Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA KHUSUSNYA JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH Yektiningsih, Erwin; Saroji, Mujid
Jurnal AKP Vol 3, No 1 (2012): Jurnal AKP - Juni 2012
Publisher : Akademi Keperawatan Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang terbaring atau terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka. Banyaknya ditemukan masalah kejadian jatuh pada lansia bisa disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang pencegahan resiko cidera jatuh pada lansia terutama di kalangan keluarga yang merupakan pengasuh lansia. Mereka menganggap bahwa selama lansia tidak sakit berarti lansia tidak akan mengalami kejadian jatuh.Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, dengan populasinya 125 keluarga yang mempunyai lansia. Sampel sebanyak 40 responden dan pengambilan sampel degan cara simple random sampling. Adapun variabel penelitian terdiri dari 2 variable. Variable independent yaitu pengetahuan keluarga tentang upaya pencegahan resiko cedera khususnya jatuh pada lansia dengan menggunakan instrument kuesioner, dan variable dependennya yaitu kejadian jatuh pada lansia degan instrument kuesioner. Hasil penelitian keluarga berpengetahuan baik sekali 8 responden (20%), baik 15 responden (37,5%), cukup 8 responden (20%), dan kurang 9 responden (22,5%). Dan kejadian jatuh, tidak pernah jatuh 21 respoden (52,5%), jatuh 1 kali 11 responden (27,5%), dan jatuh lebih dari 1 kali 8 responden (20). Dari uji Spearman Rank didapatkan nilai signifikan 0,000 > 0,05 yang berarti Ho ditolak. Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang pencegahan resiko cidera pada lansia terhadap kejadian jatuh.Pengetahuan keluarga tentang upaya pencegahan resiko cedera pada lansia sangat penting dimiliki oleh keluarga yang mempunyai lansia agar bisa memberikan asuhan yang tepat pada lansia teutama dalam pencegahan jatuhnya. Tetapi pengetahuan keluarga bukanlah semata-mata faktor yang mutlak mempengaruhi kejadian jatuh pada lansia. Karena ada banyak faktor lain seperti pengalaman, lingkungan, dan lain-lain.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN GASTRITIS Yektiningsih, Erwin; Kurniyawan, Candra Bagus
Jurnal AKP Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Akp - Desember 2014
Publisher : Akademi Keperawatan Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gasthritis is one of health problems that mostly disturb digestion tract. Most of gasthritis are caused by inappropriate dietary pattern, monotous dietary menu, unbalanced dietary menu, stress and low in keeping sanitation and consume medicines without prescription. Gathritis can cause death if there is complication on other digestion organs. The purpose of this research is to identify description of factors that influence gasthritis relapse at  Region Technical Implementer Unit of Plosoklaten Public Health Center in Kediri Regency in 2014.Research design was descriptive. The Variable of this research is description of factors that influence gasthritis relapse and Instrument using a questionnaire. Population consisted of 55 people with sample size of 28 respondents. The sample was taken with accidental sampling technique. Data analysis in this research through the stages of editing, coding, scoring and tabulating with bar diagramFrom research result showed that stress factor 78,57%, dietary factor 63,39% and medicine factor 53,37%. It can be concluded that the most factors  influence gasthritis relapse is stress factor. Psychology stress will increase simpatico nerve activity which can stimulate HCL production. Raising HCL was stimulated by chemistry mediator which outted by simpatico neuron like ephineprin so gastritis can relapse.To minimize gasthritis relapse which caused by stress factor, dietary factor and medicine factor, the role of nurse is for doing health program. The programs was applied health promotion with illumination or giving health education about gastritis disease in society. Keywords: factor of gasthritis relapse patients, gasthritis
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA Safitri, Winda Mei; Yektiningsih, Erwin
Jurnal AKP Vol 8, No 1 (2017): Jurnal AKP - Juni 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKposyandu lansia telah banyak didirikan tetapi banyak lansia yang tidak hadir dalam posyandu lansia dan ada kecenderungan untuk kurang aktif dalam kegiatan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia di Dusun Bendo Asri Desa Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah lansia di wilayah penelitian, sejumlah 82 orang. Sampel 35 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah purposive. Variabel pada penelitian ini meliputi variabel dependen : dukungan keluarga dan variabel independen : kunjungan lansia ke Posyandu. Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisis data dengan uji korelasi Spearman Rho.Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara variabel dukungan keluarga dengan variabel keaktifan lansia ke Posyandu sebesar 0,877 dengan signifikansi α= 0,000, bermakna yang terhadap hubungan yang sangat kuat antara dukungan keluarga dengan keaktifan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia.Dari penelitian ini direkomendasikan salah satu strategi untuk meningkatkan keaktifan lansia ke Posyandu Lansia dengan menguatkan dukungan keluarga. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Keaktifan Lansia, Posyandu
Effect of Rational Emotive Behavioral Therapy on Preventive Measures of Transmission In The Family of Pulmonary Tb Patients Firdausi, Nugrahaeni; Yuliansari, Pratiwi; Yektiningsih, Erwin
Journal Of Nursing Practice Vol. 3 No. 2 (2020): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v3i2.93

