Articles
Density of Acanthaster planci in the waters of Olele Village
Pius A Arsyad;
Femy Sahami;
Sri Nuriyatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 8 ISSUE 2 | JUNE 2020
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (261.537 KB)
|
DOI: 10.37905/.v0i0.6885
This study aims to determine the density level of Acanthaster planci in Olele Village waters in Kabila Bone District, Bone Bolango Regency. This research was conducted in October 2016 to May 2017. The method used was the Line Intercept Transect (LIT) method with a size of 50 x 5 meters. The research location was divided into 3 stations namely Station I (no influence of human activity), Station II (affected by human activity), and Station III (snorkeling and diving areas). The density was analyzed using the Krebs formula (Napitupulu et al., 2013). The results showed that the population density of Acanthaster planci in the waters of Tomini Gulf, Olele Village, Kabila Bone District is in the alarming or threatening category.
Komposisi Jenis, Kerapatan Dan Tingkat Kemerataan Lamun Di Desa Otiola Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara
Nurhadi Bratakusuma;
Femy M. Sahami;
Sitti Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (284.844 KB)
|
DOI: 10.37905/.v1i3.1233
Penelitian ini bertujuan mengetahui komposisi jenis, kerapatan dan tingkat kemerataan lamun di Desa Otiola Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, yang dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Desember 2013. Metode yang digunakan adalah metode transek dan petak contoh (Transect Plot), dengan menempatkan transek kuadrat ukuran 1 x 1 meter yang dibagi menjadi 25 buah kisi ukuran 20 cm pada hamparan lamun. Setiap transek kuadran ukuran 1 x 1 meter, jumlah tegakan lamun dihitung dalam petak ukuran 20x20 cm dan diambil sebanyak lima kali secara acak sebagai keterwakilan data. Analisis varians (ANOVA) digunakan untuk mengetahui perbedaan antar stasiun pengamatan. Hasil pengamatan, ditemukan 4 jenis lamun di Desa Otiola yang termasuk dalam 2 famili yaitu famili Hydrocharitaceae dengan 3 jenis yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Halophila ovalis serta famili Potamogetonaceae hanya 1 jenis yaitu Cymodocea rotundata. Tingkat kemerataan tertinggi terdapat pada stasiun 2 dengan nilai indeks kemerataan 0,53 kemudian 0.52 pada stasiun 3 dan 0.50 pada stasiun 1. Tingkat kemerataan di seluruh stasiun masuk dalam ketegori sedang. Kata kunci: Lamun, Komposisi jenis, Kerapatan, Tingkat kemerataan
Kerapatan dan Sebaran Lamun di Perairan Teluk Tomini | Density and distribution of seagrass in Tomini Gulf
Olpin Y Umar;
Femy M Sahami;
Citra Panigoro
The NIKe Journal VOLUME 4 NOMOR 1, MARET 2016
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (54.803 KB)
|
DOI: 10.37905/.v4i1.4631
Paper ini mengetengahkan kerapatan dan pola sebaran lamun di Perairan Teluk Tomini Desa Olimoo’o Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan September 2014. Metode yang digunakan adalah metode transek garis dengan kuadran berukuran 1x1 meter. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun. Lamun yang ditemukan ada 4 jenis yaitu Cymodocea rotundatadan Syringgodium isoetitolium dari famili Patomogetonaceae, dan Halophila ovalis dan Thalassia hemprichii dari famili Hydrocharitaceae. Cymodocea rotundata memiliki tingkat kerapatan tertinggi dan pola sebaran lamun di Desa Olimoo’o adalah mengelompok. Lamun tumbuh pada substrat yang bervariasi terdiri dari patahan karang mati, berpasir, lumpur berpasir, dan berbatu. This paper presents the density and distribution of seagrass in Tomini Gulf, Olimoo'o Village, Batudaa Pantai, Gorontalo Regency. The study was conducted from May to September 2014 by line transect method with a quadrant measuring 1x1 meters.The research location is divided into 3 stations. Seagrasses were found in 4 types namely Cymodocea rotundata and Syringgodium isoetitolium from the family Patomogetonaceae, and Halophila ovalis and Thalassia hemprichii from the family Hydrocharitaceae. Cymodocea rotundata has the highest density and seagrass distribution in Olimoo Village is clustered. Seagrasses grow on a variety of substrates consisting of broken coral, sandy, muddy sand, and rocky. Katakunci: Lamun; kerapatan; pola sebaran; TelukTomini. Keywords: Seagrass; density; distribution; Tomini Gulf.
Komposisi dan Keanekaragaman Lamun di Desa Lamu | Composition and diversity of seagrass in Lamu Village.
