Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Socio-Economic Condition of Communities in Resolving Conflicts in the Bukit Tangkiling Conservation Area Saptawartono Saptawartono; Kumpiady Widen; Hendrik Segah; Yanarita Yanarita
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 23, No 2 (2019): November
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsp.44308

Abstract

The Bukit Tangkiling Conservation Area has great potential for natural resources, including clean water, honey bees, recreation services, and religious services. There is also potential for split stone, which had been mined by the people from the rock hills in the area. The potential utilization of these natural resources trigger conflicts between interests to maintain the function and existence of conservation areas with the interests of using split stone for the community in order to meet the development needs of the city of Palangka Raya and its surrounding regions, at the cost of damaging the existing area. As an input in managing the conservation area Bukit Tangkiling is well implemented, research is needed on the social and economic conditions of the community’s surrounding the area. The research used survey methods and respondents are determined by purposive sampling and simple random sampling, and data analysis was both qualitative and quantitative. The communities around the Bukit Tangkiling conservation area are dominated by productive age (18-56 years), Banturung Village 59.00% and Tangkiling Village 54.97%. The level of education is relatively low, Banturung Village 72.96% and Tangkiling Village 73.29%. Having low education, most of the people have difficulty in finding decent work. Aside from that, most people do not understand the function of the forest or the function of the conservation area and tend to be apathetic about the existence of the Bukit Tangkiling conservation area that must be preserved. For some of these poorly educated people, the work of mining rocks is the best alternative to meeting the economic needs of the household. Income obtained from mining rock ranges from 2-4 million IDR per month.
Analisis Pemanfataan Limbah Fly Ash Batubara Pt. Pln Nusantara Power Pulang Pisau Untuk Penetralan Air Asam Tambang Yulinda Br Surbakti; Fahrul Indrajaya; Saptawartono Saptawartono
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 06 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i06.1022

Abstract

Air asam tambang adalah air yang berasal dari aktivitas penambangan yang harus dikelola dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Ada beberapa parameter yang ditetapkan untuk mengolah air asam tambang, yaitu pH, TSS dan logam berat lainnya. Pada penelitian ini hanya berfokus pada kenaikan pH air asam tambang (tidak menganalisis parameter yang lain). Bahan yang diperlukan untuk pengolahan pH AAT adalah bahan yang bersifat alkalin (bersifat basa kuat) sehingga dapat menaikkan pH air tambang. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan fly ash PT. PLN Nusantara Power Pulang Pisau yang merupakan sisa pembakaran batubara dan  bersifat limbah untuk menetralkan air asam tambang di PT. Bhumi Rantau Energi. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah fly ash batubara yang bertipe C dengan  metode pengadukan fly ash dengan AAT dan tanpa pengadukan fly ash dengan AAT. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) metode pada uji jart test yaitu metode tanpa pengadukan fly ash dan metode dengan pengadukan fly ash.  Setelah dilakukan percobaan terhadap metode tersebut maka didapatkan hasil bahwa yang paling efektif dalam menetralkan air asam tambang adalah metode dengan pengadukan karena reaksi-reaksi yang terjadi di AAT lebih cepat. Hasilnya, 0.07 gram fly ash dalam 200 mL AAT yang memiliki pH = 4 dapat naik menjadi pH = 6, 14. pH tersebut sudah layak untuk dialirkan ke badan sungai sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003.
Pengenalan Ilmu Kebumian untuk Siswa di SMA Negeri 2 Palangka Raya Iashania, Yunida; Fidayanti, Neny; Fridtriyanda, Asri; N.S.P. Tanggara, Deddy; Saptawartono; Murati, Ferra; Ariyantho, Dody; Hendra Wiryanto, Yustinus; Taruna, Yulian; Indrajaya, Fahrul
Diteksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Diteksi, Vol. 2, No. 1, Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/diteksi.v2i1.12970

