yantami Arumsari; Wirania Swasty; Aldi Hendrawan; Citra Puspita Sari
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2020): Charity - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v3i1.2185

Abstract

Sentra UKM Rest Area Pasirjambu merupakan sekelompok UKM yang bergabung dalam sebuah sentra di wilayah Rest Area Pasirjambu, tepatnya berlokasi di Jl. Raya Pasir Jambu KM 10, Ciwidey, Bandung. Sentra UKM Rest Area Pasirjambu terhitung masih baru didirikan, yaitu pada pertengahan 2017. Kondisi ini menyebabkan brand awareness dari masyarakat sekitar dan pengunjung rest area pasirjambu masih rendah. Tentu saja hal ini membutuhkan strategi bisnis tertentu salah satunya adalah dengan melakukan penguatan Brand. Oleh Karena itu, pada pengabdian masyarakat kolaborasi internal ini akan dilakukan formulasi strategi Branding melalui implementasi pada berbagai media Informasi dan komunikasi seperti media interaktif (website dan social media), media identitas perusahaan (logo, stationary, sign system, seragam, dsb), dan media persuasi/ promosi. Dengan penerapan media informasi dan komunikasi yang terintegrasi diharapkan tujuan dalam meningkatkan tingkat kunjungan sekaligus penguatan brand Sentra UKM ini dapat terwujud.
PENGGAMBARAN EKSPRESI PANTAI TANJUNG TINGGI MELALUI PERANCANGAN MOTIF Astridia Priska Adissa; Aldi Hendrawan
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 3 (2017): EKSPLORASI RAGAM HIAS DAN BUSANA KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v5i3.342

Abstract

Beach is one of the favorite tourist destinations in Indonesia because Indonesia has a variety of coastal areas that can be explored. Based on TripAdvisor, Tanjung Tinggi beach, located in Bangka Belitung archipelago, is among 2016’s top ten beaches in Indonesia. The beach has the potential beauty and numerous natural forms. It is a prospective popular destination that has not been widely recognized by the public. Its potential is used as inspiration in the design of textile craft by exploring the diversity of its natural form. This research uses qualitative and experimental approaches by observing the phenomenon and collecting data through studying related sources as writing references. Then experiment is done by exploring motif design inspired by Tanjung Tinggi beach. The result of this research is motif design that expresses the beauty and diversity of natural forms of Tanjung Tinggi beach. Keywords: Variety Forms, Motif, Tanjung Tinggi Beach, Potential, Marine Tourism___________________________________________________________ Pantai merupakan salah satu tujuan wisata yang diminati di Indonesia sebab Indonesia memiliki beragam pesisir yang dapat dijelajahi. Berdasarkan TripAdvisor Indonesia, diperoleh data yakni Wisata Terbaik tahun 2016 dipilih oleh Jutaan Wisatawan dengan kategori pantai ada sepuluh pantai, salah satunya adalah pantai Tanjung Tinggi yang terletak di Kepulauan Bangka Belitung. Pantai tersebut memiliki potensi keindahan dan keragaman bentuk alam dan berpotensi menjadi destinasi populer, namun belum banyak dikenali oleh masyarakat. Potensi tersebut dijadikan inspirasi dalam perancangan karya di bidang kriya tekstil dengan mengeskplorasi keragaman bentuk alamnya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan eksperimen, yakni dengan observasi yaitu mengamati fenomena yang terjadi serta mengumpulkan data dengan mempelajari sumber-sumber yang berkaitan untuk dijadikan sebagai acuan penulisan, kemudian dilakukan eksperimen yakni eksplorasi perancangan motif dengan inspirasi dari pantai Tanjung Tinggi. Hasil penelitian ini adalah rancangan motif yang mengekspresikan keindahan dan keragaman bentuk alam pantai Tanjung Tinggi.Kata Kunci: Keragaman Bentuk, Motif, Pantai Tanjung Tinggi, Potensi, Wisata Bahari