Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Scientech Research and Development

PENGARUH ARUS PENGELASAN METAL INERT GAS (MIG) TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA ST 37 DENGAN VARIASI ARUS LISTRIK (150, 200, 250 AMPERE Mukhnizar
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 1 (2022): JSRD, June 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.758 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v4i1.44

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi arus pengelasan terhadap sifat mekanik dan kekuatan tarik. Dimana masing-masing variasi yang digunakan 150 Ampere, 200 Ampere dan 250 Ampere. Pada dasarnya besar kuat arus yang tinggi akan menyebabkan terjadinya penembusan las yang semakin besar, karena dengan adanya penembusan yang besar mengakibatkan las bagian dalam semakin besar akan perpengaruh pula pada hasil pengelasan. Bahan yang digunakan baja karbon rendah, baja pelat ST 37 tebal 10 mm. Jenis kampuh yang digunakan yaitu kampuh V tunggal dengan sudut 60º, dengan menggunakan las Metal Inert Gas (MIG). Kawat las yang digunakan tipe (ER-70S-6). Kemudian spesimen dilakukan pengujian tarik. Dari hasil pengujian tarik dapat disimpulkan bahwa variasi arus pengelasan 150 Ampere lebih kuat digunakan untuk pengelasan baja karbon rendah ST 37 dengan tebal 10 mm dan menggunakan kampuh V dengan sudut 60º.
PERENCANAAN MESIN SERUT BAMBU KAPASITAS 500 BATANG/JAM Mukhnizar; Rivaldy Oktari Hidayat
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 2 (2022): JSRD, December 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v4i2.62

Abstract

Bambu merupakan tumbuhan berbunga menahun hijau abadi dari subfamili bambusoideae yang termasuk famili poaceae. Bambu digunakan untuk membuat sumpit dan alat memasak lainnya seperti spatula serta kerajinan tangan berbahan baku bambu yang dapat dianyam. Pembuatan sebuah anyaman bambu membutuhkan lembaran tipis sebagai bahan baku anyaman. Pengembangan mesin penyerutan bambu diperlukan untuk membantu mempercepat proses tanpa harus melakukan penyerutan bambu secara manual yang membutuhkan banyak waktu. Prsoses produksi anyaman dilakukan dengan melicinkan atau mengubah bentuk benda yang tidak beraturan menjadi beraturan, sebelumnya proses penipisan batang bambu membutuhkan waktu 2 jam untuk mendapatkan hasil serutan-serutan bambu agar bisa dianyam untuk 1 buah kerajinan tangan itupun juga membutuhkan waktu hingga 5 jam waktu penganyaman. Perencanaan mesin serut bambu meliputi perencanaan elemen-elemen mesin seperti poros, pasak, puli, sabuk, bearing, gear sprocket, rantai, pegas serta terdapat komponen roll karet, mata pisau penipis, mata pisau pembelah, mata pisau pembulat dan kontruksi rangka sebagai tempat semua komponen dan elemen mesin itu terikat dan membentuk suatu mekanisme kerja mesin yang dapat mencapai tujuan melakukan penyerutan bambu, untuk mengetahui prinsip kerja mesin serut bambu, proses perencanaan mesin serta teknik perencanaan desain gambar teknik memakai software AUTOCAD. Hasil akhir pada proses perencanaan mesin serut bambu memungkinkan terjadinya proses penipisan, pembelahan bahkan membuat bulat seperti stik/tusuk sate benda kerja bahan baku bambu tersebut serta membuat gambar teknik mesin serut bambu meliputi desain/model, dimensi/ukuran komponen dan elemen mesin, bahan material, serta intruksi proses pengerjaan masing-masing komponen/elemen mesin dibuat dengan bantuan alat software AUTOCAD gambar dicetak dan dilampirkan sebagai pedoman pembuatan mesin.
ANALISIS PERFORMA HEAT EXCHANGER OIL COOLER UPPER TIPE M10-BFG PADA UNIT 1,2,3,4 PLTA SINGKARAK UNTUK TINDAKAN PEMELIHARAAN Mukhnizar; Risal Abu; Afdal; Azmil Azman; Didik Agung Nugroho
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.88

