Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Alat Pemancang Cerucuk Kayu Jenis Drop Hammer Pada Jenis Tanah Rawa Menggunakan Metode Phal & Beitz Ilham Wahyu Prastyo; Nofirza; Harpito; Anwardi; Muhammad Ihsan Hamdy
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 13 No. 2 (2023): VOLUME 13 NO 2 JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari— Pembangunan rumah ditanah rawa atau lempung mempunyai daya dukung tanah yang relatife rendah. Diperlukan cerucuk untuk meningkatkan daya dukung tanah. Proses pemancangan yang manual menyulitkan pekerja dalam memancang cerucuk sehingga dibutuhkanya alat pemancang cerucuk pada tanah rawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode phal & beitz untuk melakukan perancangan alat cerucuk. Terdapat beberapa tahapan yaitu, fase perumusan tugas, fase fungsional, fase perancangan bentuk produk/ desain, dan fase perancangan bentuk produk, dari metode tersebut didapatkan alat pemancang cerucuk jenis drop hammer dengan ukuran tinggi tiang 4,5 m dan ukuran tapak 2 x 1 m dengan bobot mencapai 100 kg. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada alat pemancang cerucuk didapatkan waktu yang lebih efisien sebesar 60,35%. Harapan untuk kedepanya semoga alat ini dapat dikembangkan dan dapat membantu pekerja dalam proses pemancangan cerucuk pada tanah rawa. Abstract— The construction of houses on swampy or clayey land poses challenges due to the relatively low soil bearing capacity. The use of piles is necessary to enhance the soil's bearing capacity. However, the manual process of driving piles proves to be difficult for workers, hence the need for a pile driving tool specifically designed for swampy terrain. This research utilizes the Phal & Beitz method to design the pile driving tool. The design process involves several stages, including task formulation, functional phase, product design/shape design phase, and product design phase. Through this method, a drop hammer type of pile driving tool with a pile height of 4.5 meters and a footprint size of 2 x 1 meters, weighing up to 100 kg, was obtained. Based on the testing conducted on the pile driving tool, a significant improvement in efficiency of 60.35% was achieved. The hope for the future is that this tool can be further developed and assist workers in the process of pile driving on swampy land.
Alat Pemancang Cerucuk Kayu Jenis Drop Hammer Pada Jenis Tanah Rawa Menggunakan Metode Phal & Beitz Ilham Wahyu Prastyo; Nofirza; Harpito; Anwardi; Muhammad Ihsan Hamdy
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 13 No. 2 (2023): VOLUME 13 NO 2 JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jti.v13i2.17559

Abstract

Intisari— Pembangunan rumah ditanah rawa atau lempung mempunyai daya dukung tanah yang relatife rendah. Diperlukan cerucuk untuk meningkatkan daya dukung tanah. Proses pemancangan yang manual menyulitkan pekerja dalam memancang cerucuk sehingga dibutuhkanya alat pemancang cerucuk pada tanah rawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode phal & beitz untuk melakukan perancangan alat cerucuk. Terdapat beberapa tahapan yaitu, fase perumusan tugas, fase fungsional, fase perancangan bentuk produk/ desain, dan fase perancangan bentuk produk, dari metode tersebut didapatkan alat pemancang cerucuk jenis drop hammer dengan ukuran tinggi tiang 4,5 m dan ukuran tapak 2 x 1 m dengan bobot mencapai 100 kg. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada alat pemancang cerucuk didapatkan waktu yang lebih efisien sebesar 60,35%. Harapan untuk kedepanya semoga alat ini dapat dikembangkan dan dapat membantu pekerja dalam proses pemancangan cerucuk pada tanah rawa. Abstract— The construction of houses on swampy or clayey land poses challenges due to the relatively low soil bearing capacity. The use of piles is necessary to enhance the soil's bearing capacity. However, the manual process of driving piles proves to be difficult for workers, hence the need for a pile driving tool specifically designed for swampy terrain. This research utilizes the Phal & Beitz method to design the pile driving tool. The design process involves several stages, including task formulation, functional phase, product design/shape design phase, and product design phase. Through this method, a drop hammer type of pile driving tool with a pile height of 4.5 meters and a footprint size of 2 x 1 meters, weighing up to 100 kg, was obtained. Based on the testing conducted on the pile driving tool, a significant improvement in efficiency of 60.35% was achieved. The hope for the future is that this tool can be further developed and assist workers in the process of pile driving on swampy land.
EVALUASI BEBAN KERJA PADA AREA FABRICATION WORKSHOP MENGGUNAKAN PENDEKATAN CARDIOVASCULAR LOAD (%CVL) DAN METODE DRAWS Arda Tri Melia; Nofirza; Melfa Yola; Misra Hartati; Anwardi
JURNAL PERANGKAT LUNAK Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Perangkat Lunak
Publisher : Indragiri Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jupel.v5i2.2569

