Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGAPLIKASIAN IMAGE ALAM KABUPATEN SUKABUMI PADA TENUN SUKABUMI DENGAN TEKNIK MARBLING Nadia Siti Azahra; Aldi Hendrawan
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 1 (2018): APLIKASI, STRATEGI, DAN ORIENTASI SENI DALAM RUPA, MEDIA, DAN WACANA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v6i1.575

Abstract

PENGOLAHAN TEKNIK SURFACE TEXTILE DESIGN DENGAN INSPIRASI STRUKTUR HIV PADA BUSANA DEMI COUTURE Alvin Mei Triyas Wahyuni; Aldi Hendrawan
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 3 (2018): IMPLEMENTASI MEDIA DAN TEKNIK DALAM KARYA RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v6i3.596

Abstract

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) is a syndrome or collection of symptoms formed by retroviruses. HIV/ AIDS is part of the compiler called the structure or morphology of HIV. Each component if observed using a microscope forms a circle shape. Among the bad views on people with HIV, the authors see the aesthetic potential in the HIV structure. The HIV’s elements contained balance, unity, rhythm, and proportion which has an aesthetic potential to be developed into textile products. The author raised the phenomenon as a design idea in developing and becoming one of the inspirational motives found in the morphology or structure of HIV. The structure will be processed using surface textile design techniques by using digital printing, heat settings (steam), puff paint, beading, stitching and patchwork collages that composed for fashion products called demi couture.Keywords: HIV, Psychology of HIV, HIV Structure, Surface Textile Design Technique, Demi Couture _______________________________________________________________ Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindrom atau kumpulan gejala yang dibentuk oleh retrovirus. HIV/ AIDS adalah bagian dari penyusun yang disebut dengan struktur atau morfologi HIV. Setiap komponen jika di terjemahan menggunakan mikroskop yang membentuk struktur tersebut adalah bentuk lingkaran. Diantara pandangan buruk pada penderita ODHA, penulis melihat adanya potensi estetika pada struktur HIV. Dia memiliki unsur keseimbangan, kesatuan, ritme, dan proporsi untuk dikembangkan menjadi produk tekstil. Penulis mengangkat fenomena tersebut sebagai ide desain dalam mengembangkan dan menjadi salah satu inspirasi motif yang terdapat pada morfologi HIV. Struktur tersebut akan diolah dengan menggunakan teknik surface textile design dengan teknik digital printing, heat setting (steam), puff paint, beading, dan stitching yang dikomposisikan untuk produk busana yang disebut demi couture.Kata Kunci: HIV, Psikologi HIV, Struktur HIV, Teknik Surface Textile Design, Demi Couture
Perancangan Visual yang Terinspirasi Dari Komentar Online Harassment Menggunakan Teknik Digital Printing Simbolon, Lucia Octavia; Sekar, Ahda Yunia; Hendrawan, Aldi
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 5, No 3 (2023): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v5i3.4897

Abstract

Dewasa ini sering terjadi tindakan online harassment dikalangan masyarakat. Online harassment merupakan tindakan cyberbulling yang dilakukan oleh seseorang dengan cara mengirim pesan ataupun berkomentar melalui sosial media dengan tujuan untuk menghina, mengejek ataupun menyindir orang lain. Tindakan online harassment ini sudah sering sekali terjadi baik disadari ataupun tidak dan tindakan ini dapat mengganggu kesehatan mental bagi korban. Ada beberapa komunitas yang juga turut serta memberikan edukasi seputar cyber bullying melalui akun media sosial Instagram mereka. Salah satunya yaitu @kitakorbanbullying. Melalui akun Instagramnya, mereka beberapa kali memposting dampak dari cyber bullying dan juga memberikan edukasi bahaya cyber bullying khususnya online harassment. Oleh karena itu, penulis tergerak untuk membuat sebuah media kampanye baru melalui fashion dengan menggunakan teknik digital printing. Hal ini dikarenakan digital printing menjadi salah satu teknik yang dapat mentranfer motif tanpa merubah bentuk dan warna sehingga lebih efisien. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian problems and need dengan menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan pencarian data melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan eksperimen untuk mengolah visual yang dihasilkan. Hasil akhir dari penelitian ini berupa produk fashion yang terinspirasi dari komentar online harassment yang diaplikasikan menggunakan teknik digital printing.
Pergeseran Teknik dan Material Marbling pada Tekstil sebagai Konsekuensi dari Perkembangan dan Inovasi Aldi Hendrawan
PANGGUNG Vol 27 No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i1.228