Abstract

ABSTRACT Heat Exchanger is equipment used to carry out the process of exchanging heat between two fluids, either liquid (hot or cold) or gas, where these fluids have different temperatures. Singkarak hydropower plant also uses a plate type heat exchanger with the code M10-BFG in operation. Serves to exchange heat in the oil used in the upper oil pot, which functions as a cooler and lubricant for the upper bearing and thrust bearing. Seeing the function of the upper and thrust bearings, which are two important bearings in the unit. A good maintenance process is needed on the plate heat exchanger to maintain the condition of the oil at working temperature, which is at 45-55 0C. Through this research, the authors analyzed the performance of the M10-BFG plate heat exchanger with the parameters of the actual heat transfer coefficient and monthly temperature trends. After doing research with quantitative methods through data collection and data processing, it was found that unit 4 has the highest actual heat transfer coefficient of 875.666-900.574 W, but has the shortest usage time, for 42 days based on the existing trending temperature. This is because in unit 4 the oil flow (870-900 l/minute) is below standard, and the size of the heat exchanger plate (55 cm) has shrunk far from the initial value (63 cm). So it is necessary to carry out corrective maintenance on unit 4. Meanwhile, the lowest actual heat transfer coefficient is found in unit 1 with a value of 706.797-770.027 W and the longest plate heat exchanger usage time is in unit 3, with an estimated 121 days before reaching the 55 0C alarm.
PENGUJIAN ALAT UJI PUNTIR Muhammad Rafly Ramadhan; Risal Abu; Mukhnizar; Afdal; Zulkarnain
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.162

Abstract

Alat uji puntir adalah suatu alat yang dirancang untuk mengukur seberapa besar gaya puntir yang dapat dilakukan saat melakukan pengujian dari suatu alat. Alat puntir terbagi dua macam, otomatis dan manual. Saat ini alat uji puntir manual masih ada yang menggunakan tenaga manusia untuk menjalankannya dengan cara memutar hendel dan juga masih manual dalam membaca jumlah putaran spesimen dan waktu puntiran. Dalam skripsi dilakukan pengujian alat uji puntir menggunakan motor daya 1 Hp dan putaran 1400 rpm, jumlah putaran spesimen menggunakan sistem elektronika (sensor). Tujuan pengujian alat uji puntir ini mengetahui hasil parameter pengujian. Proses pengujian alat puntir ini adalah : proses memasukkan kawat ke kepala puntir dan kepala tetap, proses menghidupkan tachometer, dan proses hidupkan mesin. Dari hasil pengujian alat uji puntir diperoleh parameter pengujian yaitu: Nilai torsi terbesar 84,04 Nm, Gaya terbesar 16.700 N, Momen puntir terbesar 42,01 N.m, Tegangan terbesar 878.947 N/m2, Regangan paling panjang 0,018 mm, Modulus elastisitas terbesar 29 ×.10-7 N/m2, Tegangan puntir terbesar 14.200 N/m2.
ANALISIS PERAWATAN INJECTION PUMP PADA MOTOR DIESEL Mukhnizar; Bio Oktonius Manurung; Afdal
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.265

Abstract

Mesin diesel merupakan bentuk pembakaran dalam (internal combustion engine) dengan prinsip kerja penyalaan bahan bakar yang dilakukan oleh suhu secara kompresi di ruang bakar. Perawatan motor diesel pada kendaraan bermotor terutama pompa ijeksi sangat diperlukan. Tujun penelitian untuk mengetahui prinsip kerja injection pump, penyebab tersumbatnya injection pump dan mengetahui prosedur perawatan injection pump. Penelitian dilakukan dengan mengambil data tekanan penginjeksian pada Injection pump dan Injektor motor Diesel 6 silinder menggunakan tool set, nozzle pump tester, ragum dan test banch serta truck hino FM 260 JD sesuai spesifikasi yang ditentukan. Hasil dari penelitian ini pada analisis volume penginjeksian pada plunger didapatkan data dengan putaran 300, 500, dan 800 rpm secara berturut-turut yaitu rata-rata 3,6 ml, 19,3 ml dan 21,5 ml. Setelah dilakukan penyetelan pada tiap-tiap plunger, diperoleh hasil 2 ml, 20 ml dan 22ml dengan putaran yang sama secara berturut-turut. Perawatan injection pump dilakukan agar mencegah ketidak stabilan rpm dan runaway.