Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Abundance and Diversity of Echinoderms in Seagrass and Coral Reefs Ecosystems Abdul Kadir Jailani; Femy M Sahami; Miftahul Khair Kadim
The NIKe Journal VOLUME 8 ISSUE 2 | JUNE 2020
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.692 KB) | DOI: 10.37905/.v0i0.6888

Abstract

This study aims to determine the abundance and diversity of Echinoderms in seagrass and coral reef ecosystems in the waters of Tomini Gulf, Lamu Village, Batudaa Pantai, Gorontalo Regency. This research was conducted for 3 months, from July to September 2017. The method used was the quadrant transect method in seagrass ecosystems and in coral reef ecosystems using the Line Intercept Transect (LIT) method. Observations were made at 3 stations based on the presence of seagrasses and coral reefs. The results showed that the highest abundance in the seagrass ecosystem is Ophiolepis superba with a value of 36.48%, in the coral reef ecosystem was the type of Diadema sp with a value of 52.73%. The highest echinoderms diversity in seagrass ecosystem was obtained at Station 1 with a value of 0.7433 which was included in the medium category and the highest coral reef ecosystem at Station 3 with a value of 0.6624 and included in the medium category.
Kerapatan dan Keanekaragaman Jenis Lamun di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara Nurtin Y. Eki; Femy Sahami; Sri Nuryatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.601 KB) | DOI: 10.37905/.v1i2.1222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan dan keanekaragaman jenis lamun (seagrass) di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara.Desa Ponelo merupakan bagian dari Pulau Ponelo yang memiliki potensi sumberdaya hayati laut yang beragam, salah satunya adalah ekosistem padang lamun. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Desember2012. Pengambilan sampel menggunakan metode transek garis (linetransek) dengan cara sistematis dengan menggunakan kuadran 1x1 m. Semua jenis lamun yang terdapat dalam kuadran dihitung dan diidentifikasi. Wilayah kajian dibagi menjadi tiga stasiun yaitu Stasiun I (dekat pemukiman), Stasiun II ( tidak berpemukiman), dan Stasiun III (dekat mangrove). Untuk mengetahui perbedaan antar stasiun dilakukan analisis varians (ANOVA) dengan bantuan SPSS (statistical package for the social sciences) versi 16.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Desa Ponelo teridentifikasi 8 jenis lamun yang termasuk dalam Famili Potamogetonaceae dan Hidrocaritaceae yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodoceae rontudata, Cymodoceae serrulata, Halophila ovalis, Halophila minor, Halodule uninervis, dan Syringodium isoetifolium. Tingkat kerapatan jenis cukup bervariasi dengan tingkat tertinggi adalah jenis Thalassiahemprichii mencapai 62,13 tegakan/m2 pada Stasiun II dan terendah jenis Halophila minor dengan nilai 1,33 tegakan/m2 yang terdapat pada Stasiun III. Nilai kerapatan jenis total tertinggi ditemukan pada Stasiun III yaitu sebesar 116,87 tegakan/m2dan yang terendah ditemukan pada Stasiun I yaitu sebesar 96,97tegakan/m2. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada Stasiun I yaitu 0,79, kemudian disusul oleh Stasiun III yaitu 0,77 dengan kategori keanekaragaman tinggi dan yang terendah terdapat pada Stasiun II yaitu 0,56 yang termasuk dalam kategori tingkat keanekaragaman sedang. Parameter lingkungan terukur yaitu suhu berkisar 29,4-30 oC, salinitas 30-35, dan pH berkisar antara 6,81-6,82.
Keanekaragaman dan Asosiasi Gastropoda dengan Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Tomini Novi Efrianti Sianu; Femy M. Sahami; Faizal Kasim
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 4, DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.787 KB) | DOI: 10.37905/.v2i4.1272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keanekaragaman dan Asosiasi Gastropoda dengan Ekosistem Lamun Perairan Teluk Tomini Sekitar Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai Bulan Desember 2014. Lokasi penelitan dibagi menjadi 3 Stasiun yaitu Stasiun I (dekat pemukiman), Stasiun II (dekat sungai), dan Stasiun III (jauh dari pemukiman). metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu metode Line Intercept Transect dengan menggunakan plot berukuran 1 x 1 meter. Semua jenis gastropoda yang terdapat di dalam plot dihitung dan diidentifikasi. Analisis data meliputi asosiasi gastropoda dan keanekaragaman gastropoda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gastropoda yang ditemukan pada lokasi penelitian terdiri atas 11 famili dan 12 spesies. Indeks keanekaragaman (D') Gastropoda di ekosistem padang lamun di wilayah pesisir Teluk Tomini sekitar Desa Tabulo Selatan termasuk pada kategori tinggi untuk Stasiun I (daerah pemukiman) dan kategori sedang untuk Stasiun II (daerah estuari) dan Stasiun III (daerah yang jauh dari pemukiman). Spesies gastropoda yang berasosiasi nyata dengan ekosistem lamun di lokasi penelitian adalah jenis Vexillum plicarium dan Spinidrupa spinosa. Kata kunci: Asosiasi, keanekaragaman, gastropoda, ekosistem, padang Lamun
Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo Irfan Yunus; Femy M. Sahami; Sri Nuryatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i3.1262

