Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Upgrade the Students’ Speaking Ability: Implementation of the Callan Method at the Second Grade Students High School Ismail, Hamid; Saiful, Saiful
ETDC: Indonesian Journal of Research and Educational Review Vol. 3 No. 2 (2024): March
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/ijrer.v3i2.1386

Abstract

The primary goal of the research is to determine the student's accuracy and fluency in speaking by using the calling method. The researcher gathered the data using a pre-experimental design. There were 54 students in the second grade at High School Muhammadiyah Ternate who made up the research population. We used 25 students as the research sample. The oral examination method was used by the researcher to gather data. The research's data analysis showed that after using the Callan Method to teach the students, their speaking abilities significantly improved. It was demonstrated by the outcome of the statistical analysis of the data analysis, which showed that the t-test value was 3.65 and the t-table value was 2.063, with 3.65 > 2.063, at the level of significance 0.05 with degree of freedom (Df = 24). The first-graders at high school Muhammadiyah Ternate have good speaking skills.
Model Cooperative Learning Menggunakan Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Ismail, Hamid; Bouty, Abd Aziz; Ashari, Sri Ayu; Hadjaratie, Lillyan; Suhada, Sitti; Muthia, Muthia; H, Haeriani
Inverted: Journal of Information Technology Education Vol 5, No 2: Juli 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/inverted.v5i2.32098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model Cooperative Learning dengan teknik Jigsaw dalam pembelajaran materi Usecase Diagram pada siswa SMK Negeri 5 Gorontalo, serta mengevaluasi kepraktisan dan efektivitas model tersebut dalam meningkatkan pemahaman siswa. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap Usecase Diagram, yang disebabkan oleh metode pembelajaran konvensional yang kurang melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest pada satu kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik Jigsaw dalam model Cooperative Learning memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan pemahaman siswa. Siswa menunjukkan peningkatan yang nyata dalam memahami elemen dan relasi pada Usecase Diagram, serta mengalami perkembangan dalam aspek keterampilan sosial, komunikasi, tanggung jawab, motivasi belajar, dan kemandirian. Hasil analisis kepraktisan menunjukkan bahwa model ini termasuk dalam kategori "sangat praktis" dengan skor rata-rata 3,843. Sementara itu, analisis N-Gain dan uji statistik menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan secara statistik antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperative Learning teknik Jigsaw efektif dan praktis untuk diterapkan dalam pembelajaran di SMK, khususnya pada materi yang bersifat konseptual seperti Usecase Diagram. Model ini juga mendukung pencapaian tujuan pembelajaran abad ke-21 melalui peningkatan keterlibatan aktif, kolaborasi, dan hasil belajar siswa.
Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Potensi Wisata Lokal Kota Ternate Untuk Meningkatkan Literasi Budaya Mahasiswa Ismail, Hamid; Syamsia, Syamsia; Habsyi, Faisal
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 24 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri Pariwisata merupakan salah satu investasi berkepanjangan, salah satu industri yang menyamai level income property adalah pariwisata oleh sebab itu pelaku wisata sangat banyak yang terlibat dan terjung langsung berpartisipasi pada hilirisasi pariwisata. Destinasi wisata kota-kota yang berada di Ternate memiliki potensi besar bagi sistem ekonomi global, tentunya akan mengundang banyak aktivitas wisatawan mancanegara (wisman). Peran pendidikan di Universitas merupakan penyanggah utama guna menghasilkan SDM yang mumpuni dalam melancarkan roda pariwisata di negeri ini. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha Prodi Pendidikan Bahasa Inggris untuk kali pertama tahun 2022 menjadikan mata kuliah Tourism sebagai salah satu program mata kuliah pilihan berdasarkan kurikulum KKNI. Dalam pengajaran mata kuliah ini masih sangat minim referensi berbasis kearifan budaya lokal oleh sebab itu salah satu alasan kenapa mengangkat topik pemberdayaan objek wisata di Ternate agar supaya bisa mengembangkan produk materi ini sebagai bahan belajar untuk mahasiswa sebagai calon pelaku wisata selain daripada menjadi calon guru saja. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang terdiri dari analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Analisis kebutuhan didasarkan pada diskusi mendalam dengan dosen untuk membuat prototipe pembelajaran kemudian dilakukan uji coba untuk mendapatkan desain pembelajaran dengan melakukan pretest-postest mahasiswa PBI STKIP Kie Raha. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Kuesioner diberikan kepada 30 mahasiswa sebagai sampel tahun ajaran 2022/2023. Bahan dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh para ahli yang terkait dengan bidangnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar pariwisata berbasis potensi objek wisata lokal meningkatkan prestasi belajar dan pemahaman English for Tourism mahasiswa STKIP Kie Raha. Berbagai bahan ajar dan topik objek wisata dan desain baru juga telah meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa. Para dosen dan mahasiswa STKIP Kie Raha menilai bahwa bahan ajar English for Tourism berbasis potensi objek wisata lokal baik untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa.
Suitability of Community based Mangrove Ecotourism Land in Lelilef Waibulan Village, Weda Tengah District Ismail, Hamid; Kurniawan, Andy; Sujud, Suratman; Hadun, Ramli; Sofyan, Adnan; Umasugi, Buhari; Sapsuha, Yusri; Abubakar, Salim
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 3 (2024): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i3.7477