Abstract

Ilmu kebumian merupakan salah satu Pelajaran yang ada di SMA Negeri 2 Palangka Raya, ilmu ini sendiri bagian dari cabang - cabang ilmu yang mempelajari bumi. Bidang Ilmu Kebumian dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut selalu berhubungan dengan teori dan aplikasinya. Pengenalan ilmu di kelas akan membantu pelajar untuk mengetahui prinsip-prinsip yang ada dilapangan berdasarkan pengalaman para dosen. Kegiatan pengenalan merupakan aktivitas yang dapat mengenalkan ilmu mengenai bumi melalui presentasi-presentasi serta berbagi pengalaman di lapangan kepada siswa di SMA Negeri 2 Palangka Raya. Kegiatan ini memberikan motivasi dan pengetahuan terutama mengenai kebumian. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memberikan pengajaran yang baik berupa materi serta pengalaman untuk meningkatkan motivasi belajar siswa/i. Hal ini didasari bahwa Sebagian anak-anak kurangnya minat dalam belajar terutama dalam hal kebumian dan manfaat belajar mengenai masalah-masalah kebumian. Kegiatan pengabdian ini memberikan motivasi kepada anak-anak dan menujukkan sisi pentingnya kita mempelajari tentang kebumian. Metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan kelompok sasaran yaitu: Pengenalan, struktur geologi, mineral pada batuan.
Karakteristik air pada kolam bekas tambang pasir di Kecamatan Sebangau, Propinsi Kalimantan Tengah Iashania, Yunida; Apui Ganang, Nuansa Mare; Saptawartono, Saptawartono; Aqli, Yusuf Kavin
Jurnal Himasapta Vol 9, No 2 (2024): Jurnal Himasapta Volume 9 Nomor 02 Agustus 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v9i2.10860

Abstract

Lubang bekas galian yang ditinggalkan tanpa treatment perlu untuk dilakukan pengecekan karena aliran air yang masuk kedalam kolam bekas tambang dapat menjadi air yang memiliki kandungan logam serta aspek lain yang berbahaya bagi lingkungan, air bekas tambang yang tercemar dapat terlarut dan mempengaruhi aliran air disekitarnya, ditambah dengan dekatnya lokasi bekas tambang dengan area aktifitas masyarakat serta area tempat tinggal masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara mengambil sampel air dilokasi bekas tambang dan diuji berdasarkan beberapa parameter yang telah ditentukan baku mutunya. Hasil lab menunjukkan bahwa air memiliki nilai yang lebihi ambang batas yang ditentukan pada parameter pH, Cu, BOD dan COD. Pada parameter TSS, TDS, DO, Fe serta Mn telah memenuhi standar batas yang diinginkan sehingga air pada kolam masuk pada kelas 4 dengan pemanfaatan manfaatkan untuk menyiram tanaman saja.
ANALISIS DAMPAK NEGATIF DAN SOLUSI PENYELESAIANNYA TERHADAP KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN PADA KAWASAN BUKIT NAGA : ANALYSIS OF NEGATIVE IMPACT AND ITS SOLUTIONS ON UNLIMITED GOLD MINING ACTIVITIES IN THE BUKIT NAGA AREA Saptawartono; Murati, Ferra; Iashania, Yunida; Prayoga, Aditia; Yohanes, Yosindo; Pramana, Andika; Ambeng, Ravie Resido; Silaban, Lamture; Agustina, Lastiur
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 23 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v23i2.10437

Abstract

The Bukit Naga area is an area that has recently attracted the attention of the wider community, because it is alleged to have quite large gold potential.  People flocked to the area to carry out gold mining activities. In order to get an overview of the impacts arising from gold mining activities in the Bukit Naga area, research was carried out on the influence of gold mining activities on the socio-cultural conditions of the community and their environmental conditions, as well as solutions to solving the problems encountered.  The research was conducted using the literature study method for data collection.  Data analysis used descriptive-qualitative method.  The results of the study describe that gold mining activities carried out in the Bukit Naga area have an impact on the socio-cultural conditions of the community (security, health, conflicts of interest in doing business, and local community culture) and environmental conditions (changes in the bio-physical environment, disruption of the ecosystem, reduced and loss of flora and fauna, occurrence of erosion, landslides and floods, as well as environmental pollution). From a legal perspective, the mining activities carried out are illegal activities, which are contrary to and violate the applicable laws and regulations. Problem solving solutions offered: conduct preventive law enforcement, proposing the Bukit Naga area to become a WPR facilitate recommendation and licensing of gold mining business, equipping the community with good and environmentally friendly mining activities and good coordination and collaboration of all parties in managing and utilizing the Bukit Naga gold mining area.  Keywords: Bukit Naga Area, Gunung Mas Regency, Gold Mine  
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN RAKYAT: THE POLICY IMPLEMENTATION IN PEOPLE’S MINING MANAGEMENT Murati, Ferra; Saptawartono; Zainudin; Kristianie, Yunitae; Tarigan, Rio Rivaldo; Saputra, Rafiq Aldi; Br Ginting, Elisa Alemina; Sista Dewi, Iqramina; Ariatama, Gerry; Yuliana Samosir, Sonia; Iqbal, Muhammad
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 23 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v23i2.10487