Herni Ahmad;
Femy M Sahami;
Citra Panigoro
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 4, DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (36.803 KB)
|
DOI: 10.37905/.v5i4.5290
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman lamun di Perairan Teluk Tomini Desa Lamu Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret 2016 sampai Bulan November 2016. Lokasi penelitian dibagi menjadi tiga stasiun penelitian dan metode yang digunakan adalah metode line transect dengan menggunakan plot ukuran 1m x 1m. Analisis data meliputi komposisi jenis dan keanekaragaman jenis lamun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis Cymodocea rotundata memiliki nilai komposisi tertinggi (80,05%) dan Halophilas pinulosa memiliki nilai komposisi terendah (0,05%) pada ketiga stasiun penelitian dan nilai indeks keanekaragaman lamun pada Stasiun I (0,24), Stasiun II (0,41), Stasiun III (0,31) dan secara keseluruhan berdasarkan nilai indeks keanekaragaman lamun di lokasi penelitian masuk dalam kategori keanekaragaman rendah. This study aims to determine the composition and diversity of seagrass in Tomini Bay Waters, Lamu Village, Batudaa Subdistrict, Gorontalo District. This research was conducted in March 2016 to November 2016. The research location was divided into three research stations and the method used was the line transect method using a plot of 1m x 1m size. Data analysis includes species composition and seagrass diversity. The results showed that the Cymodocea rotundata had the highest composition value (80.05%) and Halophilas pinulosa had the lowest composition value (0.05%) at all three research stations and the seagrass diversity index value at Station I (0.24), Station II (0.41), Station III (0.31) and overall based on seagrass diversity index values in the study sites included in the category of low diversity. Katakunci: Lamun; komposisi; keanekaragaman; Tomini. Keywords: Seagrass; composition; diversity; Tomini.
Analisis Kandungan Merkuri Pada Ikan Nike di Kota Gorontalo
Nur Wahyuni Mohamad;
Femy M. Sahami;
Citra Panigoro
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (235.739 KB)
|
DOI: 10.37905/.v3i3.1317
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan merkuri (Hg) pada ikan nike (Awaous melanocephalus) di wilayah penangkapan ikan nike Kelurahan Leato Utara Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret 2014 sampai Bulan Januari 2015. Pengambilan sampel ikan nike dilakukan selama dua musim penangkapan di Bulan April dan Mei 2014 (Bulan Jumadil Akhir dan Rajab). Pengambilan sampel dilakukan setiap hari yaitu sejak hari pertama kemunculan ikan nike sampai berakhir musim penangkapan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada nelayan penangkap dan diambil secara langsung pada saat penangkapan. Pengukuran kandungan merkuri (Hg) dilakukan terhadap 18 sampel ikan nike dengan analisis Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) berdasarkan prosedur SNI 01-2354.6-2006 di Labotatorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian menujukkan bahwa beberapa sampel ikan nike sudah melampaui batas maksimum cemaran merkuri (Hg) dan beberapa sampel lainnya masih dibawah batas maksimum yang diperbolehkan untuk konsumsi. Kata kunci: Merkuri, ikan nike, Awaous melanocephalus, Gorontalo
Analisis Populasi Acanthaster planci di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo
Dodo Sahputra;
Femy M. Sahami;
Sri Nuryatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (249.462 KB)
|
DOI: 10.37905/.v2i3.1261
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kepadatan Populasi Acanthaster planci di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo, (2) Mengetahui pola sebaran Acanthaster plancidi Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai Juni 2014. Empat Stasiun di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo ditetapkan berdasarkan keberadaan terumbu karang dan Acanthaster planci. Setiap stasiun dilakukan pengamatan pada kedalaman 3 m. Kepadatan Acanthaster plancidihitungmenggunakan metode Line Intercept Transek (LIT) dengan luas area pengamatan 250 m2, sedangkan untuk mengetahui pola sebaran Acanthaster planci di lokasi penelitian menggunakan rumus Indeks Dispersi Morisita. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepadatan Acanthaster plancidi Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan pada Stasiun I, 60 individu/1000 m2, Stasiun II 20 individu/ 1000 m2, Stasiun III 4 individu/1000 m2, Stasiun IV 40 individu/1000 m2. Nilai Indeks Dispersi di lokasi penelitian adalah 1.38. Kata kunci: Teluk Tomini, Acanthaster planci, kepadatan, pola sebara
Identifikasi Potensi dan Strategi Pengelolaan Kawasan Pesisir Pantai Bintalahe | Identification of the potential and strategies for management of the Bintalahe Coast
Sri Dewi Yulianti Gawa;
Femy M Sahami;
Citra Panigoro
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 2, JUNI 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/.v5i2.5278
