Kemandirian industri pertahanan penting dilakukan untuk mendukung pengembangan sistem pertahanan. Tulisan ini menganalisis implementasi kerjasama melalui program Transfer of Technology dalam pembuatan Tank Harimau guna memperkuat Pertahanan Negara dengan Studi Kasus Kerjasama PT. Pindad dengan FNSS Turki. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti dan menganalisis bagaimana implementasi kerjasama Indonesia dengan Turki dalam pengembangan Tank Harimau. Teori yang digunakan adalah Kerjasama Internasional menurut K.J Holsti melalui metode kualitatif yang menganalisis empat variabel yaitu stabilitas dan kebutuhan, peran negara, konflik dan kerjasama, norma dan institusi, dan keamanan dengan menggunakan analisis SWOT sebagai alat pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan industri pertahanan Indonesia perlu menimbang perubahan geopolitik dan stabilitas keamanan regional dan global, pentingnya peran dan tanggung jawab negara dalam sistem internasional, Norma internasional tentang bagaimana teknologi pertahanan ditransfer, digunakan, dan dikelola serta ancaman keamanan global mengarahkan Indonesia dan negara mitra untuk memprioritaskan teknologi yang relevan dengan tantangan kontemporer, sehingga Indonesia dapat membuka peluang dalam rantai pasokan global pertahanan dan modernisasi serta mengembangkan inovasi dalam rangka pengembangan Alutsista dalam negeri