Abstract

Background: Pulmonary TB is an infectious disease caused by mycobacterium tuborkulosis and is contagious. The family of pulmonary TB patients plays a very important role in the transmission of pulmonary TB disease. Preliminary data collection shows that four out of five (80%) families of pulmonary TB sufferers so far have gained knowledge about the transmission of pulmonary TB, but in their daily use personal protective equipment is rarely used. The family said they rarely wear masks because they feel fine without the masks, the family also feels wearing masks will hurt the feelings of people with pulmonary TB.Purpose: This study aimed to determine the effect of Rational Emotive Behavior Therapy on preventive measures for transmission of patients with pulmonary TB.Methods: This study used a quasy experiment research design with a non-randomized control group design pretest-posttest approach. The sample in this study was the family of pulmonary TB patients at UPTD Puskesmas Puhjarak Kediri who met the inclusion and exclusion criteria, with a sampling technique using purposive sampling. The independent variable of this study was Rational Emotive Behavioral Therapy and the dependent variable was family preventive measures. The instrument used to measure preventive measures for pulmonary TB transmission is a questionnaire which contains 12 questions, and for the independent variable of memory therapy is SAK research. The research data were processed using the Wilcoxon signed ranks test and Mann-Whitney. Alternative hypotheses are accepted if p <0.05.Results: The results showed that the Mann Whitney test results in the treatment and control groups at the time of the pretest showed a value of p = 0.690 and at the posttest was p = 0.000. Wilcoxon signed rank test results show in the treatment group after treatment p = 0.005, while in the control group when posttest was p = 0.317.Conclusion: The results of the assessment of preventive measures for pulmonary TB transmission between the treatment group and the control group after the implementation of Rational Emotive Behavioral Therapy showed that there were differences in the value of preventive measures for pulmonary TB transmission between the treatment group and the control group after receiving Rational Emotive Behavioral Therapy
HUBUNGAN SELF EFFICANCY TERHADAP KECEMASAN PADA CANDIDAT PERAWAT VOKASI PEMULA DALAM KOMPETENSI KEGAWATDARURATAN ERA POST PANDEMI Yektiningsih, Erwin; Rahmawati, Erni; Kosasih, Muhammad Ikhwan; Suryaningsih, Yeni; Muchin, Enur Nurhayati; Risnasari, Norma 0
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v14i2.284

Abstract

Latar belakang: Masa post pandemic, Mahasiswa keperawatan vokasi diharuskan untuk menguasai kompetensi keperawatan kegawatdarutan secara maksimal secara pengetahuan, psikomotor, dan afektif, padahal ketika pandemic proses pembelajarn dilakukan secara terbatas melalui daring, sehingga dapat mempengaruhi self efficancy yang mempengaruhi keyakinan diri dalam penguasaan kompetensi keperawatan kegawatdarutan dapat terganggu. Sehingga mahasiswa dapat mempengaruhi gangguan dalam proses pembelajaran kecenderungan mengalami gangguan psikologis kecemasan yang berdampak mempengaruhi kualitas lulusan perawat profesional. Tujuan: mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa keperawatan vokasi Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah mahasiswa keperawataan di jenjang D-III di Jawa Timur berjumlah 517 orang dan diperoleh sampel sebanyak 114 orang. Dipilih menggunakan teknik puposive sampling. Variabel independen adalah self efficancy dan variabel dependent kecemasan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan modefikasi kuesioner baku yang telah valid dan reliabel. Kuesioner general self-efficacy scale (GSES) dari Schwarzer dan Jerusalem dan kecemasan dari skala Zung. Analisis data menggunakan Spearman-rho. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat self efficacy baik sebesar 44,7%, cukup 39,5% dan kurang 15,8%. Sedangkan tingkat kecemasan katagori normal 78,9%, ringan 7,9%, sedang 10,6%, dan berat 2,6%. Analisa data memiliki hubungan signifikan self efficacy terhadap kecemasan (r=0,308, ρ value = 0,001). Kesimpulan: Hasil penelitian menyarankan perencanaan bagi institusi pendidikan keperawatan untuk membentuk karakter self efficacy melalui pembekalan praktek kegawatdarutan secara spesifik oleh ahlinya serta pembentukan karakter sofskill dengan penguatan mental dengan pendekataan psikologis melalui konseling kesehatan jiwa dan ahli motivator.
Correlation between sibling rivalry toward knowledge and development among preschool in kindergarten Yektiningsih, Erwin; Firdausi, Nugrahaeni; Yuliansari, Pratiwi
Pediomaternal Nursing Journal Vol. 9 No. 1 (2023): VOLUME 9 NO 1 MARCH 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pmnj.v9i1.29888

