Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan biaya usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka 2) perbedaan pendapatan usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui pendekatan survey, yaitu salah satu metode penelitian yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Data yang digunakan adalah berupa data primer dan data sekunder yang akan diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya tetap dan pendapatan, R/C ratio, analisis BEP, dan B/C ratio dan analisis uji beda (uji T). Terdapat perbedaan biaya dan pendapatan usahatani bawang merah antara yang menggunakan sistem pengolahaan tanah cultivator dengan sistem konvensional. Penggunaan sistem pengolahan tanah cultivator mengeluarkan biaya usaha lebih kecil daripada sistem konvensional, yaitu maisng-maisng Rp. 75.567.890 dan Rp. 80.464.381. begitu juga pada pendapatan usahatani yang dihasilkan, dimana sistem pengolahan tanah cultivator penghasilan pendapatan lebih besar yaitu Rp. 104.423.110 sedangkan yang menggunakan sistem konvensional sebesar Rp. 56.785.619, dimana selisih pendapatannya yaitu sebesar Rp. 47.637.491. Berdasarkan perbedaan pendapatan tersebut, maka tingkat kelayakan usahapun berbeda, dimana perbedaan kedua sistem tersebut yaitu masing-masing 2,38 dan 1,70. Kata Kunci: Analisis Usaha Tani Bawang Merah, Cultivator, Biaya dan Pendapatan.