Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Feminisme dalam Tubuh Laki-Laki pada Film A Man Space Haekal Ridho Afandi
Pelataran Seni Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5211

Abstract

Pada perkembangan film sampai sekarang ini, sedikit ditemukan film yang menggunakan satu gender. Hal ini dikarenakan para pembuat film menganggap bahwa laki-laki dan perempuan adalah bagian yang sangat integritas dalam sebuah film. A man space adalah film fiksi pendek karya Haekal Ridho Afandi yang hanya menggunakan satu gender yaitu laki-laki. Film ini mengadopsi sifat maskulin dan feminim di dalam satu tubuh manusia. Persoalan yang diangkat pada film ini bukan hanya pada perempuan yang melakukan emansipasi, namun juga emansipasi dari sisi laki-laki. Laki-laki pada film ini diposisikan berada pada gerakan perjuangan untuk lepas dari kuasa perempuan. Film ini bertujuan untuk menciptakan kesan dan pesan baru, bahwa atas dasar kebudayaan, laki-laki memiliki peranan yang lebih penting dan berusaha kembali mengemansipasi dirinya dari tekanan-tekanan yang dihadirkan perempuan, dengan gerakan feminisme.Kata Kunci: a man space, tanpa wanita, maskulin, feminim, satu tubuh
PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN MEDIA PROMOSI DIGITAL DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI EKOWISATA MANGROVE MEDOKAN AYU SURABAYA: PENDAMPINGAN MEDIA PROMOSI DIGITAL DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI EKOWISATA MANGROVE MEDOKAN AYU SURABAYA Nanang Nanang; Emanuel Kristijadi; Haekal Ridho Afandi; Yudha Delonix Renzina; Sinarring Azi Laga; Clarissa Janice Noerjanto; Jonathan Gerry Joy Christianto
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 6 No 02 (2023): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v6.i02.a6474

Abstract

Ekowisata Mangrove Medokan Ayu merupakan salah satu ekowisata di Kota Surabaya Timur yang letaknya diantara Ekowisata Mangrove Wonorejo dan Ekowisata Mangrove Gunung Anyar. Obyek wisata ini terletak di Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Menurut Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Ekowisata Mangrove Medokan Ayu sudah memiliki 54 Usaha Kecil Menengah (UKM) di bawah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMK) dan Pokdarwis. Fasilitas yang dimiliki oleh Ekowisata Mangrove Medokan Ayu terdapat berbagai macam fasilitas yang ditawarkan seperti adanya jogging track, menyusuri pesisir pantai dengan menggunakan perahu dari masyarakat setempat, adanya spot selfie dan terdapat beberapa gazebo yang menghiasi kawasan ekowisata tersebut. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat memiliki tujuan dalam membantu Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Ekowisata Mangrove Medokan Ayu dalam melaksanakan promosi digital dalam upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung wisata. Permasalahan yang dihadapi mitra Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Mangrove Medokan Ayu adalah (1) Turunnya kunjungan wisata ke Ekowisata Mangrove Medokan Ayu imbas dari pandemi covid 19, (2) Kurangnya media promosi secara digital dan konvensional yang dilakukan oleh Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Mangrove Medokan Ayu, dan (3) Masih kurangnya edukasi tentang konten kreatif berbasis digital kepada Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Mangrove Medokan Ayu. Dalam mengatasi masalah tersebut Tim Pengabdian Kepada Masyarakat memberikan pendampingan pembuatan video profile Pokdarwis Ekowisata Mangrove Medokan Ayu, pendampingan editing video, dan pendampingan media promosi digital dan konvensional. Target luaran yang diharapkan adalah peningkatan pengetahuan kepada Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Mangrove Medokan Ayu terkait dengan pembuatan video profile Pokdarwis Ekowisata Mangrove Medokan Ayu, peningkatan dalam editing video, dan peningkatan promosi digital dan konvensional melalui media sosial seperti instagram, youtube, serta media promosi cetak seperti brosur.
Semiotic Analysis of Cultural Representation of Documentary Films of The Osing Banyuwangi Tribe Haekal Ridho Afandi
Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 11 No 2 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/kanal.v11i2.1725