Abstract

Introduction: Preschool is the preoperational phase of the basics of significant mental and emotional development. Sibling rivalry and Parents' knowledge are essential in children's development. Sibling rivalry in preschool can be a problem because their unstable controlling emotion feels jealousy that influences mental effect activity and motivation toward concentration study impacts intellectual potency of the development stage, and can cause development failure.Methods: This study used a non-probability sampling technique with a cross-sectional approach. The population of this study consisted of 85 parents whose children attended Pembina Kindergarten Kediri for preschool and a sample of 30 parents was taken using purposive sampling. The sibling rivalry was an independent variable; the dependent variables were the level of knowledge and development. Data was gathered using a questionnaire tested for validity and reliability. The Indonesian Ministry of Health's Test Pra Screening Development (KPSP) Standard Questionnaire and Spearman-rho were employed in data analysis. Results: The study revealed a relationship between sibling rivalry level and knowledge (r=0.405, value =0.027) and development (r=0.722, value <0.001).Conclusions: Preschoolers should be given a nursing plan to help with the psychological components of developmentally stimulating them. So that preschool development continues to be at its best, early detection of developmental problems should be carried out. Keywords: development; knowledge; preschool; sibling rivalry
Penerapan Relaksasi Spirotif pada Lansia dalam Upaya Pencegahan Kecemasan di Posyandu Lansia Dusun Ngemplak Kediri Zulvana, Zulvana; Yektiningsih, Erwin; Yuliansari, Pratiwi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 6 No. 1 (2024): Juni: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/wuj.v6i1.458

Abstract

Background: Promotive and preventive efforts are important factors as an effort to reduce morbidity in the elderly. One form of promotive and preventive effort to manage anxiety in the elderly can be done with physical and spiritual activities, namely spiritual relaxation. Objective: As an effort to increase the knowledge and skills of elderly people in preventing anxiety. Method: The method used is providing counseling and demonstration of Spiritual Relaxation. Results: It was found that 80% of participants were able to know the purpose of doing Spirotive Relaxation, 70% of participants were able to know the indications and contraindications of Spirotive Relaxation, and 75% of participants were able to know how to do Spirotive Relaxation. Conclusion: Based on the results, it can be concluded that there has been an increase in the knowledge and abilities of elderly people regarding spiritual relaxation as an effort to prevent anxiety.  With counseling and demonstrations of Spirotive Relaxation, it is hoped that seniors can independently prevent anxiety.
Efektifitas Relaksasi Spinomari dengan Tingkat Kecemasan Elderly Lokasi Posyandu Desa Ngampel Kediri Zulvana, Zulvana; Yektiningsih, Erwin; Yuliansari, Pratiwi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 11 No 2 (2024): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v11i2.226

Abstract

Lansia akan mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial sehingga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Ketidakmampuan beradaptasi dengan tugas perkembangan lansia cenderung mengalami permasalahan psikososial, seperti kesepian, kesedihan, depresi sekaligus ansietas. Penelitian ini mempunyai tujuan buat mengenali pengaruh Relaksasi Spinomari terhadap tingkatan kecemasan lanjut usia. Quasi Eksperiment digunakan dalam Desain penelitian ini melalui Prepost tes kontrol group. Sampelnya diperoleh 24 responden. Relaksasi Spinomari merupakan Variabel independennya dalam penelitian ini, sedangkan variabel dependennya tingkatan cemas. Data dikumpulkan menggunakan kuis GAI (Geriatric Anxiety Inventory). Kemudian data diolah melalui aplikasi SPSS for Windows dengan uji Wilcoxon serta Mann Whitney. Analisis perbandingan efektifitas Relaksasi Spinomari terhadap perubahan skor tingkat kecemasan pada kedua kelompok didapatkan hasil “p = 0,000 (p<0,05)” yang berarti terdapat perbedaan skor tingkat kecemasan antara kelompok perlakuan sekaligus kontrol. Relaksasi Spinomari mengurangi kecemasan pada lansia. dalam kegiatan latihan relaksasi Spinomari dilaksanakan selama 10 menit setiap hari selama 3 hari dapat membantu meningkatkan kenyamanan bagi orang lanjut usia untuk merasakan rileks sehingga berdampak penurunan kecemasan
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN KEGAWATDARUTAN MENTAL PERILAKU KEKERASAN DIKARENAKAN DAMPAK BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH: HEALTH EDUCATION FOR PREVENTION OF MENTAL EMERGENCIES VIOLENT BEHAVIOR DUE TO IMPACT BULLYING TO SCHOOL AGE Yektiningsih, Erwin; Zulvana; Tri Jaya, Susanti; Khosasih , M.Ikhwan
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.264