Abstract

Kinerja karyawan merupakan salah satu indikator evaluasi kinerja perusahaan terkait tanggung jawab dan tugas yang diberikan. PT. XYZ merupakan perusahaan konstruksi yang memiliki satu fabrication workshop tempat proses pembuatan pipe concrete support dan pembuatan pipe spool untuk dibawa ke lokasi kerja. Pekerjaan yang harus dilakukan tidak sebanding dengan jumlah pekerja yang bekerja di fabrication workshop mengakibatkan pekerja harus lembur demi menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung beban kerja fisik maupun mental pekerja area fabrication workshop PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan cardiovascular load dengan cara mengukur denyut nadi pekerja dan metode defence research agency workload scale (DRAWS) untuk menghitung beban kerja mental dengan melakukan penyebaran kuesioner DRAWS kepada para pekerja. Hasil dari penelitian diketahui bahwa beban kerja fisik dan mental tertinggi terjadi pada pekerja pembuatan pipe spool. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan dan penelitian lanjutan dalam mengembangkan metode evaluasi beban kerja yang lebih baik di lingkungan kerja.
Perancangan dan Pengembangan Treker Shock Breaker dengan Pendekatan Metode Rasional Anwardi; Nadia Gita Pratiwi; Wibowo, Ryan Prayoga; Meiliati, Herriyzka; Akbar, Prama Muadzin; Rahmayanti, Fina
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v3i3.305

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam kemajuan ekonomi dan teknologi di Indonesia, khususnya dalam menciptakan peluang kerja dan inovasi yang terus meningkat setiap tahun. Bengkel Motor ABC, salah satu UMKM yang bergerak di bidang otomotif, menawarkan jasa servis pemasangan dan penggantian shock breaker. Namun, proses pembukaan shock breaker di Bengkel Motor ABC masih menggunakan alat treker tradisional yang berisiko menyebabkan goresan pada shock breaker dan cedera pada tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan alat treker shock breaker yang lebih aman dan efisien menggunakan metode rasional. Hasil pengembangan mencakup penambahan dua penyangga di bagian atas, dua pengunci, serta bantalan pada body treker yang dilapisi plat baja pada lubang tempat peletakan shock breaker. Uji coba dilakukan pada 40% dari 50 bengkel servis motor, dengan hasil menunjukkan peningkatan efisiensi kerja rata-rata sebesar 52,51%. Hasil ini menunjukkan bahwa pengembangan alat treker shock breaker memberikan dampak positif, memudahkan pekerja, dan meningkatkan keselamatan kerja.
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Paving Block Dalam Menekan Biaya Material Hanndling Anwardi; Adli Ghallib; Meiriska Wulan; Harahap, Nurul Fazrin Anni; Nurul Rahmadani; Raditya Adha
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v3i2.317