Abstract

People's Mining is a permit to carry out mining business in a people's Mining area with a limited area and investment. People's Mining Activities are as follows: Metal Mineral Mining, Non-Metal Mineral Mining, Rock Mining. People's Mining Area (WPR) is part of the Mining Area (WP) where WP is part of the Legal Mining Area. According to data, WPR in Indonesia has a total area of 580,712 hectares with a total of 3,329 blocks. IPR data throughout Indonesia recorded at the Directorate General of Minerals and Coal as of November 2020 totaled 16 IPRs. This number is very minimal when compared to the number of WPR blocks and the total area of smallholder mining areas in Indonesia. This is the background for conducting research, namely the study of how to implement community mining business management policies. The method used in this study is a qualitative method in which data is sourced from journals and previous research to obtain data in the form of research on legal effectiveness which from the point of view of its form is evaluative research. Mining policies provide directions for the implementation of the Mining Law and its implementing regulations, bearing in mind that a regulation is more general in nature. So that the government and the people who carry out mining business activities have guidelines or instructions, how people's mining business activities are in accordance with mining regulations. Through this policy, the government provides benefits to miners but remains within the regulatory framework that governs them.  Keywords: People's mining,region, policy
DAMPAK NEGATIF KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH: NEGATIVE IMPACTS OF UNLICENSED GOLD MINING ACTIVITIES ON THE ENVIRONMENT AND SOCIO-ECONOMY OF COMMUNITIES IN CENTRAL KALIMANTAN PROVINCE Saptawartono; Murati, Ferra; Iashania, Yunida; Wijaya, Dody Ariyantho Kusuma
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 24 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v24i2.13370

Abstract

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi emas yang tersebar dihampir seluruh kabupaten/kota yang ada.  Adanya potensi emas ini, menyebabkan penambangan emas menjadi aktivitas sosial-ekonomi yang cukup penting bagi masyarakat setempat.  Kegiatan penambangan emas ini menimbulkan permasalahan semakin menjamurnya PETI yang dilakukan oleh masyarakat.  PETI yang tidak terkendali, menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan maupun sosial-ekonomi masyarakat.  Dampak negatif yang terjadi, yaitu: (1) menurunnya kualitas tanah; (2) terjadinya erosi dan tanah longsor; (3) berkurangnya sampai hilangnya vegetasi penutup tanah; (4) terjadinya sedimentasi, pencemaran dan penurunan kualitas tanah; dan (5) berkurangnya luasan tutupan lahan kawasan hutan.  Disamping itu terjadi pelanggaran hukum, konflik sosial dan gangguan keamanan masyarakat. Solusi penyelesaian masalah terhadap dampak negatif kegiatan PETI, yaitu perlunya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi. Juga, perlunya penyediaan lokasi khusus untuk areal pertambangan rakyat, penggunaan teknoiogi pertambangan yang tepat guna dengan tetap memperhatikan kearifan lokal masyarakat setempat, penyederhanaan regulasi bagi kegiatan pertambangan rakyat, serta pengawasan dan penegakan hukum yang tegas. Kata kunci: Dampak Negatif, Lingkungan dan Sosek, PETI
Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Faktor Kelelahan Kerja pada Area Stockpile di PT. Rimau Tangguh Perkasa Sonia Yuliana Samosir; Saptawartono Saptawartono; Yos David Inso; Neny Sukmawatie; Ferra Murati
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 6 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i6.780

