Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SISTEM INFORMASI INVENTORY BARANG PADA PT FAJAR BUKIT OLAT OJONG SUMBAWA BERBASIS DESKTOP Mulyani, fitri; mulyanto, Yudi; Noviana, Sari
Jurnal TAMBORA Vol 3 No 2 (2019): EDISI 7
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.29 KB) | DOI: 10.36761/jt.v3i2.254

Abstract

Sistem Informasi Inventory Barang Pada PT. Fajar Bukit Olat Ojong Sumbawa Berbasis Desktop. Skripsi, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Teknologi Sumbawa. Pembimbing. (I) Yudi Mulyanto, S.Kom, M.Kom., (II) Sari Noviana, M.Si.PT. Fajar Bukit Olat Ojong Sumbawa atau UD Fajar Samudra selama 10 tahun  ini menggunakan sistem informasi yang manual  untuk menangani kegiatan pendataan barang berupa karung-karung dan alat-alat pabrik. Ada beberapa hal yang penting pada pendataan barang, pertama  tentang pendataan barang masuk dari distributor dan keluar. Kedua, tentang pembuatan laporan barang masuk, laporan barang keluar, ataupun laporan stok barang.Pada skripsi ini, peneliti mencoba untuk menganalisis pokok-pokok permasalahan seperti pencatatan barang yang masuk dari distributor yang masih manual dengan menggunakan selembar kertas dan  dimasukan ke microsoft excel. Pembuatan laporan  barang masuk , laporan barang keluar dan laporan stok barang juga salah satu permasalahan yang ada saat ini.Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah memberikan solusi dengan merancang aplikasi yang berbasis desktop sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja dalam pendataan barang dan pembuatan laporan.
PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENYALURAN KREDIT TANPA AGUNAN YANG DISALURKAN PT BANK MANDIRI, Tbk Mulyani, Fitri
UG Journal Vol 15, No 6 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bank merupakan lembaga intermediasi yang menampung dana masyarakat, menyalurkannya dalam bentuk kredit. Sebagai pemberi kredit, bank wajib menetapkan kebijakan kredit agar terpelihara keseimbangan antara keinginan memperoleh keuntungan, terjamin lunasnya semua kredit. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penyaluran kredit. Saat ini beberapa bank berani memberikan kredit tanpa agunan. KTA merupakan jenis kredit yang dikembangkan dengan tidak melibatkan barang jaminan dalam bentuk fisik. Pemberian KTA yang tidak hati-hati dapat mempengaruhi kelangsungan hidup pebankan di masa datang. Bank Mandiri sebagai salah satu bank pemerintah mengeluarkan Kredit Bebas Agunan Mandiri yang merupakan kredit individual tanpa agunan. Pemberian KTA mengandung risiko yang besar tetapi Bank Mandiri menerapkan prinsip kehati-hatian sebagai upaya meminimalisasi risiko terjadinya kredit macet. Upaya meminimalisasi risiko diantaranya : (1) Perencanaan produk, (2) Analisis yang tepat terhadap calon debitur berpedoman pada prinsip perkreditan, (3) Melakukan verifikasi data, (4) Jangka waktu pinjaman lebih pendek, (5) Meningkatkan tingkat suku bunga, (6) Membatasi kucuran kredit sesuai dengan penghasilan debitur, (7) Perlindungan Asuransi Jiwa. Dari hasil penelitin dan pembahasan disimpulkan bahwa kriteria penilaian KTA pada prinsipnya sama dengan penilaian untuk pemberian kredit dengan agunan. Perbedaannya terletak pada unsur agunan.
PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYALURAN KREDIT DI MASA PANDEMI PT BANK MANDIRI, TBK Mulyani, Fitri
UG Journal Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan penilaian dari sisi ketahanan, profitabilitas, dan likuiditas perbankan dalam menghadapi krisis pandemic, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai situasi ekonomi.saat ini cukup begitu kondusif. Jika dilihat dari penyaluran kredit atau pembiayaan, kredit perbankan mulai berkembang positif. Perkembangan ini terjadi sekitar tahun 2021, namun masih belum terlalu kuat. Dengan situasi seperti iniperbankan harus lebih mencermati restrukturisasi yang sedang dan akan dihadapinya.Berdasarkan hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana cara pengelolaan resiko dalam penyaluran kredit di masa pandemi pada Bank Mandiri. Metode penelitian untuk penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan observasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa Bank Mandiri memiliki tiga teknik utama untuk mencapai hal pengendalian risiko kredit tersebut. Langkah pertama adalah mengurangi risiko kredit bagi debitur yang sedang direstrukturisasi. Hal ini tentu sangat memerlukankemampuan untuk menentukan bagian mana yang dapat diselamatkan, bagian mana yang perlu direformasi, dan bagian mana yang membutuhkan lebih banyak bantuan. Kedua, dengan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh selama beberapa tahun sebelumnya untuk menerapkan taktik pertumbuhan perusahaan yang sedikit tajam. Hal ini juga memerlukan analisis data untuk menentukan industri mana yang cukup tangguh dan dinilai telah pulih, serta bank mana yang berkembang secara bijaksana dan berkelanjutan di masa yang akan datang. Langkah ketiga adalah dengan mempercepat pengembangan digital banking, hal ini sangat berguna sekali untuk membangun model bisnis baru dalam dunia perbankan di indonesia.
PENTINGNYA NUTRISI DI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN UNTUK MENCEGAH STUNTING PADA ANAK DI DESA KUAPAN Anggraini, Deni; Sinata, Novia; Agistia, Nesa; Almurdani, M.; Indriana, Annisa Chika Ayu; Melanie, Claudy Friesta; Azli, Echa Saskia; Suwinda, Elia; Mulyani, Fitri; Wulandari, Lydia Tri; Audina, Mia; Nabela, Nabela; Azizah, Nur Rahmi; Suhada, Zikra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22531