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai Bulan Juli 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis, kerapatan, keanekaragaman, dan pola sebaran lamun (seagrass) yang terdapat di Perairan Teluk Tomini Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo. Metode yang digunakan adalah metode transek kuadran berukuran 1x1 meter. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun yaitu stasiun I (dekat tempat wisata), stasiun II (dekat pemukiman penduduk) dan stasiun III (dekat Dermaga Kurinae). Jenis lamun yang terdapat dalam kuadran diidentifikasi dan dihitung jumlah tegakannya. Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH, salinitas, arus, kedalaman, kecerahan, dan substrat. Analisis data meliputi komposisi jenis lamun, kerapatan jenis lamun, keanekaragaman, dan pola sebaran lamun. Jenis lamun yang ditemukan pada lokasi penelitian hanya 2 jenis dari 2 famili, yaitu jenis Thalassia hemprichii dari famili Hydrocaritaceae dan jenis Cymodoceae rotundata dari family Potamogetonaceae, dengan komposisi tertinggi adalah jenis Thalassia hemprichii. Nilai kerapatan lamun pada lokasi penelitian berkisar antara 80-143 ind/m2. Kerapatan tertinggi terdapat pada stasiun I dengan 143 ind/m2, kemudian diikuti oleh stasiun II dengan 129 ind/m2 dan stasiun III dengan 79 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman pada lokasi penelitian berkisar antara 0.22-0.30, dan masuk pada kategori rendah. Nilai indeks dispersi untuk Thalassia hemprichii pada seluruh stasiun penelitian berkisar antara 1.06-1.2, sementara untuk Cymodoceae rotundata berkisar antara 1.04-1.65, yang menggambarkan bahwa kedua jenis bersifat mengelompok. Hasil pengukuran parameter kualitas air menunjukkan bahwa parameter kualitas air masih berada pada batas normal untuk pertumbuhan lamun. Kata kunci: lamun, kepadatan, keanekaragaman, pola sebaran
Kelimpahan, Keanekaragaman dan Kemerataan Gastropoda di Ekosistem Mangrove Pulau Dudepo, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara Riskawati Nento; Femy Sahami; Sitty Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 1, JUNI 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.39 KB) | DOI: 10.37905/.v1i1.1216