Abstract

The research objective is to package about cultural preservation related to tradition through its power, which is able to form images and sounds that can be understood by the audience to describe and explain the meaning contained in the communicative message of the Osing Tribe in Banyuwangi through native language dialectics. This research method is descriptive qualitative using Roland Barthes's semiotic approach. The data collection process was carried out through primary data resulting from scene cuts and scenes from films added to secondary library data as supporting primary data adapted from the cultural traditions of the Osing Tribe in Banyuwangi. The results obtained in this research are the emergence of findings, namely: 1). Giving a correlation to the influence of the meaning that appears has a communicative message in the cultural and language traditions of the Osing Tribe which are related to the identity and characteristics that exist in an area. 2). Expanding the reach of the community on a village scale to a larger and more relevant context in a modern state and regionally administratively becomes the starting point and also the framework for the process of creating an identity.
Pelatihan siswa & guru jurusan desain komunikasi visual SMK Negeri 1 Surabaya membuat animated sticker dan memasarkannya secara digital Miftahul Adi Suminto; Nanang Setiyoko; Thomas Hanandry Dewanto; Haekal Ridho Afandi; Sabina Raniah Yuandi; Yudha Herlambang Cahya Pratama; Saqira Kaila; Deny Hermansyah; Muhammad Zakariya Alif Ridwan; Tatik Suryani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23403

Abstract

Abstrak Keterampilan membuat animated sticker guna menunjang aspek pemasaran dan penjualan mengalami puncak popularitas dan menjadi tren di industri digital. Animated sticker dapat dikembangkan di berbagai platform untuk dijadikan sebagai video animasi yang mudah diaplikasikan. Bentuk aplikasi dari animated sticker bisa digunakan sebagai media promosi produk, jasa, dsb. Saat ini keterampilan membuat animated sticker dilihat sebagai peluang yang dapat dikembangkan melalui keahlian dan kompetensi pada kegiatan pelatihan di Institusi Pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang memiliki beragam program keahlian yang ditawarkan. Pada pembelajaran SMK orientasi capaian akhir belajar mayoritas berupa penugasan berbasis proyek. Sehingga lulusan SMK dituntut memiliki keilmuan dan kompetensi yang dapat langsung diterapkan pada aktifitas dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan banyak program keahlian pada SMK, masing-masing siswa perlu ada pembekalan terhadap perkembangan industri digital yang menyajikan beragam peluang untuk siswa dapat menyalurkan minat dan bakatnya pada industri kreatif, menjadi hal yang potensial memerlukan tambahan keterampilan teknis dan pengalaman praktis khusunya pada siswa jurusan desain komunikasi visual (DKV). Peluang terhadap kebutuhan animasi digital yang dapat diintegrasikan pada platform digital seperti sosial media, website, dsb menciptakan peluang bagi siswa-siswi SMK jurusan DKV sebagai potensi bisnis dan pengembangan portofolio digital, guna menambah nilai diri dan keahlian siswa sesudah lulus. Sebab itu, diperlukan adanya bentuk pelatihan terhadap pembuatan animasi digital dalam bentuk animated sticker baik pada siswa maupun guru SMK jurusan DKV sebagai pembekalan kompetensi di industri digital, berupa perancangan desain animated sticker yang dapat dipublikasikan dan dipasarkan secara digital. Kata kunci: animated sticker; animasi; media sosial. AbstractThe skill of making animated stickers to support marketing and sales aspects is experiencing peak popularity and has become a trend in the digital industry. Animated stickers can be developed on various platforms to be used as animated videos that are easy to apply. The application form of animated stickers can be used as a promotional medium for products, services, etc. Currently, the skill of making animated stickers is seen as an opportunity that can be developed through skills and competencies in training activities at educational institutions, especially Vocational High Schools (SMK), which have a variety of skills programs on offer. In vocational school learning, the majority of final learning achievement orientations are in the form of project-based assignments. So that vocational school graduates are required to have knowledge and competencies that can be directly applied to activities in the business and industrial world (DUDI). With many skills programs at vocational schools, each student needs to be equipped with the development of the digital industry which presents various opportunities for students to channel their interests and talents in the creative industry, which has the potential to require additional technical skills and practical experience, especially for students majoring in communication design. visual (DKV). Opportunities for digital animation needs that can be integrated on digital platforms such as social media, websites, etc. create opportunities for vocational school students majoring in DKV for business potential and digital portfolio development, in order to increase students' self-worth and skills after graduation. For this reason, there is a need for training in the creation of digital animation in the form of animated stickers for both students and vocational school teachers majoring in DKV as a competency provision in the digital industry, in the form of designing animated sticker designs that can be published and marketed digitally. Keywords: animated sticker; animation; social media.
Digital Promotion Training on Making Animated Stickers for Students and Teachers of the Visual Communication Design Department at SMKN 1 Surabaya Suminto, Miftahul Adi; Setiyoko, Nanang; Dewanto, Thomas Hanandry; Afandi, Haekal Ridho; Pratama, Yudha Herlambang Cahya; Hermansyah, Deny; Suryani, Tatik
REKA ELKOMIKA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2024): REKA ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaelkomika.v5i3.229-240