Abstract

Masalah balita pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang menjadi fokus di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang memadai. Di Indonesia, berdasarkan Riskesdas 2013 terjadi peningkatan anak stunting dari 36,8% pada tahun 2010 menjadi 37,2% pada tahun 2013. Selama 20 tahun terakhir, penanganan masalah stunting sangat lambat. Secara global, persentase anak-anak yang terhambat pertumbuhannya menurun hanya 0,6 persen per tahun sejak tahun 1990. WHO mengusulkan target global penurunan kejadian stunting pada anak dibawah usia lima tahun sebesar 40 % pada tahun 2025, namun diprediksikan hanya 15-36 negara yang memenuhi target tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengetahuan masyarakat tentang stunting dan mengedukasi cara mencegah terjadinya stunting pada anak dimasa pertumbuhan. Untuk mencapai tujuam tersebut dilakukan beberapa kegiatan yaitu pelaksanaan pre-test, penyuluhan, dan post-test terkait stunting dan cara pencegahan stunting. Kegiatan ini dilakukan terhadap 50 responden di Desa Kuapan Kab. Kampar. Berdasarkan hasil analisis Bivariat diketahui bahwa pemberian perlakuan berupa edukasi masyarakat (pre test) mengenai stunting menunjukkan adanya pengaruh signifikan dibandingkan (Post Test) dengan ada kuisioner dengan pertanyaan yang sama dengan skor (pre test) dari 50 orang yaitu 30 orang 60%, 17 orang 34% dan 3 orang 6% dan (post test) dari 50 orang 100%.
Efektivitas Program Indonesia Pintar terhadap Partisipasi Sekolah di Kawasan Barat dan Timur Indonesia Mulyani, Fitri; Ridwan, Endrizal; Nazer, M.
Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis Vol. 5, No. 4 (December 2023)
Publisher : SAFE-Network

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37034/infeb.v5i4.652

Abstract

Smart Indonesia Program (PIP) is a government program that aims to make the 12-year compulsory education program a success. The PIP program has been running since 2015. However, the Badan Pusat Statistik (BPS) notes that there are still school-age residents who are not attending school, even though the percentage of children not attending school has decreased. This study aims to measure the implementation of PIP and other factors on school participation in two regions, namely the West Indonesia Region (KBI) and the East Indonesia Region (KTI) in 2021. This research uses data from the 2021 National Socio-Economic Survey (Susenas) in the Indonesian Region West (KBI) and Eastern Indonesia Region (KTI). Data analysis used logistic regression method. The results showed that all independent variables, PIP, gender, marital status of head of household, classification of area of residence, per capita expenditure, other social assistance had a significant effect on school enrollment in the Western Regions of Indonesia (KBI) and Eastern Indonesia (KTI). . The biggest tendency for children to participate in school is the PIP.
Engaging English Learners: Using AI to Integrate Local Legends into Language Lessons in West Kalimantan Mulyani, Fitri; Elvina, Elvina; Yuliana, Yohanes Gatot Sutapa; Riyanti, Dwi
Journal of English Education Program Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : FKIP - Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jeep.v6i1.88248