Abstract

Komunitas Berkah Usaha Paving Block yang berlokasi di Pekanbaru bergerak dalam produksi paving block. Proses produksi melibatkan berbagai aktivitas material handling yang masih belum efisien, terutama karena jarak yang luas antar stasiun produksi yang memperlambat pemindahan material. Hal ini berdampak pada pengurangan jumlah produksi maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan merancang ulang tata letak fasilitas produksi. Metode yang digunakan adalah Activity Relationship Chart (ARC), yang mengutamakan pengaturan hubungan antar stasiun untuk mengoptimalkan aliran material. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rancangan tata letak baru yang lebih efisien dengan jarak antar stasiun yang lebih pendek. Dari rancangan ini, diperoleh efisiensi biaya operasi material handling (OMH) sebesar Rp 3.416.249,20 atau peningkatan sebesar 33% dibandingkan dengan tata letak sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat meminimalisir biaya OMH dan memaksimalkan pendapatan bagi pemilik usaha.
RANCANG BANGUN INOVASI PROSES PEMISAH LARUTAN KELAPA PADA PEMBUATAN VCO MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI Fakhri, Adrian; Anwardi; Ihsan Hamdy, Muhammad; Nur, Muhammad; Harpito
JURNAL PERANGKAT LUNAK Vol 7 No 1 (2025): JURNAL PERANGKAT LUNAK
Publisher : Indragiri Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jupel.v7i1.3982

Abstract

Peniltian ini mengeksplorasi penerapan metode Rancang Bangun untuk mencari inovasi pada proses pemisah larutan kelapa dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan ampas kelapa, dengan fokus pada proses fermentasi saat memisahkan blondo, VCO, dan air. Metode ini terdiri dari 6 tahap: Identifikasi masalah, Analisis Kebutuhan, Perancangan Konseptual, Pengembangan Alat dan Uji Coba, Evaluasi, Pemeliharan dan Perbaikan, Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan ampas kelapa dalam proses fermentasi sebagai inovasi untuk efisiensi waktu proses fermentasi. Hasil peniltian ini menunjukkan bahwa menggunakan ampas kelapa dalam proses fermentasi pembuatan VCO sebagai sumber panas dapat meningkatkan efisiensi waktu sebesar 50%. Dengan hasil ini bisa meningkatkan produksi pembuatan VCO pada Usaha Kedai Pak Sutan dengan memanfaatkan ampas kelapa sebagai sumber panas dan juga ramah lingkungan.
Application of Behavior-Based Safety to Reduce Unsafe Actions in Preventive Maintenance Work Using the JSA and DO IT Methods Aura Irsyaf Putri; Nur, Muhammad; Hartati, Misra; Anwardi; Hadiyul Umam, M. Isnaini
SPECTA Journal of Technology Vol. 9 No. 1 (2025): Vol. 9 No. 1 (2025): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v9i1.8481339

Abstract

The rapid development of Information and Communication Technology (ICT) in Indonesia has increased the demand for reliable network and telecommunication services. This situation has led to a rise in Preventive Maintenance (PM) activities, which carry high risks of workplace accidents. PT. XYZ is a company operating in the network and telecommunications sector, where PM tasks such as fiber optic cable repairs, cable pulling, joint box lowering, and cable installation repairs are carried out in areas with high potential hazards, including working at heights and near electrical installations. This study aims to reduce unsafe actions during PM activities by implementing the Job Safety Analysis (JSA) method and the DO IT (Define, Observe, Intervene, and Test) approach within the Behavior Based Safety (BBS) framework. The research was conducted using field observations, interviews with workers, and accident data collected from 2023. The results show that unsafe behaviors, such as improper use of personal protective equipment (PPE) and failure to follow standard procedures, still frequently occur. Through the DO IT stages—define, observe, intervene, and test—workers’ awareness of occupational safety increased. The implementation of JSA and DO IT proved effective in identifying potential hazards and designing appropriate interventions to prevent workplace accidents. This study provides recommendations for the company to enhance its occupational health and safety (OHS) management system to create a safer and more productive work environment.