Abstract

In the digital era, promotional skills through visual media are becoming increasingly important, especially for students and teachers in the field of Visual Communication Design (DKV). This community service activity aims to improve the digital promotion competence of students and teachers majoring in DKV at SMKN 1 Surabaya through training in making animated stickers. The method used in this research is qualitative descriptive research, with the participation of 17 students and 9 DKV teachers. This training involves several stages, starting from an introduction to the basics of making animated stickers, manufacturing practices, to implementation in digital promotional strategies. The research results show that this training was successful in improving students' and teachers' skills in creating effective animated stickers for digital promotions. Apart from that, training participants also showed an increased understanding of the importance of using animated stickers in more creative and attractive promotional campaigns. Thus, this training can be used as a model for developing other digital promotion skills in vocational education institutions.
PERANCANGAN FOTOGRAFI UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN FAST FASHION CAMPAIGN Afandi, Haekal Ridho
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 10 No. 04 (2024): Desember 2024
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v10i04.10349

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi peran fotografi sebagai alat komunikasi visual dalam kampanye fast fashion dengan tema "KAFAN?", yang menghubungkan kain kafan sebagai simbol kehidupan dan kematian. Dalam konteks ini, kain kafan berfungsi untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan dari industri fast fashion dan pentingnya keberlanjutan. Pendekatan trikotomi yang digagas oleh Peirce digunakan sebagai landasan untuk menganalisis bagaimana pesan dalam fotografi dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan individu terhadap isu sosial dan lingkungan. Pendekatan ini untuk memahami bagaimana simbol dalam fotografi dapat membentuk kesadaran dan tindakan masyarakat terhadap isu lingkungan industri fast fashion. Karya fotografi "KAFAN?" tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi visual, tetapi juga sebagai sarana untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat agar lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap pilihan fashion mereka. Penelitian ini menganalisis bagaimana pesan dalam fotografi dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan individu terhadap isu sosial dan lingkungan. Diharapkan karya fotografi ini tidak hanya menjadi dokumentasi visual, tetapi juga sarana edukasi yang menginspirasi masyarakat untuk lebih bertanggung jawab terhadap pilihan fashion mereka. Dengan memanfaatkan kekuatan media sosial, penelitian ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan kesadaran kolektif tentang keberlanjutan dalam fashion.
Rancang Bangun Sistem Informasi Konferensi Internasional ICBB UHW Perbanas Berbasis Website menggunakan Framework Codeigniter Mukhlis, Iqbal Ramadhani; Afandi, Haekal Ridho
INTEGER: Journal of Information Technology Vol 9, No 2: September 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.integer.2024.v9i2.5863