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dengan strategi pengelolaan pengembangan kawasan wisata pesisir pantai Bintalahe. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu Bulan Mei – Juli 2017 Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi dan metode wawancara. Analisis data menggunakan analisi SWOT. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh pesisir Pantai Bintalahe terdiri dari sumberdaya pantai dan sumberdaya perikanan. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi yang penting dalam pengembangan kawasan wisata pesisir Bintalahe adalah partisispasi masyarakat dan pengunjung dalam aktivitas ekowisata pantai dan pengelolaan lingkungan pesisir. This research aims to find out the identification of the potential of natural resources and human resources with the management strategy of developing the Bintalahe coastal tourism area. This research was conducted for 3 months, namely May - July 2017 The method used in data collection is the method of observation and interview methods. Data analysis using SWOT analysis. The potential of natural resources owned by the coast of Bintalahe consists of coastal resources and fisheries resources. The results of the SWOT analysis show that an important strategy in developing the Bintalahe coastal tourism area is the participation of the community and visitors in coastal ecotourism activities and the management of the coastal environment. Katakunci: Potensi; strategi; pengelolaan; pesisir. Keywords: Potential; strategy; management; the coast
Bentuk Pertumbuhan dan Kondisi Terumbu Karang di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo
Sandrianto Djunaidi;
Femy M. Sahami;
Sri Nuryatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 4, DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/.v2i4.1274
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk pertumbuhan dan kondisi terumbu karang di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Bulan April sampai Juli 2014. Lokasi penelitian di bagi dalam tiga stasiun. Pengamatan terumbu karang dilakukan menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) yang diletakkan pada kedalaman 5 meter dengan panjang transek 50 meter. Pengukuran parameter kualitas air dilakukan secara in-situyang meliputi suhu, pH, DO, salinitas, kecerahan dan kecepatan arus. Analisis data menggunakan persentase tutupan karang per kategori lifeform dan untuk status kondisi terumbu karang berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup No. 04 Tahun 2001.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertumbuhan karang di semua stasiun di dominasi oleh kategori Acropora digitate. Kondisi terumbu karang pada lokasi penelitian yaituStasiun I masih berada pada kategori baik dengan nilai 52.32%, Stasiun II dan III pada kategori sedang dengan nilai 36.34% dan 37.08%, dengan kondisi parameter kualitas airterukur masih sesuai untuk pertumbuhan terumbu karang. Kata kunci: Terumbu karang, bentuk pertumbuhan karang, kategori karang
Nike (Awaous melanocephalus) Fishery and Mercury Contamination in the Estuary of BoneBolango River
Aziz Salam;
Femy M Sahami;
Citra Panigoro
Journal Omni-Akuatika Vol 12, No 2 (2016): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (495.614 KB)
|
DOI: 10.20884/1.oa.2016.12.2.121
Nike fish (Awaous melanocephalus) is a tiny-kind of fish harvested lunar-monthly in the estuary of BoneBolangoRiver in the City of Gorontalo. The fishing activity is showing steady increase recently as thecommodity finds its way to the international market. Fishermen are putting more efforts by escalating thecatching capacity of their gears. Meanwhile, mercury used by the artisanal and small-scale gold mining(ASGM) in the headwaters for amalgamation put another aspect to the A. melanocephalus fishery whenit wasted into the river down to the estuary. This paper describes A. melanocephalus fishery and thethreat of mercury contamination in the habitat and the fish itself. Field research was conducted in theestuary of Bone-Bolango River to observe the technology and methods of A. melanocephalus fishing.Samples of water and fish were taken for mercury content examination with Atomic AbsorptionSpectrophotometer (AAS). Secondary data on production and distribution were obtained fromgovernment offices. The result showed that the water and A. melanocephalus samples contain mercuryat levels exceeding the quality standards determined by government. Keywords: nike, mercury, food security, sustainable fishery
Analysis of Mercury Content in Bivalves in the Marine Waters around the Bone Bolango River Estuary
Bramantio Setiawan;
Femy M Sahami;
Miftahul Khair Kadim
The NIKe Journal VOLUME 8 ISSUE 4 | DECEMBER 2020
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/nj.v8i4.9865
This study aims to analyze the content of mercury (Hg) in Bivalve in the marine waters around the mouth of the Bone Bolango river, Gorontalo City. The method used in this research is descriptive method. Sampling was done by purposive sampling by dividing the research location into 3 stations, namely Station 1 (mouth of the Bone Bolango River) Station 2 (Kelurahan Tanjung Kramat) Station 3 (Kelurahan Leato Utara). Measurement of mercury content (Hg) was carried out at the Fishery Product Quality Testing and Development Center (BPPMHP) Gorontalo City, Gorontalo Province using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) analysis method. The results showed that, there were 3 types of bivalves found in the research location, namely Hiatula sp, Lionconcha sp, Tridacna sp. The results of the analysis of the mercury content in the Bivalve samples found at the research location have not exceeded the maximum contamination threshold allowed for consumption with values for Station 1 ranging from 0.7022 - 0.8949 ppm, Station 2 ranging from 0.2593 - 0.3852 ppm and Station 3 ranging from 0.0998 - 0.8056 ppm. Keywords: mercury; bivalve; estuary; Bone-bolango River.