Abstract

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan beberapa operator ADT (articulated dump truck) yang ada bahwa mereka pernah mengalami kelelahan saat bekerja dan dalam beberapa bulan sebelumnya operator ADT (articulated dump truck) pernah mengalami kecelakaan saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi kelelahan kerja operator ADT mengidentifikasi bahaya dan melakukan pengendalian risiko faktor kelelahan kerja operator ADT pada area stockpile PT. Rimau Tangguh Perkasa. Hasil dari penilaian risiko yang telah dilakukan pada variabel faktor pekerjaan masuk dalam kategori tinggi yaitu potensi bahaya durasi kerja, shift kerja, lingkungan kerja, sedangkan variabel faktor non pekerjaan masuk kategori sedang yaitu potensi bahaya kondisi fisik. Dalam pengendalian risiko dengan menggunakan acuan OHSAS 18001 meliputi: eliminasi, subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif dan APD untuk meminimalisirkan terjadinya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kelelahan kerja pada faktor pekerjaan yang tingkat risiko tinggi maupun faktor non pekerjaan yang tingkat risiko sedang.
Analisa Kualitas Air Permukaan Pada Kolam Bekas Penambangan Pasir Berdasarkan PP Nomor 22 Baku Mutu Air Kelas III Lampiran VI Tahun 2021 Iashania, Yunida; Ganang, Nuansa Mare Apui; Saptawartono, Saptawartono; Murati, Ferra; Aqli, Yusuf Kavin; Utari, Pradita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kegiatan penambangan terletak pada terbentuknya bukaan-bukaan yang tidak dapat diolah kembali sehingga terbentuk danau tambang atau kolam. Banyaknya aktivitas penambangan pasir yang terjadi di kawasan Kelapangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya menimbulkan lubang akibat penggalian penambangan sehingga berdampak pada ekosistem perairan di lingkungan sekitar. Perubahan bentang alam dan campur tangan manusia tidak diragukan lagi menyebabkan perubahan kualitas air. Kegiatan ini menimbulkan permasalahan serius karena bekas lahan penambangan pasir dibiarkan dalam keadaan rusak dan berlubang-lubang berisi air. Perubahan kualitas air, mempengaruhi organisme sekitar dan biota perairan. Berdasarkan hasil laboratorium melakukan perbandingan kualitas air pada kelas 3 berdasarkan PP Nomor 22/2021 ditemukan keadaan yang tidak memenuhi baku mutu air yaitu parameter pH, Cu, COD, BOD.
ANALISIS DAMPAK LIMBAH PERTAMBANGAN DAN PENGELOLAANNYA DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH: ANALYSIS OF THE IMPACT OF MINING WASTE MANAGEMENT IN CENTRAL KALIMANTAN PROVINCE Saptawartono; Iashania, Yunida; Murati, Ferra
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 25 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v25i1.16813

Abstract

Pemanfaatan sumber daya alam pertambangan menghasilkan limbah yang besar, menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan, maupun terhadap sosial-ekonomi dan kebudayaan masyarakat. Permasalahan limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan, seringkali menimbulkan konflik antara pihak perusahaan pertambangan dengan masyarakat yang berada di sekitarnya. Guna mendapatkan gambaran secara menyeluruh, mengenai dampak limbah pertambangan dan pengelolaannya yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan, dilakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Data dan informasi penelitian diperoleh dengan cara studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan, tidak terkelolanya limbah pertambangan dengan baik, berdampak terhadap terganggunya kondisi bio-fisik lingkungan dan pencemaran udara. Dampak positif pengelolaan limbah pertambangan terhadap kondisi sosial-ekonomi dan budaya masyarakat, berupa: (1) manfaat ekoniomi; (2) sumber lapangan kerja; (3) menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan; (4) alih teknologi dan keterampilan; (5) lingkungan yang aman, tentram dan kondufif; dan (6) mengembangkan dan meningkatkan lembaga usaha desa. Dampak negatifnya, yaitu: 1) terjadi kesenjangan ekonomi dan persaingan berusaha; (2) kecemburuan sosial yang memicu konflik dan masalah keamanan; (3) perobahan pola tingkah laku masyarakat; (4) gaya hidup konsumtif; dan (5) masalah kesehatan masyarakat. Hasil analisis terhadap pengelolaan limbah pertambangan oleh beberapa perusahaan pertambangan, bahwa perusahaan-perusahaan tambang tersebut telah berupaya dengan baik untuk melakukan pengelolaan limbah pertambangannya, untuk meminimalisir dampak-dampak negatif yang ditimbulkan. Kata kunci: Dampak, Limbah pertambangan, Kalimantan Tengah