Abstract

Pulau Dudepo merupakan kawasan yang penting untuk dikembangkan dengan potensi ekonomi sumberdaya perikanan dan kelautan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman dan kemerataan Gastropoda di ekosistem mangrove di Pulau Dudepo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September sampai November 2012. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan transek garis (line transek) secara sistematis dengan kuadran 2x2 m. Semua Gastropoda yang terdapat dalam kuadran (epifauna dan treefauna) dihitung dan diidentifikasi. Wilayah kajian dibagi menjadi empat stasiun yaitu Stasiun I, Stasiun II, Stasiun III, Stasiun IV. Untuk mengetahui perbedaan antar stasiun epifauna dan treefauna dilakukan analisis varians ANOVA dengan bantuan SPSS versi 16. Secara keseluruhan ditemukan 7 jenis Gastropoda yaitu Chicoreus capucinus, Terebralia sulcata, Cerithidea cingulata, Telescopium telescopium, Littorina scabra, Littorina melanostoma, dan Sphaerassiminea miniata. Nilai indeks kelimpahan tertinggi dimiliki spesies Chicoreus capucinus yaitu 87,18% pada Stasiun III (treefauna) dan terendah spesies Sphaerassiminea miniata dengan nilai 0,83% pada Stasiun I (epifauna). Nilai indeks keanekaragaman tertinggi pada Stasiun III (epifauna) dengan nilai 0,78 masuk kategori tinggi dan yang terendah pada Stasiun III (treefauna) dengan nilai 0,23 masuk kategori rendah. Nilai indeks kemerataan tertinggi pada Stasiun IV (epifauna) dengan nilai 0,96 kategori penyebaran jenis merata dan yang terendah pada Stasiun III (treefauna) dengan nilai 0,32. Hasil analisis varians menunjukkan nilai indeks keanekaragaman maupun indeks kemerataan epifauna dan treefauna antar stasiun tidak berbeda nyata. Kualitas air terukur masih dalam kondisi yang baik. Kata kunci: gastropoda, ekosistem mangrove, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan
Kondisi Terumbu Karang di Perairan Dulupi, Kabupaten Boalemo Femy M. Sahami; Sri Nuryatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.638 KB) | DOI: 10.37905/.v1i2.1229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang di perairan Dulupi, Kabupaten Boalemo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2012. Lokasi pengamatan dibagi atas dua stasiun yaitu Stasiun A dan Stasiun B. Penelitian ini menggunakan metode RRA (Rapid Reef Assesment), disamping itu dilakukan pengukuran parameter kualitas air yang meliputi parameter biologi, fisika dan kimia perairan sebagai parameter pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang pada Stasiun A dan Stasiun B masih berada dalam kategori baik. Parameter kualitas air terukur masih sesuai untuk pertumbuhan terumbu karang. Kata Kunci: terumbu karang, tutupan karang, Dulupi.
DIVERSIFIKASI OLAHAN CUMI KERING “CUMKRING O500” DI DESA OLIMOO’O KECAMATAN BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO Femy M Sahami; Sri Nuryatin Hamzah
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.139 KB) | DOI: 10.20956/pa.v4i3.7559

Abstract

Olimoo’o village as a coastal village has abundant squid potential, so the group of women conducted the processing of dried squid products which are named "Cumkring O500". The problem that arises over time is that the business does not work as expected. The Community Empowerment Learning (KKN PPM) Real Work Lecture Program directs students to apply their knowledge to maximise community empowerment to develop the cumkring potential to become a superior product of the village which leads to an increase in the community's economy. Through this program the transfer of dried squid processing technology is carried out which aims to improve group skills in processing to product marketing, creating diversification of processed dried squid ready and improving the economy of the community. The method used is the active involvement of all group members through group learning techniques accompanied by mentoring and direct practice at all stages of the process. The output of this activity is an increase in group knowledge about the processing of dried squid, the creation of processed squid products with three levels of flavour, namely original, selow and hot issue and product socialisation. The long-term target of this activity is the Cumkring O500 product to become an icon of Olimoo’o Village, as expected by the government and society. Therefore, there needs to be a commitment from the group in cumkring processed innovation and group strengthening to create a sustainable production house, and develop it into Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) as a form of independence, equitable economic growth, and increasing community income.
PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN MALALUGIS (Decapterus macarellus) KEPADA IBU-IBU PKK DESA TIHU KECAMATAN BONEPANTAI KABUPATEN BONE BOLANGO Femy M Sahami; Asna Aneta
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i3.10966