Abstract

ABSTRAKTeknik marbling yang telah dikenal luas bahkan sebelum abad ke-15 memiliki potensi yang cukup baik dalam bidang industri tekstil walaupun pengaplikasiannya yang umum dikenal hanya pada kertas. Potensi ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan secara lebih luas, namun berbagai kendala muncul terutama dalam hal ketersediaan material yang langka dan tinggi harganya. Penulisan ini menggunakan metoda eksperimentasi, pendekatan literature dan kajian sejarah guna mencari alternatif bahan baku lokal yang dapat diaplikasikan pada tekstil menggunakan teknik marbling. Tepung maizena dan tapioka menjadi bahan baku lokal yang paling baik sebagai pengganti medium gel pada teknik marbling. Bahan baku lokal dengan harga terjangkau menjadi potensi baik untuk para pelaku industri tekstil menengenah. Perkembangan ini pada akhirnya bisa dijustifikasi sebagai sebuah proses evolusi kebudayaan yang termanifestasikan dalam perkembangan pengolahan tekstil yang didorong oleh motif ekonomi dan teknologi. Kata-kata Kunci: Marbling,Teknik, Tekstil, Bahan Lokal.ABSTRACTMarbling technique that has been widely known even before the 15th century has a good potential in the field of textile industry although its application is generally known only on paper. This potential is an opportunity that could be used more widely, but many obstacles arise particularly on the availability of rare and high material costs. This research uses experimental methods, approaches literature and historical studies in order to seek alternative local raw materials that can be applied to the textile using the technique of marbling. Cornstarch and tapioca as raw material for the most improved local instead of gel medium on marbling techniques. Local raw materials at affordable prices become good potential for the textile industry menengenah. This development could ultimately justified as a process of cultural evolution which manifests itself in the development of textile processing driven by economic motives and technology.Keywords: Marbling, Engineering, Textile, Local Ingredients. 
PENGAPLIKASIAN PEWARNA ALAMI KULIT BAWANG MERAH DENGAN TEKNIK BATIK UNTUK PRODUK FASHION Saputri, Syandita Tsamara; Hendrawan, Aldi
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 8, No 3 (2021): September - Desember
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v8i3.22683

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya alam yang dapat dikembangkan sebagai pewarna alami salah satunya adalah tanaman bawang merah. Tanaman bawang merah pada umumnya hanya digunakan pada bagian dagingnya saja, sedangkan kulitnya tidak digunakan oleh masyarakat sehingga berpotensi dikembangkan untuk menjadi pewarna alami tekstil. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kulit bawang merah yaitu memperoleh variasi warna melalui proses mordanting. Berdasarkan anjuran mengenai industri kreatif untuk menggunakan pewarna alami, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh variasi warna sebagai pewarna tekstil dengan menggunakan beberapa zat mordan dan hasil variasi warna tersebut akan diaplikasikan dengan teknik batik guna untuk melestarikan budaya tradisional Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif agar tercapainya tujuan penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, wawancara, observasi, dan eksperimen. Hasil akhir penelitian yang diperoleh dari pemanfaatan kulit bawang merah berupa eksperimen pewarna alami kulit bawang merah kemudian diaplikasian dengan teknik batik untuk menjadi produk fashion.
Penggunaan Kulit Biji Kopi Sebagai Pewarna Alami dengan Teknik Sablon Rismaya, Aeni; Hendrawan, Aldi
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 8, No 3 (2021): September - Desember
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v8i3.22878