Abstract

This study explored English teachers' views on incorporating local legends into lessons in West Kalimantan and how AI may help incorporate local legends and engage students using a survey approach. Data were collected from 24 teachers using purposive sampling. The survey revealed that while 70.8% of teachers expressed an interest in using local legends, only 4.2% regularly integrated them into their teaching, indicating a gap between enthusiasm and practice. Although half of the teachers believed that local legends could enhance student engagement, few considered them extremely effective, suggesting the need for more evidence of their impact. Barriers to the use of local legends include limited resources, lack of knowledge, time constraints, and varying student interests. This study highlights the potential of Artificial Intelligence (AI) in overcoming these challenges by providing resources, diversifying materials, and streamlining lesson planning. AI could bridge the gap between teachers' interest in local narratives and their actual use, promoting a more engaging, culturally relevant learning environment. However, the study's small sample size and short data collection period limited the generalizability of the findings. Future research should involve a larger, more diverse sample and longer data collection to provide more comprehensive insights.
Sistem Pendukung Keputusan Lomba Kinerja Kelurahan dengan Metode AHP Eosina, Puspa; Suratun, Suratun; Mulyani, Fitri
Krea-TIF: Jurnal Teknik Informatika Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.618 KB) | DOI: 10.32832/kreatif.v6i1.2177

Abstract

AbstrakTingkat keberhasilan pembangunan di kelurahan diukur dengan kriteria-kriteria tertentu. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor setiap tahunnya melaksanakan lomba kinerja kelurahan untuk mengevaluasinya. Dalam penentuan penetapan pemenang lomba kinerja kelurahan dinilai pada seleksi presentasi dan kunjungan lapang masih menghitung secara manual sehingga dibutuhkan Sistem pendukung Keputusan (SPK) yang mampu memberikan solusi alternatif untuk proses penilaian presentasi dan kunjungan lapang. Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan lomba kinerja kelurahan ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yang digunakan untuk pembobotan kriteria dan alternatif. SPK ini menggunakan 3 jenis hak akses (roles) yaitu admin, juri dan pimpinan. Keluaran sistem adalah hasil angka perhitungan AHP yang merupakan rekomendasi bagi pihak pengambil keputusan dalam penentuan pemenang perlombaan. Hasil perhitungan menampikan bobo-bobot kriteria, yaitu : 0,167 untuk kriteria penguasaan materi ekspos, 0,056 untuk kriteria penampilan pemberi materi ekspos, 0,111 untuk kriteria ketepatan waktu ekspos, 0,222 untuk kriteria produk unggulan, dan 0,444 untuk kriteria inovasi. Dengan nilai bobot tersebut, ditampilkan hasil rekomendasi untuk pemenang dengan urutan ranking terbaik yaitu  kelurahan Menteng, kelurahan Cibadak, kelurahan Ciparigi, kelurahan Katulampa, kelurahan Cikaret, dan kelurahan Babakan Pasar.  AbstractThe level of success of the development in the village government is measured by certain criteria. The Bogor City of Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) annually conducts urban village government performance competitions to evaluate it. In determining the determination of the winners of the kelurahan performance competition, the presentation selection and field visits were still counted manually so that a Decision Support System (DSS) was needed that was able to provide alternative solutions for the presentation process and field visits. The method used in the decision support system for this kelurahan performance competition is the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, which is used for weighting criteria and alternatives. This DSS uses 3 types of access rights (roles), namely admin, jury and leader. System output is the result of the AHP calculation number which is a recommendation for decision makers in determining the winner of the race. The calculation results show the bobo-weight criteria, namely: 0.167 for mastery of exposure material criteria, 0.056 for the criteria for exposure material exposures, 0.111 for the criteria for exposure time, 0.222 for the criteria of superior products, and 0.444 for the criteria of innovation. With these weight values, the results of recommendations for winners with the best ranking are displayed, namely Menteng Village, Cibadak Village, Ciparigi Village, Katulampa Village, Cikaret Sub-District, and Babakan Pasar Village.