Abstract

Tihu Village is one of the coastal villages around Tomini Bay. This village has the potential of malalugis fish (Decapterus macarellus), which is often abundant but has not been optimally exploited. The problem in Tihu Village is that the catch of malalugis fish is usually plentiful in certain seasons, and people often throw it away. So far, there has been no community effort in processing these fish resources. Through community service programs, community empowerment, especially the Family Welfare Empowerment Organization (PKK), is utilized to exploit the potential of malalugis fish to be processed products that can support the community’s welfare. This activity aims to provide training to the Family Welfare Empowerment Organization (PKK) in utilizing the resources of malalugis fish to be processed products of fishery products. The method applied in the implementation of community service activities in Tihu Village is through training methods with participatory learning techniques and direct practice of processing malalugis fish. This activity’s output is the creation of processed malalugis fish products in the form of croquettes and nuggets. The long-term target is processed malalugis fish products can be an alternative source of livelihood that can improve the community’s economy. --- Desa Tihu merupakan salah satu desa pesisir Teluk Tomini. Desa ini memiliki potensi ikan malalugis (Decapterus macarellus) yang sering melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Permasalahan yang ada di Desa Tihu adalah hasil tangkapan ikan malalugis sering melimpah pada musim-musim tertentu dan seringkali masyarakat hanya membuangnya begitu saja. Selama ini belum ada upaya masyarakat dalam melakukan pengolahan sumberdaya ikan ini. Melalui program pengabdian pada masyarakat ini dilakukan  pemberdayaan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK untuk pemanfaatan potensi ikan malalugis ini menjadi produk olahan yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK dalam memanfaatkan sumberdaya ikan malalugis menjadi produk olahan hasil perikanan. Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian di Desa Tihu ini ialah melalui metode pelatihan dengan teknik pembelajaran partisipatif dan praktek langsung pengolahan ikan malalugis. Luaran dari kegiatan ini adalah terciptanya produk olahan ikan malalugis berupa kroket dan nuget. Target jangka panjang adalah produk olahan ikan malalugis dapat menjadi alternatif sumber pencaharian yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Optimalisasi Pemanfataan Potensi Laut Desa Buladu Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara Fitriane Lihawa; Femy M Sahami
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v10i1.10373

Abstract

Desa Buladu merupakan salah satu desa di Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gotrontalo Utara yang berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi. Desa ini tentu memiliki potensi laut yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian masyarakat, namun di sisi lain desa ini memiliki potensi pertambangan emas rakyat. Kecenderungan yang terjadi adalah masyarakat Desa Buladu lebih lebih banyak memilih bekerja di pertambangan. Sementara kegiatan pertambangan emas dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan potensi laut untuk peningkatan ekonomi serta diharapkan pula ke depan masyarakat dapat beralih dari kegiatan pertambangan ke kegiatan produktif lainnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian yang dikemas dalam program Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Tematik yang melibatkan mahasiswa dan dosen adalah ini adalah melakukan upaya optimalisasi pemanfaatan potensi laut melalui pembuatan demplot budidaya rumput laut dan pemanfaatan ikan teri (gisau) menjadi rempeyek. Metode yang diterapkan berupa transfer pengetahuan dan teknologi melalui teknik pembelajaran partisipatif dan praktek langsung dalam pembuatan demplot budidaya rumput laut dan pengolahan ikan gisau menjadi rempeyek. Luaran dari kegiatan ini adalah ditemukannya permasalahan masyarakat dalam budidaya rumput laut dan terciptanya produk olahan gisau. Target jangka panjang yang diharapkan adalah produk olahan gisau menjadi salah satu produk yang dapat menjadi mata pencaharian pencaharian alternative yang dapat menjadi usaha bisnis produk khas Desa Buladu.
Spatial and temporal distribution of phytoplankton with emphasis on the harmful and toxic algae in the Limboto Lake Miftahul Khair Kadim; Femy M. Sahami; Dewi J. Hasiru
Tomini Journal of Aquatic Science VOLUME 1 ISSUE 2, NOVEMBER 2020
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.952 KB) | DOI: 10.37905/tjas.v1i2.7752

Abstract

This study aims to describe Limboto Lake's condition based on the spatial-temporal abundance of phytoplankton and the presence of harmful algae species. Sampling was conducted in February, March, and April 2018 at six stations. The phytoplankton found in Limboto Lake consisted of 7 divisions from 80 species, namely Chlorophyta (35 species), Euglenophyta (17 species), Bacillarophyta (13 species), Cyanophyta (7 species), Cryptophyta (4 species), Dinophyta (3 species) and Chyrosphyta (1 species). The results of the phytoplankton distribution analysis in Limboto Lake varied on average among stations as well as observation times. The results show that the average of phytoplankton abundance at stations 1, stations 2, stations 3, and stations 4 categorized as medium polluted waters with 4,903 ind/L, 5,000 ind/ L, 9,418 ind/L, and 10,049 ind/L, respectively. The abundance at station five is included in the lightly polluted category with an average phytoplankton abundance of 1,541 ind/L, while station 6 is in the heavily polluted category with the average value of 20,894 ind/L. Species that can be used as indicator species for pollution are those with the highest abundance value, namely Microcystis sp., which indicates that Limboto Lake contains high nitrate and phosphate.