Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus Kelompok Tani Hutan (KTH) Lamperangan dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) KABBAH dalam melakukan pencatatan usaha dan pembukuan dasar sebagai fondasi perencanaan dan pengembangan usaha yang lebih akuntabel dan berkelanjutan. Permasalahan utama yang dihadapi kedua mitra adalah belum adanya sistem pembukuan yang terstruktur serta rendahnya pemahaman terkait fungsi dan teknik pencatatan keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kabba, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan pendekatan pelatihan partisipatif, praktik langsung, serta pendampingan intensif pasca-pelatihan. Materi pelatihan mencakup pengenalan jenis-jenis pembukuan dasar, pencatatan pemasukan dan pengeluaran, serta penyusunan laporan sederhana. Format pembukuan disesuaikan dengan aktivitas mitra baik di bidang pertanian maupun pariwisata. Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta berdasarkan hasil pre-test dan post-test, serta kemampuan peserta dalam mengisi format pembukuan secara mandiri. Pendampingan lanjutan juga mendorong perubahan perilaku dalam pengelolaan keuangan kelompok, dengan mulai diterapkannya sistem pencatatan rutin.Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap tata kelola organisasi mitra dan membuka peluang akses terhadap program pengembangan usaha dari pihak eksternal. Dengan demikian, pendampingan ini berkontribusi dalam memperkuat kelembagaan ekonomi komunitas berbasis pencatatan yang akuntabel dan transparan. Kata kunci: Buku KAS, pariwisata, usaha tani. ABSTRACT This community service activity aims to improve the knowledge and skills of the administrators of the Lamperangan Forest Farmers Group (KTH) and the KABBAH Tourism Awareness Group (POKDARWIS) in conducting business records and basic bookkeeping as a foundation for more accountable and sustainable business planning and development. The main problems faced by both partners are the lack of a structured bookkeeping system and a low understanding of the functions and techniques of financial recording. This activity was carried out in Kabba Village, Minasatene District, Pangkajene and Kepulauan Regency with a participatory training approach, direct practice, and intensive post-training mentoring. The training materials included an introduction to basic bookkeeping types, recording income and expenses, and preparing simple reports. The bookkeeping format was adapted to the partners' activities in both agriculture and tourism. The implementation results showed an increase in participants' understanding based on the pre-test and post-test results, as well as the participants' ability to fill out the bookkeeping format independently. Follow-up mentoring also encouraged behavioral changes in group financial management, with the introduction of a routine record-keeping system. This activity had a positive impact on the governance of partner organizations and opened up opportunities for access to external business development programs. Thus, this mentoring contributed to strengthening community economic institutions based on accountable and transparent record-keeping. Keywords: Cash book, tourism, farming.