Abstract

The development of mangrove ecotourism is one of the efforts to utilize environmental services from coastal areas sustainably. Ecotourism in mangrove forests is seen as being able to synergize with real forest ecosystem conservation measures. The purpose of the study was to determine the suitability of community-based mangrove ecotourism land in Lelilef Waibulan Village, Weda Tengah District based on ecological, socio-economic and supporting aspects. Data collection procedures include observations of biophysical conditions (mangrove vegetation, biota objects, tides), interviews with interviews using Purposive sampling techniques. The results of the study obtained the mangrove forest area of Lelilef Waibulan Village is very suitable to be developed as a mangrove ecotourism area both from ecological, socio-economic and supporting aspects.
BUDIDAYA TANAMAN KARET SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT PASCA PANDEMIC COVID 19 DI KELURAHAN BALLASARAJA Ismail, Hamid; Saiful, Saiful; Sumirna, Sumirna; Asriadi, Andi Amran; Bakri, Rina Asrini
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.408-415

Abstract

Tingginya angka pemutusan hubungan kerja atau PHK di Kawasan perkotaan juga merambat pada industri perkebunan karet di Kabupaten Bulukumba. Hal ini terjadi dengan akibat pandemic covid 19 yang merambah semua dunia kerja dan tak lepas para pekerja perkebunan dan petani pada umumnya. Dengan bercermin pada kejadian ini maka tim pengabdian kepada masyarakat melakukan kegiatan pengabdian berupa sosialisasi budidaya tanaman karet sebagai penopang ekonomi petani pasca pandemic di kelurahan Ballasaraja Kecamatan Bulukumpa Kab Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021-2022. Tanaman karet dipilih dengan masa panen relative Panjang di kisaran 25-27 tahun dengan sistem panen perhari dan dimulai produktif di usia 4-5 tahun pasca tanam dengan tawaran omset mengiurkan 1 ton getah karet per hektar  dengan harga Rp 12.000 per kilogram bisa mencapai RP. 12.000.000 perbulan. Ini adalah penghasilan fantastis yang mengiurkan petani. System tanam, dan perawatan karet yang relatif mudah juga memberikan kemudahan pada para petani untuk menguji coba. Pada kegiatan pengabdian ini tim pengabdi melakukan sosialisasi mulai dari motifasi, cara pembibitan, pengolahan tanah, penanaman dan penyulaman, perawatan dan pemeliharaan, tumpeng sari dan pemupukan. Diharapkan kegiatan sosialisasi pembinaan budidaya tanaman karet ini efektif untuk membantu masyarakat terlepas dari jerat ekonomi akibat pandemic yang berkepanjangan di beberapa tahun mendatang.
PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI SUPIR PARIWISATA DI KOTA MAKASSAR Saiful, Saiful; Burhanuddin, Burhanuddin; Angraeni, Lusy; Ismail, Hamid; Asrini Bakri, Rina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 9 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i9.%p