Abstract

Kopi merupakan tumbuhan yang kulitnya dapat dimanfaatkan untuk menjadi pewarna alami. Pewarna alami dari kulit biji kopi bisa didapatkan dengan cara diekstrak. Warna yang dihasilakan dari kulit biji kopi adalah variasi warna coklat dan abu-abu tergantung dari jenis mordan yang digunakan. Dalam penelitian sebelumnya kulit biji kopi menghasilkan warna yang baik dengan pencelupan dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Pada penelitian ini penulis mengembangkan aplikasi penggunaan pewarna alami kopi dengan teknik sablon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sablon pewarna alami kulit biji kopi di beberapa material dan mordan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran berupa wawancara, studi literatur, dan eksperimen melalui beberapa tahapan yaitu, membuat ekstrak kulit biji kopi, membuat pasta dari cmc pengental makanan, dan hasil akhirnya berupa kain yang telah disablon.Kata Kunci : Pewarna alami, Kulit Biji Kopi, Sablon. AbstractCoffee is a plant whose skin can be used to be a natural dye. Natural dyes from the skin of coffee beans can be obtained by extracting. The color instigated from the skin of coffee beans is a variation of brown and gray color depending on the type of mordan used. in previous studies coffee bean skin produces a good color with dyeing and has the potential to be developed. In this study the authors developed the application of the use of natural dyes coffee with screen printing techniques. This study aims to find out the success rate of natural dye screen printing coffee bean skin in some materials and mordan. The research method used is a mixed method in the form of interviews, literature studies, and experiments through several stages, namely, making coffee bean bark extract, making pasta from cmc food thickeners, and the end result in the form of a cloth that has been screen printed.Keywords : Natural Dyes, Coffee Bean Skin, Screen Printing
Analisis Human Error Dengan Metode SHERPA Dan HEART Pada Budidaya Telur Burung Puyuh Hendrawan, Aldi; Dutho Suh Utomo; Suwardi Gunawan
Jurnal Teknik Industri (JATRI) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Teknik Industri (JATRI)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatri.v3i1.1367