Abstract

Conferences are meetings whose purpose is to exchange thoughts and opinions on common issues. Advances in technology make people believe that work is more effective and efficient. One of them is changing the traditional system into a computerized system. Conference organizers more effectively disseminate information, record, broadcast, and conduct other conference activities using Internet-enabled web services. ICBB is an international conference held by UHW Perbanas since 2010. The author designed a website-based information system using the CodeIgniter Framework. The system development methodology adopted is the Waterfall method. Based on the results of external and internal testing, a value of 80.8% was obtained, which concluded that the information system was feasible and could make it easier for participants to find information related to the publication of research papers and community service scripts and to increase the ease of managing ICBB within the Perbanas UHW environmentKeywords: Website, Information System, CodeIgniter, ICBB, UHW Perbanas, Waterfall
FILM A MAN SPACE: (FILM TANPA PEREMPUAN) Afandi, Haekal Ridho; Ali, Matius
Capture : Jurnal Seni Media Rekam Vol. 9 No. 1 (2017)
Publisher : Seni Media Rekam ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.577 KB) | DOI: 10.33153/capture.v9i1.2054

Abstract

A Man Space is a short fiction film that adopts masculine and feminism in a human body, which tells of a family consists of a father and three sons without a woman in the house. All was gone smoothly before there is occurs a problem where the father wanted to replace their mother figure. The film’s problems are not only the father wants to get married again, but also the problems that arise in the community. A man was called as a man because of what? The third child’s question to his father because he was the last son and still searching for his identity while his old brothers already have different characters each other though in the one house and no one could finish this problems only respond with a man way. Without a woman, a man can do what he wants.Keywords: A Man Space, without woman, masculine, and feminine
PERANCANGAN VIDEO EDUKASI ANIMASI PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN MAGGOT DI SURABAYA: DESIGN OF AN ANIMATED EDUCATIONAL VIDEO ON UTILIZATION OF HOUSEHOLD WASTE WITH MAGGOT IN SURABAYA Nanang, Nanang Setiyoko; Afandi, Haekal Ridho; Renzina, Yudha Delonix
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 11 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maggot berasal dari telur lalat black soldier dan menggunakan bahan organik sebagai sumber nutrisi utama untuk tumbuh dan berkembang. Dengan memanfaatkan siklus alami ini, maggot dapat mengubah sampah organik menjadi sumber daya yang bernilai, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan mendukung pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan limbah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan, tidak hanya meneliti tentang pengolahan sampah organic penelitian juga mengembangkan video edukasi animasi mengenai pemanfaatan sampah rumah tangga dengan maggot. Pembuatan melalui tiga tahap utama: pra-produksi: persiapan, produksi: mewujudkan ide, dan pasca-produksi: penyempurnaan dan evaluasi. Penelitian ini tidak hanya melakukan riset, tetapi juga mengumpulkan data secara menyeluruh melalui berbagai metode, yaitu: observasi langsung, wawancara mendalam, studi pustaka yang komprehensif, dan survey yang terukur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa video edukasi animasi ini mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengolahan sampah organik dengan maggot dan dampaknya terhadap pelestarian lingkungan. Melalui pendekatan kreatif dan informatif, video ini berhasil memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesadaran serta partisipasi aktif masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
FILM A MAN SPACE: (FILM TANPA PEREMPUAN) Afandi, Haekal Ridho; Ali, Matius
Capture : Jurnal Seni Media Rekam Vol. 9 No. 1 (2017)
Publisher : Seni Media Rekam ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/capture.v9i1.2054

Abstract

A Man Space is a short fiction film that adopts masculine and feminism in a human body, which tells of a family consists of a father and three sons without a woman in the house. All was gone smoothly before there is occurs a problem where the father wanted to replace their mother figure. The film’s problems are not only the father wants to get married again, but also the problems that arise in the community. A man was called as a man because of what? The third child’s question to his father because he was the last son and still searching for his identity while his old brothers already have different characters each other though in the one house and no one could finish this problems only respond with a man way. Without a woman, a man can do what he wants.Keywords: A Man Space, without woman, masculine, and feminine