Abstract

Kurangnya kemampuan berbahasa Inggris Supir Pariwisata di kota Makassar menjadi sebuah momentum fundamental Tim Pengabdian Masyarakat Unismuh Makassar dan UMI Makassar untuk mengadakan short course pembelajaran speaking English and practice untuk terkhusus supir pariwisata di Kota Makassar mengingat Kota Makassar adalah destinasi terkenal dibagian tengah Indonesia dan ramai di datangi wisatawan mancanegara. Nilai pendapatan supir parwisata kota Makassar akan sangat dipengaruhi oleh ketidakmampuan mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Pengemudi pariwisata harus dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris untuk membantu pengunjung asing yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka. Oleh sebab itu supir pariwisata kota Makassar seharusnya memiliki kemampuan berkomunikasi baik dalam bahasa Inggris sehingga dapat membantu mereka dalam melaksanakan aktifitasnya aktif berkomunikasi dan bercakap dengan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke kota Makassar pasca pandemic nanti apabila pemerintah telah membuka penerbangan luar negeri. Kegiatan pelatihan ini tiada lain di laksanakan untuk membantu supir pariwisata kota makassar dapat berbahasa Inggirs yang nantinya kan meningkatkan income mereka dan tamu mancanegara nantinya tidak mengalami miss communication dalam bercakap dengan supir pariwisata di kota Makassar untuk mengunjungi daerah wisata dan lokasi tujuanya. Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan bahasa Inggris ini antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan bercakap berpasangan atau kelompok karena kegiatannya berbentuk pelatihan. Maka Program pelatihan bahasa Inggris ini dilakasanakan selama empat minggu. Kegiatan ini terkhusus untuk pengemudi pariwisata kota Makassar dan memiliki jadwal pertemuan dua kali seminggu yang masing-masing berlangsung selama 60 menit di setiap sekali pertemuan. Adapun jumlah peserta yang ikut berpartisipasi yaitu para supir pariwisata kota Makassar sebanyak 12 orang. Materi yang di berikan dirangkum menjadi sebuah buku saku kemudian diberikan kepada setiap peserta meliputi salam, anka berupa (alamat, tanggal, waktu), menguasai perhitungan uang, menjelaskan objek lokal secara singkat, memberikan informasi tentang budaya dan adat istiadat lokal, mampu memberikan petunjuk, memberikan saran, mengucapkan terimakasih dan meminta maaf. Pemberian materi tersebut karena berdasarkan hasil data empiris yang digali dari hasil wawancara dari sejumlah driver yang sering mereka gunakan ketika bercakap dengan para wisman. Hasil pengabdian ini sangat membantu para supir pariwisata dan memberikan respon positif dan antusiasme dalam latihan percakapan dan interaksi menggunakan strategi bermain peran dan interaksi interpersonal dalam bercakap Bahasa Inggris.
PENGHIJAUAN LAHAN NON PRODUKTIF DI KAMPUNG BERUA OBJEK WISATA RAMMANG-RAMMANG MAROS Saiful, Saiful; Ismail, Hamid; Asriadi, Amran; Akib, Erwin; Bakri, Rina Asrini
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.399-407

Abstract

Rammang-Rammang terlihat tandus di sepantaran objek wisata kampung Berua dermaga 3 tujuan akhir perahu berlabuh, tandusnya wilayah ini di sebabkan kurangnya perhatian masyarakat setempat untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di objek tersebut, sehingga inisiasi dari pengabdi berencana melakukan penghijauan di daerah objek wisata Rammang-Rammang dengan pemanfaatan lahan yang ada supaya Nampak hijau dan memiliki tambahan objek dengan penanaman sayur palawija. Dalam merealisaikan pengabdian ini dibutuhkan pendekatan persuasif  kegotongroyongan kepada kelompok Ekowisata Rammang-Rammang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia para petani di Rammang-Rammang dan warga sekitar dengan terobosan penghijauan lahan pertanian yang bisa di jadikan sebagai objek petik sayur sehingga tentunya berdampak pada kualitas pelayanan publik yang lebih baik untuk para wisatawan mancanegara dan domestik dengan nuansa objek wisata petik sayur. Pengabdi melaksanakan proses sosialisasi pemanfaatan lahan berupa penyuluhan percontohan bagi pemilih lahan di mulai dari kegiatan pengolahan lahan, pemilihan tanaman palawija jangka pendek untuk lokasi pasca panen padi, Teknik persemaian benih, percontohan pembedengan lahan siap tanam, penanaman dan pemindahan benih ke areal tanam lokasi pembendengan, perawatan lahan pasca tanam, pemupukan organik dan panen. Luaran kegiatan ini adalah penghijauan lahan yang bisa di jadikan objek alternative di objek wisata Rammang-Rammang Kampung Berua Salenrang Maros.Â