Abstract

Abstrak Perilaku kekerasan berbasis bullying yang sering  terjadi di lingkungan sekolah, telah menjadi masalah serius mempengaruhi krisis kesehatan mental anak usia sekolah dasar. Berdasarkan KPAI  didapat data siswa sebagai pelaku bullying sebesar 51% dan korban sebesar 35.55%. Anak-anak sebagai pelaku maupun korban dari bullying sangat berisiko tinggi mengalami kondisi psikologis darurat, dimana keadaan mental yang mengancam kesejahteraan psikologi anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini dengan pemberian pendidikan kesehatan pada anak sekolah usia 7-12 tahun, supaya kegiatan ini menjadi alat penting menciptakan generasi sehat mental bebas dari dampak negatif bullying dapat berkontribusi pada lingkungan lebih harmonis dan  aman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini digunakan tiga tahapan metode yaitu perencanaan meliputi pembuatan proposal, perijinan, pebuatan media pendidikan PPT, implementasi  pemberian pendidikan kepada anak sekolah serta diskusi dengan PPT dan LCD, evaluasi diberikan kuisioner pre dan post kepada peserta dengan menganalisa perubahan score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan kesehatan pada anak sekolah dasar terdapat peningkatan score pengetahuan sebesar 13.9%. Maka tindakan pendidikan kesehatan direkomendasikan sebagai promosi kesehatan membantu mengurangi perilaku kekerasan yang disebabkan oleh dampak bullying di lingkungan sekolah dengan adanya kolaborasi yang sinergis antara pihak sekolah, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam menciptakan lingkungan aman yang mendukung peningkatan kesehatan mental anak. Kata kunci: anak sekolah, kegawatdarutan, bullying, pengetahuan, pendidikan kesehatan   Abstract   Bullying-based violent behaviour occurs in school environment has become a serious problem affecting the mental health crisis of elementary school children. KPAI data based obtained  students as perpetrators of bullying was 51% and victims were 35.55%. Children as perpetrators or victims bullying are at high risk of experiencing emergency psychological conditions, where mental conditions threaten  psychological well-being of children. The purpose community service  provided  health education in school to children aged 7–12 years. This activity became  important tool to create mentally healthy generation free from bullying  negative impacts can contribute  more harmonious and safe environment. This community service activity used three stages methods, namely planning, including making proposals and permits, making PPT educational media, the implementation  provided  education to schoolchildren and discussions with PPT and LCD, then evaluation was given pre- and post-questionnaires to participants by analyzing changes in scores. The study results showed health education program for elementary school children increased knowledge scores by 13.9%. Therefore, health education actions will be recommended as health promotion to help reduce violent behaviour caused by impact bullying in environment school with synergistic collaboration between schools, families, and healthcare professionals  to  safe environment, supports improving children's mental health.  Keywords: school children, emergencies, bullying, knowledge, health education  
Peran Konsep Diri Terhadap Penguasaan Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat Pada Mahasiswa Keperawatan di Indonesia Yektiningsih, Erwin; Zulvana; Risnasari, Norma; Suryaningsih , Yeni; Rahayu, Dwi
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i2.256

Abstract

During education, nursing students need a positive self-concept as a psychological condition as an internal motivation to encourage the formation performance professionals in emergency nursing competencies. The development of self-concept in role component includes individual perceptions ability, and self-confidence has an impact commencement of self-awareness to a professional role in nursing care in emergency work environment adequately. This study aimed analyze correlation between the role of self-concept and emergency nursing competencies to nursing students in Indonesia. Research method used a quantitative approach cross-sectional design with samples of 576 people. Data collection was a questionnaire covering the role of the professional concept self nursing and emergency nursing competencies assessment based on Association of Nursing Vocational Education Institutions Indonesian and  Association of Indonesian Nursing Education Institutions. This study results showed a significant correlation with p value 0.000 (r = 0.534**). This study will provide implications development nursing curricula in Indonesia and emphasize more aspect developing mental readiness of self-concept as an integral part of nursing education, counselling, intensive training, and providing constructive feedback with professional guidance can contribute to increasing student readiness in facing challenges emergency nursing clinical practice.