Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

SISTEM INFORMASI DAN PELAYANAN KASUS EMERGENCY DAN SIAGA BENCANA DI KAMPUS PASCA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2022 Ambas, Jasmin; Syamsuddi, Fatmawati Annisa
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.41467

Abstract

Universitas adalah merupakan institusi Pendidikan yang cukup padat dan mempunyai aktifitas rutin setiap hari oleh dosen, karyawan universitas dan mahasiswa, sehingga mempunyai resiko korban jiwa dan cedera bila terjadi bencana, seperti gempa bumi kebakaran pohon tumbang, kecelakaan di kampus, pingsan, serangan jantung dan lain-lain yang sangat mungkin terjadi terutama universitas yang memiliki kampus bertingkat lebih dari 2 lantai. Selain itu kampus juga dapat menjadi media penularan penyakit terutama kampuas yang berada ditengah-tengah pemukiman masyarakat umum, sehingga mempuyai potensi menjadi episentrum penularan penyakit seperti covid-19 dan penyakit lain yang dapat menularsecara langsung karena penularan dapat berasal dari mahasiswa, dosen, karyawan dan masyarakat umum disekitar kampus. Pengkajian dan analisis ini bertujuan merumuskan dan merancang pemecahan masalah adanya resiko penularan penyakit, kecelekaan maupun serangan jantung yang dapat terjadi sewaktu-waktu terutama pada para gurubesar dan tenaga dosen lainnya yang rata-rata berusia di atas 50 tahun dan mempunyai resiko serangan jantung, Agar dapat merumuskan system pelayan emergensi yang terjadi di kampus untuk dapat mengurangi resiko yang lebih berat. Pedoman sistem informasi dan pelayanan kasus emergency termasuk kasus covid-19, serangan jantung dan akibat penyakit lainnya yang sewaktu-waktu dapat terjadi dilingkungan kampus setiapperguruan tinggi terutama jika terjadi bencana gempa ataupun kebakaran pada jam-jamperkuliahan dan kegiatan akademik lainnya sedang berlangsung. Metode pengkajian dan analisis digunakan pendekatan kualitatif melalui pendalaman teori emergensi yang dikonfirmasi pada berbagai kasus emergensi termasuk kasus covid-19, kondisi objektif kehidupan kampus berdasarkan prinsif pasien safety, dimana kasus emergensi dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja, dalam gedung maupun diluar Gedung kampus, terutama serangan penyakit acut (jantung, strok, kecelakaan dan bencana lainnya) termasuk kasus covid-19 terutama covid-19 varian baru yang konon virulensinya lebih berbahaya, lebih cepat dan mematikan tanpa adanya tanda dan gejala, sehingga membutuhkan pelayanan bersifat emergensi agar tidak menimbulkan korban, kecacatan bahkan kematian. Hasil penelitian, sampai saat ini di kampus-kampus Universitas Negeri maupun Suwasta 98% belum mempunyai sistem informasi dan mekanisme pelayanan jika sewaktu-waktu terjadi kasus emergency bahkan civitas akademika relative tidak memikirkan resiko-resiko yang mungkit terjadi. Model rumusan rancangan sistem informasi dan pelayanan kasus emergency di lingkungan kampus peril dilakukan secara terorganisasi dan dikelola secara professional. Hal ini dimulai dari, 1) Pembentukan dan penataan manajemen unit pengelola system informasi pelayanan bencana dan kasus emergensi yang terjadi di kampus, 2) Penyusunan program sistem informasi bencana dan kasus emergency yang terjadi di kampus, 3) Punyusunan Standar Operasional Prosedur sistem pelayanan bencana dan kasus emergency, 4) Penyiapan sumber daya manusia pengelola dan sarana prasarana pelayanan system informasi dan pelayanan kasus emergensi.
Strategi Pembentukan Karakter Siswa Melalui Program Dokter Cilik Berbasis Kaderisasi Kesehatan Jeki Pornomo; Jasmin Ambas; Nurul Anisa; Mitha Rahmilah; Mujtahidah, Mujtahidah
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2025): Available online
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitec.v2i4.562