Abstract

Lovepuyuh UMKM is a business located in Bangun Rejo Village, Tenggarong Oppo District, Tenggarong City, East Kalimantan. This business is engaged in production related to quail such as meat, seeds and quail eggs. Based on LovePuyuh MSME data for each quail egg production process, 80% of the products are classified as perfect products. Meanwhile, 5% of the products were seriously damaged and the other 15% were moderately damaged. This research uses the method Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA) and the Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) method. The results of this research show that human error can occur, namely that there are 14 things that can occur in the human error ceramic production process. Human error occurs in 5 main work processes in each sub-job. In the cage preparation process there are 3 human errors, in the breeding process there are 3 human errors, in the cage maintenance process there are 3 human errors, in the health inspection process there are 2 human errors, and in the harvesting process there are 3 human errors. Classification Errors The total work is divided into 9 errors in the action category (action errors), 3 errors in the checking category (checking errors), and 2 errors in the selection category (selection errors). The largest HEP value is found in the quail egg production process, namely in the cage temperature calculation sub-work with a value of 0.99 and the smallest HEP is in the seed type selection process with a value of 0.0000888. Potential errors The biggest problem occurs in the sub-work of cleaning cages from dirt, so special attention is needed from the operator to prevent errors.
PENERAPAN TEKNIK SHIBORI MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI KULIT BUAH JELAWE (TERMINALIA BELLIRICA Tiurina, Devi Selviana; Hendrawan, Aldi; Rosandini, Morinta
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas manusia terus berkembang untuk menciptakan nilai estetika yang baik pada teksil, salah satu yang menjadi pilihan yaitu teknik shibori. Sebagian besar pewarnaan teknik shibori menggunakan pewarna Indigo. Namun pewarna alami di Indonesia telah dikenal dan dipakai sejak lama dengan banyak jenis, seperti soga yang potensial. Salah satu pewarna alami soga adalah kulit buah jelawe (Terminalia Bellirica) yang dapat diekstraksi untuk menghasilkan tanin atau zat pewarna. Kulit buah jelawe memiliki kestabilan warna yang kuat dan memiliki tingkat keberhasilan warna yang baik pada kain. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan formulasi pewarna alami kulit buah jelawe dengan penggabungan jenis mordan untuk menghasilkan warna yang beragam dan mengaplikasikan susunan komposisi motif teknik shibori yang lebih bervariatif dan menarik pada lembaran kain. Kegiatan dalam penelitian ini berfokus pada metode eksperimentatif yang dilakukan berdasarkan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi literatur untuk mendapatkan data mengenai penerapan teknik shibori, pewarnaan, dan penggunaan mordan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa lembaran kain dengan motif teknik shibori yang terinspirasi dari keindahan alam. Kata kunci: teknik shibori, pewarna alam, kulit buah jelawe.
PENERAPAN TEKNIK SHIBORI MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI KULIT BUAH MANGGIS KERING Pramesti, Ghina; Hendrawan, Aldi
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik shibori memasuki industri fashion Indonesia dan mengalami perkembangan yang sangat pesat karena banyak digemari oleh masyarakat, inovasi terus dilakukan guna menghasilkan pengembangan pada segi warna, teknik, dan material. Banyaknya variasi pada teknik shibori menghasilkan bentuk visual yang beragam pada setiap motifnya. Penelitian ini memiliki tujuan menemukan peluang pengembangan variasi motif melalui teknik shibori guna menghasilkan motif yang lebih bervariatif dengan pewarna alami bubuk kulit buah manggis kering berdasarkan hasil warna yang lebih tampak serta penggunaan jenis mordannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Berdasarkan hasil pewarnaan ekstraksi bubuk kulit buah manggis kering memiliki hasil warna yang lebih terlihat jika dibandingkan dalam keadaan kering utuh. Penelitian ini menggunakan mordan atau fiksasi tunjung dan kapur sirih, karena menghasilkan warna yang tampak dan pekat. Penerapan teknik shibori yang dilakukan yakni mengembangkan variasi motif teknik kanoko dengan menggunakan toples kosmetik sebagai alat bantu dan didapatkan visual yang menghasilkan bentuk bulat presisi pada keseluruhan bagian motif serta memberikan hasil warna putih bersih pada motif yang tercetak. Dapat disimpulkan, bahwa pengembangan variasi motif shibori menggunakan pewarna alami bubuk kulit buah manggis kering dapat menghasilkan warna dan visual motif yang baru pada lembaran kain. Kata kunci: kulit buah manggis kering, teknik shibori, variasi motif
PENGOLAHAN PEWARNA ALAMI INDIGO STROBILANTHES CUSIA DENGAN TEKNIK BLOCK PRINTING PADA TEKSTIL Fadlillah, Muthya Rizka; Hendrawan, Aldi; Febriani, Rima
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pewarna alami indigo adalah jenis pewarna yang berbentuk pasta dan bubuk yang sering digunakan dalam pembuatan batik melalui teknik pencelupan dengan memanfaatkan pasta indigo yang memiliki keunggulan berupa kepekatan warna biru dan kestabilan warna yang sangat baik pada serat kain. Menurut pengamatan dari para ahli, ada potensi besar untuk mengembangkan penggunaan pasta indigo dengan mengaplikasikannya dalam teknik surface, seperti block printing. Pada umumnya, dalam industri fashion, block printing dilakukan menggunakan pewarna sintetis. Oleh karena itu, ada kesempatan untuk menghadirkan inovasi baru dengan memanfaatkan pasta indigo dalam teknik block printing. Peluang ini dapat diwujudkan dengan mengaplikasikan pasta pewarna alami indigo dengan aktifator hydrosulfite pada teknik block printing, menggunakan alat cetak berupa wooden block. Teknik ini dapat menghasilkan berbagai motif yang organis pada lembaran tekstil. Untuk merealisasikan inovasi ini, dilakukan dengan pengamatan mendalam mengenai penggunaan pewarna indigo dan teknik block printing serta dilakukan pengkajian terhadap aplikasi pasta indigo dengan wooden block di atas lembaran tekstil, untuk menciptakan hasil yang optimal dan efektif. Pengaplikasian pasta indigo strobilanthes ini diterapkan dengan plat wooden block berbentuk flora fauna yang dicetak di atas kain alami dan sebuah produk busana sebagai pembuktian bahwa kain ini dapat diterapkan sebagai produk fashion. Kata kunci: pewarna alami, indigo strobilanthes cusia, dan block printing.