Abstract

Masa anak-anak merupakan periode emas yang sangat menentukan pola perilaku dan nilai-nilai yang akan dianut sepanjang hidup. Seiring perkembangan kebutuhan masyarakat, sekolah tidak cukup hanya mengajarkan pengetahuan kognitif melainkan juga harus menyediakan wahana bagi siswa dalam membangun karakter positif dan keterampilan hidup. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembentukan karakter siswa sekolah dasar melalui optimalisasi program Dokter Cilik berbasis kaderisasi kesehatan. Metode pelaksanaan meliputi edukasi interaktif, praktik langsung, evaluasi dan seleksi kader kesehatan. Hasil implementasi menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa. Pembahasan menyoroti peranan program dalam membangun nilai tanggung jawab, kepedulian sosial serta pentingnya pelibatan berbagai pihak. Monitoring berkelanjutan dan kolaborasi lintas sektor diidentifikasi sebagai solusi atas kesenjangan keberlanjutan kaderisasi. Penguatan model kaderisasi dan sinergi sekolah, keluarga serta tenaga kesehatan direkomendasikan untuk keberhasilan jangka panjang.
Analisis Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Diabetes Mellitus Berdasarkan Instrumen MMAS-8 di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar: Analysis of Medication Adherence Among Patients with Diabetes Mellitus Based on the MMAS-8 Instrument at Dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar Jasmin Ambas; Andi Atssam Mappanyukki; Dian Anggraeni Rachman; Samsiana
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 11: November 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i11.9292

Abstract

Peningkatan beban penyakit Diabetes Melitus (DM) di Indonesia ditunjukkan oleh hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang melaporkan prevalensi DM sebesar 11,7% pada penduduk usia ?15 tahun. Tren ini menandakan urgensi penguatan manajemen kepatuhan pengobatan di fasilitas layanan kesehatan, termasuk rumah sakit rujukan nasional seperti RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Tujuan penelitian untuk memberikan gambaran kepatuhan minum obat pasien DM. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional yang bertujuan menggambarkan tingkat kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 dan karakteristik demografisnya. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) terhadap 84 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis secara deskriptif untuk menilai distribusi kepatuhan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Sebagian besar pasien menunjukkan kepatuhan rendah (58,33%), sedangkan kepatuhan sedang sebesar 22,62% dan kepatuhan tinggi 19,05%. Kepatuhan lebih tinggi ditemukan pada responden berusia <60 tahun, berpendidikan tinggi, dan berstatus bekerja. Tingkat kepatuhan minum obat pada pasien DM di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar masih rendah. Diperlukan intervensi edukatif dan konseling rutin berbasis literasi kesehatan, terutama bagi pasien usia lanjut dan tidak bekerja, untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan dan hasil klinis jangka panjang.
Penerapan Participatory Action Research dalam Edukasi Gizi Melalui Demonstrasi Pengolahan Pangan Lokal untuk Pencegahan Stunting di Bonto Perak Widyaningsih, Yasinta Indah; Jasmin Ambas; Andi Nurzakiah Amin; Mahendri Deayu Putri; Nurfalia Harfah
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 3 (2025): Oktober 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This community service program addressed persistent nutritional problems among vulnerable groups by strengthening knowledge and practical skills related to complementary feeding using local food sources. The activity aimed to enhance community awareness and behavioral readiness in preventing stunting through a Participatory Action Research (PAR) approach. The program was implemented in [insert location] and involved approximately 50 participants, including pregnant women, mothers of children under five, adolescent girls, and community health volunteers. Educational sessions were combined with a hands-on cooking demonstration of a locally adapted complementary food, Kue Lumpur, enriched with milkfish (Chanos chanos), moringa leaves, and pumpkin to increase nutrient density. Data were collected through pre-test and post-test assessments to evaluate changes in participants’ knowledge. The results demonstrated a substantial improvement, indicated by a marked increase in the proportion of participants achieving the “good” knowledge category and a notable reduction in the “poor” category. These findings show that the integration of clinical nutrition education with practical food preparation effectively enhances comprehension and promotes healthier feeding practices. Overall, the program highlights the potential of community-driven, participatory approaches to support stunting prevention efforts at the grassroots level.
Pelatihan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Berbasis QR Code di Kelurahan Anrong Appaka Rachman, Dian Anggraeni; Istiqamah, Nurul Fajriah; Haeril; Ambas, Jasmin; Wahyudin
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2025): Available online
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitec.v2i4.568

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan literasi kesehatan dan kemandirian masyarakat melalui pemanfaatan teknologi QR Code pada tanaman obat keluarga (TOGA) di Kelurahan Anrong Appaka. Kegiatan terdiri dari sosialisasi pentingnya TOGA, pelatihan pembuatan dan pemasangan QR Code, serta praktik pemanfaatan informasi digital berbasis QR Code. Evaluasi kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan identifikasi, serta motivasi masyarakat dalam mengembangkan dan menggunakan TOGA sebagai alternatif kesehatan keluarga. Implementasi QR Code efektif memudahkan akses informasi, memperkuat edukasi kesehatan tradisional, dan mendorong partisipasi lintas generasi. Inovasi ini direkomendasikan untuk direplikasi dalam program edukasi kesehatan berbasis teknologi sederhana di masyarakat lain.